1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat
dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Akronim “Ber” yang mendefinisikan Berorientasi Pelayanan
disimpan pada kata paling pertama dengan bertujuan agar nilai paling
awal yang harus didalami adalah “melayani”. Terdapat juga dalam UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN),
menyatakan bahwa salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan
publik.
Pelayanan Publik sebagaimana tercantum dalam UU No. 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Berikut merupakan Kode etik pelayanan
publik:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Bentuk pelayanan pada zaman sekarang khususnya di Industri 4.0
dapat dilihat dan dirasakan tentunya akan berbeda dengan sistem
sebelumnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelaksanaan
pelayanan pada Instansi BUMN Bio Farma misalnya, kemudahan akses
melalui situs web dan isi konten yang sangat informatif serta solutif
menjadi nilai awal dalam suatu pelayanan.
Secara tidak langsung situs web tersebut merupakan jenis
pelayanan secara tidak langsung yang dinamis, bisa diakses kapan saja
tanpa harus datang terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi.
Informasi yang paling dasar namun sangat penting adalah jadwal layanan
dari Bio Farma itu sendiri.
2. Akuntabel
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibility atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Dalam konteks ASN
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Menurut PANRB Nomor 20 Tahun 2021 ASN harus mewujudkan
perilaku sesuai dengan Core Value ASN BerAKHLAK. Kode etik/panduan
perilaku yang sesuai dalam konteks akuntabilitas diantaranya adalah :
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
PT Bio Farma salah satu BUMN yang berdomisili di Bandung yang
memproduksi vaksin, antisera dan produk-produk biologi lainnya (Life
Science) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tanggal 6
Agustus 1890 di Jakarta dengan nama Parcvaccinogène yang berarti
Lembaga Pengembangan Vaksin Negara. Lembaga tersebut menempati
sebuah gedung di daerah Weltevreden - Batavia, yang kini menjadi
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Sampai hari ini, Bio Farma telah memainkan peran signifikan dalam
sejarah pengembangan vaksin dan serum. Sebagai satu-satunya Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi vaksin dan antisera,
komitmen untuk mempersembahkan produk yang berkualitas dan inovatif
ditunjukkan dengan kinerja yang senantiasa mengacu pada standar
internasional dan sistem manajemen mutu terkini.
Bio Farma telah menerapkan berbagai sistem terintegrasi, antara
lain: Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawasan
Obat dan makanan (BPOM) dan current Good Manufacturing Practices
(cGMP) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Good Laboratory Practices
(GLP), Good Clinical Practices (GCP), Good Distribution Practices
(GDP), sistem manajemen terpadu ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan
OHSAS 18001:2007. Selain itu, Bio Farma juga dibekali oleh panduan
World Class Standard antara lain ISO 26000 guidance for CSR,
Enterprise Risk Management (ERM) ISO 31000, International Financial
Reporting Standard (IFRS) dan Teknologi Informasi ISO 27000.
Dalam konsep akuntabilitas, PT Bio Farma dinilai sebagai sebuah
perusahaan yang sudah bertanggung jawab. Hal ini terbukti dan terlihat
dalam transparansi laporan tahunannya yang selalu transparan. PT bio
farma memiliki sistem manajemen dengan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban yang baik, optimal dan konsisten.
3. Kompeten
Kompeten merupakan serapan dari bahasa Inggris “competent”
yang artinya mampu melakukan dengan baik, atau dapat dikatakan
sebagai keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan
dengan kemampuan melakukan sesuatu dengan baik dan dapat
memberikan tingkat kinerja yang memadai dalam suatu fungsi pekerjaan
spesifik. Kompeten merupakan perpaduan aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang terindikasi dalam kemampuan dan perilaku
seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Seseorang dianggap kompeten,
ketika seseorang tersebut dapat melakukan tugas tertentu.
Pada core values Ber-AKHLAK, terdapat 5 kata kunci kompeten,
yaitu kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility dan ahli di
bidangnya. Seorang pekerja, terutama ASN harus memiliki core value
kompeten dengan cara terus belajar dan mengembangkan
kapabilitasnya. Kompeten memiliki 3 kode etik yang harus diterapkan,
yakni meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah, membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
PT. Bio Farma merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang memproduksi vaksin dan anti sera untuk manusia dan telah
menerapkan core value kompeten dengan cara menyusun strategi SDM
yang dilakukan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Pengelolaan SDM di PT. Bio Farma mengacu pada konsep manajemen
Human Capital. PT. Bio Farma menerapkan pengembangan karyawan
dari 3 sisi, yaitu meningkatkan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan
secara personal/ individu, kebutuhan divisional dan kebutuhan secara
company wide.
Pengembangan SDM merupakan proses penyiapan karyawan
untuk memikul tanggungjawab yang lebih tinggi di perusahaan melalui
pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara berkesinambungan.
Pendidikan dilakukan untuk meningkatkan penguasaan teori dan
keterampilan memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pekerjaan.
Sedangkan pelatihan dilakukan untuk membantu meningkatkan
pengetahuan praktis dan penerapannya dalam tugas. Setiap karyawan
memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan kompetensi sesuai
dengan potensi, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. PT. Bio
Farma menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan yang dilaksanakan
setiap tahunnya baik secara in-house ataupun di lembaga pendidikan/
pelatihan luar.
Terdapat 5 jenis pelatihan yang diterapkan oleh PT. Bio Farma,
yaitu:
1. Pelatihan Kompetensi
Pelatihan kompetensi merupakan pelatihan yang
dilaksanakan untuk memenuhi matriks kompetensi yang telah
ditetapkan untuk masing-masing jabatan.
2. Keterampilan Teknis/ Fungsional
Keterampilan teknis/ fungsional adalah pelatihan yang
dilaksanakan untuk memenuhi kompetensi teknis (hard
competency) yang telah ditetapkan untuk masing-masing posisi
jabatan.
3. Sertifikasi Keahlian
Sertifikasi keahlian adalah pelatihan sertifikasi yang
dilaksanakan sesuai ketentuan regulasi pemerintah
(Kemenakertrans) atau regulator internasional untuk suatu posisi
atau jabatan tertentu di area kerja tertentu.
4. Pelatihan Manajerial
Pelatihan manajerial merupakan pelatihan tentang
kepemimpinan dan manajerial yang ditujukan bagi posisi pimpinan
di perusahaan.
5. Knowledge Sharing
Knowledge sharing merupakan salah satu bentuk aktivitas
knowledge management yang mengelola setiap karyawan yang
telah menyelesaikan suatu pelatihan dan atau berpengalaman
untuk memberikan knowledge sharing kepada karyawan yang
lainnya. Selain itu, Bio Farma juga memberikan beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan formal Pasca Sarjana yang diberikan
kepada karyawan yang potensial dan berprestasi untuk
meningkatkan kompetensi akademis dengan pendekatan berbasis
riset terapan.
4. Harmonis
Republik Indonesia (RI) adalah negara di Asia Tenggara yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan
Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 17.504 pulau. Dengan populasi mencapai 270.203.917 jiwa pada
tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di
dunia. Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam,
hayati, suku bangsa dan budaya nya. Kekayaan sumber daya alam
berupa mineral dan tambang, kekayaan hutan tropis dan kekayaan dari
lautan di seluruh Indonesia. Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke
di tanah Papua, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan
agama.
Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa
asli pribumi yakni Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di mana
bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami
Indonesia bagian barat. Secara lebih spesifik, suku bangsa Jawa adalah
suku bangsa terbesar dengan populasi mencapai 42% dari seluruh
penduduk Indonesia. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal
ika" ("Berbeda-beda namun tetap satu"), bermakna keberagaman
sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan/negara.
Keanekaragaman suku bangsa itu dapat disebabkan karena
kondisi letak geografis Indonesia yang berada di persimpangan dua
benua dan samudra. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya percampuran
ras, suku bangsa, agama, etnis dan budaya yang membuat beragamnya
suku bangsa dan budaya di seluruh indonesia.
Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak
terhadap kehidupan yang meliputi aspek aspek sebagai berikut:
1. Kesenian
2. Religi
3. Sistem Pengetahuan
4. Organisasi social
5. Sistem ekonomi
6. Sistem teknologi
7. Bahasa.
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis
yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal
berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya
paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam
Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or
showing firm and constant support or allegiance to a person or institution
(tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang 10
teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)”. Bagi seorang
Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam perannya sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara,
bentuk Loyal pada Bangsa dan Negara PT Bio Farma secara aktif
menjadi mitra dalam distribusi, pemasaran dan edukator keselamatan
vaksin covid-19.
