Jurnal Menkepro 7 Mei 2020 - 1
Jurnal Menkepro 7 Mei 2020 - 1
1, Pebruari 2013
Abstrak : Condotel adalah suatu kegiatan yang bergerak di bidang jasa dengan menawarkan sebuah
bangunan sebagai tempat penginapan yang memiliki fasilitas rumah, hiburan serta layanan yang
mewah dan lengkap seperti hotel berbintang. Condotel The Jimbaran View dibangun di atas lahan
seluas 4700 m2 yang dikembangkan oleh PT. Surya Arta Dana. Maka dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis finansial selama masa pembangunan condotel The jimbaran view dan analisis
capital recovery investasi dari pembeli kamar (investor). Pengolahan data sekunder menggunakan
Metode Time Series/Trend, dengan proyeksi 15 tahun ke depan. Dengan analisis Discounted Pay back
Period (PBP) dapat diketahui kapan pengembalian modal investasi. Untuk mengetahui kelayakan
investasi digunakan kriteria penilaian investasi yaitu dengan menganalisis NPV (Net Present Value),
BCR (Benefit Cost Ratio), dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil analisis finansial selama masa
pembangunan dengan tingkat suku bunga 14.10% pertahun diperoleh nilai NPV>0 sebesar
Rp.15,560,043,685, nilai BCR>1 yaitu 1,23 dan nilai IRR>14.10%. Jadi, analisis menunjukkan
Proyek Condotel The Jimbaran View layak direalisasikan. Sedangkan hasil analisis untuk pembeli
kamar diperoleh Capital Recovery kamar standard sebesar Rp. 95,000,000/ tahun dan kamar suite
sebesar Rp. 190.000.000/ tahun selama tujuh tahun. Dengan tingkat suku bunga 13.60% pertahun
diperoleh nilai NPV>0 untuk kamar standard sebesar Rp 99,885,654 dan kamar suite sebesar Rp
199,771,308, nilai BCR>1 untuk kamar standard dan suite 1,17, nilai IRR kamar standard dan suite
diperoleh sebesar 18,08%. PBP kamar standard dan suite pada tahun ke-11 bulan ke-9 saat
pendapatan sebesar Rp. 592,417,211 dan Rp. 1,184,834,423, untuk PBP yang ditambahkan dengan
free stay untuk kamar standard dan suite terjadi pada tahun ke-10 bulan ke-2 dan tahun ke-10 bulan
ke-6 saat pendapatan sebesar Rp. 592,417,211 dan Rp. 1,184,834,423. Jadi, investasi untuk membeli
kamar pada condotel The Jimbaran View layak dilaksanakan.
IX-1
Analisis Capital Recovery Investasi Pada Proyek ……………….. (Wiryananda, Warsika, dan Frederika)
IX-2
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Pebruari 2013
Tujuan utama investasi adalah memperoleh yang cukup lama, sehingga perlu diperhitungkan
berbagai manfaat yang cukup layak di kelak pengaruh waktu terhadap nilai uang (Asiyanto,
kemudian hari. Manfaat tadi bisa berupa imbalan 2005).
keuangan misalnya laba, manfaat non-keuangan
atau kombinasi dari kedua-duanya. Sebagai contoh Capital Recovery
manfaat non keuangan adalah penciptaan lapangan Di bidang finansial sering kali diperlukan
kerja baru, peningkatan eksport, subsidi impor, perhitungan mengenai pembayaran kembali atau
ataupun pendayagunaan bahan baku dalam negri cicilan periodik suatu hutang. Ini dikenal sebagai
yang berlimpah (Giatman, 2006). capital recovery. Rumus yang digunakan adalah:
(1)
Investasi Perorangan
Investasi perorangan adalah investasi yang dimana:
dilakukan oleh seseorang atau pribadi. Pada kasus A = Capital Recovery
condotel investasi perorangan adalah seseorang PV = Nilai uang saat ini
yang melakukan investasi untuk dirinya sendiri i = Bunga
tanpa mengikutsertakan perusahaan atau n = Waktu
perseroan.
Net Present Value (NPV)
Aliran Kas (Cash Flow) Dalam metode ini kita menggunakan faktor
Cash flow adalah suatu realisasi atau taksiran diskonto. Semua pengeluaran dan penerimaan
dari pemasukan uang maupun pengeluaran yang (dimana saat pengeluaran serta penerimaannya
terjadi pada suatu investasi dalam jangka waktu adalah dalam waktu yang tidak bersamaan) harus
tertentu. Unsur utama dari cash flow yaitu jadwal diperbandingkan dengan nilai yang sebanding
penerimaan dan jadwal pengeluaran. Sedangkan dalam arti waktu. Dalam hal ini berarti kita harus
unsur lainnya adalah kas awal, finansial dan kas mendiskonkan nilai-nilai pengeluaran dan
akhir. penerimaan tersebut ke dalam penilaian yang
sebanding (sama). Pengeluaran dilakukan pada
Kas Awal saat mula-mula (sekarang), sedangkan penerimaan
Yang dimaksud kas awal adalah sejumlah uang baru akan diperoleh di masa-masa yang akan
yang harus disediakan pada awal kegiatan proyek, datang, padahal nilai uang sekarang adalah tidak
yang nantinya uang ini harus dikembalikan dari sama (lebih tinggi) dari nilai uang dikemudian
penerimaan di akhir proyek (Giatman, 2006). Kas hari. Oleh karena itu, jumlah estimasi penerimaan
awal biasanya diperlukan diawal-awal proyek itu harus kita diskonkan, kita jadikan jumlah-
(bulan pertama). jumlah nilai sekarang (penilaian yang sebanding
dengan pengeluarannya) (Husnan, 2000).
Finansial Net Present Value dari investasi dapat
Finansial adalah keputusan keuangan untuk diperoleh dengan menggunakan formula sebagai
mengatasi dan menyesuaikan kondisi kas sesudah berikut :
kas awal. Bila kondisi kas setelah selesai kas awal NPV = PWB - PWC (2)
defisit maka perlu dicarikan jalan keluar seperti n
memasukkan dana pinjaman dan bila sudah PWB = ∑ Cct ( FPB ) (3)
surplus cukup besar dapat dipergunakan untuk t =0
n
mengembalikan pinjaman (Asiyanto, 2005).
PWC = ∑ Cct ( FPB) (4)
t =0
Kas Akhir Di mana :
Kas akhir adalah kondisi kas pada akhir bulan NPV = Net present value
dimana merupakan penjumlahan dari kas sesudah PWB = Present Worth of Benefit
kas awal dan total finansial. Oleh karena itu, aliran PWC = Present Worth of Cost
kas ini berasal dari pengembalian modal kerja dan Cb = Cash flow benefit
penjualan dan aktiva tetap. Aliran kas terminal Cc = Cash flow Cost
merupakan arus kas masuk untuk selanjutnya n = Umur investasi
dianalisis dengan kriteria penilaian investasi FPB = Faktor bunga present
(Asiyanto, 2005). t = Periode waktu
Apabila didapat nilai NPV sebagai berikut:
Nilai Waktu Dari Uang NPV > 0, proyek menguntungkan
Pengertian bahwa suatu rupiah saat ini akan NPV < 0, proyek tidak layak diusahakan
bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan dating NPV = 0, berarti netral atau berada pada break
merupakan konsep dasar dalam membuat even point (BEP)
keputusan investasi. Pada umumnya masalah
finansial suatu investasi mencakup periode waktu Benefit Cost Ratio (BCR)
()
IX-3
Analisis Capital Recovery Investasi Pada Proyek ……………….. (Wiryananda, Warsika, dan Frederika)
IX-4
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Pebruari 2013
Analisis Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
Nilai BCR =
PWB (5) IRR ≥ WACC
PWC WACC = (Wh x Kh) + (We x Ke) (7)
= (13% x 70%) + (15% x 30%)
IX-5
Analisis Capital Recovery Investasi Pada Proyek ……………….. (Wiryananda, Warsika, dan Frederika)
IX-6
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Pebruari 2013
IX-7