Nama Kelompok :
I. IDENTIFIKASI KASUS
Kecurangan PT Kimia Farma yang terjadi pada bulan Mei 2021 yang disebabkan adanya
oknum pegawai kimia farma yang menggunakan alat rapid antigen bekas kepada masyarakat
khususnya calon penumpang pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Tindakan yang di lakukan oleh oknum pertugas layanan rapid test kimia farma diagnostic sangat
merugikan perusahaan dan sangat bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP)
perusahaan. lima orang yang di tetapkan sebagai tersangka adalah eks business manager
laboratorium kimia farma jl kartini medan PM (45), mantan kurir laboratorium kimia farma SR
(19), Mantan CS di laboratorium klinik kimia farma DJ (20), mantan pekerja bagian admin Lab
Kimia Farma Jl kartini Medan M (30), dan mantan pekerja bagian admin hasil swab , R (21).
Picando Mosko dan 4 tersangka lain telah meraup total keuntungan hingga Rp 1,8 milliar dan di
perkiran mendapat keuntungan 30 juta / hari . sebagai informasi dalam satu hari para oknum
berhasil melakukan layanan rapid antigen bekas sekitar 100 – 200 penumpang di bandara
kualanamu.
Akibat dari kecurangan yang dilakukan oleh pegawai Kimia Farma yang kami
kutip dari lokadata.id ada kurang lebih 9 ribu orang menjadi korban praktik rapid test
antigen menggunakan alat bekas di Bandara Kualanamu. Akibat kecurangan yang
dilakukan ini juga membuat kasus penyebaran covid-19 di Indonesia semakin banyak
serta sulit teratasi, karna hasil tes yang dikeluarkan tidak akurat atau tidak sesuai dengan
kenyataan riwayat orang yang melakukan rapid test antigen dan ini sangat merugikan
orang yang melakukan rapid test. Akibat kecurangan yang dilakukan ini pun nama Kimia
Farma menjadi jelek dan dipandang negatif oleh masyarakat.