Abstrack
Abstrak
PENDAHULUAN
Abad 18 merupakan abad revolusi industri seiring dengan berkembangnya ilmu dan
teknologi, hal ini menjadikan perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan pemasaran
produk dengan meningkatkan kualitas produk. Produsen menciptakan produk sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga, perusahaan mampu bersaing di pasaran.
Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dari produk atau jasa yang ditawarkan untuk
memenuhi kepuasaan pelanggan. Penghargaan kualitas diciptakan untuk mendorong dan
memunculkan motivasi bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Pelangan
merupakan tujuan dari sistem manajemen kualitas, dimana produk yang dihasilkan
perusahaan untuk kepuasan pelanggan semata, dari tingkat kepuasan pelanggan iniah yang
menjadi salah satu faktor suatu penghargaan kualitas. Penghargaan kualitas telah berkembang
di dunia internasional yang diberikan oleh tiap negara untuk meningkatkan manajemen
kualitas mereka. Manajemen Kualitas Total (TQM) adalah konsep dan metoda yang
memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi dalam
pengolahan perusahaan untuk memenuh keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten.
TQM bermula di Amerika Serikat selama Perang Dunia II oleh W. Edward Deming dengan
menggunakan teori statistic untuk memperbaiki kualitas.
Dalam jurnal ini akan dibahas mengenai Deming Prize dimulai tahun 1951, yang
diselenggarakan dan diuji, serta pemberian penghargaan oleh JUSE (Japanese Union of
Scientist and Engineers) Deming Award Comitee. Salah satu pemberian penghargaan yang
terkenal di Jepang adalah Deming Prize. Penghargaan ini dapat diberikan kepada individual,
divisi, usaha kecil dan perusahaan yang sudah baik. Pada Deming Prize diaplikasikan pada
perusahaan perusahaan yang memiliki kriteria kriteria tertentu dan juga penghargaan
deming ini dimodelisasikan oleh siklus deming atau dapat disebut siklus PDCA. Dalam
penulisan ini akan dibahas mengenai kriteria kriteria Deming Prize, kategori kategori
pemberian hadiah, model dari Deming Prize dan juga perusahaan perusahaan yang telah
mendapat penghargaan Deming.
Selain itu juga akan dibahas quality award memiliki berbagai model yang
berkembang di dunia internasional. Berbagai macam penghargaan diberikan oleh tiap negara
dalam meningkatkan manajemen kualitas mereka tentunya. Perkembangan quality award
dimulai dari adanya kemajuan industri yang telah dicapai oleh negara Jepang. Kemajuan
tersebut telah membuka mata dunia di belahan dunia lainnya seperti di Amerika dan Eropa
untuk mencapai kemajuan yang setara atau lebih baik dengan kemajuan di Jepang yaitu
European Quality Award (EQA), Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) ,
dan juga standar yang ada di Indonesia yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI).
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas
Menurut Vincent Gaspersz kualitas adalah sejumlah keistimewaan
produk baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang
memenuhi keinginan pelanggan dengan demikian memberikan kepuasan
atas penggunaan produk itu, selain itu kualitas juga terdiri dari sesuatu
yang bebas dari kekurangan atau kerusakan ( Gaspersz, 2001 : 5 ).
Sedangkan
Menurut
A.V.
Feigenbaum
kualitas
adalah
keseluruhan
pemeliharaan
yang
membuat
produk
dan
jasa
yang
Manajemen Kualitas
Dalam menjaga kualitas baik produk perusahaan maupun sistem perusahaan dapat dilakukan
berbagai cara yakni salah satunya adalah sistem manajemen kualitas. Sistem manajemen
kualitas (TQM) adalah sekumpulan aktivitas standar yang dijadikan pedoman untuk
memanajemen sistem agar menjamin kesesuaian antara suatu proses dan produk dengan
persyaratan atau kebutuhann yang diinginkan konsumen. TQM merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan usah yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus menerus. Terdapat 10 unsur utama TQM yaitu :
1. Fokus Pelanggan
2. Obsesi terhadap kualitas
3. Pendekaatan ilmiah
4. Komitmen jangka panjang
5. Teamwork
6. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
7. Perbaikan sistem berkesinambungan
8. Pendidikan dan Pelatihan
9. Kebebasan yang terkendali
10. Kesatuan Tujuan
Menurut Trilogi Juran, terdapat tiga proses manajemen kualitas yakni : perencanaan
kualitas yakni pengembangan produk dan proses yang diperluka untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan ; pengendalian kualitas yakni proses evaluasi kinerja kualitas hingga tindakan yng
dilakukan terhadap penyimpangan ; peningkatan kualitas yakni sarana meningkatkan kinerja
kualitas pada tingkat yang dikehendaki. Dalam mengaplikasi manajemen kualitas total
(TQM) dapat dilakukan dengan beberapa metode yakni salah satunya adalah pemberian
penghargaan pada perusahan perusahaan yang memiliki serta menjaga kualitas perusahaan.
terdapat beberapa pengembangan prinsip prinsip manajemen kualitas yang telah dilakukan
diantaranya adalah perbaikan berkelanjutan dan pengembangan pengetahuan. Salah satu
kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan adalah siklus PDCA yang dikenalkan
oleh W Edwards Deming. Model dasar dan sistem kualitas yang menjadi landasan pelaksana
manajemen kualitas total dapat menggunakan model penjaminan kualitas ISO 9000 atau
model penghargaan kualitas yang telah dikembangkan seperti Deming Prize (Jepang),
Malcolm Baldridge (USA) dan European Quality Award (Eropa).
Deming Prize
Deming Prize adalah salah satu kegiatan peningkatan kualitas dengan pemberian
penghargaan kepada industri yang layak diberikan penghargaan sehingga dapat memacu
peningkatan kualitas pada masa depan dan motivasi bagi industri industri lama.
Penghargaan deming prize mengenang jasa besar Edward Deming dalam manajemen mutu
yang dimana Edward Deming adalah salah satu pemimpin dunia dan ahli dalam kontrol
kualitas. Ia memiliki dampak yang kuat pada industri Amerika dan Jepang. Ia dikirim ke
Jepang setelah Perang Dunia II untuk bekerja pada sensus penduduk. Dampaknya pada
industri Jepang yang begitu kuat bahwa kuliah masih digunakan untuk melatih karyawan.
Ide-idenya tentang Quality adalah perbaikan terus menerus. Hal tersebut menyatakan bahwa
kita tidak dapat membuat satu perubahan dan berharap untuk bertahan dan melayani hasil
yang bagus tanpa meningkatkan kualitas dalam suatu organisasi dimana untuk meningkatkan
produksi selama rentang waktu yang lama, tetapi pada saat yang sama, diperlukan tindakan
perbaikan.
Deming Prize berkembang pertama kali di Jepang pada tahun 50-an dan pertama kali
diberikan pada tahun 1951 oleh The Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE).
Saat di Jepang, E. Deming memberikan pelatihan / kuliah selama delapan hari kepada
manajer dan karyawan dari organisasi di Jepang dengan materi kontrol kualitas. Hasil dari
pembelajaran tersebut dibukukan dan dijual kepada masyarakat kemudian hasil dari
penjualan tersebut disumbangkan kepada JUSEdimana JUSE menggunakan dana sumbangan
tersebut sebagai hadiah untuk organisasi ataupun perorangan yang sekarang dikenal dengan
sebutan Deming Prize. Hadiah tersebut berlatarbelakang untuk menjaga / mengendalikan
kualitas organisasi atau perorangan dalam industri.
Deming Prize memandang bahwa kualitas suatu produk berasal dari kebijakan yang
ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan dimana kebijakan tersebut berguna untuk
mengatur anggota organisasi dan administrasi. Dalam penghargaan Deming Prize
Deming Prize untuk individual dimana diberikan kepada perorangan yang memberi
kontribusi istimewa dalam kontrol kualitas dan menyebarkan statistical quality control.
Deming Prize untuk divisi dimana diberikan pada divisi yang mencapai peningkatan
kinerja luar biasa melalui penerapan company wide quality control berdasarkan
Tujuan dari pemberian hadiah Deming Prize ini adalah untuk mengenali orang orang
yang unggul dalam bidang kontrol kualitas dan bagaimana individu atau organisasi mampu
mengendalikan kualitas. Pemberian penghargaan ini juga bertujuan sebagai ungkapan terima
kasih pada Edward Deming atas prestasi dan dampaknya yang besar untuk industri industri
di Jepang. Dengan adanya Deming Prize ini maka akan menjadi kompetisi bagi perusahaan
perusahaan industri untuk bersaing secara sehat mengenai kontrol kualitas dan peningkatan
kualitas.
European Quality Award (EQA)
EQA menduduki puncak dari puluhan peng-hargaan mutu regional dan nasional.
Organisasi yang menerima perkenalan bergengsi ini mempertunjukkan keseluruhan kinerja
yang berdasar pada keunggulan mereka. Adapun 16 negara yang terlibat saat ini adalah:
Austria, Belgium, the Czech Republic, Denmark, Germany, Hungary, Ireland, Italy, the
Netherlands, Norway, Portugal, Russia, Slovenia, Spain, Turkey and the United Kingdom I.
European Foundation for Quality Management (EFQM) dibentuk pertama kali pada
tahun 1998. EFQM memprakarsai European Quality Award (EQA) pada tahun 1992.
European Quality Award diciptakan untuk mempercepat penerimaan kualitas sebagai salah
satu strategi dalam bersaing di pasar global, selain itu, juga untuk mendorong dan
mengevaluasi segala aktivitas peningkatan kualitas, dan juga untuk mengetahui berbagai
perusahaan di Eropa Barat yang menujukkan manajemen kualitas yang baik sebagai proses
dasar untuk perbaikan kualitas yang berkelanjutan. EQA memiliki dua bagian, yaitu :
European Quality Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada pelamar yang
paling berhasil dalam bidang manajemen mutu di Eropa Barat
pelamar dan pembuatan penyesuaian yang diperlukan. Adapun kriteria-kriteria dalam model
EQA, yaitu: (1) Kepemimpinan; (2) Kebijakan dan Strategi; (3) Manajemen Sumber Daya
Manusia; (4) Sumber; (5) Proses; (6) Kepuasan Konsumen; (7) Kepuasan Orang; (8) Dampak
pada Masyarakat; (9) Hasil Bisnis. Penghargaan ini memiliki 9 kriteria untuk evaluasinya,
yaitu lima merupakan kriteria pencapaian (enablers), dan empat adalah kriteria hasil (result).
Kriteria pencapaian (enablers) menekankan pada pendeketan organisasi untuk menjalankan
suatu bisnis. Kriteria ini merepresentasikan tentang how daripada what. Sedangkan
kriteria hasil (result) adalah pada apa (what) yang telah dicapai perusahaan. 9 Kriteria yang
dimaksud adalah sebagai beriku :
People
mengembangkan
dan
(Employee)
Management:
merealisasikan
potensi
menguji
dari
bagaimana
pekerja
dalam
organisasi
mengejar
Business
Results:
menyelidiki
performansi
rencana
bisnis
dan
3. Tingkat ketiga adalah organisasi yang mendapat status sebagai Finalist. Finalist
adalah organisasi-organisasi yang berkinerja baik dan unggul atas proses pokok
untuk peningkatan yang berkelanjutan.
European Foundation for Quality Management (EFQM) menentukan point-point yang ada
pada tiap 9 kriteria yang ada, yaitu :
Criterion Point
1.0 Kepemimpinan
2.0 Manajemen tenaga kerja
3.0 Kebijakan dan strategi
4.0 Sumber daya
5.0 Proses
6.0 Kepuasan karyawan
7.0 Kepuasan pelanggan
8.0 Dampak bagi masyarakat
9.0 Dampak bisnis
Total point values
Value
100
90
80
90
140
90
200
60
150
1,000
Percentage
10
9
8
9
14
9
20
6
15
100
Penilaian model Eropa membentuk seperti jaring laba-laba atau radar, maka sering disebut
spider web atau Radar, seperti yang digambarkan oleh gambar dibawah ini :
diadopsi oleh puluhan ribu perusahaan di lebih dari 70 negara didunia. MBCfPE banyak
diadopsi karena di dalam penilaiannya dimuat aspek kepemimpinan yang memiliki pengaruh
besar terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Indonesia juga mengadopsi MBCfPE
dan dijadikan Indonesian Quality Award (IQA) sebagai penghargaan atas kinerja BUMN
(Badan Usaha Milik Negara). Penghargaan kepada BUMN dimaksudkan untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif dari BUMN dalam menghadapi persaingan global, yaitu dengan
meningkatkan kinerja BUMN secara menyeluruh dan terpadu dengan berbasiskan pada
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence, yang sudah dikenal di dunia bisnis
internasional terutama di Amerika Serikat.
4 tujuan utama pada kriteria MBNQA antara lain :
a. Membantu memperbaiki kinerja dan kemampuan organisasi
b. Memberikan fasilitas komunikasi dan berbagai informasi dari best practices diantara
organisasi pendidikan dan tipe-tipe organisasi yang lain.
c. Memelihara perkembangan kemitraan yang melibatkan sekolah-sekolah, industri dan
organisasi lain.
d. Melayani sebagai alat kerja untuk memahami dan memperbaiki kinerja organisasi, dan
menuntun dalam perencanaan dan pelatihan organisasi
Sasaran kriteria kinerja bermutu tinggi menurut Indonesian Quality Award Foundation
(2007), dirancang untuk membantu perusahaan atau organisasi menggunakan pendekatan
yang terintegrasi dalam mengelola kinerjanya, yang bermuara pada :
a. Penyampaian nilai terbaik yang bisa dibuat kepada pelanggan dan stakeholder sehingga
dapat berkontribusi pada ketahanan dan keberlanjutan perusahaan atau organisasi.
b. Perbaikan efektifitas dan kapabilitas perusahaan atau organisasi secara keseluruhan.
c. Terjadinya pembelajaran organisasi maupun pembelajaran karyawan.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah satu-satunya standar yang berlaku dalam
skala nasional di Indonesia. SNI ditetapkan oleh suatu badan hukum yaitu BSN (Badan
Standardisasi Nasional). SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice,
antara lain :
1. Openess (keterbukaan)
yaitu keterbukaan antar semua pihak yang berkepentingan dapat ikut serta dalam
pengembangan SNI.
2. Transparancy (transparansi)
yaitu transparansi terhadap semua hal agar semua pihak yang berkepentingan dapat
melakukan perkembangan SNI mulai dari tahap perencanaan hingga penerapan SNI.
Selain itu, juga utuk mempermudah dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan
pengembangan SNI.
3. Consensus and impartiality (consensus dan tidak memihak)
yaitu dalam menentukan SNI tidak ada keberpihakan dan dilakukan melalui consensus
agar semua orang dapat menyalurkan kepentingannya dengan adil.
4. Effectiveness and relevance
yaitu ditujuan agar dapat memfasilitasi segala perdagangan dengan tetap memperhatikan
semua kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku.
5. Coherence
yaitu sejalan dengan standar yang telah ditetapkan secara internasional agar keadaan pasar
nasioanl tidak terisolasi dan tertinggal dan tetap mengikuti standar internasional sehingga
perdagangan nasional menjadi lancar dan meningkat.
6. Development dimension (dimensi pembangunan)
yaitu agar selalu mempunyai dimensi pembangunan yang selalu memperhatikan
kepentingan public dan kepentingan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi dan perdagangan.
SNI Award adalah satu-satunya penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN) kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan SNI
dalam perusahaannya. SNI Award merupakan sebuah bagian dari upaya yang dilakukan oleh
BSN untuk meningkatkan penerapan SNI dikalangan perusahaan yang ada di Indonesia
mengingat penerapan SNI yang ada di Indonesia masih tergolong rendah. Berikut ini adalah
syarat-syarat bagi perusahaan/ organisasi yang dapat mengikuti ajang ini, antara lain:
1. Perusahaan/organisasi memiliki legalitas hukum di Indonesia.
2. Perusahaan/organisasi yang menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa di
Indonesia.
3. Perusahaan/organisasi tidak terlibat kasus pidana dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.
4. Perusahaan/organisasi menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO 9001:2008) dan
atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SNI ISO 22000:2009) dan atau SNI sistem
manajemen lainnya, dan atau menerapkan SNI pada produk (SPPT SNI); dan atau
memenuhi salah satu persyaratan berikut:
a. Penggunaan bahan baku atau produk ber-SNI.
Pada siklus Deming Prize menggunakan model siklus PDCA, dimana perusahaan
perusahaan yang ingin memenangkan Deming Prize harus berfokus pada perencanaan
organisasi dan operasi yang dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Pada siklus Deming terdapat point point yakni
mulai dari skala kecil, dan pembagian tugas secara merata sesuai kapasitas dan
kemampuan dari setiap personil karyawan. Selama proses pelaksanaan harus ada
pengendalian, sebagai upaya agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin
dan sasarannya dapat dicapai
Memeriksa hasilyang dicapai (check). Elemen ini mengacu kepada penetapan apakah
pelaksanaan TQM berada pada jalur yang ditetapkan, sesuai dengan rencana dan
memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Alat atau perlengkapan yang dapat
digunakan dalam memeriksa yaitu diagram, histogram, dan diagram kontrol.
Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action). Penyesuaian dilakukan bila
Deming Prize memiliki 2 frameworks, yaitu implementasi prinsip dan teknik, serta peran
eksekutif senior.
a. Kriteria peran eksekutif senior, yaitu
Pendidikan
Kebijakan, tujuan, dan target
Implementasi
Sistem organisasi dan SDM
Pemahaman dan antusiasme
b. Kriteria implementasi prinsip & teknik, antara lain:
Pengumpulan data, komunikasi dan penggunaannya
Analisis
Standarisasi
Organisasi dan manajemennya
Kebijakan
Penjaminan kualitas
Pendidikan dan diseminasi
Pengendalian dan manajemen
Hasil
Rencana ke depan
Dari framework di atas, dapat disederhanakan menjadi bagan seperti berikut:
kontribusi yang signifikan pada studi atau penerapan TQM (Total Quality
Management)
The Deming Distinguished Service Award for Dissemination and Promotion
(Overseas)
Penghargaan ini hampir sama dengan kategori pertama, tetapi diberikan
kepada individu yang aktivitas utamanya (seperti produksi, logistic, marketing,
sales, dan service) berada di luar Jepang. Penghargaan ini dilaksanakan setiap 3
5 tahun sekali.
The Deming Prize
Penghargaan ini merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada
organisasi yang mampu mengimplementasikan TQM dalam filsafat manajemen,
bidang bisnis, dan pengelolaan lingkungannya. Penghargaan ini merupakan
pergantian dari kategori sebelumnya, yakni Deming Application Prize for Division
dan Deming Application Prize for Small Business.
The Deming Grand Prize
Penghargaan ini diberikan kepada organisasi yang mampu menunjukkan
peningkatan TQM selama lebih dari tiga tahun setelah meraih Deming Prize.
Penghargaan Deming untuk perusahaan diserahkan dalam tiga kategori:
Ini direfleksikan dalam isi kategori- kategori dan item-item di dalam hadiah Deming.
Kategori-kategori Deming meliputi:
menggunakan
metode-metode
analisis
dengan
benar,
dan
analisis
yang
membangun.
Juga,
perusahaan
harus
Planning for the Future : untuk merencanakan masa depan secara efektif,
peru- sahaan harus memahami dengan baik kondisi mereka saat ini,
mensyaratkan pen- dokumentasian untuk kategori ini. Kebijakan-kebijakan
Education and Training : pendokumentasian rencana-rencana dan prestasiprestasi yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan. Pusat mutu dan pengendalian latihan didokumentasikan, selama menggunakan pemikiran
statistis. Pada dasarnya, kategori ini menguji praktek-praktek yang berkaitan
dengan pendi- dikan dan latihan yang terkait dengan mutu.
Quality
Assurance
berkaitan
dengan
desain
produk
dan
proses
Deming juga menyampaikan 14 poin penting dalam manajemen produksi, antara lain:
1) Membuat tujuan yang konsisten untuk keperluan peningkatan (improvement).
2) Adopsi filosofi baru.
3) Hindari ketergantungan terhadap inspeksi untuk menjaga kualitas.
4) Akhiri melakukan bisnis berdasarkan harga.
5) Melakukan peningkatan secara konsisten dan berkesinambungan untuk kualitas
produk dan pelayanan.
6) Membuat suatu lembaga pelatihan di tempat kerja.
7) Membuat suatu lembaga untuk supervisi dan kepemimpinan.
8) Hilangkan rasa takut.
9) Hancurkan penghalang yang ada antar departemen.
10) Hindari atau mengurangi desakan-desakan kepada karyawan untuk mencapai target.
11) Hilangkan bekerja berdasarkan standar kerja dan hitungan quota, diganti dengan hal
yang bersifat kepemimpinan.
12) Menghilangkan hambatan dengan memberikan penghargaan terhadap dedikasi para
pekerja.
13) Membuat suatu program yang kuat mengenai pendidikan dan pelatihan untuk semua
orang.
14) Membuat suatu struktur yang berada di tingkat managemen paling atas, yang dapat
melakukan ke 13 poin sebelumnya setiap hari
European Quality Award (EQA)
EQA memiliki tujuan menstimulasi dan membantu organisasi-organisasi di Eropa
dalam meningkatkan ke-puasan pelanggan dan pekerja yang berdampak pada masyarakat dan
hasil bisnis. Selain itu, EQA juga mendukung usaha manajer-manajer Eropa untuk memulai
total quality management (TQM) dan menerima keuntungan dari persaingan global.
Prinsip-prinsip dalam EQA yaitu:
Orientasi hasil
EQA diberikan untuk semua jenis perusahaan, besar atau kecil, di segala sektor bisnis,
asalkan telah beroperasi sekurang-kurangnya lima tahun di Eropa Barat. EQA tidak berlaku
bagi perusahaan pemerintah, perusahaan nilaba, dan asosiasi perdagangan atau profesi. Pada
EQA, skor tertinggi terdapat pada kepuasan pelanggan sebesar 200 poin. Hal ini disebabkan
karena kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produknya. Fase perkembangan dari DQA (Dutch
Quality Institute). DQA adalah perkembangan dari EQA.
Matriks kinerja terdiri dari beberapa indikator pengukuran yang digunakan untuk
menganalisis hasil yang dicapai oleh organisasi. Masing-masing indikator yang dianggap
relevan
dianalisis
kecenderungan
perkembangannya,
kinerjanya
terhadap
tujuan,
perbandingan dengan pesaing, dan perbandingan dengan organisasi lain yang istimewa.
Pengukuran dan evaluasi perusahaan mempergunakan matrik-matrik tersebut untuk
menganalisis hasil pencapaian perusahaan yang telah mencapai fase orientasi tertentu, apakah
orientasi produk, proses, sisten, rantai, atau telah mencapai pengendalian kualitas total, teknis
pengisian matriksnya adalah sebagai berikut :
1) Bacalah tiap aspek dari matrik kualitas mulai dari fase I sampai dengan fase V. Beri
tanda pada semua pertanyaan yang berlaku bagi organisasi yang dinilai
2) Dengan memakai matriks-matriks sebagai perangkat ukur, lakukan pengukuran
persepsi karyawan dan para pelanggan serta pemasok utama.
3) Setelah semua data terkumpul, putuskan deskripsi yang paling sesuai dengan mengisi
posisi matriks yang sesuai
4) Tentukan fase awal perkembangan awal organisasi atau perusahaan untuk setiap
lingkup fokus
5) Telaah kembali hasil evaluasi ini secara menyeluruh dan kritis.
6) Selanjutnya, finalkan penentuan fase perkembangan untuk setiap aspek dan lingkup
secara fokus.
7) Pertama-tama lengkapi fase perkembangan untuk tiap aspek pada kotak yang sesuai.
Kemudian isilah rata-rata fase perkembangan untuk setiap lingkup fokus pada kotak
yang sesuai.
Matriks kualitas diisi berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi perusahaan,
observasi langsung, kuesioner, dan sumber bukti lainnya. Setelah dibuat matriks-matriks
tersebut, kemudian petakanlah dalam grafik spider web untuk menganalisis pencapaian
perusahaan. Implementasi EQA tentu saja berpusat pada segala aktivitas yang berhubungan
dengan manajemen sumber daya manusia dan memuaskan karyawan, manajemen proses dan
kepuasan pembeli, kebijakan dan strategi pada lima kriteria EQA, serta kebijakan dan strategi
untuk memberikan dampak bisnis.
Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)
MBNQA merupakan program penghargaan berdasarkan pencapaian organisasi
terhadap Malcolm Baldrige Criteria for Perfor-mance Excellence (MBCFPE), yang sering
disingkat dengan Kriteria Baldridge (Baldridge Criteria). MBCFPE merupakan panduan manajemen terbaik untuk membuat sebuah pe-rusahaan menjadi unggul, ekselen, atau kelas
dunia. Penghargaan (award) berbasis kriteria Baldrige telah membuat daya saing negara dalam percaturan global meningkat. Inilah se-buah sistem paling komprehensif untuk mengukur dan menjadikan kinerja sebuah organisasi menjadi ekselen. (www.baldrige indo.com)
Dengan adanya MBNQA ini, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat saling bersaing
untuk mendapatkannya, dengan memperbaiki manajemen mutu mereka.
Dalam suatu usaha untuk meningkatkan praktek manajemen kualitas dan daya saing
perusahaan Amerika Serikat, Presiden Ronald Reagan menandatangani akta Malcolm
Baldrige National Quality Improvement pada 20 Agustus 1987. (Eddy
H, Manajemen
Operasi). MBNQA mulai muncul setelah adanya Deming Prize. Penghargaan Deming
menyadarkan Amerika Serikat tentang pen-tingnya pengendalian dan perbaikan mutu. Seperti
yang dikatakan Deming melalui bukunya "If Japan Can, Why Can't We?", AS menjadi terpicu
untuk menigkatkan manaje-men mutu ke dalam aplikasi industri, sehing-ga dapat kembali
bersaing dengan negara-ne gara lain, terutama Jepang yang telah berhasil menguasai pasar
dunia, saat ini.
MBNQA dikelola oleh NIST dengan dukungan ASQ, dimana pengurus Baldrige
percaya format prinsip inti kriteria peng-hargaan tersebut adalah suatu kerangka untuk ukuran
keunggulan. Kriteria yang digunakan untuk menilai suatu performa applicant, dibagi menjadi
tujuh kategori dan menyediakan arah yang strategis untuk keseluruhan system. Kategori
tersebut adalah (1) Kepemimpinan; (2) Perencanaan strategis; (3) Fokus pasar dan pelanggan;
(4) Informasi dan analisa; (5) Fokus sumber daya manusia; (6) Proses manajemen; dan (7)
Hasil-hasil bisnis. Model Baldrige dapat kita lihat dalam gambar di bawah ini beserta kriteriakriteria yang terapat di dalamnya.
Measurement, analysis, and know-ledge management: menjelaskan manajemen, penggunaan efektif, analisis, dan pening-katan data dan informasi untuk
mendukung proses kunci organisasi dan sistem mana-jemennya.
Process management: menjelaskan as pek-aspek kunci perancangan, manajemen, dan peningkatan proses produksi/ pengiriman dan proses pendukung.
organisasi; memfasilitasi komunikasi dan pembagian informasi antar organisasi dari segala
jenis; serta melayani sebagai alat untuk memahami dan mengatur kinerja dan untuk memandu
merencanakan dan kesempatan untuk belajar.
Berdasarkan sumber www.nist.gov, diperlukan laporan umpan balik (feedback report)
untuk melihat keuntungan yang diperoleh dalam aplikasi MBNQA, yaitu:
Key Themes Summary sintesis pada yang paling penting, kekuatan dan
peluang un-tuk memperbaiki pendekatan organisasi dan hasil analisa.
Individual Scoring Range Untuk tiap kriteria, kamu dapat menerima range
peni-laian 10 % seiring dengan menghitung ke-kuatan dan peluang perbaikan relatif organisasi.
model Baldrige, sehingga dapat diketahui apakah kita memperoleh keuntungan atau tidak.
Adapun dalam buku Vincent Garpers yang berjudul Integrasi Six Sigma dalam MBNQA,
dapat kita lihat skor penilaian model Baldrige, dan juga bentuk penilaian yang model
penilaiannya mem-bentuk payung sama seperti pada model kriterianya pada gambar 1.
Poin
120
80
40
85
40
45
85
40
45
90
50
Manajemen Informasi
Fokus Sumber Daya Manusia
(Human Resource Focus)
Sistem-sistem kerja
Pendidikan, Pelatihan, dan
40
85
35
Pengembangan Karyawan
Kesejahteraan dan Kepuasan
25
Karyawan
Manajemen Proses (Process
25
Management)
Proses-proses Produk dan Pelayanan
Proses-proses Bisnis
Proses-proses Pendukung
Hasil-hasil Bisnis (Business
85
45
25
15
Results)
Hasil-hasil Berfokus Pelanggan
125
Hasil-hasil Pasar dan Finansial
125
Hasil-hasil Sumber Daya Manusia
80
Hasil-hasil Efektivitas Organisasi
120
TOTAL NILAI (POIN)
Sumber: Vincent G., Integrasi Six Sigma ke dalam MBNQA
450
1000
penghargaan
menjadi
lebih
mudah,
karena
dapat
dilihat
siapa/
perusahaan/lembaga mana yang memperoleh nilai paling besar, dialah yang berhak
mendapatkan penghargaan tersebut. Model Baldrige ini, telah sampai dan diterapkan ke
Indonesia. Contohnya saja pada Telkom, Tbk. Peru-sahaan ini menerapkan model Baldrige
dalam sistem manajemennya untuk memper-baiki mutu.
Prinsip-prinsip kualitas MBNQA, adalah sebagai berikut:
Pada tahap ini, akan dilakukan verifikasi dokumen yang sudah dikirim. Sekretariat akan
melakukan pengecekan pada dokumen yang telah dikirim dan apabila dokumen yang telah
dikirim belum lengkap, maka pemohon akan dihubungi dan harus melengkapi pada batas
waktu yang telah ditetapkan.
3. Tahap III
Pada tahap ini akan dilakukan penilaian langusng dilapangan terhadap perusahaan yang
telah lolos seleksi. Sebelumnya terdapat tim evaluator yang akan mengevaluasi dokumen
sesuai dengan kriteria dan dewan juri akan menetapkan perusahaan mana yang akan
dikunjungi untuk dinilai. Sekretariat akan membuat jadwal kunjungan dan tim evaluator
kana melakukan evaluasi dilapangan. Pada saat penilaian, perusahaan harus memberikan
akses data dan informasi yang diperlukan. Nantinya hasil penilaian ini akan dilaporkan
terhadap dewan juri.
4. Tahap IV
Pada tahap ini, hasil dari penilaian akan digunakan dalam menetapkan perusahaanperusahaan yang masuk nominasi, dan dewan juri akan membuat keputusan akhir untuk
para pemenang.
SNI Award sebagai salah satu penghargaan tertinggi di Indonesia dalam hal
standardisasi tentu saja memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari
penghargaan ini dibandingkan dengan penghargaan yang lain adalah melalui penghargaan ini,
akan semakin banyak perusahaan yang terdorong untuk menerapkan SNI, dan bagi
perusahaan yang telah mendapatkan akan semakin terdorong untuk trus meningkatkan kinerja
dalam perusahaannya. Namun, kelemahan dari penghargaan ini adalah masih kurangnya
sosialisasi kepada masyarakat terutama kalangan pengusaha kecil, sehingga masih sedikit
pengusaha kecil yang ikut dalam ajang ini.
Dengan mendapatkan penghargaan ini, maka perusahaan yang bersangkutan akan
mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya:
1. Perusahaan akan menggunakan kriteria SNI Award sebagai acuan yang digunakan dalam
peningkatan kinerja.
2. Perusahaan yang mengikuti ajang ini akan menambah pengetahuan terhadap standardisasi
dan memperluas hubungan kemitraan dengan BSN maupun dengan instansi lainnya.
