Anda di halaman 1dari 2

STRATEGi PR

5 strategi yang dilakukan PR sebagai upaya pencegahan kejadian kasus daur ulang alat rapid
tes antigen terulang kembali dan mengembalikan citra positif perusahaan PT Kimia Farma
Diagnostika antara lain :

1. Melakukan restrukturisasi manajemen organisasi untuk dapat dilakukan pengawasan


mutu dan fokus pada pengawasan operasional sesuai standart;

2. Melakukan penguatan sistem layanan berbasis digital seperti sistem registrasi, transaksi
pembayaran menggunakan EDC maupun QRIS dan memasang barcode pada hasil uji
untuk memudahkan pelacakan;

3. Bersinergi dengan para stakeholder, seperti Dinas Kesehatan setempat, Instansi


Kesehatan TNI dan Polri, sebagai bentuk pengawasan terhadap pelayanan yang di
berikan oleh Kimia Farma Diagnostika;

4. Mengaudit sistem pengawasan internal yang mengawasi 495 outlet yang terdiri dari 73
laboratoriun klinik dan 422 klinik;

5. Quality assurance officer atau petugas penjaminan mutu untuk dapat melakukan
evaluasi secara berkala dan update sesuai dengan regulasi dan ISO;

6. Melakukan kampanye di bidang kesehatan terutama memberikan informasi tentang


penyebaran dan pencegahan terhadap Covid-19 sebagai bentuk kepedulian perusahaan;
dan
7. Memberikan voucher diskon pemeriksaan dan konsultasi dokter secara gratis di klinik-
klinik Kimia Farma.

IMPLEMENTASI TACTIC

Media memerlukan informasi dan klarifikasi dari sumber yang kredibel, bertanggung jawab
dan dapat dipercaya. Selanjutnya PT Kimia Farma Diagnostika menunjuk salah satu juru
bicara untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui konferensi pers tentang
skandal yang dilakukan oleh oknum karyawannya dan juga menyiapkan jawaban yang akan
ditanyakan oleh wartawan baik cetak maupun elektronik.

Pada saat konferensi pers, juru bicara perusahaan harus menunjukan itikad baik dengan cara
menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian pengawasan internal perusahaan. Perusahaan
akan bertindak cepat dan tegas dalam menangani kasus ini. Hal ini sebagai salah satu strategi
untuk mendapatkan simpati publik dan mencegahnya agar tidak memberikan persepsi negatif
berlebih terhadap perusahaan Kimia Farma Diagnostika.

PT Kimia Farma Diagnostika juga dapat menggunakan sosial media seperti Facebook,
Twitter dan Instagram maupun website resmi yang dikelola oleh perusahaan untuk tetap aktif
memberikan informasi seputar dunia kesehatan kepada publik. Selain itu, perusahan juga
dapat memberikan promosi menarik seperti konsultasi gratis, voucher diskon untuk
pemeriksaan kesehatan, dan sebagainya. Hal ini digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan
kembali antusias masyarakat kepada perusahaan Kimia Farma Diagnostika agar citra positif
perusahaan kembali terbentuk.

EVALUATION

PT Kimia Farma Tbk adalah sebuah perusahaan farmasi tertua milik BUMN yang tersebar
hampir diseluruh wilayah Indonesia. PT Kimia Farma Tbk memiliki anak perusahaan yang
bergerak di bidang pelayanan laboratorium medis dan klinik yaitu PT Kimia Farma
Diagnostika. Perusahaan ini memiliki layanan yang lengkap dan terbesar di Indonesia,
sehingga hal ini dapat membentuk kepercayaan dan reputasi positif bagi masyarakat.

Namun sayangnya reputasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun tersebut hancur dalam
hitungan detik karena ulah oknum pegawainya yang melakukan daur ulang alat rapid test
antigen di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Penggunaan kembali alat rapid test antigen sangat membahayakan kesehatan ditengah
maraknya penyebaran Covid-19. Para pelaku mengolah kembali alat rapid test antigen
dengan cara mencucinya lalu membersihkan dengan cara mereka dan mengemasnya kembali
agar terlihat seperti alat rapid test baru.

Dengan kejadian seperti ini, tentunya sangat berdampak pada nama baik perusahaan dan
menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitasnya. Perusahaan harus segera
mengambil tindakan tegas terhadap kasus ini dengan menerjunkan seorang praktisi PR untuk
membantu mengatasi krisis yang sedang dialami.

Perusahaan juga harus melakukan restrukturisasi perusahaan sesuai dengan arahan dari
Menteri BUMN dan telah memberhentikan 5 orang pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus
daur ulang alat rapid test antigen. PT Kimia Farma Diagnostika menyerahkan kasus ini
sepenuhnya kepada pihak berwajib. Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi Kementerian
BUMN dan PT Kimia Farma Tbk untuk lebih melakukan pengawasan internal yang ketat
terhadap anak perusahannya.

Anda mungkin juga menyukai