Anda di halaman 1dari 7

Pemberian Warmer Blanket dan Cooler Blangket dan Program Terapi

a. Warmer Blangket
Pengertian
Blanket warmer adalah sistem dirancang untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi
pasien yang mengalami hipotermia. Hal ini sering digunakan oleh para profesional dalam
perawatan jangka  panjang penyelamatan untuk mempertahankan suhu tubuh. Selimut
penghangat ini ,tidak menimbulkan bahaya listrik
Tujuan
Panas tubuh dihasilkan karena ada proses metabolisme dalam tubuh. Ketika pasien tidak dapat
menghasilkan cukup panas metabolik untuk menghangatkan.
1. Membantu mempertahankan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Mencegah terjadinya hipotermi
Indikasi :
1. Pasien Hypoyermi antara suhu 32˚Celcius - 35˚Celcius
Kontra Indikasi
1. Pasien dengan suhu < 32 ˚ Celcius

Prosedur Persiapan Alat


1. Warmer Blanket
2. Warming unit
3. selimut tipis/selimut mandi
4. Alat TTV
5. Bengkok
6. Tissue
7. Kapas Alkohol
Persiapan Pasien
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Identifikasi Pasien
3. Menjelaskan Maksud dan tujuan

Persiapan lingkungan
1. Jaga privaci dengan menutup Sketsel jendela dan pintu
2. Atur pencahayaan

Tindakan
1. Perawat Mencuci tangan
2. Pastikan suhu tubuh pasien
3. Periksa kondisi tubuh pasien bila ada memar, edema.
4. Pasang warmer blanket diatas tempat tidur pasien
5. Rapikan sebelah kanan dan kiri warmer blanket
6. Pasang selimut mandi dibawah atau diatas pasien sesuai kondisi
pasien
7. Hubungkan slang warmer unit dengan warmer blanket
8. Nyalakan mesin warmer unit dan atur suhunya awal antara 36˚C – 37
˚C Maksimal 40 ˚ C
9. Observasi suhu dan Kondisi setiap 10 Menit
10. Perawat Cuci Tangan
Evaluasi :
1. Dokumentasikan

b. Cooler Blangket
Definisi
Pemberian tindakan keperawatan cooler blanket Sering kali digunakan untuk meredakan
perdarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan
vasokontriksi, dan meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf,
menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai counter irritant.
Tujuan
1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Membantu mengurangi perdarahan
4. Membatasi peradangan
Indikasi
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien perdarahan hebat
3. Pasien yang kesakitan
Kontraindikasi
1. Luka bakar dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena mengurangi aliran keluka
terbuka
2. Gangguan sirkulasi dingin dapat menggangggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan
3. Alergi atau hipersensivitas terhadap dingin, beberapa klien memiliki alergi terhadap
dingin yang dimanifestasikan dengan repon inflamasi (misalnya : eritema, bengkak,
nyeri sendi, dan kadang  kadang spasme otot), yang dapat membahayakan  jika orang
tersebut hipersensitif.

Prosedur Persiapan Alat


1. Cooler Blanket / selimut pendingin
2. Cooler unit
3. Selimut tipis
4. Alat TTV
5. Bengkok
6. Tissue
7. Kapas Alkohol
Persiapan Pasien
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Identifikasi Pasien
3. Menjelaskan Maksud dan tujuan
Persiapan lingkungan
1. Jaga privaci dengan menutup Sketsel jendela dan pintu
2. Atur pencahayaan
Tindakan
1. Perawat Mencuci tangan
2. Tanyakan riwayat alergi dingin
3. Pastikan suhu tubuh pasien
4. Periksa kondisi tubuh pasien, ada tidaknya luka bakar
5. Pasang selimut pendingin diatas tempat tidur pasien
6. Rapikan sebelah kanan dan kiri selimut pendingin
7. Pasang selimut mandi dibawah atau diatas pasien
8. Hubungkan slang pendingin unit dengan selimut pendingin
9. Nyalakan mesin pendingin unit dan atur suhunya awal antara 20˚C -
22˚C atau 5˚ dibawah suhu pasien
10. Observasi suhu dan Kondisi setiap 10 Menit
11. Perawat Cuci Tangan
Evaluasi :
1. Dokumentasikan

Medikasi Pada Hypo/Hypertermia


1. Perhatikan order dokter
2. Berikan Antipiretik sesuai order
3. Berikan 7 benar
4. Observasi sesuai pemberian
Penkes pada Pasien Dengan Hypo/Hypertermia
1. Jelaskan pada pasien /Keluarga tentang kondisi
2. Menjelaskan Tindakan yang akan dilakukan
3. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi
4. Dokumentasikan

KOMPRES DINGIN
PENGERTIA Suatu metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
N dapat menimbulkan dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.

 menurunkan suhu tubuh


TUJUAN  mencegah peradangan meluas
 mengurangi perdarahan setempat
 mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
PROSEDUR A. Persiapan Alat
1. Kom berisi air dingin
2. Perlak
3. Handuk kecil
4. Icepack
B. Persiapan Pasien
1. Perawat Memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur dan tujuan
C. Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien
2. Atur pencahayaan
D. Tindakan
Kompres dingin Basah
1. Dekatkan alat-alat ke klien
2. Cuci tangan
3. Pasang pengalas pada area yang akan dikompres jika perlu
4. Masukkan kain handuk kedalam air dingin lalu diperas sampai lembab
5. Letakkan kain handuk tersebut pada area yang akan dikompres
6. Ganti kain handuk dengan kain handuk yang sudah terendam dalam air
hangat jika diperlukan
7. Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
8. Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
9. Cuci tangan
Kompres Dingin kering
1. Bawa alat-alat ke dekat klien
2. Cuci tangan
3. Ambil icepack dari mesin pendingin.
4. Lapisi ice pack dengan kain agar tidak kontak langsung dengan kulit pasien
5. Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
6. Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres jika
diperlukan
7. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
8. Angkat icepack jika sudah selesai
9. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
10. Bereskan alat setelah selesai melakukan tindakan
11. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Kaji respon pasien
2. Dokumentasi
KOMPRES HANGAT

PENGERTIAN Suatu metode yang digunakan untuk memberikan rasa hangat pada daerah tertentu

 Memperlancar sirkulasi darah


 Mengurangi rasa sakit
TUJUAN  Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
 Memperlancar pengeluaran eksudat
 Merangsang peristaltic usus
PROSEDUR A. Persiapan Alat
1. Kom berisi air hangat
2. Perlak
3. Handuk kecil
4. Kantongtahan panas
B. Persiapan Pasien
1. Perawat Memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. elaskan prosedur dan tujuan
C. Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien
2. Atur pencahayaan
D. Tindakan
Kompres hangat Basah
1. Dekatkan alat-alat ke klien
2. Cuci tangan
3. Pasang pengalas pada area yang akan dikompres jika perlu
4. Masukkan kain handuk kedalam air hangat lalu diperas sampai lembab
5. Letakkan kain handuktersebut pada area yang akan dikompres
6. Ganti kain handukdengan kain handukyang sudah terendam dalam air hangat jika
diperlukan
7. Ulangi tindakan tersebut sesuai kebutuhan
8. Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila tindakan ini sudah selesai
9. Cuci tangan
Kompres Hangat kering

1. Bawa alat-alat ke dekat klien


2. Cuci tangan
3. Mengukur suhu air. Ikuti praktek institusi tentang penggunaan suhu yang tepat.
a. Suhu yang sering diberikan:
b. 46 – 52 °C untuk orang dewasa normal
c. 40,5 – 46 °C untuk anak-anak dan orang dewasa yang tidak sadar atau yang
kondisinya sedang lemah
4. Mengisi sekitar dua pertiga botol atau kantong dengan air panas
5. Ambil kantong tahan panas.
6. Tutup kantong atau , pastikan tidak bocor dan keringkan lapisan luar kantong.
7. Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
8. Letakkan kompres pada bagian tubuh yang dikehendaki
9. Ganti air panas jika dirasa sudah dingin
10. Bereskan alat setelah selesai melakukan tindakan
11. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Kaji respon pasien
2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai