Anda di halaman 1dari 13

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Nur Afni Syaputri, Rusdinal, Hade Afriansyah


Universitas Negeri Padang
Indonesia
Email: nurafnisyaputri@gmail.com

Abstrak the quality of education actually starts


Integrated Quality Management is from the program applied to educational
functional management with an approach units, starting from the level of elementary
that is constantly focused on improving education (elementary and junior high
quality, so that its products are in school) to secondary education (high
accordance with the quality standards of school and vocational school).
the people served in the implementation of
public service tasks and community Keywods: Education, TQM
development or TQM is a management I. PENDAHULUAN
system that elevates quality as a business
Latar belakang
strategy and oriented to customer
satisfaction by involving all members of
Amerika Serikat pernah
the organization. To be able to implement
menikmati situasi dimana standar
Integrated Quality Management well, of
hidupnya paling tinggi di dunia
course, the principles and components that
untuk jangka waktu lebih dari 100
must exist are needed so that the Integrated
tahun. Mereka pernah jadi pelopor
Quality Management will be able to
dan pemimpin dalam
measure success or not. The principles of
perkembangan faktor-faktor
Integrated Quality Management are as
pendorong utama bagi peningkatan
follows: 1) Customer satisfaction 2)
standar hidup, yaitu dalam
Respect for all people 3) Leadership, 4)
perbaikan produktivitas,
Continuous improvement. This article was
pertumbuhan, dan inovasi.
prepared by the author using the system
Kemampuan pemanufakturan
referring to the literature review. Which
Amerika saat ini memberikan basis
before writing this article the author thinks
ekonomi yang memungkinkan
about what will be discussed. Improving
mereka membangun masyarakat
Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
yang berstandar hidup terbaik di manusia, proses, dan fasilitas.
dunia. Akan tetapi, semenjak tahun Berbagai upaya perbaikan
1980-an terjadi perubahan besar. dilakukan Jepang, misalnya
Dominasi Amerika semakin mengirimkan tim khusus keluar
tergerogoti. Amerika mulai negeri untuk mempelajari
kehilangan pasarnya, pendekatan-pendekatan yang
produktivitasnya tertinggal dari dilakukan perusahaan asing dan
Jepang, tingkat penganggurannya menerjemahkan literature asing
meningkat dalam sector yang terseleksi kedalam bahasa
manufaktur, dan posisi Jepang. Mereka juga mengundang
kompetitifnya semakin terkikis dosen-dosen asing untuk dating ke
dalam pasar global. Semua ini Jepang dan memberikan kursus-
merupakan gejala dari penurunan kursus pelatihan kepada para
sektor industri Amerika. Para manajernya. Jepang akhirnya
pesaingnya, terutama Jepang, telah menemukan strategi-strategi untuk
merebut banyak pasar dimana menciptakan revolusi dalam
sebelumnya didominasi Amerika. kualitas. Beberapa diantaranya
Permasalahan tersebut adalah:
sebenarnya dimulai semenjak 1. Para manajer tingkat atas secara
berakhirnya Perang Dunia II. Pada personal mengambil alih pimpinan
saat itu kualitas produk yang revolusi tersebut
dihasilkan Jepang masih kurang 2. Semua level dan fungsi menjalani
baik untuk bersaing dalam pasar pelatihan untuk mengelola kualitas
internasional. Satu-satunya 3. Perbaikan kualitas dilakukan
keunggulan yang dimiliki Jepang dengan revolusioner dan terus-
saat itu adalah harga yang murah. menerus
Perusahaan-perusahaan Amerika 4. Tenaga kerja dilibatkan dalam
dan Negara-negara Barat lainnya perbaikan kualitas melalui konsep
memusatkan perhatian pada biaya, Pengendalian Kualitas
secara bertahap dan terus-menerus
perusahaan-perusahaan Jepang Berkat usaha-usaha tersebut, maka
berusaha menciptakan infrastruktur pada pertengahan 1970-an kualitas
sebagai dasar kualitas, yaitu aspek barang-barang manufaktur Jepang,

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


seperti mobil dan produk universitas-universitas teknik di
elektronika, melampaui kualitas Amerika adalah mahasiswa asing.
yang dihasilkan para pesaingnya Jadi, misalnya persaingan
dari Barat. Sebagai akibatnya, global dalam sektor industri
ekspor Jepang mengalami diibaratkan arena balap mobil,
peningkatan drastic sementara maka Amerika pada decade 1980-
ekspor negara-negara Barat an lebih memfokuskan pada upaya
mengalami penurunan. Disamping mengiklankan mobilnya secara
itu dominasi Amerika dalam lebih intensif dan lebih baik
beberapa industri kunci seperti sementara para pesaingnya
baja, otomotif, mesin industri, dan menekankan pada usaha
elektronika, mulai digantikan oleh meningkatkan kemampuan mobil,
Jepang. pengemudi, mekanik, dan pit
Penyebab lain atas crewnya. Pada saat Amerika
kegagalan Amerika dalam bersaing terlambat menyadari bahwa untuk
adalah aspek perhatian atau memenangkan pasar global perlu
penekanan. Alasan mengapa penekanan lebih besar pada
Amerika unggul pada aspek-aspek kualitas daripada pemasaran,
kuantitatif dari suatu pekerjaan gerakan total quality muncul dan
adalah karena aspek-aspek tersebut memberikan harapan perbaikan.
semenjak Perang Dunia II sangat Dasar pemikiran perlunya TQM
diperhatikan, dihargai, dan diberi sangatlah sederhana, yakni bahwa
status lebih baik. Hal ini cara terbaik agar dapat bersaing
menyebabkan industri Amerika dan unggul dalam persaingan
kurang memperhatikan masalah global adalah dengan menghasilkan
kualitas produk. kualitas terbaik. Untuk
Selama decade 1980-an, menghasilkan kualitas terbaik
dimana pangsa pasar Amerika diperlukan upaya perbaikan
menurun tajam, pilihan para berkesinambungan terhadap
mahasiswa Amerika untuk jenjang kemampuan manusia, proses, dan
pendidikan perguruan tinggi adalah lingkungan. Cara terbaik agar dapat
program MBA. Pada periode yang memperbaiki kemampuan
sama, sebagian besar mahasiswa komponen-komponen tersebut

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


secara berkesinambungan adalah 2. 4 aspek penting dalam upaya
dengan menerapkan TQM. meningkatkan mutu
Penerapan TQM dalam pendidikan
suatu perusahaan dapat 3. Apa Peran Manajemen
memberikan beberapa manfaat Berbasis Sekolah (MBS)
utama yang pada gilirannya dalam Peningkatan Mutu
meningkatkan laba serta daya saing Pendidikan?
perusahaan yang bersangkutan.
Dengan melakukan perbaikan
kualitas secara terus-menerus maka
perusahaan dapat meningkatkan
labanya melalui dua rute. Rute
pertama, yaitu rute pasar.
Perusahaan dapat memperbaiki
posisi persaingannya sehingga
pangsa pasarnya semakin besar dan
harga jualnya dapat lebih tinggi.
Kedua hal ini mengarah pada
meningkatnya penghasilan
sehingga laba yang diperoleh juga
semakin besar. Sedangkan pada
rute kedua, perusahaan dapat
meningkatkan output yang bebas
dari kerusakan melalui upaya
perbaikan kualitas. Hal ini
menyebabkan biaya operasi
perusahaan berkurang. Dengan
demikian laba yang diperoleh akan
meningkat.

Rumusan
1. Apa pengertian peningkatan
mutu pendidikan?

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


II. METODE PENELITIAN

Artikel ini disusun oleh penulis


dengan menggunakan sistem III. KAJIAN TEORI DAN
merujuk pada kajian literatur. PEMBAHASAN

Yang mana sebelum menulis


A. Pengertian Peningkatan mutu
artikel ini penulis memikirkan
pendidikan
apa saja yang akan dibahas.
  Sejak jaman orde baru
Lalu selanjutnya penulis
sampai dengan saat ini (repormasi),
memikirkan apa saja yang akan
berbagai upaya untuk
dibahas. Lalu se;;anjutnya
meningkatkan mutu pendidikan
penulis mengumpulkan
telah dilakukan antara lain dengan
sumber-sumber dari
berbagai pelatihan peningkatan
pembahasan artikelnya terlebih
kualipikasi guru, pengadaan buku
dahulu. Yang mana ini
dan alat pelajaran, perbaikan
dijadikan sebagai bahan
prasarana pendidikan lainnya, serta
rujukan. Lalu setelah dipahami
peningkatan kepemimpinan dan
oleh penulis, penulis langsung
manajemen sekolah. Namun
menuliskan apa saja yang
demikian berbagai indikator mutu
terkait dengan pembahasan
pendidikan tidak menunjukan
yang akan dijelaskan di artikel.
perubahan yang cukup berarti,
Dan selanjutnya penulis
misalnya sikap disiplin dan akhlak
menyusun artikel ini dengan
siswa tidak menunjukan
seksama. Dimana artikel ini
kecenderungan membaik, bahkan
disusun sesuai dengan
yang terjadi sebaliknya, berarti ada
sidtematika yang seharusnya
beberapa bidang pendidikan belum
serta disesuaikan dengan
berhasil juga untuk bidang
tujuan penulisan artikel itu
pendidikan lainnya. Berdasarkan
sendiri ditujukan kepada siapa
kenyataan ini maka para pendidik
mempertanyakan, cara apa untuk
meningkatkan mutu pendidikan ?
Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
            Dari berbagai kajian dan input pendidikan dipenuhi.
pengamatan, sedikitnya ada Ternyata asumsi ini meleset,
beberapa faktor yang menyebabkan karena input tanpa proses
mutu pendidikan yang tidak manajemen yang baik tidak akan
mengalami peningkatan, menghasilkan output yang
diantaranya: diharapkan. Penyediaan komponen
            Pertama, penyelenggaraan setandar penyediaan pendidikan
pendidikan dilakukan dan diatur memang penting tetapi tidak
secara birokratik sehingga dengan sendirinya akan
menempatkan sekolah sebagai meningkatkan mutu pendidikan.
penyelenggara pendidikan sangat             Ketiga, menurut Adrianto,
tergantung pada peraturan, (Kompas, 30 April 2004), terlalu
instruksi, juklak, dan berbagai banyak bidang materi pendidikan
keputusan birokrasi yang yang harus dikuasai oleh siswa
mempunyai jalur yang sangat sehingga penguasaan terhadap
panjang dan kadang-kadang materi tidak terpenuhi karena
kebijaksanaan yang dikeluarkan adanya keterbatasan kemampuan
tidak sesuai dengan kondisi sekolah siswa.
setempat. Dengan demikian             Keempat, minat belajar
sekolah kehilangan kemandirian, siswa yang kurang, karena tidak
motivasi dan inisiatif untuk adanya motivasi dari diri sendiri
mengembangkan dan memajukan dan orang tua serta masyarakat.
lembaganya termasuk perbaikan             Kelima, peran serta
mutu pendidikan. masyarakat khususnya orang tua
            Kedua, program dalam penyelenggaran pendidikan
pengembangan pendidikan lebih selama ini telah menjauhkan
menekankan pada penyediaan input lembaga pendidikan lingkungan
pendidikan seperti guru, dari masyarakat. Hal ini
kurikulum, fasilitas pendidikan, menimbulkan banyaknya persepsi
buku dan alat peraga, serta sumber bahwa penyelenggaraan pendidikan
belajar lain, dengan asumsi bahwa sepenuhnya menjadi tanggung
peningkatan mutu pendidikan akan jawab pemerintah.
terjadi dengan sendirinya, apabila

