NAMA : WIDIARTI
NIM : 101901003
KELAS : A
Peluncuran Etika Bisnis diikuti dengan program sosialisasi bertahap yang akan
menjangkau seluruh insan Kalbe. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang untuk
memastikan bahwa seluruh lapisan karyawan memiliki pemahaman yang sama atas
prinsip Etika Bisnis Kalbe. Selain kewajiban untuk mentaati Etika Bisnis Kalbe
Perseroan, karyawan Kalbe juga akan diwajibkan mematuhi aturan dan kebijakan
Perseroan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui
perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe.
Karyawan wajib melaporkan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe tersebut melalui
Whistleblowing System.
Analisis Permasalahan
Adapun masalah yang dapat timbul yang berhubungan dengan etika dalam
bekerja berupa diakrininasi, konflik kepentingan, dan penggunaan sumber-sumber
perusahaan yang biasanya timbul erat kaitanya dengan ketidakadilan. Salah satu
tindakan yang dapat mendukung perilaku etis yaitu Whistle Blowing atau tindakan
yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang pekerja untuk memberitahukan
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan ataupun atasan secara pribadi kepada
pihak lain, baik itu khayalak umum ataupun instansi atau atasan yang berkaitan
langsung dengan yang melakukan kecurangan tersebut dengan tujuan untuk
memperbaiki atau mencegah suatu tindakan yang merugikan.
Kalbe Farma Tbk (Perseroan) sebagai perusahaan publik yang sahamnya
tercatat di bursa, wajib untuk memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) atau yang kemudian beralih menjadi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dalam menjalankan usahanya. PT. Kalbe Farma Tbk juga dituntut
untuk mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang
usaha operasional Perseroan. Selain itu, sebagai perusahaan publik, PT. Kalbe Farma
Tbk diharuskan untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang handal (good
corporate governance) sebagai landasan operasionalnya, sehingga Perseroan dapat
dijalankan dan dikelola secara transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen
dan wajar.
CONTOH KASUS
Kasus Obat Bius Maut, Menkes: PT Kalbe Farma Lalai
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa PT. KALBE
FARMA TBK telah melanggar etika bisnis dan Undang-undang yang berlaku
dan berimplikasi hukum yang serius. Selain terancam hukuman pidana pihak-
pihak terkait yang menyebabkan seseorang meninggal tersebut juga dapat
dikenal denda untuk membayar ganti rugi pada pihak keluarga.
PT. Kalbe Farma Tbk dapat dikenakan sejumlah sanksi diantaranya secara
administrasi maupun pidana. Terkait kompensasi yang dimaksud yaitu
ketentuannya telah dimuat dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen yang menyebutkan bahwa ada kompensasi, ganti rugi
dan atau penggantian hak-hak konsumen.
Selain itu, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 juga menyebutkan bahwa
pasien atau konsumen berhak mendapatkan advokasi, pendidikan dan
perlindungan serta pelayanan yang adil tanpa diskriminatif. Terkait pelanggaran
yang dilakukan PT. Kalbe Farma Tbk, pihak YPPKKI meminta izin produk obat
injeksi jenis buvanest harus dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM)