Gabungan Kata
Gabungan Kata
yang baru)
buku sejarah-baru (buku tentang
1. Unsur gabungan kata yang lazim
disebut kata majemuk, termasuk sejarah baru)
Misalnya:
duta besar
3. Gabungan kata yang penulisannya
model linear
terpisah tetap ditulis terpisah jika
kambing hitam
mendapat awalan atau akhiran.
persegi panjang
orang tua Misalnya:
rumah sakit jiwa
simpang empat bertepuk tangan
meja tulis menganak sungai
mata acara garis bawahi
cendera mata sebar luaskan
acapkali
adakalanya
apalagi
bagaimana
barangkali
beasiswa
belasungkawa
bilamana
bumiputra
darmabakti
dukacita
hulubalang
kacamata
kasatmata
kilometer
manasuka
matahari
olahraga
pan-dai
au-la
sau-da-ra
sur-vei
am-boi
Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar
dilakukan sebagai berikut.
Catatan:
bang-krut
bang-sa
(1) Pemenggalan kata berimbuhan
ba-nyak
yang bentuk dasarnya mengalami
ikh-las
perubahan dilakukan seperti pada kata
kong-res
dasar.
makh-luk
masy-hur
Misalnya:
sang-gup
me-nu-tup 3. Jika sebuah kata terdiri atas dua
me-ma-kai unsur atau lebih dan salah satu
me-nya-pu unsurnya itu dapat bergabung dengan
me-nge-cat unsur lain, pemenggalannya dilakukan
pe-mi-kir di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur
pe-no-long gabungan itu dipenggal seperti pada
pe-nga-rang kata dasar.
pe-nge-tik
Misalnya:
pe-nye-but
2.a. Singkatan yang terdiri atas huruf 3. Singkatan yang terdiri atas tiga
awal setiap kata nama lembaga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
pemerintah dan ketatanegaraan, titik.
lembaga pendidikan, badan atau
Misalnya:
organisasi, serta nama dokumen resmi
ditulis dengan huruf kapital tanpa
hlm. = halaman
tanda titik.
dll. = dan lain-lain
Misalnya: dsb. = dan sebagainya
dst. = dan seterusnya
NKRI = Negara Kesatuan sda. = sama dengan di atas
Republik Indonesia ybs. = yang bersangkutan
UI = Universitas Indonesia yth. = yang terhormat
PBB = Perserikatan Bangsa- ttd. = tertanda
Bangsa dkk. = dan kawan-kawan
WHO = World Health
Organization
PGRI = Persatuan Guru Republik
Indonesia
KUHP = Kitab Undang-Undang
4. Singkatan yang terdiri atas dua
Hukum Pidana
huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh
2.b. Singkatan yang terdiri atas huruf
tanda titik.
awal setiap kata yang bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tanpa Misalnya:
tanda titik.
a.n. = atas nama 7. Akronim nama diri yang berupa
d.a. = dengan alamat gabungan suku kata atau gabungan
u.b. = untuk beliau huruf dan suku kata dari deret kata
u.p. = untuk perhatian ditulis dengan huruf awal kapital.
s.d. = sampai dengan
Misalnya:
5. Lambang kimia, singkatan satuan
Bulog = Badan Urusan Logistik
ukuran, takaran, timbangan, dan mata
Bappenas = Badan Perencanaan
uang tidak diikuti tanda titik.
Pembangunan Nasional
Misalnya: Kowani = Kongres Wanita
Indonesia
Cu = kuprum Kalteng = Kalimantan Tengah
cm = sentimeter Mabbim = Majelis Bahasa Brunei
kVA = kilovolt-ampere Darussalam-Indonesia-Malaysia
l = liter Suramadu = Surabaya Madura
kg = kilogram
Rp = rupiah 8. Akronim bukan nama diri yang
berupa gabungan huruf awal dan suku
6. Akronim nama diri yang terdiri atas kata atau gabungan suku kata ditulis
huruf awal setiap kata ditulis dengan dengan huruf kecil.
huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
Misalnya:
iptek = ilmu pengetahuan dan
BIG = Badan Informasi teknologi
Geospasial pemilu = pemilihan umum
BIN = Badan Intelijen Negara puskesmas = pusat kesehatan
LIPI = Lembaga Ilmu masyarakat
Pengetahuan Indonesia rapim = rapat pimpinan
LAN = Lembaga Administrasi rudal = peluru kendali
Negara tilang = bukti pelanggaran
PASI = Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia
Kendaraan yang dipesan untuk
angkutan umum terdiri
atas 50 bus, 100 minibus,
dan 250 sedan.
Misalnya:
Angka Arab atau angka Romawi lazim
dipakai sebagai lambang bilangan atau Lima puluh siswa teladan
nomor. mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, Tiga pemenang sayembara itu
8, 9 diundang ke Jakarta.
Angka Romawi: I, II, III, IV, V,
VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), Catatan: Penulisan berikut dihindari:
D (500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄
50 siswa teladan mendapat
(1.000.000)
beasiswa dari pemerintah daerah.
1. Bilangan dalam teks yang dapat 3 pemenang sayembara itu
dinyatakan dengan satu atau dua kata diundang ke Jakarta.
ditulis dengan huruf, kecuali jika
dipakai secara berurutan seperti dalam Apabila bilangan pada awal kalimat
perincian. tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, susunan kalimatnya
Misalnya: diubah.
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
7. Penulisan bilangan dengan huruf
4 hektare
dilakukan sebagai berikut.
10 liter
2 tahun 6 bulan 5 hari a. Bilangan Utuh
1 jam 20 menit
Rp5.000,00 Misalnya:
dua belas (12) lima lembar uang 1.000-an (lima
tiga puluh (30) lembar uang seribuan)
lima ribu (5.000) tahun 1950-an (tahun seribu
sembilan ratus lima puluhan)
b. Bilangan Pecahan uang 5.000-an (uang lima ribuan)