Dengan karakteristik Industri Vaksin yang “High Regulated dan
High Risk” diperlukan upaya berkesinambungan untuk meningkatkan
pelayanan kepada konsumen dalam hal ini masyarakat Indonesia. Bio
Farma melakukan berbagai prosedur pengawasan mutu (QC) dan
menjamin mutu produk (Quality Assurance) secara konsisten dan
berkesinambungan. Prosedur pengawasan dan jaminan mutu dipantau
dengan ketat secara terus menerus oleh National Regulatory Authority
(NRA) yang diakui WHO atau di Indonesia dikenal sebagai Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sebelum produk vaksin
dipasarkan, peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan
keselamatan produk vaksin telah terpenuhi
Pembuatan vaksin melalui serangkaian proses yang cukup
panjang dengan mematuhi aspek-aspek prosedur Clinical lots, Current
Good Manufacturing Practices (cGMP), Quality Control (QC) dan Quality
Service (QS). Sebelum memasuki tahapan produksi komersial, dilakukan
tiga kali tahapan uji klinis yang ketat. Oleh karena itu, sebelum produk
vaksin dipasarkan, peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan
keselamatan produk vaksin telah terpenuhi. Kebijakan Perusahaan
terhadap konsumen tercantum dalam Pedoman Perilaku Bisnis, yaitu
menyediakan produk dan jasa yang berkualitas dan aman dalam
penggunaannya, memberikan pelayanan yang baik dan berlaku adil
tanpa pilih kasih kepada konsumen/ pelanggan serta mempromosikan
produk secara baik dan benar. Bio Farma tidak pernah melanggar
peraturan dalam melakukan komunikasi pemasaran baik melalui
periklanan, promosi maupun sponsorship. Segmentasi pasar terbesar Bio
Farma di dalam negeri adalah Kementerian Kesehatan, yang menjadi
pembeli produk vaksin untuk didistribusikan melalui Dinas Kesehatan di
34 provinsi di Indonesia. Selain itu Bio Farma juga memberikan layanan
imunisasi langsung baik untuk perorangan di bertempat di pusat
imunisasi yang berlokasi di lingkungan perusahaan, maupun layanan
imunisasi kepada karyawan perusahaan melalui mekanisme kerjasama
dengan beberapa institusi/perusahaan (sektor swasta).
Sistem Manajemen Terintegrasi Bio Farma telah mendapatkan
pengakuan internasional berupa akreditasi ISO 9001, ISO 14001,
OHSAS 18001 dan KAN 17025 sehingga dapat menjamin hasil pengujian
yang berkualitas, memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan, serta ramah lingkungan.
Selama berdirinya PT Bio Farma telah memenangkan banyak
penghargaan sebagai bentuk loyalitas peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. Berikut beberapa penghargaan yang telah diperoleh:
6. Adaptif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adaptif merupakan
perilaku mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Adaptif itu sendiri
merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain
sebagainya.
Definisi adaptif menurut core value ASN yaitu terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan. Terdapat
tiga kode etik sikap Adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan
bertindak proaktif. PT Bio Farma memiliki misi untuk mengembangkan
inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan pasar, dan juga
mereka memiliki komitmen bahwa inovasi menjadi salah satu kebijakan
untuk tetap memenuhi kebutuhan produk bioteknologi, seperti vaksin
yang digunakan untuk kebutuhan imunisasi nasional dan global. Juga
untuk memenuhi kebutuhan produk lifescience, dan meningkatkan
kualitas kehidupan. Beberapa hal adaptif yang ditunjukan oleh PT Bio
Farma yaitu:
a. PT Bio Farma cepat menyesuaikan diri dengan perubahan,
dibuktikan dengan menjadi salah satu perusahaan yang dapat
langsung berkontribusi dalam penelitian dan produksi vaksin
COVID-19 saat pandemi melanda. PT Bio Farma pun berhasil
mengembangan dan melaksanakan penelitian untuk vaksin Polio
Tipe 2/nOPV2 yang stabil secara genetik dan menjadi satu-satunya
perusahaan yang mendapatkan persetujuan World Health
Organization terkait penggunaan Keadaan Darurat untuk Polio Tipe
2.
b. PT Bio Farma terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas,
dibuktikan dengan PT Bio Farma berhasil mengembangkan dan
menjadi pencetus Laboratorium Bio Safety Laminar 3 Bergerak
(Mobile Bio Safety Laminar 3) pertama di Indonesia yang
memberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk masyarakat
melakukan swab pada saat pandemi melanda.
c. Selain menjadi perusahan pengembang dan produksi vaksin, PT Bio
Farma melakukan sikap proaktif yaitu dengan melakukan
pembangunan Unit Klinik dan Imunisasi Bio Farma dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang prima,
terjangkau, dan komprehensif.
d. PT Bio Farma berinovasi dalam perkembangan teknologi informasi
untuk memudahkan pelayanan, sehingga mereka mengembangkan
layanan secara online Bernama E-PPID sebagai wujud pelaksanaan
keterbukaan informasi publik mengenai berbagai informasi
perusahaan, proses bisnis, tata kelola, laporan keuangan, tanggung
jawab sosial perusahaan, dan informasi terkait lainnya.
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk mengeluarkan
gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama
menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung,
kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk
mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit. Agar
kolaborasi dapat berhasil, diharuskan untuk mengidentifikasi kapan dan
bagaimana berkolaborasi. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat
keberhasilan kolaborasi yang tertinggi dapat diraih ketika kolaborasi itu
melibatkan orang-orang dengan beragam gaya kerja, nilai-nilai, budaya,
pendidikan dan latar belakang pekerjaan yang berlainan. Orang-orang
tersebut akan menghadirkan pemikiran yang benar-benar berbeda dan
akibatnya suatu persoalan akan ditangani dari berbagai segi. Akan tetapi,
agar kolaborasi di level ini bisa berjalan efektif, dibutuhkan kepercayaan
dan rasa saling menghormati.
Panduan Perilaku / Kode Etik Kolaborasi antara lain :
a. Memberi Kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
Bersama
Salah satu penerapan nilai-nilai core values ASN BerAKHLAK di
Bio Farma yaitu kolaborasi. Dalam hal ini Bio Farma (Persero) siap
berkolaborasi dengan Zimbabwe terkait transfer teknologi vaksin serta
mencari potensi-potensi kerja sama dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam bidang pembuatan dan distribusi vaksin. Kunjungan Pun dilakukan
oleh Wakil Presiden I Republik Zimbabwe Jenderal (Purn) Constantino
Chiwenga ke Bio Farma."Salah satu tujuan kunjungan kenegaraan ini
bertujuan mencari potensi-potensi kerja sama dalam bidang kesehatan,
khususnya dalam bidang pembuatan dan distribusi vaksin, serta ingin
mempelajari keberhasilan Indonesia dalam pembangunan bidang
kesehatan." kata Honesti Basyi (Direktur Utama PT Bio Farma).
Honesti mengatakan saat ini, kesadaran masyarakat atas
kesehatan meningkat secara signifikan, terlebih sejak wabah Covid-19
muncul pada tahun 2020.Industri kesehatan menjadi leading sector untuk
memerangi pandemi karena banyak negara yang menangani kondisi
serius ini, termasuk Indonesia dan dari pandemik ini kita bisa belajar
bahwa pandemi meninggalkan hikmah bagi kita semua bahwa kolaborasi
benar-benar merupakan kunci untuk memperkuat keamanan kesehatan
global.
Dia menambahkan kegiatan ini bisa menjadi upaya kolektif yang
sangat besar dari Bio Farma dimana antara Bio Farma dengan Zimbabwe
akan membahas produksi bersama produk vaksin, dan kontribusi
bersama dalam hal kesehatan.
Pihak Zimbabwe berharap ada kesepakatan untuk bertukar
informasi dan teknologi antara Bio Farma dengan Zimbabwe dalam
produksi dan pendistribusian vaksin.Hal ini mengingat bahwa posisi
Zimbabwe yang strategis yang terletak di pusat bagian selatan benua
Afrika, bisa menjadi hub untuk negara- negara yang berada di sekitarnya.
Bio Farma dan Zimbabwe sudah melakukan kolaborasi sejak
tahun 2007 maka dari itu mereka sudah mengetahui proses yang harus
dilalui melalui kolaborasi yaitu, trust building, face to face dialogue,
komitmen terhadap proses, pemahaman bersama, serta pengembangan
outcome nya.
Kesimpulan
Corevalue ASN dapat ditemukan pada perusahaan PT Bio Farma, hal
ini karena PT Bio Farma telah memiliki budaya kerja dan corevalue yang mirip
dengan corevalue ASN yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif atau disingkat dengan AKHLAK. Budaya kerja yang sudah
diterapkan di lingkungan PT Bio Farma dapat menjadi salah satu faktor yang
membuat PT Bio Farma dapat memimpin dalam industri Farmasi di Indonesia
dan dapat melaksanakan tugasnya secara lebih baik dibandingkan dengan
yang lainnya.