KESIMPULAN
Kesimpulan pembahasan diatas adalah :
Deming Prize
Deming Prize berkembang pertama kali di Jepang pada tahun 50-an dan pertama kali
diberikan pada tahun 1951 oleh The Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE).
Dari penghargaan penghargaan / award untuk meningkatkan kualitas Deming Prize lebih
terfokus pada perencanaan yang efektif dan pelaksanaan organisasi dan operasi perusahaan.
Hal tersebut memiliki perbedaan dengan Eropa Quality Award yang lebih berfokus pada
kepuasan dan Baldrige Award yang lebih berkonsentrasi pada pelanggan dan sumber daya
manusia. Model Deming Prize terarah pada siklus Deming yakni siklus PDCA (Plan, Do,
Check and Action) dimana perbaikan terus menerus perlu dilakukan perusahaan agar
mendapat pehargaan Deming Prize. Penghargaan Deming atau Deming Prize dapat diberikan
pada empat kategori yakni pada individu, sebuah divisi, usaha kecil, dan perusahaan yang
telah bertahan dalam peningkatan kualitas setelah 5 tahun mendapat Deming Prize. Deming
Prize memiliki 2 frameworks, yaitu implementasi prinsip dan teknik, serta peran eksekutif
senior. Deming prize dikategorikan menjadi 4 macam, yaitu The Deming Prize for
Individuals, The Deming Distinguished Service Award for Dissemination and Promotion
(Overseas). The Deming Prize, and The Deming Grand Prize.
European Quality Award (EQA)
EFQA memiliki beberapa fokus yang pada dasarnya juga berlandaskan pengendalian
dan pengembangan kualitas didalam suatu manajemen kualitas. EQA memiliki tujuan
menstimulasi dan membantu organisasi-organisasi di Eropa dalam meningkatkan ke-puasan
pelanggan dan pekerja yang berdampak pada masyarakat dan hasil bisnis. Selain itu, EQA
juga mendukung usaha manajer-manajer Eropa untuk memulai total quality management
(TQM) dan menerima keuntungan dari persaingan global. Kriteria-kriteria dalam model
EQA, yaitu: (1) Kepemimpinan; (2) Kebijakan dan Strategi; (3) Manajemen Sumber Daya
Manusia; (4) Sumber; (5) Proses; (6) Kepuasan Konsumen; (7) Kepuasan Orang; (8) Dampak
pada Masyarakat; (9) Hasil Bisnis.
Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)
MBNQA diciptakan sebagai motivator dan keinginan setiap organisasi untuk bersaing
secara sehat dalam hal peningkatan mutu. Tujuan MBNQA diciptakan untuk mempromosikan
kesadaran mengenai kualitas/mutu, mengidentifikasi kebutuhan untuk kualitas yang unggul,
memper-kenalkan prestasi mutu dari perusahaan Amerika Serikat, dan membagi informasi
(mempublikasikan) tentang strategi kualitas yang sukses dan manfaatnya. Satu sasaran
MBNQA adalah untuk menyediakan suatu model yang menunjukkan pemahaman dan
peningkatan manajemen kualitas secara terus-menerus meningkatkan kriteria penghargaan
diri mereka. Model Baldrige disuling tiap tahun, dengan peningkatan utama diterapkan tiap
dua tahun. (www.texas-quality.org).
MBNQA dibagi menjadi 7 kriteria, diantaranya :
-
Kepemimpinan;
Perencanaan strategis;
Hasil-hasil bisnis.
SNI Award adalah satu-satunya penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN) kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan SNI
dalam perusahaannya. SNI Award merupakan sebuah bagian dari upaya yang dilakukan oleh
BSN untuk meningkatkan penerapan SNI dikalangan perusahaan yang ada di Indonesia
mengingat penerapan SNI yang ada di Indonesia masih tergolong rendah. SNI dirumuskan
dengan memenuhi WTO Code of good practice, antara lain :
-
Openess (keterbukaan)
Transparancy (transparansi)
Coherence
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar., Arfan, Adrianto., David, Harrani., Konstantia. 2008. Analisis Perbandingan
Penghargaan Kualitas Malcolm Baldrige National Quality Award Dengan European
Quality Award (Mbnqa Vs Eqa). Semarang. Vol 3 No. 2
Fandy Tjiptono. 2007. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi.
Masruroh, Nisa. 2010. Analisis Manajemen Kualitas Dengan Penerapan Total Quality
Management (TQM) Berbasis Deming Prize. Surabaya : UPN
R.A. Supriyono.2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi. Yogyakarta : BPFE
Ali, Muhamad. 2011. Manajemen Kualitas.
Tri, Andie. 2000. TQM dan TQEM
Amalia, Arfan Bakhtiar. (2008). Malcolm Baldrige National Quality Award Dengan
European Quality Award.