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


            Dengan demikian pendidik lainnya, sehingga
berdasarkan faktor-faktor tersebut adanya pemerataan
diatas maka harus ada beberapa pengalaman dan
langkah untuk peningkatan mutu kemampuan sesuai dengan
pendidikan, diantaranya: bidang keahliannya, serta
1. Penyelenggaraan terhadap penguasaan
pendidikan tidak diatur kurikulum bidang stadi.
sepenuhnya secara Menurut Supriyoko,
birokratik. Sehingga (Kompas 5 Maret 2004),
menempatkan sekolah upaya peningkatan mutu
sebagai penyelenggara pendidikan adalah
pendidik yang tidak meningkatkan kualipikasi
tergantung sepenuhnya akademis dengan
pada peraturan, instruksi, mensarjanakan guru bagi
juklak, dan berbagai yang belum. Dengan
keputusan birokrasi yang berpendidikan sarjana,
mempunyai jalur yang guru diharapkan memiliki
sangat panjang sehingga pemikiran, wawasan,
kebijaksanaan yang metode mengajar,
dikeluarkan sesuai dengan penguasaan masalah yang
kondisi sekolah setempat. akan lebih baik. Lebih
Dengan demikian sekolah lanjut Supriyoko
tidak akan kehilangan mengutarakan bahwa
kemandirian, motivasi, dan pendidikan yang diraih
inisiatif untuk selama ini hanya namanya
mengembangkan dan saja sedangkan kualipikasi
memajukan lembaganya. akademisnya tidak ada. Di
2. Harus  adanya peningkatan samping itu  peningkatan
mutu pendidikan seperti kesejahteraan pendidik
dengan diikutsertakan lebih diperhatikan dan
pelatihan – pelatihan, harus ditingkatkan agar
seminar-seminar, studi pendidik lebih termotivasi
banding terhadap daerah untuk lebih optimal dalam

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


melaksanakan tugasnya. mengadakan pertemuan
Selain itu juga pengadaan berkala. Selain itu
fasilitas sarana dan lingkungan masyarakat
prasaran yang merata pada mendukung terhadap upaya
setiap sekolah. peningkatan mutu
3. Mengurangi materi bidang pendidikan sekitarnya.
pendidikan yang diberikan
pada siswa, dengan B. Aspek penting dalam upaya
harapan materi yang sedikit meningkatkan mutu pendidikan
itu lebih dapat dikuasai.
Peningkatan mutu
4. Selain itu penjurusan
pendidikan sejatinya diawali dari
terhadap bidang tertentu
program yang diterapkan untuk
sudah diterapkan sejak
satuan pendidikan, mulai jenjang
pendidikan dasar dengan
pendidikan dasar (SD dan SMP)
bakat dan kemampuan
hingga pendidikan menengah
siswa, sehingga untuk
(SMA dan SMK).
pendidikan selanjutnya
siswa sudah memiliki dasar
Direktur Jenderal Guru dan
kemampuan bakat dan
Tenaga Kependidikan Kementerian
minatnya.
Pendidikan dan Kebudayaan
4. Memotivasi siswa untuk
(Dirjen GTK Kemendikbud),
belajar lebih giat dengan
Supriano mengungkapkan, terdapat
cara metode pengajaran
empat aspek yang harus
pendidik yang bervariasi
diperhatikan dalam upaya
sehingga tidak timbul
meningkatkan mutu pendidikan.
kejenuhan.
5. Peran serta masyarakat Keempat aspek itu yakni
lebih ditingkatkan kebijakan, kepemimpinan kepala
khususnya orang tua siswa sekolah, infrastruktur, dan proses
dalam membimbing anak pembelajaran. Menurutnya,
dalam keluarga ada kebijakan hal terpenting, utamanya
keseragaman dengan pihak yang berlaku secara nasional
lembaga. Dengan cara meliputi kurikulum dan ujian
Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
nasional. Hal itu termasuk kelas, laboratorium, maupun
kebijakan distribusi dan rekrutmen teknologi informasi dan
guru. komunikasi. Itu semua kata
Supriano, berpengaruh terhadap
Adapun yang hal kedua
peningkatan mutu pendidikan.
ialah kepemimpinan (leadership)
"Apalagi sekarang dunia tanpa
kepala sekolah juga tak kalah
batas. Siswa bisa belajar tidak
penting di dalam manajemen
hanya dari guru dan buku yang ada,
berbasis sekolah.
melainkan bisa belajar dari media
sosial," jelasnya.
"Tergantung school based
management, artinya leadership
Sedangkan aspek keempat
kepala sekolah, transparansi
yang tidak kalah penting dalam
keuangan, hubungan ekosistem
meningkatkan mutu pendidikan
berjalan di sekolah antara guru
menurutnya ialah proses
dengan kepala sekolah, orang tua
pembelajaran. Proses pembelajaran
dengan guru, maupun dengan siswa
yang menyenangkan, yang
dan seluruh yang ada di satuan
berinovasi dan penuh kreativitas
pendidikan, ekosistemnya harus
lanjut Supriano, dapat mendorong
jalan," ujar Supriano di Jakarta,
anak-anak terbangun motivasinya.
Rabu 5 Agustus 2018.
Namun, proses pembelajaran juga
tergantung dari potensi guru,
Supriano menambahkan,
kecakapan guru, dan kemampuan
kepala sekolah yang memiliki
guru.
kreativitas dan inovasi bagus, bisa
membuat sekolah yang
Proses pembelajaran yang
dipimpinnya menjadi bagus pula.
mendorong kreativitas juga
Oleh karena itulah Kemendikbud
mendukung untuk memenuhi
juga fokus pada reformasi
empat kompetensi yang harus
manajemen sekolah.
dimiliki generasi bangsa dalam
menghadapi tantangan abad 21.
Aspek ketiga lanjutnya ialah
Empat kompetensi yang biasa
infrastruktur, yang tidak lain adalah
disingkat 4C tersebut meliputi
sarana dan prasarana terkait dengan
Critical Thinking (berpikir kritis),
Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Collaboration (kemampuan bekerja peradaban suatu bangsa. Telah
sama dengan baik), banyak upaya yang dilakukan
Communication (berkomunikasi) untuk meningkatkan mutu
dan Creativity (kreativitas). pendidikan. Namun, dirasa masih
belum memberikan pengaruh yang
Supriano menegaskan
optimal dan signifikan. Ada
bahwa keempat kompetensi
beberapa faktor yang menjadi
tersebut harus masuk ke dalam
pemicu hal demikian terjadi. Faktor
proses pembelajaran di sekolah
pemicu tersebut adalah; kebijakan
sehari-hari. Menurutnya, inovasi
penyelenggaraan pendidikan
dan kreativitas bisa menjadi
nasional yang berorientasi pada
kekuatan Indonesia yang memiliki
hasil, penyelenggaraan pendidikan
bonus demografi, sehingga
yang dilakukan secara sentralistik,
generasi bangsa akan bisa bersaing
dan kurangnya keterlibatan peran
dengan negara lain pada abad 21.
serta masyarakat terkhusus orang
Dikatakannya, dalam proses
tua siswa.
pembelajaran juga harus
dimasukkan pendidikan karakter. Untuk memaksimalkan
peningkatan pendidikan,
“Jadi empat kompetensi
Pemerintah mengupayakan
inilah yang kita harapkan di dalam
penyelenggaraan pendidikan
proses pembelajaran, terbentuk
melalui Manajemen Berbasis
dalam karakter, apalagi pendidikan
Sekolah yang diatur dalam
karakter juga memang sudah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
menjadi program pemerintah,”
2003 Tentang Sistem Pendidikan
pungkasnya.
Nasional. Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) adalah proses
mengelola sumber daya secara
C. Peran Manajemen Berbasis efektif untuk mencapai tujuan yang
Sekolah (MBS) dalam Peningkatan memberikan otonomi lebih besar
Mutu Pendidikan kepada sekolah dan mendorong
pengambilan keputusan partisipatif
Pendidikan adalah
secara langsung semua komponen
komponen penting dalam majunya
Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
warga sekolah, yaitu; kepala Selama ini Ibu Elita baru
sekolah, guru, siswa, orang tua dan mengenal bentuk penerapan peran
masyarakat. serta masyarakat secara sederhana
yaitu seputar kontribusi berupa
Tanoto Foundation melihat
tenaga saat ada kegiatan atau
bahwa mayoritas sekolah
perayaan hari besar tertentu.
mengalami kesulitan dalam
Pelatihan MBS oleh Tanoto
melaksanakan MBS ini. Maka dari
Foundation menambah wawasan
itu, melalui Pelita Pendidikan,
Ibu Elita. Kini, Ibu Elita
Tanoto Foundation memberikan
mengetahui bahwa peran serta
pelatihan MBS untuk membantu,
masyarakat tidak hanya berupa
mendorong serta mendampingi
kontribusi tenaga saja. Ternyata
pelaksanaan MBS. Pelatihan
peran serta masyarakat dalam
tersebut mempelajari tentang tugas
pembangunan pendidikan itu
pokok dan fungsi masing-masing
bermacam-macam menurut
komponen warga sekolah, peran
tingkatannya. Peran serta
serta masyarakat, kreativitas
masyarakat diklasifikasikan dalam
menghimpun berbagai sumber daya
7 tingkatan, dapat berupa; peran
dan dana, serta transparasi dan
serta dengan menggunakan jasa
akuntabilitas publik.
pelayanan yang tersedia, peran
serta dengan memberikan
Salah satu sekolah
kontribusi dana, bahan, juga
dampingan Tanoto Foundation
tenaga, peran serta pasif, peran
yang aktif melaksanakan Rencana
serta melalui konsultasi, peran serta
Tindak Lanjut (RTL) MBS ini
dalam pelayanan, peran serta
adalah SDN 92/ V Gemuruh,
sebagai pelaksana kegiatan yang
Kecamatan Tungkal Ulu,
didelegasikan/ dilimpahkan, serta
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
peran serta dalam pengambilan
Ibu Elita sudah mengenal MBS
keputusan. Saat ini Ibu Elita
sebelumnya yaitu merujuk pada
berkomitmen akan terus
UU Nomor 20 Tahun 2003. Akan
meningkatkan peran serta
tetapi penerapannya di sekolah
masyarakat untuk sekolah yang
belum begitu mengerti.
beliau pimpin.

