Anda di halaman 1dari 22

Disusun Oleh:

Yosefh Sendi Situmorang 1821118

Kelas : PA 503

Mata Kuliah : Analisis Dan Desain Sistem Informasi


Akuntansi

1
DAFTAR ISI

I. TIME SCHECULE KEGIATAN IMPLEMENTASI................................................................................3


II. PEMILIHAN DAN PELATIHAN PERSONIL................................................................................4
 Pemilihan Personil..............................................................................................................................4
 Pelatihan Karyawan..........................................................................................................................11
 Skedul Pelatihan dan Pendidikan........................................................................................................13
III. PEMILIHAN TEMPAT DAN INSTALASI PERANGKAT KERAS DAN LUNAK..................13
IV. PENGETESAN SISTEM..................................................................................................................15
 TESTING INPUT DATA...................................................................................................................15
 TESTING SAAT PEMROSESAN DATA..........................................................................................17
 TESTING OUTPUT...........................................................................................................................19
V. KONVERSI SISTEM...........................................................................................................................19
I. TIME SCHECULE KEGIATAN IMPLEMENTASI
Time Schecule Kegiatan Implementasi merupakan Rencana Alokasi waktu untuk
menyelesaikan masing – masing item proyek dari implementasi sistem infromasi persediaa
dari PT Arief Kurniawan secara keseluruhan, yang rentan waktu yang di tetapkan untuk
menjelaskan proyek pengendalian persediaan. Schecule harian, schecule mingguan, schecule
bulanan, tahun dan waktu tertentu. Berikut ini schedule time dari proyek sistem
pengendalian persediaan PT Arief Kurniawan.

Waktu Pelaksanaan
No Uraian Pekerjaan Total Biaya Bobot (%) Januari Febuari Maret April Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3% 3% 3%
Pemilihan dan Pelatihan
1 Rp2,500,000 10
Personil

Pemilihan Tempat dan Instalasi 7% 7% 7&


2 Perangkat Keras dan Perangkat Rp3,000,000 20
Lunak
9% 9% 9%
Pemrogran dan Pengetesan
3 Rp4,000,000 20
Program

Berdasarkan tabel tersebut, dapat di jelaskan bahwa dalam pengimplementasian sistem


pengendalian proyek persediaan PT Arief Kurniawan di bagi menjadi ke dalam 5 kegiatan.Yang di
mana masing – masing kegiatan memiliki batas range waktu pengimplementasian yang berbeda –
beda, antara lain :

I. Pemilihan dan Pelatihan Personil


Di lakukan pada bulan Januari selama 3 Minggu secara berturut – turut
II. Pemilihan dan Pelatihan Personil
Di lakukan pada bulan januari minggu ke 4 dan Febuari pada Minggu 1 dan ke 2
III. Pemograman dan Pengetesan Program
Di lakukan pada bulan Febuari minggu ke 3 dan 4 serta pada bulan Maret Minggu 1
IV. Pengetesan Sistem
Dilakukan pada bulan Maret Minggu ke 2 , 3 dan 4 serta pada bulan April Minggu 1
V. Konversi Sistem
Di lakukan pada bulan April Minggu ke 2,3 dan 4
II. PEMILIHAN DAN PELATIHAN PERSONIL
Telah diketahui bahwa manusia merupakan faktor yang perlu di pertimbangkan dalam
sistem informasi, jika sistem informasi ingin sukses, maka personil – personil yang terlibat
harus di beri pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi
serta tugas mereka. Personil ini perlu di pilih terlebih dahulu.
Pemilihan Personil
Personil dan di pilih dapat berasal dari dua sumber, yaitu karyawan – karyawan yang
telah ada di perusahaan atau calon karyawan dari luar perusahaan. Pemilihan
terhadap karyawan yang sudah ada terlebih dahulu merupakan prioritas pertam
dengan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut ini :
1. Menstranfer karyawan yang ada ke posisi yang baru umumnya lebih mudah
di bandingkan dengan merekruit baru dari luar.
2. Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari
perusahaan, sedang karyawan yang baru masih membutuhkan waktu lama
untuk mempelajari cara – cara perusahaan beroperasi.
3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik,
khususnya jika menduduki posisi di sistem yang baru.

Kualifikasi personil – personil dapat terlibat di sistem informasi dapat dikelompokan


dalam 4 bagian tugas sebagai berikut ini.

1 Tugas – tugas input – output data (data input – output jobs)


Personil – personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil – personil
yang menangani pemasukan data dan distribusi dari output. Yang termasuk
personil – personil ini dengan deskripsi tugasnya adalah sebagai berikut ini :
 Pengawas pemasuk data (data entry operator) : bertanggungjawab untuk
semua staff yang melakukan pemasukan data lewat kerboard dan verifikasi
nya.
 Operasi pemasuk data (data entry operator) : memgoperasikan satu atau lebih
alat masukan data.
 Pengawas pengolah kata (word processing supervisior) : bertanggung jawab
terhadap pengawasan peralatan pengolahan kata, operator pengolah kata, arus
pekerjaan pengolah kata, pengaturan – pengaturannya, dan distribusi hasil
pengolahan kata.
 Operator pengolah kata (word processing operator) : mengoperasikan mesin
ketik elektronik, sistem pengolah kata computer, terminal untuk pengolahan
kata dan pengeditan teks.

