Karakter mengendalikan pikiran dan perilaku kita, yang tentu saja menentukan
kesuksesan, cara kita menjalani hidup, meraih obsesi dan menyelesaikan
masalah. Menurut saudara seberapa pentingnya pancasila sebagai dasar
negara indonesia ?
Jawab :
Menurut saya bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan sebagai
pedoman bertingkah laku, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun
bernegara.Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi dasar atas seluruh pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945. Tidak hanya itu, Pancasila juga merupakan cita-cita hukum
yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan Negara Indonesia. Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia yang melandasi pemikiran tindakan negara serta
menjadi dasar hukum negara Indonesia. Jadi Pancasila itu dinilai sebagai dasar negara
yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang baik dan relevan. Hal ini dikarenakan nilai-nilai
Pancasila berakar dari peradaban nenek moyang bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan dasar negara yang satu kesatuan utuh dan tidak dapat
dippisahkan. Setiap sila dalam Pancasila saling berhubungan satu sama lain. Keterkaitan
antara satu sila denga sila yang lainnya menjadikan bangsa Indonesia sebagai stu
kesatuan yang berdiri tegak dan kokoh. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sila
pertama dan utama yang mendasari keempat sila lainnya,begitu pula sila ke-dua,ke-
tigaa, ke-empat dan ke-lima .semua sila-sila tersebut saling bersinergi dan membentuk
satu kesatuan sehingga bangsa Indonesia ini tetap berdiri kokoh seperti harapan
pejuang para pendiri negara terdahulu.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib
hukum Indonesia, Pancasila tercantum di dalam ketentuan tertinggi yaitu
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam
pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada
akhirnya dikongkritisasikan di dalam Pasal-Pasal UUD 1945, serta hukum positif
lainnya. Pandangan tersebut melukiskan bahwa Pancasila secara integral (utuh
dan menyeluruh), sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara
yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk
melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua bangsa
Indonesia.
Pancasila adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu
dari sila tersebut hilang maka Pancasila menjadi tidak berfungsi lagi. Besarnya arti
penting Pancasila sebagai dasar negara tentunya memberikan makna yang sangat
dalam bagi segenap rakyat Indonesia.
2. Pancasila dikatakan sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut saudara apa akibatnya jika Indonesia tidak memiliki ideologi ?
Jawab :
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu idea serta logi. Idea berarti melihat, sedangkan logi berasal dari kata logos yang
artinya adalah pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan sebagai hasil
penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Fungsi ideologi juga dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan konsep yang bersistem yang dijadikan sebagai asas,
atau pendapat yang memberikan arah tujuan bagi kelangsungan hidup. Ideologi sangatlah
diperlukan bagi suatu negara.
Jika suatu negara tidak miliki ideologi, maka bangsa tersebut akan rapuh serta
perlahan-lahan akan hancur. Karenanya ideologi merupakan suatu pandangan beserta
falsafah hidup dari suatu bangsa. Maka dari itu, fungsi ideologi sendiri merupakan suatu
landasan beserta tujuan hidup dari suatu negara. berikut ini kami telah rangkum
fungsi ideologi beserta unsur dan penjelasannya.
a. Orientasi Dasar, Fungsi ideologi sebagai orientasi dasar artinya miliki arti untuk
membuka wawasan yang dapat memberikan makna beserta menunjukkan adanya
tujuan di dalam kehidupan masyarakat. Ideologi di dalam hal ini miliki fungsi yaitu
guna menentukan arah di dalam menjalankan berbangsa serta bernegara. Suatu
negara wajib memiliki ideologi agar dapat melangsungkan kehidupan bernegara.
Jika suatu negara tidak memiliki ideologi, maka dapat diprediksikan Negara
tersebut akan mudah terpengaruh ideologi-ideologi yang menyerang bangsa
mereka, sehingga bangsa tersbeut akan dekat dengan kehancuran.
b. Struktur Kognitif, Sebagai struktur kognitif, fungsi ideologi miliki fungsi yaitu segala
pengetahuan beserta pandangan yang akan menjadi landasan dalam memahami
segala kejadian yang terjadi di sekitarnya.Struktur kognitif ini menjadi pacuan
dalam memahami dan menyikapi segala persoalan yang menghadapai
sekelompok masyarakat atau bangsa ketika menghadapi masalah
tertentu.Pemahaman ideologi oleh suatu bangsa dapat memengaruhi kebijakan-
kebijakan yang ada dalam negaranya, baik itu kebijakan politik, sosial, ekonomi,
maupun kebudayaan.
Jika sebuah negara tidak memiliki dasar negara, negara tersebut akan hancur. Selain itu
masih banyak dampak dari sebuah negara yang tidak memiliki dasar negara, yaitu:
a. Tidak ada pedoman Bernegara, Sebuah negara harus memiliki ideologi, karena
ideologi sebuah negara mengandung impian, visi dan misi, serta cita-cita bangsa.
Jika tidak ada ideologi, tidak ada yang dijadikan sebagai pedoman dalam berbangsa
dan bernegara.
b. Tidak memiliki dasar hukum, Dasar negara menjadi pijakan bagi adanya Dasar
Hukum. Oleh karena itu, secara otomatis, negara yang tidak memiliki dasar negara,
tidak memiliki dasar hukum.
c. Tidak memiliki acuan dalam membuat visi dan misi negara, Negara yang tidak
memiliki dasar negara akan kebingungan dalam menyusun visi dan misi negaranya.
Karena visi dan misi hanya dapat hadir dan diwujudkan apabila terdapat sebuah
ideologi kuat yang melekat pada suatu negara.
d. Menuju jurang kehancuran, Kehancuran dapat disebabkan beberapa sektor, baik
internal maupun eksternal. Faktor internal seperti gejolak sosial dapat menjadi aksi
makar dan kudeta kepemimpinan. Jika negara tak mempunyai sebuah dasar negara
yang dapat dijadikan sebagai pedoman, maka negara tersebut akan mudah sekali
hancur karena faktor internal tersebut.
e. Rakyat hancur, Tidak adanya ideologi, dasar negara dan dasar hukum akan
menyebabkan rakyat yang bersikap sewenang-wenang, yang berujung dengan rakyat
yang menjadi hancur. Oleh karena itu, sebagai warga negara, kita membutuhkan
nilai-nilai kehidupan yang tepat.
f. Tidak ada tanggung jawab antara rakyat dan pemerintah, Karena dasar negara itulah
yang mengatur hak dan kewajiban, serta tanggung jawab bagi pemerintah maupun
rakyatnya sendiri.
Pandangan hidup merupakan nilai yang dimiliki suatu bangsa, yang diyakini
kebenarannya, sehingga menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya dalam sikap hidup
sehari-hari. Adapun dampak yang ditimbulkan, apabila suatu negara tidak memiliki
pandangan hidup, yaitu negara juga tidak memiliki pandangan, pedoman, serta pegangan
hidup. Hal tersebut yang akan membuat negara terombang-ambing dalam menghadapi
persoalan yang timbul dari masyarakatnya, maupun persoalan dunia. Negara akan sulit
dalam memecahkan persoalan yang muncul, seiring dengan gerak masyarakatnya yang
maju.
3. Pancasila berisikan 5 dasar negara yang harus dipahami namun juga harus
diterapkan pada setiap individu. Menurut saudara bagaimana konsep negara
Indonesia yang kaitannya denga isi pancasila ?
Jawab :
Menurut saya konsep tersebut kemudian akan diadopsi oleh indonesia yang
memiliki karakteristik khusus. Kekhususan itu karena negara hukum Indonesi berjalan
diatas asas Pancasila yng menjadi filsafat atau filosofis-ideologis negara. Pancasila
adalah falsafah kenegaraan atau cita negara yang berfungsi sebagai filosofiche grondslag
dan common platforms atau kalimatun sawa diantara sesama warga masyarakat dalam
konteks kehidupan bernegara . Lima prinsip dasar pancasila itu mencakup sila : 1.
Ketuhanan yang maha esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan
indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kelima
sila tersebut dipakai sebagai dasar filosofis-ideologis untuk mewujudkan empat tujuan
atau cita-cita ideal bernegara, yaitu : (i) melindungi segenap bangsa indonesia dan
seluruh tumpah darah indonesia; (ii) meningkatkan kesejahteraan umum; (iii)
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (iv) ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sesungguhnya pancasila merupakan norma dasar negara Indonesia dan juga
merupakan cita hukum sebagai kerangka keyakinan yang bersifat normatif dan konstitutif.
Bersifat normatif karena berfungsi sebagai pangkal dn prasyarat ideal yang mendasari
setiap hukum positif. Hal ini terlihat dalam ketentuan Pasal 2 UndangUndang Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menyatakan bahwa
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sedangkan bersifat konstitutif
karena Pancasila mengarahkan hukum pada tujuan yang hendak dicapai. Selain itu,
Pancasila menjadi pokok kaidah fundamental negara “staatsfundamentalnorm” dengan
dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945) (Arief
Hidayat, 2019).
Oleh karena itu, negara hukum Indonesia adalah negara hukum Pancasila yang
mempunyai karakteristik khusus karena (Arief Hidayat, 2019): Pertama, Indonesia
merupakan suatu negara kekeluargaan. Dalam suatu negara kekeluargaan terdapat
pengakuan terhadap hak-hak individu (termasuk pula hak milik) atau HAM. Namun
dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional (kepentingan bersama) di atas
kepentingan individu. Di satu sisi, ini sejalan dengan nilai sosial masyarakat Indonesia
yang bersifat paguyuban, namun disisi lain juga sejalan pergeseran masyarakat Indonesia
ke arah masyarakat modern yang bersifat patembayan. Konsepsi ini sangat berbeda
dengan konsep negara hukum Barat yang menekankan pada kebebasan individu seluas-
luasnya, sekaligus bertolak belakang dengan konsep negara hukum sosialisme-
komunisme yang menekankan pada kepentingan komunal atau bersama. Dalam negara
hukum Pancasila, diusahakan terciptanya suatu harmoni dan keseimbangan antara
kepentingan individu dan kepentingan nasional (masyarakat) dengan memberikan pada
negara kemungkinan untuk melakukan campur tangan sepanjang diperlukan bagi
terciptanya tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan prinsip-prinsip
Pancasila.
Kedua, Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi asas kepastian
dan keadilan. Dengan sifatnya yang prismatik maka konsep negara hukum Pancasila
dalam kegiatan berhukum baik dalam proses pembentukan maupun
pengimplementasiannya dilakukan dengan memadukan prinsip keadilan, serta konsep
dan sistem hukum lain, misalnya sistem hukum adat dan sistem hukum agama yang
hidup di nusantara ini, sehingga terciptalah suatu prasyarat bahwa kepastian hukum
harus ditegakkan demi menegakkan keadilan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip-
prinsip Pancasila.
Ketiga, Indonesia adalah religious nation state. Dengan melihat pada hubungan
antara negara dan agama maka konsep negara hukum Pancasila tidaklah menganut
sekulerisme tetapi juga bukanlah sebuah negara agama seperti dalam teokrasi dan
nomokrasi Islam. Konsep negara hukum Pancasila adalah sebuah konsep negara yang
berketuhanan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia didasarkan atas
kepercayaan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian, maka negara
menjamin kebebasan bagi warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan sesuai
keyakinan masing-masing. Konsekuensi logis dari pilihan ini adalah bahwa atheisme dan
komunisme dilarang karena telah mengesampingkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Keempat, adanya kolaborasi hukum sebagai sarana perubahan masyarakat dan
hukum sebagai cermin budaya masyarakat. Dengan kolaborasi kedua konsep ini negara
hukum Pancasila berusaha untuk memelihara dan mencerminkan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat (living law) sekaligus melakukan positivisasi terhadap living law
tersebut untuk mendorong dan mengarahkan masyarakat pada perkembangan dan
kemajuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.
Kelima, basis pembuatan dan pembentukan hukum nasional didasarkan pada
prinsip hukum yang bersifat netral dan universal, dengan pengertian bahwa harus
memenuhi persyaratan utama yaitu: a. Pancasila sebagai perekat dan pemersatu; b.
berlandaskan nilai yang dapat diterima oleh semua kepentingan dan tidak
mengistimewakan kelompok atau golongan tertentu; c. mengutamakan prinsip gotong
royong dan toleransi; serta d. adanya kesamaan visimisi, tujuan dan orientasi yang sama
disertai dengan saling percaya.