Anda di halaman 1dari 3

Kelas : PA 603

Mata Kuliah : Pemeriksaan Manajemen

Nama Kelompok :

1 Meri Oktaria Fransiska (1821105)


2 Mery Indasari (1821107)
3 Yosefh Sendi Situmorang (1821118)
4 Gusnawati (1821124)
5 Yohanes Irwanda Widyantara (1821125)

I. IDENTIFIKASI KASUS

Kecurangan PT Kimia Farma yang terjadi pada bulan Mei 2021 yang disebabkan adanya
oknum pegawai kimia farma yang menggunakan alat rapid antigen bekas kepada masyarakat
khususnya calon penumpang pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Tindakan yang di lakukan oleh oknum pertugas layanan rapid test kimia farma diagnostic sangat
merugikan perusahaan dan sangat bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP)
perusahaan. lima orang yang di tetapkan sebagai tersangka adalah eks business manager
laboratorium kimia farma jl kartini medan PM (45), mantan kurir laboratorium kimia farma SR
(19), Mantan CS di laboratorium klinik kimia farma DJ (20), mantan pekerja bagian admin Lab
Kimia Farma Jl kartini Medan M (30), dan mantan pekerja bagian admin hasil swab , R (21).
Picando Mosko dan 4 tersangka lain telah meraup total keuntungan hingga Rp 1,8 milliar dan di
perkiran mendapat keuntungan 30 juta / hari . sebagai informasi dalam satu hari para oknum
berhasil melakukan layanan rapid antigen bekas sekitar 100 – 200 penumpang di bandara
kualanamu.

II. PENYEBAB DAN AKIBAT KECURANGAN


Penyebab terjadinya kecurangan ini didukung oleh motif para petugas atau
pegawai Kimia Farma yang ingin mendapatkan keuntungan ditengah situasi pandemi
sekarang, modus ini dilancarkan dengan mendaur ulang stik rapid test antigen yang telah
digunakan dengan cara dicuci dengan alkohol di Laboratorium Kimia Farma dan
memasukkan kembali kedalam tabung. selain itu juga penyebab terjadi kasus kecurangan
ini di latar belakangi oleh kerja sama atasan dan bawahan dalam mencoba mendapatkan
keuntungan dari penggunaan rapid test bekas.

Akibat dari kecurangan yang dilakukan oleh pegawai Kimia Farma yang kami
kutip dari lokadata.id ada kurang lebih 9 ribu orang menjadi korban praktik rapid test
antigen menggunakan alat bekas di Bandara Kualanamu. Akibat kecurangan yang
dilakukan ini juga membuat kasus penyebaran covid-19 di Indonesia semakin banyak
serta sulit teratasi, karna hasil tes yang dikeluarkan tidak akurat atau tidak sesuai dengan
kenyataan riwayat orang yang melakukan rapid test antigen dan ini sangat merugikan
orang yang melakukan rapid test. Akibat kecurangan yang dilakukan ini pun nama Kimia
Farma menjadi jelek dan dipandang negatif oleh masyarakat.

III. SARAN AUDITOR


Kasus permasalahan terkait kecurangan yang di lakukan oleh beberapa oknum
yang melakukan pemakaian alat rapid antigen bekas kepada masyarakat khususnya calon
penumpang pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara untuk dapat
mencari keuntungan yang luar biasa tanpa memperhatikan akibat yang di lakukannya
tersebut. Ini merupakan gabungan dari kejahatan kera putih dan kejahatan kera biru yang
di mana ini sudah terjadi praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Ini sudah
termasuk ke rana hukum dan pengadilan dan di luar tanggung jawab auditor. Auditor
hanya memberikan saran terkait sistem prosedur yang di jalankan agar di perketat dan
harus adanya otorisasi dari pemeriksaan badan pengawas satgas covid – 19 guna
meminimalisir hal yang serupa terjadi lagi. Selain itu juga ini termasuk kasus money
laundry yang di mana uang hasil yang di dapat dari pemakaian rapid antigen bekas di
pakai untuk membangun istana akan tetapi pembangunan istana tersebut belum selesai.

Anda mungkin juga menyukai