2 Tugas – tugas operasi (operations jobs)


Personil – personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil – personil
yang menangani jalnnya operasi pengolahan data yang tidak terlibat langsung
dengan tugas input / output. Yang termasuk personil – personil ini dengan
deskripsi tugasnya adalah sebagai berikut ini :
 Kepala bagian komunikasi (direct of communications) : bertanggung
jawab terhadap semua perencanaan, penerapan dan penanganan
semua fasilitas telekomunikasi yang ada di perusahaan. \
 Kepala bagian pengolahan data (director of dp) : bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pengolahan data yang ada di perusahaan.
 Manajer administrasi basis data (manager of date base
administration) : bertanggungjawab terhadap organisasi file supaya
dapat di gunakan oleh semua aplikasi, membuat kamus data, standar
untuk penggunaan data dan menjamin intgritas dan keaman data.
 Administrator basis data (data base administrator) : menganalisis
kebutuhan informasi aplikasi computer, mengkoordinasi
pengumpulan data dan kebutuhan simpanan luar dan
mengorganisasikan data.
 Menajer komunikasi data / telekomunikasi (data communication /
telecommunication manager) : Bertanggungjawab terhadap desain
dari jaringan kerja komunikasi data beserta instalasi dan operasinya.
 Spesialis pengendali teknik (teknik control specialist) : mendiagnosa
masalah – masalah di peralatan media penyalur (carrier) komunikasi,
menilai dan menvalidasi beban media penyalur komunikasi,
memonitor status peralatan yang sedang di pesan, menginstalasi
secara independen peralatan yang sudah di terima.
 Pengawas pengantian tugas (shift supervisor) : bertanggung jawab
terhadap semua operasi computer, pendukungnya, peralatannya
selama pergantian kerja (shift). Menugaskan operator jika di perlukan
, bekerja sama dengan pemasok teknik dan menjamin bahwa prosedur
– prosedur dan peraturan – peraturan yang telah di tetapkan di
departemen PDE dan organisasi telah di ikuti.
 Pustakawan media magnetic (magnetic media librarian) : menjaga
perpustakaan dari pita magnetic, disk dan atau cartridge.
 Penghubung Pemakai (user liasison) : bertindak sebagai penghubung
tingkat pertama antara departemen PDE dengan pemakai akhir sistem
(end – user) dan mewakili pemakai sistem jika terjadi masalah –
masalah operasi.
 Manajer operasi computer (manager of computer operations) :
bertanggung jawab terhadap operasi computer termasuk operasi
penjadwalan, penugasan dari operator dan memonitor efisiensi
operasi.
 Kepala operator computer (lead computer operator) :
bertanggungjawab untuk shift 8 jam terhadap operasi dari computer
yang berukuran besar atau operasi dari suatu sistem computer di
lokasi tertentu.
 Operator computer (computer operator) : mengoperasikan computer
dan mungkin menggantikan kepala operator untuk mengoperasikan
console pusat, memasang dan melepas media simpanan magnetic,
memonitor dan mengagendakan kegiatan – kegiatan operasi
computer dan penggunaan printer
 Staff jasa pemakai (user services staff) : mempunyai pengetahuan
yang luas tentang aspek – aspek pengolahan data, menyediakan
banrtuan kepada pemakai sistem, membantu dalam mencari
kesalahan – kesalahan untuk masalah – masalah khusus dan
memahami prosedur sistem.
 Spesialis keamanan computer (computer security specialist) :
berkepentingan terhadap proteksi dari data dan sumber – sumber
daya computer lainnya.
 Ahli teknik reparasi lapangan (field services enginer) : teknisi yang
telah di latih oleh pemasok (penjual) yang dapat mereparasi dan
merawat peralatan, mengganti atau membetulkan komponen
elektronik computer dan dapat menentukan masalah – masalah yang
terjadi di perangkat lunak.