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


“Sejak menerima campur Pendidikan adalah komponen
tangan Tanoto Foundation, penting dalam majunya peradaban
wawasan bertambah serta suatu bangsa. Telah banyak upaya
keterampilan semakin terlatih, yang dilakukan untuk
guru-guru pun menjadi lebih meningkatkan mutu pendidikan.
kreatif, metode dan alat Namun, dirasa masih belum
pembelajaran pun semakin memberikan pengaruh yang
beragam. Saya lebih yakin dan optimal dan signifikan. Ada
mantap dalam melaksanakan beberapa faktor yang menjadi
MBS.” Tutur Ibu Elita, Kepala pemicu hal demikian terjadi. Faktor
Sekolah SDN 92/ V Gemuruh. pemicu tersebut adalah; kebijakan
penyelenggaraan pendidikan
IV PENUTUP
nasional yang berorientasi pada
Kesimpulan hasil, penyelenggaraan pendidikan
yang dilakukan secara sentralistik,
Sejak jaman orde baru
dan kurangnya keterlibatan peran
sampai dengan saat ini (repormasi),
serta masyarakat terkhusus orang
berbagai upaya untuk
tua siswa.
meningkatkan mutu pendidikan
telah dilakukan antara lain dengan
berbagai pelatihan peningkatan
kualipikasi guru, pengadaan buku
dan alat pelajaran, perbaikan
prasarana pendidikan lainnya, serta
peningkatan kepemimpinan dan
manajemen sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan


sejatinya diawali dari program
yang diterapkan untuk satuan
pendidikan, mulai jenjang
pendidikan dasar (SD dan SMP)
hingga pendidikan menengah
(SMA dan SMK).
Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
DAFTAR PUSTAKA

Adi, D K. 2001. Kamus Praktis Bahasa


Indonesia.  Penerbit “Fajar
Mulya” Surabaya

Adrianto, K. 2004. Problematika


Pendidikan Indonesia. Kompas,
30 April 2004 hal. 44.

https://www.tanotofoundation.org/id/blog/
peran-manajemen-berbasis-
sekolah-mbs-dalam-peningkatan-
mutu-pendidikan/

https://news.okezone.com/read/
2018/08/21/1/1939466/4-aspek-
penting-dalam-upaya-
meningkatkan-mutu-pendidikan

Umaedi, M.Ed. 2000. Manajemen


Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Mimbar Pendidikan,
No. 4 tahun XIX 2000

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Anda mungkin juga menyukai