Anda di halaman 1dari 30

Kata dasar ditulis sebagai satu satuan yang berdiri sendiri,

sedangkan pada
kata turunan, imbuhan(awalan, sisipan, atau akhiran)
dituliskan serangkai dengan kata dasarnya.
Kalau gabungan kata, hanya mendapat awalan atau
akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai
dengan kata yang bersangkutan.
Contoh
Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

 di didik dididik
 di suruh disuruh
 hancurleburkan hancur leburkan
 berterimakasih berterima kasih
 lipatgandakan lipat gandakan
 bertandatangan bertanda tangan
Gabungan Kata
 Gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran,
bentuk kata turunan itu harus dituliskan serangkai.
Contoh:
Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
 menghancur leburkan menghancurleburkan
 Menguji cobakan mengujicobakan
 menyebar luaskan menyebarluaskan
Gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk
 Kata majemuk bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh:

Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku


 Ibukota ibu kota
 Kerjasama kerja sama
 rumahsakit umum rumah sakit umum
 lokakarya loka karya
Gabungan kata yang dianggap sebagai
satu kata dituliskan serangkai
Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
dari pada daripada
mana kala manakala
halal bihalal halalbihalal
sapu tangan saputangan
bagai mana bagaimana
bumi putra bumiputra
Gabungan kata yang salah satu unsurnya
tidak dapat berdiri sendiri
 Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung
arti penuh, hanya muncul dalam kombinasi, unsur itu
harus dituliskan serangkai dengan unsur lainnya.
 Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
 a moral amoral
 antar warga antarwarga
 dasa darma dasadarma
 sub bagian subbagian

Unsur maha dan peri sebagai gabungan
kata ditulis serangkai dengan unsur
berikutnya, kecuali jika diikuti oleh kata
berimbuhan.

 Contoh:
 Mahakuasa
 Maha Penyayang
 Perilaku
 Peri Kemanusiaan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya
Partikel pun dipisahkan dari kata yang
mendahuluinya karena pun sudah hampir
seperti kata lepas. Akan tetapi, kelompok
kata yang dianggap padu benar ditulis
Serangkai. Jumlah kata seperti itu terbatas,
hanya ada dua belas kata.
Adapun, andaipun, ataupun,
bagaimanapun, biarpun,
kalaupun, kendatipun, maupun,
meskipun, sekalipun (yang
berarti walaupun),
sungguhpun, dan walaupun.
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’,
dan ‘tiap’ ditulis terpisah
 Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan
satu atau dua kata, ditulis dengan huruf, kecuali
jika beberapa lambang dipakai secara berurutan,
seperti dalam perincian atau pemaparan.
 Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis
dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah
sehingga yang tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, tidak terdapat lagi pada awal
kalimat.
Penulisan Unsur Serapan
 Unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock.
 Unsur yang pengucapannya dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia dan
diusahakan agar ejaan asing hanya diubah
seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih
dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
 Akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap
sebagai bagian kata yang utuh. Kata
standardisasi, implementasi, dan ojektif
diserap secara utuh di samping kata standar,
implemen, dan objek.
Daftar Kata Asing yang Diserap
Kata Asing Penyerapan yang Penyerapan yang
Salah Benar
risk resiko risiko
system sistim sistem
effective efektip efektif
techniek tehnik teknik
echelon esselon eselon
method metoda metode
frequency frekwensi frekuensi
practical praktek praktik
Kata Asing Penyerapan yang Penyerapan yang
Salah Benar
percentage prosentasi persentase
description diskripsi deskripsi
conduite kondite konduite
kwitantie kwitansi kuitansi
qualiteit kwalitas kualitas
rational rasionil rasional
ideal idial ideal
management management manajemen
coordination kordinasi koordinasi
survey survei survai
carier karir karier
ambulance ambulan ambulans
Kata Asing Penyerapan yang Penyerapan yang
Salah Benar
hypotesis hipotesa hipotesis
analysis analisa analisis
patient pasen pasien
activity aktifitas, aktif aktivitas, aktif
complex komplek kompleks
efficient effisien efisien
taxi taxi taksi
latex latek lateks
apotheek apotik apotek
Februari Pebruari Februari
November Nopember November
Kaidah Persukuan
a. Persukuan Dua Vokal yang Berurutan di Tengah Kata
Kalau di tengah kata ada dua vokal yang berurutan,
pemisahan dilakukan di antara kedua vokal itu.
Contoh:
Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
lain la - in la-in
saat sa -at sa-at
kait ka ka-
it it
daun dau- da-
n un
b. Persukuan Bila Dua Vokal Mengapit Konsonan di Tengah
Kata
Kalau di tengah kata ada konsonan di antara dua vokal,
pemisahan tersebut dilakukan sebelum konsonan itu.
Contoh:
Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
masam mas- ma-
am sam
sepatu sep- se-
atu patu
bahasa bah- ba-
asa hasa
Selain itu, karena ng, ny, sy, dan kh
melambangkan satu konsonan, gabungan huruf
itu tidak pernah diceraikan sehingga pemisahan
suku kata terdapat sebelum atau sesudah
pasangan huruf itu.
Misalnya:
Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
langit lan- la-
git ngit
mutakhir mutak- muta- hir
khir
c. Persukuan Dua Konsonan Berurutan di Tengah Kata
Kalau di tengah kata ada dua konsonan yang berurutan,
pemisahan tersebut terdapat di antara kedua konsonan itu.
Misalnya:
Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
maksud ma- mak-
ksud sud
langsung langs- lang-
ung sung
caplok ca- cap-
plok lok
d. Persukuan Tiga Konsonan atau Lebih di Tengah Kata
Kalau di tengah kata ada tiga konsonan atau
lebih, pemissahan tersebut dilakukan di antara
konsonan pertama (termasuk ng, ny, sy, dan kh)
dengan konsonan yang kedua.
Misalnya:
Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
abstrak abs- ab-
trak strak
konstruksi kons- kon-
truksi struksi
bangkrut bangk- bang-
rut krut
Akan tetapi, untuk kata-kata yang berasal dari
dua unsur yang masing-masing mempunyai arti,
cara penyukuannya melalui dua tahap. Pertama,
kata tersebut dipisahkan unsur-unsurnya. Kedua,
unsurnya yang telah dipisahkan itu dipenggal
suku-suku katanya.
Misalnya:
kilogram --- kilo gram --- ki-lo-gram
telegram --- tele gram --- te-le-gram
biologi --- bio logi --- bi-o-lo-gi
e. Persukuan Kata yang Berimbuhan dan Berpartikel
Imbuhan (awalan dan akhiran), termasuk yang mengalami
bentuk, dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata
dasarnya, dalam penyukuan kata dipisahkan sebagai satu
kesatuan.
Misalnya:
Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
santapan santa- santap-
pan an
mengail meng- me-
ail ngail (kata
dasar kail)
belajar be- bel-
lajar ajar (kata dasar
ajar)
mengakui me- meng-
ngakui akui (kata dasar
aku)
f. Penyukuan Nama orang
Nama orang tidak dipenggal atas suku
sukunya dalam pergantian baris. Yang
dibolehkan adalah memisahkan nama orang itu
atas unsur nama pertama dan unsur nama kedua
dan seterusnya.
Misalnya:
Nama Pemisahan yang Salah Benar
Yana Yulio Yana Yu- Yana
lio Yulio
Aa Alif Ali Aa Al- Aa Alif
if Ali Ali

Anda mungkin juga menyukai