3 Tugas – tugas pemograman (programming jobs)


Personil – personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil – personil
yang akan menulis program – program computer. Yang termasuk personil –
personil ini dengan deskripsi tugasnya adalah sebagai berikut ini :
 Manajer pemrograman aplikasi (manager of application
programming) : bertanggungjawab terhadap pengembangan dari
program – program computer yang terdokumentasi dengan baik.
 Pemrogram aplikasi senior (senior applications programming) :
menulis program – program computer berdasarkan rancang – bangun
program atau memodifikasi program – program yang telah ada.
 Pemogram aplikasi (applications programmer) : menulis program –
program computer berdasarkan rancang bangun program. Biasanya
bekerja hanya pada satu atau sejumlah masalah kecil tipe aplikasi
yang tertentu. Cukup mampu untuk bekerja sendiri, tanpa bimbingan.
 Pemogram apliaksi di latih (applications programmer trainee) :
merupakan pemogram aplikasi yang sedang di bombing. Biasanya
bekerja pada satu tipe aplikasi tertentu dengan di bawah pengawasan
langsung pemogram aplikasi yang lebih senior.
 Manajer analis sistem / pemrograman (manager of systems analysis .
programming) : bertanggung jawab terhadap desain dan
pengembangan program – program pengolahan data yang efisien dan
efektif untuk di terapkan pada pemecahan masalah pemakai. Terlibat
baik di tahap analisis dan perumusan program.
 Analis sistem / pemrogram senior (senior systems / analyst /
programmer) : mengepalai analis dan perumusan dari rancang bangun
program.
 Analis sistem / pemrogram (systems analyst / programmer) : bekerja
bersama dengan analis sistem senior / pemogram senior di projek
yang besar atau bekerja sendiri pada proyek yang kecil untuk
mendefinisikan proyek pengolahan data dan mengembangkan
aplikasi.
 Analis / sistem / pemogram di latih (systems analyst / programmer
trainee) : bekerja di bawah pengawasan langsung analis sistem /
pemrogram atasanya untuk suatu aplikasi tertentu untuk belajar
mendefiniskan masalah – masalah, pemecahan – pemecahan desain
dan program.
 Manajer pemrogram sistem (manager of systems programming) :
bertanggungjawab untuk menangani lingkungan perangkat lunak
sistem operasi, pemilihannya, instalasi dan perawatan terhadap
program – program manfaat dan perangkat lunka sistem operasi.
 Pemrogram sistem senior (senior systems programmer) : spesialis
teknik di satu atau lebih komponen dari perangkat lunak sistem, ahli
dalam menentukan masalah – masalah dan perbaikannya.
 Pemrogram sistem (systems programmer) : spesialis dalam pemberian
dukungan pada suatu komponen atau subsistem dari sistem operasi
semacam compiler. Mampu untuk melakukan modifikasi dari program
– program manfaat (utilities) atau memasang kembali sistem operasi
yang di rubah.
 Pemogram sistem di latih (systems programmer trainee) : bekerja
masih di bawah bimbingan langsung dari pemogram sistem dan harus
mempunyai latar belakang pengetahuan pengolahan data yang baik
dan mengetahui atau sedang mempelajari bahasa perakit (assembly
language).

4 Tugas – tugas analis sistem (systems analysis jobs)


Personil – personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil –
personil yang akan mengembangkan sistem. Personil- personil analis sistem
ada di dalam suatu organisasi jika perusahaan akan menerapkan departemen
sistem di organisasinya. Dengan mempunyai departemen sistem dengan
analis sistem sendiri, nantinya di harapkan pengembangan sistem lebih lanjut
dapat di tangani sendiri oleh perusahaan tanpa memanggil konsultan dari luar.
Yang termasuk personil – personil ini dengan deskripsi tugasnya adalaha
sebagai berikut ini :
 Direktur sistem informasi atau direktur sistem informasi manajemen
(vice president of MIS) : merupakan eksekutif senior dari semua
sistem – sistem informasi yang ada di perusahaan. Bertanggung jawab
terhadap perencanaan jangka panjang sistem informasi, anggarannya
dan operasinya.
 Manajer bisnis (business manager / associate director) :
berkepentingan terhadap perisapan dan pengkajian ulang anggaran
dan perencanaan yang berhubungan dengan pengolahan data ;
mengontrol harga dan pembebanan pelayanan computer; mengadakan
perundingan terhadap kontrak – kontrak dengan penjual computer.
 Manajer analis sistem (manager of systems analysis) : bertanggung
jawab terhadap pengembangan pengolahan data yang di terapkan pada
permasalahan – permasalahan tertentu yang di hadapi oleh pemakai.
Membuat desain dan rancang bangun ( spesifikasi) program –
program computer yang akan di gunakan oleh bagian lainnya.
 Analis sistem senior (senior systems analyst) : ketua analis dalam
proyek proyek utama. Berunding dengan pemakai sistem untuk
mendefiniskan proyek – proyek sistem informasi, merumuskan
permalasahan – permasalahan yang di hadapi dan sasarannya serta
mendesain pemecahannya.
 Analis sistem (system analyst) : bekerja dengan analis senior pada
proyek yang besar atau bekerja sendiri pada proyek yang kecil untuk
mendefinisikan proyek – proyek atau mendesain sistem inforamasi.
 Analis komunikasi data (data commudations analyst) : spesialisdalam
desain jaringan kerja (network), analis dari lalu lintas data dan
perangkat lunak komunikasi data. Melakukan tugas – tugas simulasi
dan pembuatan model, mendefinisikan standar ukuran blok dan
format berita serta bekerja bersama – sama dengan personil di
departemen lain dalam pemilihan dan evaluasi terhadap pengolah
komunikasi (communications processors), metode akses
telekomunikasinnya dan protokol yang akan di gunakan.
 Penulis teknik (technical writer) : menulis manual sistem aplikasi
untuk pemakai sistem dan bagi staff pengolahan data.
 Pustakawan (librarian) : bertanggungjawab terhadap organisasi dan
perawatan perpustakaan dokumentasi – dokumentasi teknik.
 Spesialis pelatihan dan pendidikan (training and education
specialist) : mempunyai tugas untuk mengupgrade pengetahuan dari
program.
 Kepala bagian komunikasi (director of communication). Personil ini
terlibat juga dalam tugas operasi pengolahan data.
 Manajer administrasi basis data (maager of data base administration).
Personil ini terlibat juga dalam tugas operasi pengolahan data.
 Administrasi basis data (data base administrator). Personil ini terlibat
juga dalam tugas operasi pengolahan data.
 Manajer komunikasi data / telekomunikasi (data communications /
telecommunications manager) : personil ini terlibat juga dalam tugas
operasi pengolahan data.
 Penghubung pemakai (usert liaison). Personil ini terlibat juga dalam
tugas pengolahan data.
 Staff jasa pemakai (user service staff). Personil ini terlibat juga dalam
tugas operasi pengolahan data
 Spesialis keamanan computer (computer security specialist). Personil
ini terlibat juga dalam tugas operasi pengolahan data.
 Manajer pemrogram aplikasi (manager of applications programming).
Personil ini terlibat juga dalam tugas pemrograman.
 Analis sistem / pemrogram senior (senior systems analyst /
programmer). Personil ini terlibat juga dalam tugas pemrograman.
 Analis sistem / pemrograman (systems analyst / programmer).
Personil ini terlibat juga dalam tugas pemrograman.
 Analis sistem / pemrogram di latih (systems analyst / programmer
trainee). Personil ini terlibat juga dalam tugas pemrograman.
Pelatihan Karyawan
Personil – personil yang akan menduduki posisi yang baru perlu di latih untuk
hal – hal yang mereka belum memahaminya. Personil personil ini perlu mempelajari
kepandaian – kepandaian atau pengetahuan – pengetahuan baru yang mungkin
mereka belum mengerti atau menguasai sebelumnya. Dalam pelatihan karyawan dari
Proyek Pengendalian Persediaan PT Arief Kurniawan, perusahaan menggunakan
pelatihan yang di dasarkan dengan menggunakan pendekatan dalam melatih dan
mendidik karyawan antara lain :
 Ceramah / Seminar
Pendekatan ini memungkinkan pemberi ceramah / seminar untuk
memberikan pendidikan kepada beberapa orang sekaligus pada saat
yang sama.ceramah / seminar baik untuk pendidikan , terutama untuk
menjelaskan sistem secara garis besar. Dalam ceramah dan seminar
ini materi yang akan di berikan kepada para karyawan antara lain :
berkaitan tentang sistem informasi dalam persediaan baik itu
dalam pemesanan barang sampai penggunaan sistem saat barang
tersebut keluar dari gudang.
 Pelatihan Prosedural
Selain ceramah dan seminar perusahaan juga memberikan pelatihan
procedural yang di mana para karyawan di berikan penjelasan
mengenai pembagian kegiatan dari masing – masing personil dalam
prosedur – prosedur tertulis. Tujuan dari pelatihan ini untuk
memberikan pengarah tentang tugas – tugas yang akan di lakukan
oleh masing – masing personil dan juga personil dapat menngajukan
pertanyaanya di prosedur tertulis baik secara pribadi ataupun
berkelompok. Materi yang di berikan atara lain :
o Bagian Order Pembelian
Materi yang di berikan berkaitan dengan pembuatan order
pembelian kepada pemasok menggunakan sistem informasi
dalam pembuatanya.
o Bagian Gudang
Materi yang di berikan berupa dengan penggunaan sistem
informasi yang berkaitan dengan persediaan baik itu barang
masuk ataupun barang yang keluar dari gudang akan di catat
dan di pantau menggunakan sistem informasi yang telah di
buat, bagaimana cara pengoperasian sistem informasi
persediaan ini akan di jelaskan menggunakan pendekatan
procedural ini. Bagaimana tahapan – tahapan pengunaaan nya
dan lain – lain.

 Controller
Materi yang di berikan pada bagian ini masih berkaitan dengan
persediaan akan tetapi bagian controller ini bertugas untuk memeriksa
barang yang ada apakah sudah sesuai dengan pesanan , biasanya
controller ini menjadi bagian pengawas dari kinerja dari gudang.
Pengawasan ini menggunakan sistem informasi yang di mana sistem
informasi ini aka di periksa oleh bagian controller pada range bebrapa
hari dan bulanan.
Skedul Pelatihan dan Pendidikan

SKEDUL PELATIHAN DAN PENDIDIKAN


PROYEK PENGENDALIAN PERSEDIAAN
PT ARIEF KURNIAWAN

Januari
No Yang Di Berikan Pelatihan Materi Lokasi Instruktor
1 2 3

1 Salim, M.Sc
Penggunaan Sistem Pada
Kantor
2 Ir Yulianto Pembuatan Order Ir Harianto
Pembelian
3 Ir Wahyu Pembelian
4 Sigit B.E
5 Nono B.Sc

1 Salim, M.Sc
2 Ir Yulianto Penggunaan Sistem Pada
3 Ir Wahyu Bagian Penerimaan dan Gudang Dr Pangestu
4 Sigit B.E Pengeluaran Barang
5 Nono B.Sc

III. PEMILIHAN TEMPAT DAN INSTALASI PERANGKAT KERAS DAN LUNAK


Jika peralatan baru akan di miliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini
perlu di persiapkan terebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat ini perlu juga di
pertimbangkan. Sistem koputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang
lebih harus di perhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi juga AC (Air Conditioner) untuk
mengatur temperature ruangan, penerangan sebagainya. Untuk computer mikro, persiapan
fisik ruangan dapat lebih sederhana. Hal lainnya yang perlu di perhatikan adalah perletakan
perabot – perabot sehingga semua peralatan dapat mudah di jangkau secara efektif.
Langkah Selanjutnya setelah persiapan fisik tempat adalah menginstalasi perangkat
keras yang sudah di kirim dan menginstalasi perangkat lunak yang sudah ada. Perangkat
keras dan perangkat lunak biasanya di pasang oleh penjual dan di tes antara penjual bersama
– sama dengan pembeli. Tahapan penginstalasi perangkat keras dan lunak di jelaskan
sebagai berikut antara lain :

Membaca panduan instalasi


Apabila ingin melakukan instalasi software, biasanya di bagian awal akan muncul
panduan instalasi/ manual setup. Manual setup ini biasanya berfungsi untuk
memberitahukan informasi tentang software yang ingin di install dan juga
memberitahukan langkah – langkah pemasangan atau tata cara pemasangan software
tersebut. Membaca panduan sangat di anjurkan agar dalam pemasangan software
tidak mengalami kesalahan dan kekeliruan dan software dapat terinstall dengan baik
dan benar.
Kendali piranti / perangkat
Kendali piranti di sini yaitu bagaimana software tersebut akan melakukan kendali
terhadap sebuah hardware yang ada pada computer. Sederhananya yaitu software
yang akan di install meminta izin untuk kendali terhdap hardware computer. Seperti
contohnya instalasi driver. Driver berfungsi agar hardware yang ada pada computer
dapat berjalan dengan baik.
Pengaturan Fungsi Jaringan
Jaringan computer memiliki beberapa fungsi, yaitu berbagai sumber daya,
berkomunikasi satu sama lain, dan mengakses internet untuk mendapatkan suatu
informasi. Dalam instalasi suatu software dalam setupnya biasanya akan nada
permintaan software tersebut untuk melakukan pengaturan terhadap jaringan yang
ada pada computer.
Pengaturan Peripheral Komputer
Peripheral computer yaitu perangkat tambahan computer yang berfungsi untuk
mendukung proses kerja computer sehingga kerja computer dapat berjalan maksimal.
Peripheral computer terbagi menjadi 2 yaitu :
 Peripheral utama yaitu perangkat keras atau hardware yang harus ada
agar dapat mengoperasikan computer sehingga peripheral ini tidak
dapat di pisahkan dengan computer utama, contohnya : mouse,
keyboard dan monitor.
 Peripheral Pendukung, yaitu perangkat keras atau hardware yang tidak
harus ada pada saat pengoperasian computer sehingga peripheral ini
merupakan perankat tambahan untuk memaksimalkan kerja computer,
contohnya printer, scanner, modem dan lain – lain. Software meminta
agar software yang ingin di install dapat melakukan pengaturan/ hak
akses terhadap peripheral computer.
Melakukan backip data / informasi
Dalam penggunaan software / perangkat lunak, biasanya memiliki data / informasi
yang ada pada software tersebut. Untuk menghindari hal – hal yang tidak di inginkan
sepeti kehilangan data / informasi maka opsi untuk melakukan backup data.

