Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI STAFFING

PROCUREMENT OF PEOPLE
1. Dewan Komisaris: melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan terkait proses
pengelolaan Perseroan, penyusunan laporan keuangan, serta pengelolaan risiko yang berhati-
hati
2. Direksi: menerapkan kebijakan dan prosedur kerja sesuai peraturan yang berlaku, antara lain
melalui pengelolaan risiko, penetapan rencana strategis, serta pembagian tugas dan wewenang
masingmasing anggota Direksi
3. Komite : menilai pelaksanaan serta hasil audit yang dilakukan oleh Audit Internal agar dapat
memberikan rekomendasi penyempurnaan Sistem Pengendalian Internal. Komite Audit juga
memastikan adanya prosedur peninjauan atas informasi yang dikeluarkan Perseroan serta
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris
Komite dibawah dewan komisaris :
• Komite Audit • Komite Nominasi, Remunerasi dan Tata Kelola • Komite Investasi dan
Manajemen Risiko, dan • Komite Teknologi Informasi.
4. Audit Internal: melaksanakan audit dan senantiasa meningkatkan kinerja pengendalian
internal atas berbagai kegiatan operasional dan keuangan Perseroan.Direksi menindaklanjuti
segala temuan audit berdasarkan laporan hasil Audit Internal
Bagian lainnya :

1. Managing Director - Operational & General Affairs


2. General Support
3. Finance
4. Information Technology
5. Business Development
6. Marketing
7. Licensing and Legal
8. Corporate Secretary
9. Human Resources Development
10. Dokter
11. Perawat
12. Radiologi
13. Administrasi
14. Farmasi
15. Fisioterapi
16. Laboratorium
17. Rekam medis,Dll.

Dalam hal rumah sakit baru, Perseroan memanfaatkan model bisnis “kemitraan dokter” dalam merekrut
kelompok dokter spesialis inti di rumah sakit baru terkait. Dengan menggunakan model bisnis ini,
Perseroan mampu menarik dan mempertahankan dokter spesialis yang diyakini memiliki reputasi yang
baik untuk setiap rumah sakit. Selain itu, di rumah sakit baru, grup dokter spesialis inti tersebut juga
membentuk tim fasilitasi yang membantu perekrutan dokter spesialis dan personel kunci lainnya.
Perekrutan dokter spesialis lainnya dilaksanakan secara selektif berdasarkan kebutuhan, dan terutama
dilakukan berdasarkan rujukan pribadi dari jaringan dokter Perseroan.

Perekrutan dokter umum pada umumnya dilakukan di universitas dan melalui rujukan pribadi dari
jaringan dokter Perseroan. Perseroan memberikan hak kepada dokter spesialis untuk menerima 95%
dari biaya jasa konsultasi, operasi atau prosedur dan Perseroan juga menawarkan peluang
pengembangan karier dalam grup Hermina. Dalam beberapa kasus tertentu, Perseroan mensponsori
dokter untuk mengambil gelar S2 dalam administrasi rumah sakit. Perseroan juga mensponsori dokter
umum untuk menjadi dokter spesialis. Dalam hal ini, dokter umum tersebut terikat untuk bekerja di
rumah sakit Perseroan selama jangka waktu tertentu setelah menyelesaikan pendidikannya. Dalam
kasus tertentu, Perseroan menawarkan peluang bagi para dokter tersebut untuk membeli saham dan
menanamkan modal di salah satu rumah sakit baru milik Perseroan.

Perseroan meyakini bahwa persentase biaya jasa yang dapat diperoleh para dokter Perseroan lebih
tinggi dibandingkan sebagian besar pesaing Perseroan, yaitu sebesar 95% dari biaya jasa konsultasi,
bedah dan tindakan. Perseroan meyakini hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan di
tengah ketatnya persaingan untuk memperoleh tenaga kesehatan berkualitas.

Untuk rumah sakit baru, Perseroan berupaya memastikan bahwa sekitar 30% karyawannya (di luar
dokter spesialis) merupakan karyawan yang dialihkan atau diperbantukan dari rumah sakit yang telah
berjalan. Hal ini membantu Perseroan dalam mempertahankan standar yang berlaku di seluruh rumah
sakit baru Perseroan. Perseroan berupaya untuk merekrut perawat berkualitas tinggi dan tenaga
kesehatan terkait, termasuk dengan menjalin kerja sama dengan universitas dan dengan menawarkan
kompensasi dan peluang karier yang menarik. Perseroan juga dapat secara selektif bermitra dengan
universitas untuk membuka rumah sakit pendidikan, seperti rumah sakit pendidikan di Surabaya yang
direncanakan akan dibuka pada tahun 2019, bekerja sama dengan Universitas Surabaya. Perseroan
berencana untuk menguasai 34% kepemilikan dalam rumah sakit pendidikan tersebut. Perseroan
meyakini bahwa partisipasi Perseroan dalam proyek ini akan mendukung upaya perekrutan Perseroan.

Sumber pengadaan calon karyawan:


i.Rekrutmen Internal, yaitu rekrutmen karyawan yang diperoleh melalui promosi, rotasi antar
unit kerja dalam satu rumah sakit (mutasi internal) atau rotasi antar rumah sakit (mutasi
eksternal).
ii. Rekrutmen Eksternal, yaitu:
1. Memasang pengumuman di papan informasi karyawan.
2. Memasang iklan di media massa/internet.
3. Bekerja sama dengan Institusi Pendidikan melalui rekrutmen langsung atau dengan
beasiswa.
4. Bekerja sama dengan asosiasi profesi.
Alur Rekrutmen:
i. Proses rekrutmen internal sesuai dengan SOP Mutasi Karyawan (No. 004/HRD-Pembinaan).
ii. Seluruh tahapan proses rekrutmen dipantau melalui Formulir Kemajuan Proses Seleksi Calon
Karyawan yang harus ditandatangani oleh Staf Rekrutmen HRD atau Staf Personalia.
Proses Rekrutmen
i.Penginputan berkas lamaran, penginputan berkas dalam database pelamar melalui form.
ii. Seleksi administrasi. Berupa penilaian terhadap kelengkapan berkas lamaran, yaitu terdiri
dari;
1. Surat Lamaran dan Daftar Riwayat Hidup.
2. Fotocopy KTP yang masih berlaku.
3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari Kepolisian.
4. Pas photo.
5. Fotocopy ijazah terakhir.
6. Fotocopy transkrip nilai. *Untuk dokter: Surat keterangan telah selesai PTT/WKS. Surat Izin
Praktek dari organisasi profesi (SIP, STR, SIB,SIA, dan lain-lain). Sertifikat pendidikan non formal,
seperti pelatihan/seminar/kursus (ACLS, ATLS) Surat Keterangan atau bukti pengalaman kerja
(bagi yang sudah melamar kerja).

DEVELOPMENT OF PEOPLE

1. Politeknik Kesehatan Hermina


Politeknik Kesehatan Hermina merupakan pendidikan tinggi kesehatan yang
menyelenggarakan pendidikan vokasional dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang
siap bekerja sesuai dengan spesialisasi masing-masing program studi. 
Jenjang pendidikan yang diselenggarakan Politeknik Kesehatan Hermina terdiri dari 3
Program Studi yakni D-III kesehatan di bidang Farmasi, D-III kesehatan di Bidang Fisioterapi
serta pendidikan D-IV di bidang Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Analis Kesehatan. 
Politeknik Kesehatan Hermina didirikan dibawah naungan Pendidikan Tinggi Kementerian dan
Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENDIKBUD) dengan Izin Pendirian Nomor 63/M/2020.

