0

2016
PELATIHAN SAP 2000

MODUL III : BUILDING STRUCTURE

Arya Chunata S.T., M.T. &

Rara Diskarani S.T., M.T.
PART 3: INTRODUCTION TO SAP2000 – BUILDING STRUCTURE
CONTOH STRUKTUR

3D VIEW

PLAN VIEW
STRUCTURAL DETAILS

1. File – New Model

- Satuan harus di set dalam satuan (N, m, C) sejak awal)
- Untuk semua jenis bangunan/jembatan, bisa menggunakan “Grid Only”

2. Define Grid System

- Bisa menggunakan ordinate atau spacing

Ordinate :
- Menggunakan sistem ordinat (x,y,z) = (0,0,0)

- Ordinat – X - Ordinat – Y
A=0 1=0
B=4 2=3
C=9 3=6
D = 13

- Tinggi Antar Lantai = 3 m

Spacing

- Menggunakan jarak spacing antar grid

- Ordinat – X
A=4
B=5
C=4
D=0
- Ordinat – Y
1=3
2=3
3=0

- Tinggi Antar Lantai = 3 m

3. Section and Material Properties
a. Material Properties
o Add New Properties

o Material Name : Biasakan menggunakan mutu material :

§ Beton : FC30 (Misalnya)
§ Baja : BJ37 (Misalnya) Fy = 240 MPa, Fu = 370 MPa

§ Rebar (Tulangan), diinput pada struktur beton, digunakan untuk

menganalisa desain tulangan kolom, balok ataupun pelat.

Tulangan polos biasanya digunakan untuk tulangan geser (sengkang)

Tulangan ulir biasa digunakan sebagai tulangan lentur karena memiliki
mutu yang lebih tinggi.

o Pilih material type sesuai material yang digunakan

o Input property yang perlu diperhatikan :
Baja :
§ Units dalam : N, mm, C
§ Fy = Fye = 240 MPa (untuk BJ37)
§ Fu = Fue = 370 MPa (untuk BJ37)
Beton
§ Units dalam : N, mm, C
§ F’c = Compressive strength
§ E = 4700 √
 Rebar
§ Units dalam : N, mm, C
§ Fy = Fye = 390 MPa (untuk BJ-TD40)
§ Fu = Fue = 560 MPa (untuk BJ-TD40)

b. Section Properties
o Add New Properties

Profil Beton :
o Pilih bentuk profil
o Input Section Name : Biasakan untuk membedakan antara penamaan balok dan
kolom.
B400x200 = Balok – Depth 400 mm – width 200 mm
K300x300 = Kolom – 300 mm x 300 mm
o Input dimension sesuai dengan property section
o Pilih Material : FC30
 B400X200 K300X300

Balok (Kiri) ; Kolom (Kanan)

o Edit Set Modifier

§ Untuk Balok : Based On SNI 2847-2013

Moment of inertia about 2 axis :0.35
Moment of inertia about 3 axis : 0.35
§ Untuk Kolom : Based On SNI 2847-2013
Moment of inertia about 2 axis :0.7
Moment of inertia about 3 axis : 0.7

Balok (Kiri) ; Kolom (Kanan)

o Edit Concrete Reinforcement
Untuk Balok :
§ Pilih design as a beam
§ Tebal selimut : 40 mm
§ Pilih to be designed

0.04

0.04

Untuk Kolom :
§ Pilih design as a column
§ Tebal selimut : 40 mm
§ Input perkiraan tulangan yang digunakan
§ Pilih to be checked

16d

10d
 Profil Baja :
o Pilih bentuk profil
o Input dimensions sesuai dengan property section
o Pilih Material : BJ37
o Untuk profil baja tidak perlu mengganti property modifier (semua 1)

BJ37

c. Area Properties
o Pilih slab material
o Modeling type as a membrane
o Pilih Type : Shell
o Input thickness of slab
4. Draw Framing
- Buat garis sesuai dengan layout bangunan
- Pastikan garis yang diinput sesuai dengan profil yang digunakan
- Balok utama dibuat menerus.

Klik pada Titik 1 kemudian Titik 2

1
 - Balok anak dipisah setiap bertemu balok induk.

Klik pada Titik 1 kemudian Titik 2

- Gambar slab
Gambar slab sesuai dengan pembagian balok.

Klik pada Titik 1 kemudian Titik 2

- Assign perletakan :
o Fx, Fy, Fz = Sendi
o Fz = Rol
o Fx, Ry, Fz, Mx, My, Mz = Jepit
- Assign release connection pada :
o Struktur Baja :
§ Struktur baja rangka batang
§ Balok anak
 § Struktur dengan sistem bracing frame
o Struktur Beton :
§ Balok anak

5. LOADING
- Define Load Pattern
- Add new load pattern
o Dead Load – Selfweight = 1
o SDL – Selfweght = 0
o Live Load – Self Weight = 0

- Add Load Combination

o Ultimate Limit State :
§ ULS 1 = 1.4 Dead + 1.4 SDL
§ ULS 2 = 1.2 Dead + 1.2 SDL + 1.6 Live

o Serviceability Limit State :

§ SLS 1 = Dead + SDL + Live
- Input Loading
o Input Loading sesuai dengan jenis nya :
§ Joint load by select a point
LL = 10 kN/ titik

§ Distributed load by select a line: Frame Loads > Distributed Loads

SDL = 1.5 kN/m’
 § Area Load, by select an area
LL = 2 kN/m2

o Perhatikan satuan setiap input beban

o Perhatikan Options yang tertera :
§ Add = untuk menambahkan beban
§ Replace = untuk menggantikan beban yang telah diinput sebelumnya
§ Delete = Untuk menghapur beban
§ Add dan replace berfungsi sama jika baru pertama kali menginput beban

6. RUN ANALYSIS
- Analyze – Set Analysis Options
- Analyze – Set Load Case to Run
o Run action semua load
case kecuali modal
Run modal untuk
memperoleh periode
getar bangunan pada
saat analisa gempa
 Maka tidak perlu run modal jika tidak menganalisa gempa

7. ANALYSIS RESULT
A. JOINT FORCES
Display – Forces/stresses – Joints

Gambar 1 Load Case – Dead

Gambar 2 Load Case – SDL

Gambar 3 Load Case - Live

B. MEMBER FORCES
Display – Forces/stresses – frames/cables
o Aksial = gaya dalam tekan/tarik

Gambar 4 Load Combination – Comb2

o Shear = Shear 2-2, Shear arah sumbu kuat section

= Shear 3-3, Shear arah sumbu lemah section
o Moment = M3-3, Moment arah sumbu kuat section
= M2-2, Moment arah sumbu lemah section

C. DISPLACEMENT AND ROTATION AT JOINTS

Display – Show Deformed Shape
o Deflection Limit
SNI 03-1729-2002 Baja
SNI 2847 – 2013 Beton
8. Design Member