IV. PENGETESAN SISTEM

Pengetesan sistem biasanya di lakukan setelah pengetesan program. Pengetesan


sistem (system testing) di lakukan untuk memeriksa untuk memeriksa kekompakan antar
komponen sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah
untuk memastikan bahwa elemen – elemen atau komponen – komponen dari sistem telah
berfungsi sesuai dengan yang di harapkan. Pengetesan perlu di lakukan untuk mencari
kesalahan – kesalahan atau kelemahan – kelemahan yang mungkin masih terjadi. Pengetesan
sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Pada pengetesan program,
masing – masing program yang telah berjalan dengan benar dan baik bukan berarti program
tersebut juga akan dapat berjalan dengan program lainnya dalam sistem dengan baik.
Kumpulan dari semua program yang telah di integrasikan perlu di tes kembali untuk melihat
apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan
baik dan dapat memberikan output kepada program lainnya. Prosedur atau tahapan dalam
pengetesan sistem antara lain :

TESTING INPUT DATA


Berikut ini di sajikan berbagai pengontrolan saat input data, yaitu :
1 Character checks (Pengecekan Karakter)
Suatu tindakan untuk melihat apakah suatu field itu dapat menerima karakter
tertentu saja atau tidak.
2 Numeric Value Checcks (Pengecekan Nilai Numerik)
Ini merupakan character checks yang di khususkan pada karakter bilangan.
3 Check Digit (Digit Cek)
Sejumlah angka mempunyai check digit maka sistem akan menolak
sembarang masukan yang banyaknya angka (digit) tidak akurat.
4 Limit Test (Pengujian Batas)
Pada suatu field, kadang – kadang nilai yang harus di isikan terbatas
jangkauan nilainya.
5 Reasonablesnees Tests (Pengujian Kelogisan)
Seperti pada limit tets, tetapi pembatasannya pada hal yang logis (Beralasan).
6 Internal Compatibility (Kompatibilitas Internal)
Suatu data yang sudah di masukkan, sebaiknya kompatibel dengan data yang
lain dalam satu aplikasi tertentu.
7 Cross Checcks with data in other applications
Suatu data akan di periksa secara silang dengan aplikasi yang lain, sehingga
jika terjadi kesalahan maka pesan kesalahan akan di berikan. Ini bermaksud
untuk memeriksa apakah fungsinya telah berjalan dengan benar.
8 Duplicate Transactions (Transaksi Ganda)
Suatu sistem sebaiknya di buat dapat menolak transaksi ganda.
9 Table Look Ups
Jika Suatu Kode Tertentu di masukkan dalam suatu field, maka sistem akan
mengakses table yang tepat dan memberikan informasi yang benar.
10 Existence Of Requried Data (Keberadaan Data Yang di butuhkan)
Jika suatu data yang di butuhkan tidak ada, maka sistem harus memberikan
pesan bahwa data yang di butuhkan tidak ada. Jadi harus ada kejelasan
tentang data.
11 Confirmation Screens (Layar Konfirmasi )
Suatu tampilan yang akan memberikan konfirmasi bahwa data yang di
masukkan adalah data yang benar.
12 Field Lengths and Overflow checks (Cek panjang field dan overflow)
Panjang field dapat di berikan dengan ukuran tertentu. Begitu juga dengan
banyaknya data yang dapat dapat di masukkan dalam suatu field.
13 Edit Over – Rides (Edit Penumpukan)
Dapat suatu pengeditan data dengan penumpukan (penulisan di atasnya) ?
jika ini memang terjadi dan boleh, maka yakinlah bahwa tampilan
penumpukkan tersebut bekerja dengan semestinya. Ini biasanya untuk
masalah keamanan.
14 Arithmectic Accuracy / Tolerance Levels
Keakuratan perhitungan aritmatika juga harus menjadi perhatian khusus,
sehingga nantinya jika ada kalkulasi terhadap angka tersebut tidak terjadi
kesalahan apalagi jika salah maka program menjadi mogok (hang).
15 Date – Driven Edits (Edit kendali data tanggal )
Ini berguna untuk mengedit masukan yang bergantung pada tahun / tanggal.
16 Penanda khusus / counter / flag yang menunjukkan bahwa suatu transaksi
belum selesai
TESTING SAAT PEMROSESAN DATA
1 Delete Vs Reverse (Hapus Lawan Mundur)
Kita harus tahu bahwa data yang telah di masukkan, nantinya akan dapat di
hapus atau di telusuri mundur (historisnya). Ketika suatu transaksi telah
diupdate (dimutakhirkan), transaksi itu mungkin perlu di hapus atau di
telusuri ke belakang (mundur). Dan kegiatan delete atau reverse itu harus
dapat berjalan dengan baik.
2 Automatically Triggered Processing (Pemrosesan Terpicu Secata Otomatis)
Jika suatu sistem mempunyai sifat automatically triggered processing, maka
testing yang di lakukan harusnya dapat meyakinkan bahwa kalkulasi atau
pemrosesan telah di lakukan dengan benar. Dalam hal ini testing di lakukan
untuk meyakinkan bahwa parameter yang tepat telah di gunakan dan ouput
dari pemrosesan telah akurat.
3 Updating (Pemutakhiran)
Testing di jalankan untuk meyakinkan bahwa sistem telah di update secara
benar dengan data yang telah di masukkan. Dalam hal ini, table yang tepat
telah di update dengan informasi yang benar. Bisa jadi, ada lebih dari satu
table yang di update karena adanya satu transaksi.
4 Audit Trails (Jejak Pemeriksaan)
Seperti pada nomor 3, maka testing di lakukan untuk meyakinkan bahwa log
sistem dan jejak untuk pemeriksaan telah bekerja dengan baik.
5 Table Value (Nilai Tabel)
Testing ini di jalankan pada prosedur untuk peng – update parameter sistem
dan tabel kode. Pelaksanaan dari update transaksi harus bekerja dengan tepat,
termasuk dlam hal ini adalah pengeditan pemaskan data.
6 Inirialization and Page (Pengawalan dan Pembersihan data )
Testing juga di lakukan pada saat awal pengisian record dan pembersihan
data yang lama. Ini di lakukan agar tidak terjadi data yang rancu (Tumpang
Tindih).
7 Back – Up & Recovery (Penggandaan & Penyeggaran)
Proses dari penggandan data dari sistem dan pentyegaran sistem untuk
menghindari kejadian yang mengalami kegagalan juga harus di adakan
pengujian.
8 Arithmetic Calculations (Kalkulasi Aritmetika)
Tes ini di tunjukkan kepada semua kalkulasi aritmetika yang telah di lakukan
sudah benar sesuai rumus yang di inginkan. Untuk meyakinkan report telah
benar, maka jika perlu ada cek silang dengan kalkulasi yang telah di lakukan.
9 Volume Testing
Sistem harus di uji pada kondisi level beban normal dan level puncak untuk
meyakinkan bahwa pada sistem tidak terjadi bottleneck. Pengujian street juga
dikerjakan untuk melihat kondisi sistem untuk menerima batas limit tertinggi.
10 Live TransactionTesting (Pengujian Transaksi Hidup)\
Testing pemrosesan sistem harus di jalankan dengan data hidup (dengan
catatan data yang lama juga harus di simpan dalam sistem). Ini bertujuan agar
berbagai variasi pemrosesan data telah dapat di uji dengan benar.
11 Database Management System Tetsting (Pengujian Sistem Manajemen
Database)
Strucktur database juga harus di uji untuk meyakinkan bahwa desain telah di
buat dengan benar.
12 Interface with other modules / systems (Penghubung dengan modul / sistem
lainnya)
Testing juga di jalankan untuk meyakinkan bahwa modul- modul yang lain
telah dapat di update dengan baik terhadap data yang telah di masukkan dan
di proses sebelumnya. Sehingga antara modul satu dengan yang lainnya dapat
terjadi sinergi yang baik, sesuai yang di harapkan.
13 Pengujian pada sembarangan pemrosesan batch bertujuan untuk meyakinkan
bahwa sistem yang ada betul – betul sesuai dengan yang di inginkan.
14 Hal – hal yang berhubungan dengan telekomunikasi juga harus di uji,
walaupun untuk hal – hal yang bersifat teknis, kita harus memanggil ahli
bidang.
TESTING OUTPUT
1 Ringkasan laporan dapat di periksa sebagai hal untuk meyakinkan bahwa
format dan isi dan laporan sesuai yang dibutuhkan.
2 Yakinlah bahwa dalam laporan hal – hal yang bersifat aritmetika telah
berjalan dengan benar
3 Sebaiknya seluruh laporan harus di sajikan dan lihatlah ada kesalahan atau
tidak dengan laporan sebelumnya.
4 Jika ada laporan yang bersifat khusus, maka testing juga harus dapat
menjawab bahwa laporan khusus ini di tujukan untuk meyakinkan bahwa data
yang diekstrak dari suatu tempat harus cocok lengkap dengan kriteria khusus
yang diharapkan.

V. KONVERSI SISTEM
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai
untuk dapat di gunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem,
yaitu sebagai berikut ini
1 Konversi Langsung
Pendekatan konversi langsung di lakukan dengan mengganti sistem yang lama
langsung dengan sistem yang baru. Pendekatan konversi langsung (direct
conversion) di sebut juga dengan pendekatan pemotongan langsung (direct cutover)
atau pendekatan cold trunkey atau pendekatan abrupt cutover. Konversi ini biasanya
di lakukan dengan periode waktu bisnis tertentu (misalnya bulanan, kuartalan atau
tahun fiskal).
2 Konversi Paralel
Pendekatan konversi parallel (parallel conversion) di lakukan dengan menoperasikan
sistem yang baru bersama – sama dengan sistem yang lama selama suatu periode
waktu yang tertentu. Kedua sistem ini di operasikan bersama – sama untuk
meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar – benar beroperasi dengan sukses
sebelum sistem yang lama di hentikan. Pendekatan ini merupakan lawa dari
pendekatan konversi langsung. Kebaikan dari pendekatan ini adalah menyediakan
proteksi yang tinggi kepada orgnisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Jika
sistem yang baru gagal, maka sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahan
dari pendekatan ini adalah terletak pada biaya yang harus di keluarakan, biaya yang
di keluarakan akan sangat besar, karena terdiri dari biaya operasi dua buat sistem,
yaitu biaya operasi sistem lama dan biaya kompleks besar. Pada waktu kedua sistem
beriperasi secara bersama – sama, maka hasil dari sistem baru dapat di bandingkan
dengan hasil dari sistem yang lama untuk menilai apakah sistem yang baru telah
beroperasi dengan benar. Sistem yang lama akan di hentikan operasi setelah
perusahaan yakin bahwa sistem yang baru telah dapat di andalkan. Sistem yang lama
dapat di hentikan dengan memilih titik perhentian yang paling tepat, misalnya pada
akhir periode – periode fiskal.
3 Konversi – Percontohan
Pendekatan ini biasanya di lakukan bila beberapa sistem yang sejenis akan di
terapkan pada beberapa area terpisah (beberapa departemen, beberapa cabang atau
divisi). Konversi sistem dapat di lakukan pada sebuah unit organisasi terlebih dahulu
dan dinilai operasinya. Jika sistem yang baru ini telah dapat beroperasi dengan
suskes, maka sistem yang baru ini mulai di terapkan ke semua bagian – bagian yang
lainnya. Pendekatan konversi ini di sebut dengan pendekatan percontohan (pilot
approach) atau pendekatan studi percontohan (pilot study approach) atau konversi
lokasi ( location conversion). Kebaikan dari pendekatan ini adalah sebagai berikut ini
:
 Resiko kegagalan sistem hanya terletak pada area tertentu saja
 Kesalahan yang terjadi di sistem yang baru dapat di betulkan terlebih dahulu ,
sehingga kesalahan tidak terjadi di area yang lain.
 Personil di area lain dapat di latih di area percontohan di dalam situasi yang
nyata sebelum sistem di terapkan pada area sitiasi kerjanya.

Kelemahan dari pendekatan ini adalah proses konversi dapat menjadi lama.

4 Konversi Bertahap
Pendekatan ini di lakukan dengan menerapkan masing – masing modul sistem yang
berbeda secara urut. Tiap – Tiap modul di operasikan terlebih dahulu dan jika telah
sukses maka di susul oleh modul yang lainnya dan seterusnya sampai semua modul
berhasil di operasikan. Pendekatan bertahap (stepped conversion atau staged
conversion atau phase – in conversion) atau di sebut juga dengan pendekatan
potongan bertahap (phased cut – over approach).

Tahap konversi sistem dapat di lakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1 Konversi Dokumen Dasar


Sistem informasi merupakan sistem yang banyak menggunakan dokumen dasar.
Seringkali dokumen dasar di sistem yang lama di ganti dengan dokumen dasar yang
baru di sistem yang baru. Dokumen dasar merupakan bukti dari transaksi dan berisi
dengan data transaksi yang terjadi. Data di dokumen dasar merupakan sumber input
bagi sistem informasi. Jika dokumen dasar ini dig anti, maka dokumen dasar yang
lam sudah tidak sesuai lagi dengan input sistem informasi, sehingga dokumen dasar
yang baru harus sudah di gunakan. Dokumen dasar ini perlu di pesan terlebih dahulu
dari perusahaan percetakan.
2 Konversi File
Sementara menunggu cetakan dokumen dasar dari perusahaan percetakan, konversi
file dapat dilakukan. Konversi file dapat terbentuk sebagai berikut ini.
 Konversi dari file computer lama ke file computer yang baru
Jika suatu file yang baru akan digunakan untuk menggantikan file lama yang
sudah ada, maka data file lama harus di konversikan supaya kompatibel
dengan format dan struktur file baru yang baru. Untuk melakukan konversi
ini dapat di lakukan secara manual atau secara otomatis. Secara manual dapat
di lakukan dengan cara mencetak isi file baru lewat alat input lagi. Secara
otomatis dapat di lakuka lewat proses computer dengan membuat program
konversinya.
 Konversi dari data di catatan manual ke file computer
Jika perusahaan sebelumnya beroperasi dengan sistem manual, maka semua
daya yang di perlukan yang sebelumnya di catat di catatan manual atau masih
tercatat di dokumen dasar perlu di konversikan ke file computer. Cara
konversi ini dapat di lakukan secata manual, yaitu dengan memasukan data
tersebut lewat alat input.
3 Mengopersikan sistem
Setelah semua dokumen dasar siap di gunakan dan semua data yang di perlukan
sudah terekam di file baru, sistem yang baru dapat mulai di konversikan atau di
operasikan.

Anda mungkin juga menyukai