Anda di halaman 1dari 14

Gabungan Kata  buku-sejarah baru (buku sejarah

yang baru)
 buku sejarah-baru (buku tentang
1. Unsur gabungan kata yang lazim
disebut kata majemuk, termasuk sejarah baru)

istilah khusus, ditulis terpisah.

Misalnya:

 duta besar
3. Gabungan kata yang penulisannya
 model linear
terpisah tetap ditulis terpisah jika
 kambing hitam
mendapat awalan atau akhiran.
 persegi panjang
 orang tua Misalnya:
 rumah sakit jiwa
 simpang empat  bertepuk tangan
 meja tulis  menganak sungai
 mata acara  garis bawahi
 cendera mata  sebar luaskan

2. Gabungan kata yang dapat 4. Gabungan kata yang mendapat


menimbulkan salah pengertian ditulis awalan dan akhiran sekaligus ditulis
dengan membubuhkan tanda hubung serangkai.
(-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
Misalnya:
 dilipatgandakan
 anak-istri pejabat (anak dan istri  menggarisbawahi
dari pejabat)  menyebarluaskan
 anak istri-pejabat (anak dari istri  penghancurleburan
pejabat)  pertanggungjawaban
 ibu-bapak kami (ibu dan bapak
kami)
 ibu bapak-kami (ibu dari bapak
kami)
 padahal
 peribahasa
 perilaku
 puspawarna
 radioaktif
 saptamarga
 saputangan
 saripati
 sediakala
 segitiga
 sukacita
II.D.5. Gabungan kata yang sudah
 sukarela
padu ditulis serangkai.
 syahbandar
Misalnya:  wiraswata

 acapkali
 adakalanya
 apalagi
 bagaimana
 barangkali
 beasiswa
 belasungkawa
 bilamana
 bumiputra
 darmabakti
 dukacita
 hulubalang
 kacamata
 kasatmata
 kilometer
 manasuka
 matahari
 olahraga
 pan-dai
 au-la
 sau-da-ra
 sur-vei
 am-boi

c. Jika di tengah kata dasar


terdapat huruf
konsonan (termasuk gabungan huruf
konsonan) di antara dua huruf vokal,
pemenggalannya dilakukan sebelum
Pemenggalan huruf konsonan itu.

Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar
dilakukan sebagai berikut.

a. Jika di tengah kata terdapat huruf Misalnya:


vokal yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara  ba-pak
kedua huruf vokal itu.  la-wan
 de-ngan
Misalnya:  ke-nyang
 mu-ta-khir
 bu-ah  mu-sya-wa-rah
 ma-in
d. Jika di tengah kata dasar terdapat
 ni-at
dua huruf konsonan yang berurutan,
 sa-at
pemenggalannya dilakukan di antara
b. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak kedua huruf konsonan itu.
dipenggal.
Misalnya:
Misalnya:
 Ap-ril
 cap-lok 2. Pemenggalan kata turunan sedapat-
 makh-luk dapatnya dilakukan di antara bentuk
 man-di dasar dan unsur pembentuknya.
 sang-gup
Misalnya:
 som-bong
 swas-ta
 ber-jalan
 mem-pertanggungjawabkan
e. Jika di tengah kata dasar terdapat
 mem-bantu
tiga huruf konsonan atau lebih yang
 memper-tanggungjawabkan
masing- masing melambangkan satu
 di-ambil
bunyi, pemenggalannya dilakukan di
 mempertanggung-jawabkan
antara huruf konsonan yang pertama
 ter-bawa
dan huruf konsonan yang kedua.
 mempertanggungjawab-kan
Misalnya:  per-buat
 me-rasakan
 ul-tra  makan-an
 in-fra
 merasa-kan
 ben-trok
 letak-kan
 in-stru-men
 per-buatan
Catatan: Gabungan huruf konsonan  pergi-lah
yang melambangkan satu bunyi tidak  perbuat-an
dipenggal.  apa-kah
 ke-kuatan
Misalnya:  kekuat-an

Catatan:
 bang-krut
 bang-sa
(1) Pemenggalan kata berimbuhan
 ba-nyak
yang bentuk dasarnya mengalami
 ikh-las
perubahan dilakukan seperti pada kata
 kong-res
dasar.
 makh-luk
 masy-hur
Misalnya:
 sang-gup
 me-nu-tup 3. Jika sebuah kata terdiri atas dua
 me-ma-kai unsur atau lebih dan salah satu
 me-nya-pu unsurnya itu dapat bergabung dengan
 me-nge-cat unsur lain, pemenggalannya dilakukan
 pe-mi-kir di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur
 pe-no-long gabungan itu dipenggal seperti pada
 pe-nga-rang kata dasar.
 pe-nge-tik
Misalnya:
 pe-nye-but

 biografi, bio-grafi, bi-o-gra-fi


(2) Pemenggalan kata bersisipan
 biodata, bio-data, bi-o-da-ta
dilakukan seperti pada kata dasar.
 fotografi, foto-grafi, fo-to-gra-fi
 fotokopi, foto-kopi, fo-to-ko-pi
Misalnya:
 introspeksi, intro-speksi, in-tro-
spek-si
 ge-lem-bung
 introjeksi, intro-jeksi, in-tro-jek-si
 ge-mu-ruh
 kilogram, kilo-gram, ki-lo-gram
 ge-ri-gi
 kilometer, kilo-meter, ki-lo-me-
 si-nam-bung
ter
 te-lun-juk
 pascapanen, pasca-panen, pas-ca-
(3) Pemenggalan kata yang pa-nen
menyebabkan munculnya satu huruf di  pascasarjana, pasca-sarjana, pas-
awal atau akhir baris tidakdilakukan. ca-sar-ja-na

4. Nama orang yang terdiri atas dua


Misalnya:
unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
 Beberapa pendapat mengenai
masalah itu Misalnya:
telah disampaikan ....
 Walaupun cuma-cuma, mereka  Lagu "Indonesia Raya" digubah
tidak mau oleh Wage Rudolf
mengambil makanan itu. Supratman.
 Buku Layar
Terkembang dikarang oleh Sutan
Takdir
Alisjahbana.
Partikel
5. Singkatan nama diri dan gelar yang
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis
terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
serangkai dengan kata yang
dipenggal.
mendahuluinya.
Misalnya:
Misalnya:

Ia bekerja di DLLAJR. Pujangga


 Bacalah buku itu baik-baik!
terakhir Keraton Surakarta bergelar
 Apakah yang tersirat dalam surat
R.Ng. Rangga Warsita.
itu?
 Siapakah gerangan dia?
Catatan: Penulisan berikut dihindari.
 Apatah gunanya bersedih hati?

 Ia bekerja di DLL- 2. Partikel pun ditulis terpisah dari


AJR. kata yang mendahuluinya.
 Pujangga terakhir Keraton
Surakarta bergelar R. Misalnya:
Ng. Rangga Warsita.
 Apa pun permasalahan yang
muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
 Jika kita hendak pulang tengah
malam pun, kendaraan masih tersedia.
 Jangankan dua kali, satu
kali pun engkau belum pernah
berkunjung ke rumahku.

Catatan: Partikel pun yang merupakan


unsur kata penghubung ditulis
serangkai.
Misalnya:

 Meskipun sibuk, dia dapat


menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya.
 Dia tetap
bersemangat walaupun lelah.
 Adapun penyebab kemacetan itu
belum diketahui.
 Bagaimanapun pekerjaan itu
harus selesai minggu depan.

3. Partikel per yang berarti 'demi',


'tiap', atau 'mulai' ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya. Singkatan dan
Misalnya: Akronim
 Mereka masuk ke dalam ruang
1. Singkatan nama orang, gelar,
rapat satu per satu.
sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
 Harga kain itu
dengan tanda titik pada setiap unsur
Rp50.000,00 per meter.
singkatan itu.
 Karyawan itu mendapat kenaikan Misalnya:
gaji per 1 Januari.
 A.H. Nasution = Abdul Haris
Nasution
 H. Hamid = Haji Hamid
 Suman Hs. = Suman Hasibuan
 W.R. Supratman = Wage Rudolf
Supratman
 M.B.A. = master of business
administration
 M.Hum. = magister humaniora
 M.Si. = magister sains
 S.E. = sarjana ekonomi Misalnya:
 S.Sos. = sarjana sosial
 S.Kom. = sarjana komunikasi  PT = perseroan terbatas
 S.K.M. = sarjana kesehatan  MAN = madrasah aliah negeri
masyarakat  SD = sekolah dasar
 Sdr. = saudara  KTP = kartu tanda penduduk
 Kol. Darmawati = Kolonel  SIM = surat izin mengemudi
Darmawati  NIP = nomor induk pegawai

2.a. Singkatan yang terdiri atas huruf 3. Singkatan yang terdiri atas tiga
awal setiap kata nama lembaga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
pemerintah dan ketatanegaraan, titik.
lembaga pendidikan, badan atau
Misalnya:
organisasi, serta nama dokumen resmi
ditulis dengan huruf kapital tanpa
 hlm. = halaman
tanda titik.
 dll. = dan lain-lain
Misalnya:  dsb. = dan sebagainya
 dst. = dan seterusnya
 NKRI = Negara Kesatuan  sda. = sama dengan di atas
Republik Indonesia  ybs. = yang bersangkutan
 UI = Universitas Indonesia  yth. = yang terhormat
 PBB = Perserikatan Bangsa-  ttd. = tertanda
Bangsa  dkk. = dan kawan-kawan
 WHO = World Health
Organization
 PGRI = Persatuan Guru Republik
Indonesia
 KUHP = Kitab Undang-Undang
4. Singkatan yang terdiri atas dua
Hukum Pidana
huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh
2.b. Singkatan yang terdiri atas huruf
tanda titik.
awal setiap kata yang bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tanpa Misalnya:
tanda titik.
 a.n. = atas nama 7. Akronim nama diri yang berupa
 d.a. = dengan alamat gabungan suku kata atau gabungan
 u.b. = untuk beliau huruf dan suku kata dari deret kata
 u.p. = untuk perhatian ditulis dengan huruf awal kapital.
 s.d. = sampai dengan
Misalnya:
5. Lambang kimia, singkatan satuan
 Bulog = Badan Urusan Logistik
ukuran, takaran, timbangan, dan mata
 Bappenas = Badan Perencanaan
uang tidak diikuti tanda titik.
Pembangunan Nasional
Misalnya:  Kowani = Kongres Wanita
Indonesia
 Cu = kuprum  Kalteng = Kalimantan Tengah
 cm = sentimeter  Mabbim = Majelis Bahasa Brunei
 kVA = kilovolt-ampere Darussalam-Indonesia-Malaysia
 l = liter  Suramadu = Surabaya Madura
 kg = kilogram
 Rp = rupiah 8. Akronim bukan nama diri yang
berupa gabungan huruf awal dan suku
6. Akronim nama diri yang terdiri atas kata atau gabungan suku kata ditulis
huruf awal setiap kata ditulis dengan dengan huruf kecil.
huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
Misalnya:
 iptek = ilmu pengetahuan dan
 BIG = Badan Informasi teknologi
Geospasial  pemilu = pemilihan umum
 BIN = Badan Intelijen Negara  puskesmas = pusat kesehatan
 LIPI = Lembaga Ilmu masyarakat
Pengetahuan Indonesia  rapim = rapat pimpinan
 LAN = Lembaga Administrasi  rudal = peluru kendali
Negara  tilang = bukti pelanggaran
 PASI = Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia
 Kendaraan yang dipesan untuk
angkutan umum terdiri
atas 50 bus, 100 minibus,
dan 250 sedan.

Angka dan 2. Bilangan pada awal kalimat ditulis

Bilangan dengan huruf.

Misalnya:
Angka Arab atau angka Romawi lazim
dipakai sebagai lambang bilangan atau  Lima puluh siswa teladan
nomor. mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
 Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,  Tiga pemenang sayembara itu
8, 9 diundang ke Jakarta.
 Angka Romawi: I, II, III, IV, V,
VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), Catatan: Penulisan berikut dihindari:
D (500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄
 50 siswa teladan mendapat
(1.000.000)
beasiswa dari pemerintah daerah.
1. Bilangan dalam teks yang dapat  3 pemenang sayembara itu
dinyatakan dengan satu atau dua kata diundang ke Jakarta.
ditulis dengan huruf, kecuali jika
dipakai secara berurutan seperti dalam Apabila bilangan pada awal kalimat
perincian. tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, susunan kalimatnya
Misalnya: diubah.

 Mereka menonton drama itu Misalnya:


sampai tiga kali.
 Koleksi perpustakaan itu lebih  Panitia mengundang 250 orang
dari satu juta buku. peserta.
 Di antara 72 anggota yang  Di lemari itu tersimpan 25 naskah
hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak kuno.
setuju, dan 5 orang abstain.
Catatan: Penulisan berikut dihindari:  US$3,50
 £5,10
 250 orang peserta diundang  ¥100
panitia.
 25 naskah kuno tersimpan di 5. Angka dipakai untuk menomori
lemari itu. alamat, seperti jalan, rumah,
apartemen, atau kamar.
3. Angka yang menunjukkan bilangan
Misalnya:
besar dapat ditulis sebagian dengan
huruf supaya lebih mudah dibaca.
 Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
Misalnya:  Jalan Tanah Abang I/15
 Jalan Wijaya No. 14
 Dia mendapatkan bantuan 250  Hotel Mahameru, Kamar 169
juta rupiah untuk mengembangkan  Gedung Samudra, Lantai II,
usahanya. Ruang 201
 Perusahaan itu baru saja
mendapat pinjaman 550 miliar rupiah. 6. Angka dipakai untuk menomori
 Proyek pemberdayaan ekonomi bagian karangan atau ayat kitab suci.
rakyat itu memerlukan biaya Rp10 Misalnya:
triliun.

 Bab X, Pasal 5, halaman 252


4. Angka dipakai untuk menyatakan
 Surah Yasin: 9
(a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan
 Markus 16: 15—16
waktu serta (b) nilai uang.

Misalnya:

 0,5 sentimeter
 5 kilogram
7. Penulisan bilangan dengan huruf
 4 hektare
dilakukan sebagai berikut.
 10 liter
 2 tahun 6 bulan 5 hari a. Bilangan Utuh
 1 jam 20 menit
 Rp5.000,00 Misalnya:
 dua belas (12)  lima lembar uang 1.000-an (lima
 tiga puluh (30) lembar uang seribuan)
 lima ribu (5.000)  tahun 1950-an (tahun seribu
sembilan ratus lima puluhan)
b. Bilangan Pecahan  uang 5.000-an (uang lima ribuan)

Misalnya: 10. Penulisan bilangan dengan angka


dan huruf sekaligus dilakukan dalam
 setengah atau seperdua (1/2) peraturan perundang-undangan, akta,
 seperenam belas (1/16) dan kuitansi.
 tiga perempat (3/4)
Misalnya:
 dua persepuluh (2/10)
 tiga dua-pertiga (3 2/3)
 Setiap orang yang menyebarkan
 satu persen (1%)
atau mengedarkan rupiah tiruan,
 satu permil (1o/oo)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
23 ayat (2), dipidana dengan pidana
8. Penulisan bilangan tingkat dapat
kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dilakukan dengan cara berikut.
dan pidana denda paling
Misalnya: banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah).
 abad XX  Telah diterima uang
 abad ke-20 sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta
 abad kedua puluh sembilan ratus lima puluh ribu
 Perang Dunia II rupiah) untuk pembayaran satu unit
 Perang Dunia Ke-2 televisi.
 Perang Dunia Kedua
11. Penulisan bilangan yang
9. Penulisan angka yang mendapat dilambangkan dengan angka dan
akhiran -an dilakukan dengan cara diikuti huruf dilakukan seperti berikut.
berikut.
Misalnya:
Misalnya:
 Saya lampirkan tanda terima uang
sebesar Rp900.500,50 (sembilan
ratus ribu lima ratus rupiah lima
puluh sen).
 Bukti pembelian barang
seharga Rp5.000.000,00 (lima juta
rupiah) ke atas harus dilampirkan Kata Sandang
pada laporan pertanggungjawaban.
Kata si dan sang ditulis terpisah dari
12. Bilangan yang digunakan sebagai kata yang mengikutinya.
unsur nama geografi ditulis dengan
Misalnya:
huruf.

Misalnya:  Surat itu dikembalikan


kepada si pengirim.
 Kelapadua  Toko itu memberikan hadiah
 Kotonanampek kepada si pembeli.
 Rajaampat  Ibu itu menghadiahi sang suami
 Simpanglima kemeja batik.
 Tigaraksa  Sang adik mematuhi
nasihat sang kakak.
Kata ganti ku- dan kau- ditulis  Harimau itu marah sekali
serangkai dengan kata yang kepada sang Kancil.
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu,  Dalam cerita itu si Buta berhasil
dan -nya ditulis serangkai dengan kata menolong kekasihnya.
yang mendahuluinya.
Catatan: Huruf awal sang ditulis
Misalnya:
dengan huruf kapital
jika sang merupakan unsur nama
 Rumah itu telah kujual.
Tuhan.
 Majalah ini boleh kaubaca.
 Bukuku, bukumu, dan
Misalnya:
bukunya tersimpan di perpustakaan.
 Rumahnya sedang diperbaiki.
 Kita harus berserah diri
kepada Sang Pencipta.
 Pura dibangun oleh umat Hindu
untuk memuja Sang Hyang Widhi
Wasa.

Anda mungkin juga menyukai