Anda di halaman 1dari 4

KODE ETIK SYURO’ DAN KOMUNIKASI

DALAM UKMI POLMED

KEPENGURUSAN 2019/2020
UKMI merupakan lembaga yang bernaung dan berlandaskan keagamaan serta menjunjung
tinggi norma-norma sosial yang berlaku dan sifatnya mengikat. Setiap saat, setiap kondisi dan
situasi, organisasi ini memerlukan yang namanya penyatuan, internalisasi, aplikasi perbuatan,
aplikasi program kerja dan komunikasi yang ahsan (baik). Guna melancarkan ibadah kita kepada
Sang Khaliq yaitu Allah SWT dan KekasihNya Nabi Allah Muhammad SAW. Untuk itu kita
berkomitmen agar organisasi kita mendapatkan keberkahan dan Rahmatan lil’alamin, kita siap
menjalankan “KODE ETIK SYURO (RAPAT) & KOMUNIKASI DI UKMI POLMED”

Adapun ketentuannya sebagai berikut:

1. Diawali dengan Niat ikhlas semata-mata karena Allah SWT


2. Dianjurkan untuk mensosialisasikan agenda syuro’ minimal H-3 kepada seluruh peserta
syuro’ (share/publish secara menyeluruh), pengecualian untuk syuro’ tiba-tiba (dadakan)
dengan alasan dapat diterima (syar’i).
3. Syuro’ minimal dihadiri 2 (dua) orang ikhwan dan 2 (dua) orang akhwat termasuk
pembimbing, jika tidak, maka syuro’ harus diundur ke lain waktu (tidak berkhalwat)
Adapun tata tertib syuro’ sebagai berikut :
 Pembukaan
 Tilawah
 Pembahasan/urgensi Masalah
 Kesimpulan
 Taujih (pesan yang amanat)
 Penutup dengan doa penutup Majelis.
4. Fokus pada agenda syuro’ atau langsung pada pokok permasalahan
5. Senantiasa menjauhi perilaku yang mengarah pada ikhtilat (bercampur baur tanpa ketentuan)
dan tabarruj (berhias secara berlebihan)
6. Menjaga pandangan dan tidak diperkenankan bercanda serta tertawa yang berlebihan
7. Berbicara dengan kata yang jelas, tegas, sopan santun dan tidak diperkenankan memotong
pembicaraan orang lain serta menggosip. Jika ingin berkomentar, langsung sampaikan atau
melalui Pemimpin Syuro’ dengan ahsan (tidak berbisik-bisik yang dapat mengundang
Su’udzon).
8. Mendengarkan dan menghargai setiap pendapat peserta syuro’ dan hindari perdebatan
9. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat
10. Bagi peserta syuro’ yang tidak dapat hadir dalam syuro’, hasil syuro’ akan diberitahu kepada
peserta syuro’ yang tidak hadir
11. Untuk syuro’ khusus (Akbar, BPH dsb) diharapkan didampingi oleh DEWAN
MUSYAWARAH UKMI POLMED
12. Batas Syuro’ dari pukul 06.00 WIB s/d 18.00 WIB, kecuali darurat (untuk forum ikhwan dan
akhwat)
NB : Darurat yang dimaksud adalah ketika sudah H-1, dimana hal tersebut harus
disampaikan saat itu juga
13. Forum besar, posisi forum : akhwat di belakang dan ikhwan di depan atau ikhwan di kiri dan
akhwat di kanan kemudian akhwat di tengah belakang (ada batas/hijab), jika tidak ada
batas/hijab maka jarak dikondisionalkan oleh Amir.
* KOMUNIKASI VIA TELEPON :

1. Bersihkan niat
2. Persiapkan hal-hal yang akan disampaikan
3. Berbicara hal-hal pokok dan penting, tidak disertai dengan pendahuluan yang tidak ada
hubungannya dengan inti pembicaraan
4. Menggunakan intonasi bahasa yang jelas dan tegas
5. Komunikasi maksimal 10 menit, kecuali darurat

*KOMUNIKASI VIA SMS/CHAT:

1. Gunakan bahasa resmi, mudah diterima, informative, padat dan jelas


2. Tidak menggunakan simbol – simbol gaul atau emoticon apapun.
3. Tidak menggunakan ungkapan tawa, seperti : hahaha, hihihi, hehehe, wkwkwk ataupun
sejenisnya.
4. Kata-kata tidak boleh dipanjangkan, misal : Okeeeee, Iyaaaaa, Haaaaah, Waaaawww, dsb.
5. Tidak ada lelucon atau apapun yang mengundang tawa.
6. Isi pesan langsung TO THE POINT.
7. Jangan Mengungkit masalah pribadi antara ikhwan dan akhwat di tengah pembahasan,
apalagi sampai curhat.
8. Tidak perlu menasehati antara ikhwan dan akhawat, lebih baik sampaikan nasihat kesesama.
9. Info syuro’ disertai dengan agenda pembahasan
10. SMS taujih tidak mengkhususkan kepada seseorang (lawan jenis). Lebih baik diShare
Merata

*KOMUNIKASI VIA MEDIA SOSIAL (FB, Line, Path, Twitter, chat dsb)

1. Perbaiki niat
2. Jauhi perdebatan
3. Tidak mengirim foto – foto, media gambar fisik ke lawan jenis (kecuali dengan ketentuan
berlaku)
4. Jauhi mempublish foto dengan sengaja (foto selfie) yang terlihat seluruh bagian tubuh,
tabarruj dan ikhtilat
5. Syuro’ yang dilakukan melalui media sosial harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan
PEMBINA atau DEWAN MUSYAWARAH atau KETUM atau KADEP KADERISASI
(sebagai pengawas)
6. Komunikasi dilakukan dari pukul 06.00 – 21.00 WIB, kecuali darurat
7. Tidak diperkenankan memanggil lawan jenis dengan panggilan yang tidak wajar,
seperti;Siap kadep, siap koor dan sejenisnya
*KOMUNIKASI VIA GRUP

1. Tidak ada GRUP DEPARTEMEN/BIRO yang didalamnya berisi IKHWAN dan AKHWAT
tanpa seizin PEMBINA, DEWAN MUSYAWARAH, KETUM dan KADEP
KADERISASI. Sesudah diizinkan harus ada KADEP KADERISASI di dalamnya sebagai
pengawas.
2. GRUP KEPANITIAAN dibentuk atas izin PEMBINA, DEWAN MUSYAWARAH,
KETUM dan KADEP KADERISASI didalamnya berisi Kaderisasi, Pembimbing Ikhwan
dan Pembimbing Akhawat sebagai pengontrol komunikasi antar kepanitiaan. Setelah
kepanitiaan selesai, maka grup HARUS DIHAPUS maksimal 1 bulan terhitung mulai 1
hari setelah berlangsungnya acara.

Ikhwahfillah, demikianlah kode etik syuro’ dan komunikasi dalam ukmi polmed, etika atau adab
diatas hanya sebuah catatan dari kita yang mungkin perlu kita perhatikan. Saling mengingatkan dan
nasihat menasehati adalah kunci dan modal kita supaya jangan sampai dakwah terhambat atau
mundur karena dosa-dosa kecil yang dilakukan para pengerak dakwah. Mari kita tekadkan niat kita
untuk menjadi insan yang terhindar dari fitnah dunia, kita bekerja di jalan dakwah Allah, kita
bergerak dan berdakwah untuk kemaslahatan umat Rasulullah Muhammad SAW. Dan semoga kita
tergolong umat yang mensyukuri nikmat Allah SWT, bukan kufur atas nikmat-Nya....

Anda mungkin juga menyukai