Anda di halaman 1dari 6

JSIKA 2 (2013) 29-34

Jurnal Sistem Informasi


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika

SISTEM INFORMASI IT HELP DESK PRIORITAS KERJA


BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PT PELABUHAN
INDONESIA III CABANG TANJUNG PERAK)
Hendra Setyo Adi Nugroho 1) Anjik Sukmaaji 2) Kurniawan Jatmika 3)
1) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: sn.hendra@gmail.com
2) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: anjik@stikom.edu
3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: kjatmika@stikom.edu

Abstract: Division of Sistem Manajemen & Informasi (SMI) is a division that has the
responsibility to maintain and protect the Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) that
existed at PELINDO III Cabang Tanjung Perak in order to run properly. In dealing with any
issues regarding the TIK Division of SMI having problems in terms of receiving a complaint and
do the assignment information to address these problems. Constraints that complicate the
operations of the Division of SMI may cause disruption of the company's business processes.
Of the problems, IT Helpdesk information systems made by observing work in priority handling
to provide helpdesk solution. Priority of the problem is determined by adopting the method
delbeq and supporting information to the management, the system provides information about
the value of MTTR, MTBF, reliability and availability of TIK devices.
From the results of evaluation of the system performed, the system is able to provide reporting
facilities issues, advising assignments are informed via SMS (SMS Gateway), provides
information on the issues, provide information MTTR, MTBF, availability and reliability.

Keywords: helpdesk, mttr, mtbf, availability, reliability, SMS Gateway.

PT. PELINDO III Cabang Tanjung Perak penugasan, memberikan informasi mengenai
merupakan salah satu cabang dari perusahaan nilai MTTR, MTBF, availability, dan reliability.
Pelabuhan Indonesia III. Perusahaan ini bergerak Menurut Donna Knapp (2004), definisi
dibidang pelayanan jasa. Dalam menjalankan helpdesk adalah sebuah alat untuk mengatasi
proses bisnisnya perusahaan ini membutuhkan persoalan yang didesain dan disesuaikan untuk
perangkat teknologi informasi dan komunikasi menyediakan layanan teknis yang
(TIK). Perangkat TIK yang digunakan dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang
merupakan tanggung jawab dari divisi Sistem spesifik.
Manajemen dan Informasi (SMI) pada IT Helpdesk merupakan sistem manajemen
perusahaan tersebut. yang digunakan untuk membantu departemen TI
Dalam menjalankan tugasnya yaitu untuk menangani kebutuhan dukungan TI bagi
pemeliharaan dan penanganan permasalahan perusahaan (Purwanto, 2011). Customer dari IT
mengenai perangkat TIK, divisi SMI mengalami Helpdesk ini adalah karyawan-karyawan yang
kesulitan dalam hal penugasan, penentuan mempunyai permasalahan yang berkaitan
prioritas dari setiap permasalahan, dan informasi dengan teknologi informasi dan biasanya
mengenai perangkat serta informasi kerusakan penggunanya adalah divisi atau departemen yang
yang terjadi. menangani teknologi informasi pada perusahaan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka atau organisasi.
dibutuhkan sistem IT Helpdesk yang dapat Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
memberikan prioritas permasalahan, berikut:
memberikan saran dan mempermudah proses 1. Merancang bangun sistem informasi IT
HELPDESK dengan prioritas kerja pada PT.
30

Pelabuhan Indonesia III cabang Tanjung Menurut Intiasari (2011), metode delbeq
Perak Surabaya. memprioritaskan masalah yang dilakukan
2. Memberikan helpdesk solution yang dengan memberikan bobot (yang merupakan
berkaitan dengan permasalahan perangkat nilai maksimum dan berkisar antara 0 sampai
TIK. 100) dengan kriteria tertentu. Kriteria yang akan
3. Membuat laporan mengenai informasi digunakan pada penelitian ini sesuai dengan
keandalan (reliability) dan ketersediaan kebijakan dari perusahaan yaitu berdasarkan
(availability) kinerja perangkat TIK dan staff tingkat kebutuhan, tingkat kerusakan dan waktu
Divisi SMI. yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan tersebut.
METODE Proses kedua yaitu proses penugasan
Berdasarkan analisis terdapat tiga proses dan penentuan jadwal pelaksanaan. Proses ini
utama yang ada pada sistem yang akan dibuat, dijalankan ketika proses pembobotan prioritas
diantaranya yaitu proses penentuan prioritas, masalah selesai dilakukan. Proses ini
proses penugasan dan penentuan jadwal, dan membutuhkan data petugas atau staff Divisi
proses penentuan availability dan reliability. SMI, data penugasan, dan data jam kerja. Data
Prioritas petugas dibutuhkan untuk mengetahui petugas
Permasalahan yang tersedia. Data penugasan dibutuhkan untuk
Data Perangkat mengetahui beban kerja masing-masing petugas
Petugas & Jadwal yang tersedia untuk dicari petugas yang memiliki
Pembobotan Penanganan
Prioritas beban kerja paling rendah. Petugas yang
Data Kerusakan memiliki beban kerja paling rendah tersebut
Data Permasalahan yang akan diprioritaskan oleh sistem untuk
ditugaskan dalam menangani permasalahan yang
Data Permasalahan
terjadi. Sedangkan data jam kerja digunakan
Penugasan &
Penentuan Jadwal
MTTR untuk menentukan jadwal pelaksanaan bagi
Data Petugas petugas yang disarankan oleh sistem untuk
(Staff)
ditugaskan. Proses ini menghasilkan output
MTBF
berupa petugas dan jadwal penanganan dan data
Data Penugasan Perhitungan
permaslaahan. Proses penentuan jadwal ini
Availability & dilakukan dengan melihat data jam kerja, yaitu
Reliability Availability
jam masuk dan jam pulang. Setiap permasalahan
Data Jam Kerja yang dilaporkan kurang dari satu jam sebelum
Reliability
jam pulang, maka sistem akan menjadwalkan di
hari selanjutnya pada jam masuk kerja. Jika hari
Gambar 1. Diagram Blok IT Helpdesk selanjutnya merupakan hari minggu, maka
sistem akan menjadwalkan pada hari senin saat
Pada gambar 1 menunjukkan diagram blok jam masuk.
dari sistem IT Helpdesk yang akan dibangun. Setelah petugas dan jadwal ditentukan, sistem
Proses pertama yaitu proses pembobotan akan mengirimkan SMS kepada asisten manajer
prioritas. Proses ini merupakan proses yang untuk dilakukan persetujuan atau ACC. Pesan
digunakan untuk menentukan prioritas suatu SMS tersebut berupa informasi penugasan dan
permasalahan. Proses ini membutuhkan input jadwal pelaksanaan. Asisten manajer dapat
berupa data perangkat dan data kerusakan. Data melakukan persetujuan melalui dua cara. Yang
perangkat yang dibutuhkan yaitu berupa data pertama melalui SMS dengan format yang
pengguna dari perangkat dimana dapat diketahui ditentukan dan melalui web base.
tingkat kebutuhan perangkat tersebut bagi Proses ketiga yaitu proses perhitungan nilai
pengguna. Sedangkan data kerusakan yang availability dan reliability. Pada proses ini
dibutuhkan adalah tingkat kerusakan dan waktu membutuhkan data perangkat dan data
penyelesaian. Setelah mendapat data-data yang permasalahan. Kedua data tersebut dibutuhkan
dibutuhkan, maka sistem akan memproses untuk mencari nilai MTTR dan MTBF dari
penentuan prioritas dengan mengacu pada masing-masing perangkat. Pada proses ini
metode delbeq dan menghasilkan output berupa menghasilkan nilai MTTR, MTBF, availability
prioritas dari permasalahan.. dan reliability.

H. S. A. Nugroho, A. Sukmaaji, K. Jatmika/JSIKA 2 (2013) 29-34


31

Menurut Torrel & Avelar (2010), MTTR, rata yang dibutuhkan oleh sistem untuk bekerja
atau Mean Time To Repair adalah waktu yang tanpa mengalami kegagalan dalam periode
diperlukan untuk memulihkan suatu sistem dari tertentu. Semakin tinggi jumlah MTBF, semakin
sebuah kegagalan. Dalam hal ini juga termasuk tinggi keandalan suatu sistem atau produk. Nilai
waktu yang dibutuhkan dalam mendiagnosa MTBF dapat dihitung atau diukur dengan
masalah, waktu yang dibutuhkan untuk membagi antara total waktu masa optimal
mendapatkan teknisi, dan waktu yang diperlukan dengan jumlah kerusakan yang terjadi.
untuk memperbaiki sistem. Berikut persamaan untuk menghitung
Untuk menghitung perkiraan dari nilai nilai MTBF :
MTTR ini adalah sebagai berikut :
𝒕𝑼𝒑𝒕𝒊𝒎𝒆
𝒕 𝑴𝑻𝑩𝑭 =
𝑴𝑻𝑻𝑹 = 𝒏
𝒏 MTBF = Mean Time Between Failure.
MTTR = Mean Time To Repair.
tUptime = Waktu optimal.
t = Waktu yang diperlukan untuk reparasi.
n = Jumlah kerusakan yang terjadi.
n = Jumlah reparasi yang pernah dilakukan.
Berdasarkan formulanya, MTBF dapat
MTTR ini diperoleh dengan membagi total
diperoleh dengan membagi masa optimal suatu
waktu yang dibutuhkan pada setiap perbaikan
perangkat atau sistem dengan jumlah kerusakan
yang dilakukan dengan banyaknya kerusakan
yang pernah terjadi. Untuk penerapannya pada
yang terjadi. Variabel yang dibutuhkan adalah
sistem yang akan dibangun nantinya dengan
waktu-waktu lama perbaikan dan jumlah
melakukan pendataan setiap terjadi kerusakan.
kerusakan yang terjadi. Untuk mengetahui waktu
Mulai dari saat perangkat TIK berhenti/rusak
lama perbaikan, sistem akan mencatat waktu
(diperoleh pada saat proses registrasi kerusakan
start perbaikan ketika registrasi permasalahan
yang dilakukan oleh karyawan) sampai dengan
dilakukan yang kemudian akan dibandingkan
kembali normal (diperoleh saat kondirmasi
dengan waktu penyelesaian perbaikan sehingga
penyelesaian yang dilakukan oleh staff divisi
diketahui lama perbaikan. Waktu penyelesaian
SMI). Sistem akan mendefinisikan waktu
ini didapat dari konfirmasi staff yang
optimal dengan melakukan pengurangan masa
memperbaiki perangkat TIK, jadi ketika staff
kerja perangkat dengan waktu ketika perangkat
telah menyelesaikan tugasnya, staff dapat
tidak dapat digunakan. Skema penentuan MTBF
langsung melakukan konfirmasi penyelesaian
dapat dilihat pada gambar 3.
agar waktu dapat dicatat oleh sistem.
Untuk mengetahui MTTR pada periode tertentu Masa Kerja –
Jumlah
maka sistem akan melakukan identifikasi seluruh Lama Waktu Optimal
Kerusakan
Kerusakan
perbaikan yang pernah dilakukan dan melakukan
akumulasi lama waktu perbaikan sehingga dapat
diketahui nilai MTTR pada periode tersebut.
Skema penentuan MTTR dapat dilihat pada MTBF
gambar 2.
Gambar 3. Skema Penentuan Nilai MTBF.
Rec

rt Rep
air T
ime ord
Finis
h Rep
Setelah mendapatkan nilai MTTR dan MTBF,
Sta air T
ord
Rec
ime
sistem akan menentukan nilai availability dan
reliability. Keandalan / Reliability (Torrel &
System
Registrasi Konfirmasi Avelar, 2010) dapat didefinisikan sebagai nilai
Permasalahan Penyelesaian probabilitas bahwa suatu komponen atau sistem
Generate

akan sukses menjalani fungsinya, dalam jangka


MTTR waktu dan kondisi operasi tertentu.
VALUE MTBF merupakan ukuran dasar dari
Gambar 2. Skema Penentuan Nilai MTTR. keandalan system. Jika dapat diketahui nilai dari
MTBF maka dapat diketahui pula nilai
MTBF, atau Mean Time Between Failure reliability. Nilai MTBF ini digunakan untuk
(Torrel & Avelar, 2010) adalah ukuran dasar dari menentukan nilai failure rate yang digunakan
keandalan sistem. MTBF merupakan waktu rata- pada perhitungan nilai reliability.

H. S. A. Nugroho, A. Sukmaaji, K. Jatmika/JSIKA 2 (2013) 29-34


32

1 Variabel Skala Bobot Hasil


𝜆=
𝑀𝑇𝐵𝐹 Nilai
λ = Tingkat Kegagalan (failure rate) T. Kerusakan 8 30% 2.4
MTBF = Mean time between failure T. Kebutuhan 6 50% 3
Lama 9 20% 1.8
Prioritas 7.2
Berikut adalah persamaan dari Reliability :
𝑅 = 𝑒 − 𝜆𝑡 Dengan diketahui nilai prioritas dari
1
𝑅 = 𝑒− 𝑀𝑇𝐵𝐹
𝑡
suatu permasalahan maka diharapkan pihak
manajemen divisi SMI tidak mengalami
Definisi ketersediaan (Torrel & Avelar, 2010) kesulitan dalam menentukan prioritas
adalah probabilitas bahwa perangkat akan permasalahan dan tidak memerlukan waktu
melakukan fungsi yang diperlukan tanpa yang lama untuk menentukan prioritas
kegagalan dalam kondisi persyaratan untuk
permasalahaan tersebut. Kebutuhan data
jangka waktu tertentu. Ada dua faktor utama
yang terlibat dalam perhitungan ketersediaan: untuk menentukan prioritas ditentukan
Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean diawal sistem sehingga dapat mempermudah
Time To Repair (MTTR). Setelah MTBF dan untuk menentukan nilai prioritas dari suatu
MTTR diketahui, ketersediaan komponen dapat permasalahan.
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Penugasan dan Penentuan Jadwal
𝑴𝑻𝑩𝑭 Pelaksanaan
𝑨𝒗𝒂𝒊𝒍𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚 =
𝑴𝑻𝑩𝑭 + 𝑴𝑻𝑻𝑹 Berdasarkan metode penugasan dan
penentuan jadwal yang telah dipaparkan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembobotan Prioritas
maka dapat dihasilkan informasi petugas
Berdasarkan metode yang telah diterapkan yang ditugaskan dan jadwal
maka dapat dihasilkan bobot prioritas pada pelaksanaannya.
suatu permasalahan. Sebagai contoh Tabel 4. Data Petugas
permasalahan dengan data pada tabel 1 dengan ID Staff Beban Kerja
bobot prioritas dari masing-masing variabel pada S009 2
tabel 2. S013 4
S016 1
Tabel 1. Data variabel permasalahan
Variabel Skala Nilai Pada tabel 4 dapat diketahui data dari petugas
Tingkat Kerusakan 8 yang siap untuk ditugaskan. Dari ketiga petugas
Tingkat Kebutuhan 6 memiliki beban kerja masing-masing. Sistem
Lama Penyelesaian 9 akan memprioritaskan petugas dengan beban
kerja terendah untuk ditugaskan, yaitu petugas
Tabel 2. Bobot variabel prioritas dengan ID Staff S016. Dengan disarankannya
Variabel Bobot (%) petugas dengan beban kerja terendah setiap
Tingkat Kerusakan 30% permasalahan datang, maka pihak manajemen
Tingkat Kebutuhan 50% atau asisten manajer tidak kesulitan lagi dalam
Lama Penyelesaian 20% menentukan petugas untuk mencapai pemerataan
beban kerja para staff Divisi SMI. Untuk
penentuan jadwal penanganan, sistem akan
Dengan data tersebut maka sistem dapat
melakukan pengecekan pada data jam kerja.
menentukan nilai atau bobot prioritas dari Hasil jadwal yang ditentukan oleh sistem jika
suatu permasalahaan. Dari data pada tabel 1 suatu kerusakan dapat ditangani selama 2 jam
dan tabel 2 maka dapat dihitung nilai dengan jam masuk 07.00 dan jam pulang 16.00
prioritasnya. Hasil nilai prioritas dapat dapat dilihat pada tabel 5.
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil pembobotan prioritas.

H. S. A. Nugroho, A. Sukmaaji, K. Jatmika/JSIKA 2 (2013) 29-34


33

Tabel 6. Nilai availability dan reliability masing-masing perangkat


No. ID Perangkat Jml. Rusak MTTR(Jam) MTBF(Jam) Availability Reliability
1 PR00001 1 7.56 4859.64 99.84% 99.51%
2 PR00002 1 5.93 5173.28 99.89% 99.54%
3 PR00003 3 14.12 2776.21 99.49% 99.14%
4 PR00004 1 5.59 9037.72 99.94% 99.73%
5 PR00005 2 23.06 4150.54 99.45% 99.42%

Tabel 7. Nilai availability dan reliability berdasarkan merk


No. Merk Availability Reliability Jumlah Perangkat
1 CANON 96% 90% 18
2 EPSON 94% 89% 14
3 SAMSUNG 90% 75% 9
4 TOSHIBA 87% 80% 4

Tabel 5. Hasil jadwal yang ditentukan sistem. kendala penentuan petugas agar beban kerja
Tanggal Tanggal Pelaksanaan masing-masing petugas dapat merata.
Permasalahan
14/03/2013 08.00 14/03/201308.10 Perhitungan Availability dan Reliability
Hari : Kamis Hari : Kamis Untuk perhitungan nilai availability dan
14/03/2013 15.30 15/03/2013 07.00 reliability sistem dapat menentukan berdasarkan
Hari : Kamis Hari : Jumat nilai MTTR dan MTBF masing-masing
16/03/2013 15.45 17/03/2013 07.00 perangkat. Nilai availability dan reliability
Hari : Sabtu Hari : Senin disajikan dalam beberapa bentuk, diantaranya
adalah berdasarkan masing-masing perangkat,
Setelah petugas dan jadwal telah ditentukan menampilkan rata-rata merk perangkat yang
maka sistem akan mengirimkan pesan melalui memiliki nilai availability dan reliability tinggi,
SMS kepada asisten manajer. Contoh pesan serta nilai availability dan reliability secara
tersebut berisi seperti berikut : keseluruhan pada periode tertentu
“Penugasan : Solikhin (S011)#2013-02-13 Tabel 6 menampilkan nilai availability dan
07:00#20130212003” reliability masing-masing perangkat. Nilai
tersebut diperoleh dari pengolahan data pada
Asisten manajer dapat melakukan persetujuan data permasalahanan. Sedangkan pada tabel 7
dengan mengirimkan SMS menggunakan format menampilkan nilai rata-rata availability dan
khusus atau melalui sistem yang berbasis web. reliability berdasarkan merk dari perangkat.
Format SMS tersebut adalah sebagai berikut : Informasi tersebut dapat menjelaskan merk
perangkat tertentu yang memiliki nilai
“ACC#3_Digit_ID_Tiket_Terakhir#Y/T(Y availability dan reliability tinggi untuk kondisi
untuk setuju dan N untuk tidak setuju)” pada perusahaan PELINDO III Cab. Tanjung
Perak Surabaya.
Jika persetujuan atau ACC sukses maka Dari informasi ini pihak manajemen dapat
sistem akan mengirimkan pesan melalui SMS menganalisa atau menyusun strategi dalam
lagi kepada asisten manajer dengan isi pesan pemeliharaan perangkat dan menentukan
sebagai berikut : perangkat yang tepat untuk operasional
perusahaan.
“ACC Penugasan ID Tiket : xxxxxx Sukses”
KESIMPULAN
Proses pada penugasan dan penentuan jadwal Permasalahan Divisi SMI mengenai
ini dapat memberikan solusi pada asisten penugasan, penentuan prioritas permasalahan,
manajer untuk mengatasi persoalan atau kendala dan informasi mengenai perangkat serta
mengenai penugasannya yang berkaitan dengan informasi kerusakan yang terjadi dapat teratasi
dengan adanya sistem informasi IT Helpdesk dan

H. S. A. Nugroho, A. Sukmaaji, K. Jatmika/JSIKA 2 (2013) 29-34


34

hasil uji coba pada sistem informasi yang telah


dibuat menunjukkan bahwa sistem berhasil
dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

DAFTAR RUJUKAN
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan. Tangerang : Binarupa Aksara.

Intiasari, Arih Dyanin. 2011. Menetapkan


Prioritas Masalah Sebagai Acuan
Perencanaan. Semarang : Universitas
Diponegoro.

Knapp, Donna. 2004. A Guide to Customer


Service Skills for Helpdesk Professional.
Boston: Course Technology.

Purwanto, Iwan. 2011. Desain Sistem Helpdesk


Troubleshooting Hardware dan Software
Online. Bandar Lampung: STMIK
Teknokrat Lampung.

Torrel, Wendy & Victor Avelar.2010. Mean


Time Between Failure : Explanation and
Standards. Washington : APC-Schneider.

H. S. A. Nugroho, A. Sukmaaji, K. Jatmika/JSIKA 2 (2013) 29-34

Anda mungkin juga menyukai