Anda di halaman 1dari 17

PENULISAN KATA

KELOMPOK 3

1 2 3
Anisah Sekar Dinata Tria Utami Ilham Fariskhi
03011182227005 03011182227009 03011182227017

MATERI
PENULISAN KATA

A. Kata Dasar

B. Kata Turunan F. Singkatan

C. Pemenggalan Kata G. Angka dan Bilangan

D. Kata Depan H. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya

E. Partikel I. Kata Sandang si dan sang


A. KATA DASAR
kata dasar ditulis secara mandiri

Misalnya :
kantor
pergi
ramai
sangat
B. KATA TURUNAN

1.Kata Berimbuhan
a. Kata yang mendapat imbuhan (awalan, sisipan, akhiran,
d. Kata yang ditulis dengan huruf miring dan mendapat
serta gabungan awalan dan akhiran ) ditulis serangkai
bentuk terikat dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
dengan imbuhannya.
Misalnya:
Misalnya:
anti-mainstream
berjalan
pasca-reshuffle
mempermudah
super-jegeg
menulis
b. Kata yang mendapat bentuk terikat ditulis serangkai jika e. Bentuk terikat maha- dan kata dasar atau kata
mengacu pada konsep keilmuan tertentu. berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan
Misalnya: ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai
biokimia pengkhususan.
antargolongan Misalnya:
mikrobiologi Yang Maha Esa
Tuhan Yang Maha Kuasa
c. Kata yang diawali huruf kapital dan mendapat bentuk
Yang Maha Pengasih
terikat dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
anti-PKI
non-ASEAN
2. Bentuk Ulang 3. Gabungan Kata

a. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung a. Unsur gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
(-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya:
cendera mata
Misalnya: duta besar
anak-anak ibu kota
cumi-cumi
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
hati-hati
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
b. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang ibu-bapak kami 'ibu dan bapak kami'
unsur pertama.
c. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
Misalnya: serangkai.
kapal barang kapal-kapal barang Misalnya:
rak buku rak-rak buku dilipatgandakan
menyebarluaskan
surat kabar surat-surat kabar
penghancurleburan

d. Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran ditulis


terpisah.
Misalnya:
bertepuk tangan

e. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.


apalagi
bagaimana
barangkali
C. PEMENGGALAN KATA
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.

a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, e. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya: Misalnya:
bu-ah ap-ril
ma-in ban-tu
ni-at som-bong

b. Monoftong eu tidak dipenggal. f. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
Misalnya: masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di
ci-leun-cang antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
seu-da-ti Misalnya:
seu-lu-mat am-bruk
ben-trok
c. Diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal. in-fra
Misalnya:
pan-dai g. Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak
sau-da-ra dipenggal.
Misalnya:
d. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk ba-nyak
gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, kong-res
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. makh-luk
Misalnya:
ba-pak, de-ngan, mu-sya-wa-rah
2. Pemenggalan kata pada kata berimbuhan dilakukan sebagai
berikut.

a. Pemenggalan kata berimbuhan dilakukan di antara bentuk dasar d. Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf
dan unsur pembentukannya. di awal atau akhir baris tidak dilakukan.
Misalnya: Misalnya:
ber-jalan Beberapa pendapat mengenai masalah i-tu telah
di-ambil disampaikan oleh pembicara.
ke-kasih Walaupun makanan itu gratis, mereka tidak ma-u
mengambilnya.
b. Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami
perubahan dilakukan seperti pemenggalan pada kata dasar. Penulisan yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut.
Misalnya: Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah
me-ma-kai disampaikan oleh pembicara.
me-ngun-ci Walaupun makanan itu gratis, mereka tidak mau
mengambilnya.
me-nu-tup

c. Pemenggalan kata yang mendapat sisipan dilakukan seperti pada


kata dasar.
Misalnya:
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
ge-ri-gi
3. Jika kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya 5. Singkatan tidak dipenggal.
itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan Misalnya:
di antara unsur-unsur itu. Ia telah mengabdi selama sepuluh tahun di BKK-BN.
Misalnya: Semua pengguna kendaraan bermotor wajib membawa ST-NK.
biografi bio-grafi
biodata bio-data Penulisan yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut.
fotokopi foto-grafi Ia telah mengabdi selama sepuluh tahun di BKKBN.
Semua penguna kendaraan bermotor wajib membawa STNK.
4. Nama orang yang terdiri atas dua kata atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara kata tersebut.
Misalnya:
Pencetus nama bahasa Indonesia dalam Kongres Pemuda adalah
Mohammad Tabrani.
Layar Terkembang yang terbit pada 1937 dikarang oleh Sultan
Takdir Alisjahbana.
D. KATA DEPAN
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Mereka ada di mana-mana.
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari, kita berangkat ke kantor.
Ia keluar dari rumah.
Cincin itu terbuat dari emas.
E. PARTIKEL

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata 3. Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung
yang mendahuluinya. seperti berikut ditulis serangkai.
Misalnya: meskipun
Bacalah buku itu baik-baik! walaupun
Apakah yang tersirat dalam surat itu? adapun
Apatah gunanya bersedih hati? biarpun
andaipun
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. ataupun
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat 4. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', 'mulai', atau
mengatasinya dengan bijaksana. 'melalui' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
masih tersedia.
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
Dia menghubungiku per telepon.
F. SINGKATAN
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau pangkat diikuti 4.a Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf yang lazim
dengan tanda titik disetiap unsur singkatan itu. digunakan dalam dokumen atau surat-menyurat diikuti dengan tanda
Misalnya: titik.
H. Hamid (Haji Hamid) misalnya:
dr. (dokter) dkk. (dan kawan-kawan)
S.E. (Sarjana Ekonomi) dll. (dan lain-lain)
yth. (yang terhormat)
2. Singkatan nama orang dalam bentuk inisial ditulis tanpa
tanda titik. 4.b Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim digunakan dalam
Misalnya: dokumen atau surat-menyurat diikuti tanda titik pada setiap huruf.
LS -> Lilis Susanti Misalnya:
a.n (atas nama)
3. Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas huruf awal
setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. 4.c Singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan alamat dapat
Misalnya: ditulis dengan dua huruf atau lebih dan diakhiri tanda titik.
KTP Misalnya:
NKRI Jl. Rawamangun
KUHP Km.57
Gg. Kelinci
5. Singkatan satuan ukuran, takaran, dan timbangan; lambang kimia;
dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya:
km (kilometer)
l (iter)
Cu (kuprum)
Rp (rupiah)

6. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata atau
gabungan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Kalteng (Kalimantan Tengah)

7. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata
atau gabungan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
nonkapital.
Misalnya:
pemilu (pemilihan umum)
puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)
rapim (rapat pimpinan)
G. ANGKA DAN BILANGAN
1. Angka Arab atau angka Romawi lazim digunakan sebagai 4. Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih
lambang bilangan atau nomor. dari satu kata didahului kata seperti sebanyak, sejumlah, dan
Misalnya: sebesar atau diubah susunan kalimatnya.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Misalnya:
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VII, IX, X, L(50), C(100) Sebanyak 2.500 orang peserta diundang panitia.
Sejumlah 25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.
2.Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan 5. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian
seperti dalam perincian. dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya: Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Dia mendapatkan bantuan 90 juta rupiah untuk mengembangkan
Koleksi pribadi saya lebih dari seribu buku. usahanya.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50
bus, dan 100 minibus. 6. Angka digunakan sebagai bagian dari alamat, seperti jalan, rumah,
apartemen, atau kamar.
3. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti Misalnya:
panjang, berat, luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai Jalan Kartika I No. 15
uang dan persentase. Hotel Mahameru, Kamar 169
Misalnya:
1 jam 20 menit
5%
7. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau 10. Penulisan angka dan akhiran -an dirangkaikan dengan tanda
bagian kitab suci. hubung (-).
Misalnya: Misalnya:
Bab II, Pasal 3, halaman 13 seharga 5.000-an (seharga lima ribuan)
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang tahun 2000-an (tahun dua ribuan)
menciptakan!" (Surah Al-'Alaq [96]: 1)
11. Bilangan seperti yang terdapat dalam peraturan perundang-
8. Penulisan bilangan dengan huruf seperti dalam peraturan undangan, akta, atau kuitansi dapat ditulis dengan angka dan diikuti
perundang-undangan, akta, dan kuitansi dilakukan sebagai oleh huruf.
berikut. Misalnya:
a. Bilangan utuh ditulis secara mandiri. Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
Misalnya: (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
dua belas (12)
b. Bilangan pecahan ditulis dengan per- yang diletakkan pada 12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis
bilangan penyebut yang mengikutinya. dengan huruf secara serangkai.
Misalnya: Misalnya:
tiga perempat (3/4) Kelapadua
Rajaampat
9. Penulisan bilangan tingkat dapat menggunakan angka Romawi, Limapuluhkoto
gabungan awalan ke- dan angka Arab, atau huruf. Tigaraksa
Misalnya:
abad VII
abad ke-7
abad ketujuh
H. KATA GANTI KU-, KAU-, -KU, -MU, DAN -NYA

1. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.

2. Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat ditulis terpisah dengan kata yang lain.
Misalnya:
Aku ingin kau bersungguh-sungguh dengan apa yang kukatakan.
Kau masih muda, Bung.
Sebaiknya, kau mengurus adikmu saja.
I. KATA SANDANG
SI DAN SANG
1.Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.

2. Kata sang ditulis dengan huruf awal kapital jika merupakan unsur nama
Tuhan.
Misalnya:
Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.

Anda mungkin juga menyukai