Anda di halaman 1dari 8

Nama:Adnan Bagus

Nim:41521010213

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA PENJADWALAN ROUND ROBIN DAN SHORTEST JOB FIRST
UNTUK MANAJEMEN PROSES DALAM SINGLE PROCESSING

La Ode Muh. Taufiq*1, L.M. Fid Aksara2 , Muh. Yamin3 1,2,3Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Halu Oleo, Kendari

◼ Analisis Perbandingan Algoritma Penjadwalan

PENDAHULUAN

Komputer bisa membantu manusia menyelesaikan sebuah perintah pada tingkat yang rumit sekalipun.
Untuk bisa bekerja dengan baik, komputer membutukan banyak perangkat di dalamnya. Komputer
memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang berkolaborasi dengan tepat untuk bisa berjalan.
Sistem operasi atau biasa disingkat dengan OS (Operation System) adalah salah satu perangkat yang
harus ada pada komputer. Tanpa sistem operasi, komputer tidak akan dapat bekerja. Adanya sistem
operasi membantu komputer untuk mengatur seluruh sumber daya yang ada pada komputer. Sistem
operasi merupakan nyawa dari komputer, jika tidak ada pengoperasian, maka komputer tidak dapat
berjalan lancar.

Algoritma Shortest Job First sangat optimal, karena memberikan rata-rata waktu tunggu lebih kecil
dibandingkan algoritma penjadwalan yang lain dengan cara memindahkan job-job pendek di depan job-
job yang panjang, sehingga akan mengurangi waktu tunggu [4]. Pada penjadwalan SJF, proses yang
memiliki CPU burst paling kecil dilayani terlebih dahulu. Terdapat dua skema penjadwalan SJF yaitu : 1.
Non-preemptive Penjadwalan non-preemptive ialah salah satu jenis penjadwalan dimana sistem operasi
tidak pernah melakukan context switch dari proses yang sedang berjalan ke proses yang lain. Dengan
kata lain, proses yang berjalan tidak bisa di interrupt. CPU tidak memperbolehkan proses yang ada di
ready queue untuk menggeser proses yang sedang dieksekusi oleh CPU meskipun proses yang baru
tersebut mempunyai burst time yang lebih kecil.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata waktu
tunggu proses (average waiting time) Shortest Job First preemptive lebih kecil dibandingkan dengan
Shortest Job First non preemptive dan Round Robin. Akan tetapi pada pengujian ketiga didapatkan nilai
yang sama untuk average waiting time SJF preemptive dan SJF non-preemptive.

Nilai rata-rata waktu eksekusi proses (average turnaround time) lebih kecil dibandingkan dengan
Shortest Job First non preemptive dan Round Robin. Akan tetapi pada pengujian ketiga didapatkan nilai
yang sama untuk average turnaround time SJF preemptive dan SJF nonpreemptive. 3. Pada algoritma
penjadwalan Round Robin diberikan nilai quantum berbeda, didapatkan nilai average waiting time dan
turnaround time yang rendah, akan tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan average waiting time dan
turnaround time Shortest Job First

SARAN
Adapun saran penulis dalam penelitian ini yaitu: 1. Pengujian dapat dilakukan dengan aplikasi simulasi
yang lebih baik lagi sehingga mencapai nilai yang maksimal dan mudah dipahami., 2. Dapat ditambahkan
dengan membandingkan algoritma Shortest Job First dan Round Robin dengan algoritma penjadwalan
yang lain. 3. Pengujian dapat ditambahkan dengan menggunkan parameter yang lain, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. 4. Dan algoritma penjadwalan RR dan SJF dapat
diimplementasikan, menjalankannya pada sistem nyata dan melihatnya bekerja, untuk keperluan
evaluasi pada beban atau kondisi sistem yang nyata.

DAFTAR PUSTAKA [1] Tanenbaum, Andrew S, dan Albert S Woodhull. 2001. Operating Systems Design
and Implementation (3rd Edition).. [2] Sobh, Tarek M, dan Abhilasha Tibrewal. 2006. “Parametric
Optimization Of Some Critical Operating System Functions – An Alternative Approach To The Study Of
Operating Systems Design,” no. May. [3] Gea, Asaziduhu. 2015. “Optimasi Turn Arround Time Pada
Penjadwalan Round Robin Dengan Mencari Quantum Time Optimal Menggunakan” 1 (1): 1–9. [4]
Santika, Monica, dan Seng Hansun

PENGARUH PERANGKAT KERAS KOMPUTER DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

The Effect Of Computer Hardware In Management Information Systems Putri Majdina Simanullang

PENDAHULUAN

Sistem informasi adalah unit komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau
mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian dalam organisasi.Selain itu, sistem informasi juga dapat membantu
manajer memeriksa masalah dan memvisualisasikan solusi. Kompleksitas dan poin kunci dalam
menciptakan produk baru dapat dikatakan bahwa sistem informasi ialah serangkaian prosedur dasar
formal yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sistem informasi adalah kombinasi dari berbagai
sumber daya, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, perangkat lunak jaringan, perangkat lunak
otak, dan data. Dalam sebuah sistem informasi juga terdapat input, model, proses, output,
penyimpanan dan pengendalian, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan,
mengolah, dan mengontrol data dalam organisasi untuk menentukan apakah sistem tersebut berhasil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Sistem Komputer Sistem merupakan suatu kesatuan pada komponen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan dari
bagian- bagian yang diaman kesatuan itu saling terhubungan dan memiliki item-item penggerak.
Beberapa ahli menyebutkan beberapa definisi komputer, antara lain:

Beberapa ahli menyebutkan beberapa definisi komputer, antara lain: 1. Hamach beropini bahwa
personal komputer merupakan personal komputer elektro cepat yg bisa mendapat warta input digital,
lalu memprosesnya sinkron menggunakan acara yg tersimpan pada memorinya, dan membentuk hasil
berupa warta. 2. Menurut Blissmer, personal komputer merupakan perangkat elektro yg sanggup
melakukan tugas-tugas berikut: satu jenis, Terima masukan, Input diproses sinkron acara, Simpan
perintah dan output pemrosesan dan menaruh keluaran berupa warta.

Definisi jenis perangkat keras dan komponen

Perangkat keras personal komputer merupakan seluruh bagian fisik personal komputer , perbedaannya
terletak dalam data yg berada pada dalamnya atau berjalan pada atasnya dan tidak selaras
menggunakan software yg menaruh instruksi pada perangkat keras buat menuntaskan tugasnya.Semua
perangkat

input umum adalah mereka yang memecahkan kode (mengubah) informasi tertentu menjadi data yang
dapat diproses lebih lanjut oleh sistem komputer digital. Perangkat output yang menerjemahkan data
menjadi informasi yang dapat dipahami oleh pengguna komputer. 1. Perangkat masukan Ini adalah
sejenis perangkat keras komputer, yang digunakan sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam
komputer melalui keyboard, pemindai, mouse, dll.

1.Output Device Merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran
dari hasil data yang telah kita buat.

2.Storage Device Merupakan Register berukuran kecil, dan CPU biasanya harus dilengkapi dengan alat
penyimpan dengan kapasitas besar karena CPU yang berukuran kecil. Memori utama biasanya terbagi
menjadi dua yaitu :

3.Internal Storage merupakan media penyimpanan didalam komputer yaitu : a. RAM Untuk menyimpan
program yang kita olah untuk sementara waktu. Dapat diisi/ditulis, diambil, atau dihapus isinya. b. ROM
Merupakan Memori yang hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat
komputer pertama kali dinyalakan.

Mengetahui sistem informasi pakar Selain pengertian umum tentang sistem informasi, beberapa ahli
telah mengusulkan definisi sistem berita, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Menurut John F Nash (John F Nash), sistem informasi mengacu pada kombinasi beberapa personel dan
akal sehat teknis, media online, mekanisme terstruktur, dan kontrol yang bertanggung jawab untuk
mengelola jaringan komunikasi untuk melakukan beberapa manajemen urusan harian internal dan
eksternal proses, menjadi dasar pengambilan keputusan.

Menurut Erwan Arbie, sistem informasi adalah suatu sistem yang dibentuk dalam suatu organisasi yang
bertugas untuk memenuhi kebutuhan berbagai transaksi yang terjadi sehari- hari untuk bantuan, juga
sebagai penunjang selama operasional. Menurut forum, ini pada dasarnya bersifat administratif dan
menyediakan laporan permintaan yang disinkronkan.

KESIMPULAN

Sepeti yang kita ketahui, peningkatan penggunaan Sistem Informasi dan Teknologi informasi khususnya
internet, telah memperoleh banyak perubahan yang dimana kita dapat melakukan berbagai macam
aktivitas dengan tingkat keakuratan yang berkualitas dan yang lebih baik lagi. Setiap organisasi dapat
memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya
secara elektronis. Seiring dengan perkembangan jaman dan semuahal yang semakin maju padasaat ini
sangat berhubungan dengan Manajemen. Mulai dari mentalitas, keuangan, organisasi, dan lain
sebagainya salah satu komponen sistem informasi manajemen. Pencapaian sistem informasi
manajemen menghasilkan informasi yang akurat, rinci, tepat waktu dan relevan sangat bergantung pada
daasar-dasar ini. Dengan cara ini, tujuan perusahaan atau organisasi dalam penerapan sistem informasi
manajemen dapat tercapai seluas-luasnya, dan memiliki nilai guna yang tinggi. Oleh karena itu peran
dan pengaruh perangkat keras dalam sistem informasi manajemen merupakan salah satu komponen
penting dari sistem informasi. Ketika menghasilkan informasi yang berguna untuk manajemen dalam
proses yang akan direalisasikan, manajemen sangat penting, dan harus dipertimbangkan dan sama
pentingnya dengan komponen lainnya Perangkat keras komputer

memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem informasi manajemen (SIM). Sistem Informasi
Manajemen terdiri dari beberapa fungsi sebagai berikut: - Mendorong peningkatkan produktivitas dan
penghematan dalam pembayaran di dalam organisasi; - Mendorong peningkatkan kualitas dari sumber
daya manusia dikarenakan unit sistem kerja akan lebih terkoordinasi serta sistematis; - Mempermudah
pihak manajemen dalam melakukan pengawasan, perencanaan, pengarahan serta pendelegasian kinerja
pada semua departemen yang mempunyai koordinasi dan hubungan; - Mendorong peningkatkan
efisiensi serta efektivitas data yang lebih tepat waktu dan akurat. Manfaat Sistem Informasi Manajemen
memiliki beberapa manfaat yang penting dalam keberlangsungan organisasi atau perusahaan. Ada
beberapa manfaat yang akan didapat sebagai berikut:

1. Anda dapat mencari informasi penghitungan harga sebuah produk , harga dasar produk, jasa, serta
tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen.

2. Anda bisa mencari informasi yang bisa digunakan untuk merencanakan, mengendalikan,
mengevaluasi, serta melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

3. Terdapat juga infomasi dimana anda dapat menggunakannya dalam mengambil keputusan penting.

Seperti penjelasan yang telah saya jawabrkan dalam artikel inni dapat kita putuskan bahwa pada saat
sistem saling

mendukung untuk mengelola managemen maka hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Perencanaan dan pengembangan salam bentuk apapun itu akan menjaid lebih baik dan terukur lagi
karena semua pendukng terhubung satu sama lain dan informasi yang dihasilkan menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

M, Fakhri Huseindan A, Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen, edisis Revisi, UPP AMP YKPN
Yogyakarta

Nonino, F,. (2012). Open innovation web,based platfoms of motivation on collaboration: Management:
Management, policy ang pragtice Practice.

https://media.neliti.com/media/p ublications/284686- pengambilan-keputusan- berbasis-komputer-


072aeb36.pdf
KAJIAN PERBAIKAN KECEPATAN WAKTU EKSEKUSI TERHADAP UNJUK KERJA PIRANTI INPUT/OUTPUT

Suhartono Jurusan Matematika UNDIP

1. PENDAHULUAN

Unjuk kerja komputer merupakan permasalahan yang sering dibicarakan bagi pengguna dan perancang
komputer. Ada 3 hal yang paling signifikan dalam menentukan unjuk kerja suatu sistem komputer :
pemakai yang berbeda, ukuran unjuk kerja yang berbeda, dan perbedaan aspek dari suatu sistem
komputer. Unjuk kerja dapat diperbaiki dengan faktor-faktor dalam hardware yang mendukung unjuk
kerja sistem secara keseluruhan (Hayes JP, 1988).

Bagi pengguna komputer indidividual, pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
response time (waktu antara mulai dan sempurnanya suatu pekerjaan) atau ditunjuk sebagai waktu
eksekusi dan

Kajian Perbaikan Kecepatan … (Suhartono)

troughput (yaitu banyaknya pekerjaan yang dilakukan dalam waktu yang tertentu). Biasanya response
time berusaha meminimumkan penanganan suatu permintaan sedini mungkin, sedangkan troughput
yang lebih besar dapat tercapai jika permintaan secara bersamaan dapat dilayani (Patterson DA, 1993).

2. LANDASAN

TEORI Unjuk kerja I/O suatu komputer merupakan permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki
bagi pengguna komputer. Beberapa pengguna memandang ukuran unjuk kerja yang berupa response
time (yang secara khusus dinamakan total elapsed time) merupakan permasalahan yang sangat menarik
untuk dikaji. Pada mesin single user dan personal komputer, response time adalah kunci karakteristik
unjuk kerja. Sedangkan pada pemakai berjumlah besar, khususnya bergerak dalam bidang komputasi
pemasaran komersial diperlukan baik troughput tinggi maupun response time singkat.

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 59 - 64, Agustus 2001, ISSN : 1410-8518

Partner adalah orang atau mesin yang merupakan piranti akhir I/O yang lain, yang juga merupakan salah
satu pengumpan data pada input atau pembaca data pada output. • Data rate : peak rate dimana data
dapat ditransfer antara piranti I/O dan main memori atau prosesor. Ia berguna untuk mengetahui
permintaan maksimum piranti yang dapat dihasilkan (PattersonDA, 1993). Contoh : keyboard adalah
piranti input yang digunakan dengan data tertinggi kirakira 10 byte per detik. Contoh piranti I/O lihat
tabel 1 berikut : Tabel 1 : Macam-macam piranti I/O Sumber : Patterson DA, Computer Organization and
Design, Morgan Kaufmann Publishers San Mateo, California, 1993.

Kajian Perbaikan Kecepatan … (Suhartono)

Untuk memperbaiki unjuk kerja piranti I/O dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan waktu CPU
nya. Hubungan antara CPU dengan piranti I/O dapat dinyatakan dalam gambar 2 berikut ini :

3. PEMBAHASAN

Untuk mengkaji hubungan antara piranti I/O dengan komponen lainnya, yang dalam kajian inl diambil
komponen CPU. Sebagai indikator unjuk kerja dalam kajian ini diambil waktu CPU. Untuik itu kasus
dapat ditunjukkan sebagai beriikut : Diberikan suatu benmark yang mengukur elapsed time dengan
waktu eksekusi pada 0 tahun pertama adalah 100 detik yang terdistribusi sebagai berikut 90 detik
diperlukan untuk waktu CPU, sedangkan sisanya diperlukan untuk waktu I/O. Jika waktu CPU diperbaiki
50 % pertahun selama 5 tahun, sedangkan waktu I/O tidak diperbaiki,

Elapsed time = Waktu CPU + Waktu I/O Selanjutnya dapat diperoleh hubungan : 100 = 90 + Waktu I/O
Sehingga diperoleh Waktu I/O = 10 detik. Walaupun Waktu I/O tidak diperbaiki unjuk kerjanya, akan
diuji apakah dengan perbaikan unjuk kerja Waktu CPU juga mempengaruhi perbaikan waktu I/O.
Perubahan unjuk kerja dapat diperlihatkan dengan tabel 2 berikut :

Perbaikan unjuk kerja CPU pada 5 tahun adalah : 90 / 12 = 7,5 kali • walapun perbaikan elapsed time
hanya 100 / 12 = 4,5 kali dan • waktu I/O telah bertambah dari 10 % menjadi 45 % terhadap elapsed
time. Dari gambar 3 dapat ditunjukkan grafik unjuk kerja Piranti I/O yang disebabkan oleh perbaikan
waktu CPU.

Dari gambar 3 dapat ditunjukkan bahwa pada 0 tahun pertama ratio antara waktu I/O terhadap elapsed
time 10%, pada 1 tahun kemudian ratio waktu I/O terhadap elapsed time adalah 14%, seterusnya makin
naik, akhirnya pada tahun ke 5 ratio adalah 45%. Dari persentasi ratio waktu I/O dan waktu CPU yang
semakin naik menunjukkan unjuk kerja piranti yang semakin baik.

4. KESIMPULAN

Perbaikan unjuk kerja dari piranti Input/Output dapat diperoleh tanpa memperbaiki piranti
Input/Output secara langsung, melainkan dengan perubahan perbaikan waktu CPU. Hasil komputasi
menunjukkan bahwa perbaikan Waktu CPU berpengaruh terhadap perbaikan waktu I/O

DAFTAR PUSTAKA

1. Hayes JP, Computer Architecture and Organization, International Edition, McGraw-Hill Book Co,
Singapure, 1988.

2. Patterson DA, Computer Organization and Design, Morgan Kaufmann Publishers San Mateo,
California, 1993.

Anda mungkin juga menyukai