2. Akademi Keperawatan Manggala Husada


Institusi Akademi Keperawatan Manggala Husada merupakan salah satu Institusi Pendidikan
Keperawatan Swasta yang berdiri sejak tahun 1994. Akademi Keperawatan Manggala Husada
didirikan dibawah naungan Perguruan Tinggi Pemerintah SK Menkes No DL.02.02.1.1.497
tahun 1996 dan Alih Bina dengan SK Dirjen Dikti Kemendiknas SK  No 202/D/T/2006 dan Ijin
Prodi Kopertis Wilayah III No No.9787/D/T/K-III/2011. Akademi Keperawatan Manggala
Husada bergabung dengan Rumah Sakit Hermina pada tahun 2015 dan beralamatkan di Jl.
Jatinegara Barat No 15, Jatinegara, Jakarta Timur.

MAINTENANCE OF PEOPLE

Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi


karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan
bagi seluruh karyawan tetap dan kontrak. Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai
berikut:

- Program jaminan tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan)

- Program Pensiun

- Tunjangan hari raya keagamaan

- Pelayanan medis dan BPJS kesehatan

- Sumbangan sosial (suka dan duka)

- Program subsidi uang muka pembelian kendaraan bagi karyawan dengan jenjang jabatan
tertentu

- Bonus atas pencapaian tahunan bagi karyawan


- Rekreasi karyawan

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas karyawan Perseroan mengacu kepada


Ketentuan dan Peraturan Departemen Tenaga Kerja, termasuk sudah memenuhi Upah
Minimum yang berlaku.

Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit Audit Internal telah melakukan berbagai
aktivitas pengawasan, baik yang bersifat strategis maupun rutin sesuai dengan Program
Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), meliputi :

• Penyusunan Pedoman Self Assessment penerapan Good Coorporate Governance (GCG),


dan pelaksanaan self assessment-nya

• Penyusunan Pedoman Risk Base Audit (RBA).

• Melakukan tugas pendampingan (Counter Part) bagi Auditor Eksternal (KAP).

• Melakukan pemantauan tindak lanjut temuan audit SPI dan Eksternal Auditor (KAP).

• Peningkatan kualitas SDM SPI melalui pendidikan, Seminar dan Work Shop.

• Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang merupakan aparat Pengawasan Intern Perusahaan
yang independen, dipimpin oleh Kepala dan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi.

Sebagai tambahan, Perseroan dan Entitas Anak juga memiliki SPI Medis dengan tujuan
untuk mengawasi kegiatan operasional masing-masing rumah sakit dan meningkatkan
profesionalisme dan tanggung jawab staf medis guna menjamin mutu pelayanan dan
asuhan medis serta melindungi keselamatan pasien di rumah sakit. Fungsi SPI medis
dijalankan oleh Komite Medik dan Komite Keperawatan baik di masing-masing rumah
sakit maupun secara grup.

Organisasi Komite Medik di masing-masing rumah sakit adalah perangkat rumah sakit
untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis rumah sakit
terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis, dengan tugas :

1. menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi
2. menjaga profesionalisme staf medis di rumah sakit melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis

3. melakukan evaluasi kinerja staf medis baru saat mulai melakukan tugas dan tanggung
jawab pekerjaannya sebagai masukan kepada rumah sakit dalam menetapkan
kewenangan klinis staf medis.

Untuk mengkoordinasikan kegiatan Kelompok Staf Medis (“KSM”) dan Komite Medik di
seluruh rumah sakit anggota Hermina dan dalam rangka keseragaman mengambil
tindakan, maka dibentuk Komite Medik Grup, dengan tugas:

1. melakukan evaluasi kasus potensial bermasalah dari hasil pembahasan rekomendasi


KSM Grup

2. memberikan keputusan terkait kasus yang terjadi untuk ditindaklanjuti dan


diberlakukan di seluruh rumah sakit anggota Hermina dengan persetujuan Direktur
Utama Perseroan

3. menerima dan mengambil keputusan usulan/saran KSM masing-masing rumah sakit


yang disampaikan melalui Komite Medik rumah sakit terkait

4. melakukan penilaian dan persetujuan terhadap pengajuan klaim dari Tabungan


Solidaritas (Tabsol) dari rumah sakit anggota Hermina.

Organisasi Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang memiliki
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai