Anda di halaman 1dari 39

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
SK PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANANAN SDM dan DIKLAT............iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Ruang Lingkup.......................................................................................2
C. Landasan Hukum...................................................................................3
D. Kebijakan Pelayanan Unit SDM..............................................................3
E. Kebijakan Pelayanan Unit Diklat.............................................................3
BAB II STANDAR KETENAGAAN..................................................................6
A. Kualifikasi SDM......................................................................................6
B. Distribusi Ketenagaan.............................................................................6
BAB III STANDAR FASILITAS SDM .............................................................14
A. Denah Ruanagan....................................................................................14
B. Standar Fasilitas.....................................................................................14
BAB IV TATA LAKSANAAN PELAYANAN......................................................15
A. Arus Kerja Unti SDM...............................................................................15
B. Arus Kerja Unit DIKLAT..........................................................................15
C. Pelayanan Untuk Karyawan....................................................................15
BAB V LOGISTIK.........................................................................................28
A. Kebutuhan Alat Tulis..............................................................................28
B. Permintaan Ke Logistik........................................................................... 28
BAB VI KESELAMAATAN PASIEN................................................................29
A. Pengertian............................................................................................... 29
B. Tujuan....................................................................................................29
C. Pelaporan Kejadian Keselamatan Pasien.................................................29
BAB VII KESELAMATAN KERJA .................................................................30
A. Pengertian...............................................................................................30
B. Tujuan....................................................................................................30
C. Prinsip Keselamatan Kerja......................................................................31
D. Prosedur Keselamatan Kerja...................................................................31
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page ii
BAB VIII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU.................................34
A. Pengertian Pengawasan........................................................................34
B. Pengendalian Mutu.................................................................................34
C. Tujuan....................................................................................................34
D. Manfaat..................................................................................................35
E. Sasaran, Waktu Dan Petugas Pelaksanaan.............................................35
F. Langkah-langkah....................................................................................35
BAB IX PENUTUP........................................................................................37

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagian Sumber Daya Manusia adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
memberikan pelayanan pemenuhan sumber daya manusia khususnya
tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan mempunyai
kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Seleksi tenaga
kesehatan tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan
dari setiap unit kerja yang ada di rumah sakit. Untuk dapat menunjang
pencapaian dalam hal pelayanan maka proses Manajemen Sumber Daya
Manusia diperlukan sebuah pedoman kerja sehingga didapatkan hasil yang
baik dan bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan
membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya sesuai dengan profesi,
pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan
pada customer di rumah sakit sehingga customer yang datang berobat ke
rumah sakit merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, yang berarti
pula customer tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam
mempromosikan rumah sakit. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh
adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan
keluarga.
Pelayanan Manajemen tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani
semua karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta
merupakan salah upaya peningkatan sumber daya manusia untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar rumah
sakit.
Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah ketrampilan
ataupun kemampuan untuk perorangan, group dan organisasi, sehingga
menjadi lebih terampil dan ahli sesuai dengan profesinya. Dalam
manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan
pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan
pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk mencapai mutu
pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 1
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan untuk karyawan di Rumah
Sakit Umum Afdila Cilacapterdiri dari:
1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.
2) Pemberian upah dan THR.
3) Kesejahteraan karyawan (cuti, izin dan jaminan sosial).
4) Pengembangan karir.
5) Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan).
Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan,
proses seleksi dan orientasi tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut
adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di
rumah sakit untuk semua unit kerja. Penyelenggaraan upah dan THR
meliputi pemberian upah sesuai dengan standar rumah sakit dan
pemerintah. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak-hak
karyawan sesuai dengan standar rumah sakit dan pemerintah.
Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak-hak yang harus diterima oleh
karyawan yaitu untuk jatah cuti, izin dan jaminan sosial. Rangkaian
kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pengembangan karir meliputi pemindahan
karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain atau dari satu jabatan
di unit kerja ke jabatan lain di unit kerja yang berbeda tetapi setaraf. Selain
itu juga untuk pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya
yang lebih tinggi dari sebelumnya dikarenakan prestasi, kemampuan dan
pendidikan yang dimiliki. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi profesi
pada masing-masing unit kerja. Pengembangan kemampuan meliputi
memberikan pelatihan bagi karyawan lama sebagai upaya refresh sehingga
kemampuan yang sudah dimiliki akan makin terasah dan bagi karyawan
baru sebagai upaya pengenalan lingkup dan job desc dalam suatu
pekerjaan di unit kerja. Seiain itu juga untuk pendidikan bagi karyawan
lama yang harus mempunyai sertifikasi ataupun pendidikan lebih tinggi
dari yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian
kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kerja karyawan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 2
sesuai dengan profesi dan sertifikasi rumah sakit.

C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/MENKES/SK/VI/2002
Tahun 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005
tahun 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical
Staff Bylaws).
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/ MENKES
/Per/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medis Di Rumah Sakit.

D.KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT SDM


1. Semua data pencari kerja/pelamar harus melalui Unit SDM.
2. Semua calon karyawan baru harus melalui proses rekruitmen dan
seleksi oleh Unit kerja terkait dan Unit SDM.
3. Semua data karyawan yang sudah lulus proses rekruitmen dan seleksi
harus dimasukkan pada daftar karyawan Rumah Sakit sesuai
peraturan yang berlaku.
4. Semua data file karyawan harus disimpan di Unit SDM.
5. Semua karyawan baru atau mutasi harus mengikuti Masa Orientasi
yang diadakan oleh Unit SDM.
6. Semua karyawan baru atau mutasi yang sudah lulus Masa Orientasi
harus dilaporkan pada Unit SDM oleh Unit kerja terkait.
7. Setiap karyawan yang sudah menjalani Masa Orientasi dan dinyatakan
lulus akan mendapatkan atribut/perlengkapan kerja dan harus didata
ulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8. Proses pemberian jaminan sosial pada karyawan dilakukan pada Unit
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 3
SDM
9. Proses pemberian pengupahan dan tunjangan pada karyawan
dilakukan pada Unit SDM
10. Proses pemberian penghargaan pada karyawan berdasarkan
produktifitas dan kinerja dilakukan pada Unit SDM.
11. Proses pemindahan tugas oleh Unit Kerja terkait harus berkoordinasi
dengan Unit SDM.
12. Semua Kepala Unit kerja yang telah mendelegasikan
tugas/pelimpahan wewenang sementara kepada pejabat pengganti
harus dilaporkan pada Unit SDM.
13. Semua karyawan pada Unit kerja yang telah mendapat
tugas/pelimpahan wewenang sementara dari Kepala Unit kerja terkait
harus dilaporkan pada Unit SDM.
14. Pengaturan waktu kerja karyawan ditetapkan oleh Unit SDM dengan
berkoordinasi pada Unit Kerja terkait
15. Semua karyawan yang mendapatkan tugas untuk pertemuan ke luar
rumah sakit harus dilaporkan pada unit SDM
16. Pelaksanaan rapat di masing-masing Unit Kerja dilaksanakan
berdasarkan kepentingan Unit Kerja terkait dan Manajemen
17. Proses istirahat mingguan, hari libur, cuti dan izin ditetapkan oleh
Unit SDM dengan berkoordinasi pada Unit Kerja terkait
18. Peraturan tentang tata tertib ditetapkan oleh Unit SDM
19. Semua Medical Cek Up untuk karyawan yang beresiko tinggi
dilakukan setiap 2 tahun sekali

E. KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT DIKLAT


1. Semua Unit Kerja harus memberikan program pendidikan dan
pelatihan setiap akhir tahun pada Unit Diklat.
2. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan
pelatihan yang diadakan Unit Diklat.
3. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan
pelatihan yang dibiayai oleh rumah sakit 100% (seratus persen) harus
mendapatkan surat tugas dari Unit SDM dan Direktur.
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 4
4. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan
pelatihan atas biaya rumah sakit 100% (seratus persen) harus
menandatangani Surat Ikatan Dinas dari Unit Diklat.
5. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan
pelatihan atas biaya rumah sakit 100% (seratus persen) harus
menyerahkan sertifikat, nilai pendidikan dan materi pendidikan atau
pelatihan tersebut pada Unit Diklat.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 5


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Bagian SDM

No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikat Kebutuhan

Manajemen SDM dan


1 Kepala SDM S1 1 orang
Training
Kepala Unit Manajemen SDM dan
2 DIII 1 orang
Payroll Training
Kepala Unit Manajemen SDM dan
3 DIII 1 orang
Pelatihan Training
Memahami tentang Tata
DIII
4 Sekretaris Naskah dan Manajemen 1 orang
Sekretaris
Administrasi
   Jumlah   4 orang

B. DITRIBUSI KETENAGAAN
1. PENETAPAN JAM KERJA
Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dan
jam kerja standar perusahaan adalah 40 jam seminggu. Rumah
Sakit Umum Afdila Cilacap merupakan rumah sakit yang dibuka
selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan
disesuaikan dengan ketentuan jam kerja standar perusahaan. Bagi
karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan
diatur tersendiri oleh perusahaan dan tetap mengacu pada jam kerja
standar 40 jam/6 hari kerja seminggu. Untuk karyawan yang waktu
kerjanya melebihi jam kerja standar, maka kelebihan waktu kerjanya
akan diperhitungkan sebagai lembur.
Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut :
 Karyawan harus sudah berada di tempat kerja 15 menit sebelum
jam kerja dimulai.
 Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu,
akan diberikan evaluasi disiplin berupa pemberian informasi dari
atasan langsung.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 6


 Apabila terjadi keterlambatan 5 (lima) kali dalam 1 (satu) bulan
maka akan diberikan Surat Peringatan.
Pengaturan tenaga kerja di RS. Umum Afdila Cilacap ini berdasarkan
berdasarkan shift dan non shift.
1. Jam kerja back office
Senin-Jumat : 07.00-15.00 WIB
2. Jam kerja berdasarkan shift yaitu:
a. 07.00-14.30 WIB
b. 14.30-20.30 WIB
c. 20.30-07.00 WIB

2. KUANTITAS TENAGA KERJA PADA UNIT HRD


Pengaturan tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Umum Afdila
Cilacap ini berdasarkan non shift. Tenaga kerja di Unit SDM Rumah
Sakit Umum Afdila Cilacap saat ini berjumlah 3 orang yang terdiri
dari jam kerja back office dengan komposisi sebagai berikut :
- 1 orang Kepala SDM
- 1 orang Penanggung Jawab Payroll
- 1 orang Sekretaris

3. ANALISA KETENAGAAN
Kebutuhan ketenagaan di Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap dihitung
berdasarkan beban kerja untuk melayani karyawan sebanyak kurang
lebih 110 orang karyawan. Pengadaan, pembinaan dan pengembangan
karyawan di Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap memerlukan waktu
dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu maka diperlukan
suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan
kebutuhan perunit kerja di rumah sakit. Penerimaan calon karyawan
adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit SDM memiliki kesempatan
yang luas untuk menentukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 7
Eksternal Recources. Internal Recources adalah proses rekruitment
dari dalam Rumah Sakit, dimana pelamar adalah sudah menjadi
karyawan rumah sakit namun ingin mencoba di unit yang berbeda atau
karyawan yang memang dipromosikan oleh atasan langsung untuk
dapat menempati jabatan tertentu sebagai upaya untuk peningkatan
karir. Sedangkan untuk Eksternal Recources adalah proses rekruitment
dari luar Rumah Sakit, dimana pelamar adalah dari orang luar rumah
sakit. Proses rekruitmen dapat dilakukan melalui iklan, outsourching,
lembaga pendidikan. Adapun proses rekruitment tersebut pada tiap
unit mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit kerjanya
4. KUALIFIKASI UMUM
a. Dokter IGD
- Pendidikan minimal Lulusan S-1 Kedokteran
- Pengalaman minimal 2 tahun
- Mempunyai sertifikast ACLS, ATLS
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
b. Unit Keperawatan
- Pendidikan minimal lulusan D-3 Keperawatan
- Pengalaman minimal 2 tahun di Unit kerjanya
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
- Memiliki sertifikat PPGD, BTCLS
- Memiliki sertifikat tambahan seperti OK/ICU/NICU.
c. Instalasi Radiologi
- Pendidikan minimal D-3 ATRO (Akademi Teknik Rontgen)
- Pengalaman minimal 2 tahun sebagai Radiografer
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
d. Instalasi Laboratorium
- Pendidikan minimal D-3 Analis Kesehatan
- Pengalaman minimal 2 tahun sebagai Analis
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
e. Instalasi Farmasi
- Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Apoteker
- Pendidikan minimal SMF (Sekolah Menengah Farmasi)/D-3
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 8
Farmasi untuk Asisten Apoteker dan Juru Resep
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
untuk Apoteker dan Assisten Apoteker
f. Unit Rekam Medik
- Pendidikan minimal D-3 Rekam Medis
- Diutamakan yang bersertifikat
- Berpenampilan menarik dan interaksi sosial yang baik
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
g. Unit Keuangan dan Akunting
- Pendidikan minimal D -3 Akutansi
- Berpenampilan menarik dan interaksi sosial yang baik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bagian Keuangan
- Bisa program komputer khususnya Excell
h. Unit Front Office, Kasir dan Billing
- Pendidikan minimal DIII Administrasi
- Berpenampilan menarik dan interaksi sosial yang baik
- Pengalaman minimal 2 tahun
i. Unit SDM
- Pendidikan minimal S1 semua jurusan
- Mengerti dan memahami tentang Manajemen SDM
- Berpenampilan menarik dan interaksi sosial yang baik
- Pengalaman minimal 2 tahun di unit kerjanya
j. Unit I.T
- Pendidikan minimal D3 Manajemen Informatika
- Mengerti dan memahami tentang Hardware dan Software
- Pengalaman minimal 2 tahun di unit kerjanya
k. Unit Umum
- Pendidikan minimal SLTA
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya

5. KUALIFIKASI KHUSUS
Setiap unit kerja mempunyai kualifikasi khusus untuk tenaga kerja
yang diperlukannya, khususnya tenaga kesehatan harus berdasarkan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 9
profesinya masing masing. Standar Profesi adalah batasan-batasan
yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada klien/pasien secara professional.
Standar Profesi tersebut terdiri dari:
a. Standar Kompetensi, yaitu semua hal yang mencakup tentang
pelaksanaan tugas seorang tenaga kesehatan mulai dari
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam mengerjakan dan
menyelesaikan di tempat kerja serta menerapkannya dalam situasi
dan lingkungan yang berbeda
b. Etika Profesi, yaitu semua hal yang mencakup tentang hak dan
kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang tenaga kesehatan

6. REKRUITMEN DAN SELEKSI


a. REKRUITMEN (PENERIMAAN) CALON KARYAWAN
Rekruitment adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif
dan efisien guna tercapainya tujuan rumah sakit. Penerimaan
calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan analisa
kebutuhan tenaga dimana ditentukan berdasarkan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Dari dalam Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap sendiri
(Internal Resources).
Menerima calon dari dalam Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap
sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal
dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding
dengan mengambil calon dari luar Rumah Sakit Umum Afdila
Cilacap Calon karyawan nantinya akan masuk ke Unit SDM
akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon
pelamar dapat melalui:
- Informasi dari mulut ke mulut.
- Pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 10
kebutuhan tenaga.
2. Dari luar Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap (Eksternal
Resources)
Proses penerimaan calon dari luar Rumah Sakit Umum Afdila
Cilacap, ini dapat dilakukan dengan cara :
- Dari mulut ke mulut
- Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.
- Iklan
- Lembaga-lembaga pendidikan

b. SELEKSI (PENYARINGAN) CALON KARYAWAN


1. Seleksi Umum
Proses Seleksi calon karyawan baru adalah proses penyaringan
dan pemilihan pelamar untuk diterima di perusahaan
dilaksanakan oleh Unit SDM dan bagian- bagian terkait di
Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap yang meliputi seleksi
administratif berupa pengecekan file dan dokumen
lamaran/curiculum vite. Penerimaan karyawan baru di rumah
sakit diadakan dua tahun sekali atau sewaktu-waktu
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di setiap unit kerja,
sehingga tidak terjadi kekosongan atau pemborosan dalam hal
ketenaga kerjaan.
Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :
o Pemeriksaan Administratif, yaitu proses pengecekan
kelengkapan surat lamaran/curiculum vitae (Ijazah, KTP,
Pas Foto, Sertifikat Kursus, Surat Ijin Profesi).
o Pengisian Formulir lamaran, yaitu proses pengisian formulir
lamaran di rumah sakit.
o Wawancara yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai
dengan rekomendasi unit kerja yang membutuhkan
o Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up) yaitu proses tes
kesehatan baik jasmani dan rohani pada diri pelamar.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 11


2. Seleksi Khusus
 Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum
maka para pelamar diseleksi secara khusus oleh semua
unit kerja dengan berkoordinasi dengan Unit SDM yang
memerlukan penambahan atau penggantian karyawan. Hal
ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan tugas sesuai dengan profesi, standar
kompetensi dan kode etik masing-masing serta upah yang
diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan
standar yang berlaku di pemerintah dan rumah sakit.
 Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua
calon karyawan disetiap unit kerja, terdiri dari :
o Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis), yaitu proses tes untuk
kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan unit
kerjanya. Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan
ataupun tanya jawab dengan materi yang meliputi :
Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang
harus dimiliki calon karyawan.
o Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada
pelamar sesuai dengan curriculum vite yang dikirmkan
dan unit kerja yang membutuhkan. Tes ini dilakukan
untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang
akan bekerja di salah satu unit kerja yang ada di rumah
sakit sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan di unit kerja
tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calon
karyawan.
o Kredensi, yaitu proses kredensial untuk mengetahui
kompetensi yang dimiliki oleh semua tenaga kesehatan
sesuai dengan uji komptensi yang dilakukan sebelum
mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) untuk tenaga
kesehatan
7. PROGRAM ORIENTASI

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 12


Program Orientasi merupakan salah satu program di Bagian Sumber
Daya Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta
mempersiapkan para karyawan baru agar dapat bekerja cepat, tepat
dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya.
Program Orientasi di Rumah Sakit Umum Afdila Cilacapterbagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
1. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum
tentang organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk calon
karyawan.
Masa Orientasi Umum diadakan selama ± 2 hari.
2. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus
tentang organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar
prosedur perunit kerja untuk calon karyawan berdasarkan profesi.
Masa Orientasi Khusus diadakan selama 1 hari kemudian
dilanjutkan dengan On The Job Training sampai dengan selama 3
(tiga) bulan pertama sesuai dengan pengalaman yang dimiliki.
Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan
pertama, maka Koordinator di unit kerja memberikan penilaian
terhadap calon karyawan. Jika memenuhi standar perunit kerja
maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Koordinator/Manajer
di unit kerja.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 13


BAB III
STANDAR FASILITAS UNIT SUMBER DAYA MANUSIA

A. DENAH RUANGAN
Dengan adanya denah ruangan untuk Unit SDM, maka dengan jelas
dapat diketahui letak dan posisi serta penempatan semua karyawan
yang ada di Unit SDM. Adapun perinciannya sebagai berikut :
1. Ruang Unit SDM
2. Ruang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
B. STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang
diselenggarakan oleh Unit SDM Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap dapat
berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan
perlengkapan yang memadai baik.
1. Fasilitas Ruang Unit SDM
Ruang Unit SDM Rumah Umum Afdila Cilacap terletak di Lantai 2
yaitu dengan luas 3 x 3 m2 bergabung dengan ruang bidang umum
terdiri dari :
a) 3 buah meja
b) 1 lemari
c) 2 buat filing kabinet
d) 3 buah kursi
e) 3 unit komputer
f) 1 buah AC
2. Fasilitas di Ruang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
Ruang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit Umum
Afdila Cilacap terletak di Lantai 2 memuat sampai 50 buah kursi.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 14


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ARUS KERJA UNIT SDM


Permintaan pelayanan untuk karyawan dilakukan berdasarkan
Peraturan Internal Kepegawaian yang berlaku di RSU Afdila Ciacap.

Karyawan

Permintaan Pelayanan

Proses

B. ARUS KERJA UNIT DIKLAT


Permintaan dana untuk pelatihan dan pengembangan karyawan dari
masing- masing unit kerja dilakukan berdasarkan informasi dari pihak
penyelenggara yang telah disetujui oleh Direktur Rumah Sakit langsung
diterima oleh Unit Diklat untuk diberikan pada peserta atau pada
pihak penyelenggara pendidikan dan pelatihan.

Permintaan Dana

Peserta Pelatihan Pihak Penyelenggara

Persiapan

Pelatihan

C. PELAYANAN UNTUK KARYAWAN


1. Pemenuhan SDM
g) Penggantian/Penambahan Karyawan
Permintaan akan penyediaan karyawan baik untuk penggantian
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 15
atau penambahan harus menggunakan form khusus untuk
permintaan karyawan berdasarkan Analisa Beban Kerja yang ada
di semua unit kerja (form terlampir).
h) Permohonan Cuti/Izin
1) Cuti Tahunan
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12
bulan berturut-turut atau 1 (satu) tahun terhitung dari mulai
pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti selama
12 hari kerja. Adapun jangka waktu jatuh tempo cuti tahunan
adalah tahun berikutnya. Maka jika karyawan ingin
menggunakan hak cuti tahunan dapat mengajukan permohonan
cuti tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form
terlampir).
2) Cuti Sakit
Semua karyawan akan mendapatkan ijin cuti sakit sesuai
dengan surat dari dokter yang ditunjuk oelah rumah sakit.
Apabila terdapat karyawan yang sakit selama 3 bulan berturut-
turut maka Unit SDM berhak menanyakan secara langsung pada
dokter yang terkait untuk masalah kesehatan yang telah dialami
oleh karyawan tersebut. Dan apabila di ketahui bahwa karyawan
tersebut sudah tidak layak untuk bekerja dengan alasan
kesehatan maka akan diproses sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3) Cuti Melahirkan
Semua karyawan wanita yang telah menjadi karyawan tetap yang
bekerja selama 2 tahun berturut-turut, maka akan mendapatkan
hak cuti melahirkan selama 1 ½ bulan menjelang kelahiran dan
1 ½ bulan sesudah melahirkan berdasarkan
perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang ditunjuk oleh
perusahaan. (form cuti melahirkan sama dengan form cuti
tahunan).
4) Izin Meninggalkan Pekerjaan
Rumah Sakit memberikan ijin kepada karyawan yang
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 16
meninggalkan pekerjaan untuk keperluan-keperluan tertentu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendapatkan upah
penuh. Adapun ketentuannya sebagai berikut :
a. Pernikahan karyawan sendiri 3 hari kerja.
b. Pernikahan anak karyawan 2 hari kerja.
c. Khitanan/pembaptisan/upacara/ 2 hari kerja.
d. Istri karyawan melahirkan 2 hari kerja.
e. Suami/istri/anak/orang tua/ Mertua meninggal dunia 2 hari
kerja.
f. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia 1 hari
kerja.
5) Izin Meninggalkan Tugas
Rumah Sakit memberikan ijin kepada karyawan yang
meninggalkan pekerjaan untuk keperluan-keperluan tertentu
mendadak 2 jam sebelum meninggalkan tugas.
6) Izin Terlambat Kerja
Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang terlambat
kerja untuk keperluan-keperluan tertentu yang mendadak.
7) Permohonan Pengunduran Diri
Semua karyawan yang ingin mengajukan pengunduran diri
harus sudah mengajukan surat pengunduran diri 1 bulan
sebelumnya.

2. Kesejahteraan Karyawan
a) Penggajian
Penetapan gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pada
keahlian, kecakapan, prestasi kerja, jabatan dan lain-lain dari
masing-masing karyawan atau kemampuan perusahaan dan pajak
atas gaji karyawan adalah menjadi tanggungan perusahaan.
Peninjauan gaji dilakukan setiap satu tahun sekali dan peninjauan
gaji karyawan ini tidak dilakukan secara otomatis, tetapi
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atas kemampuan
perusahaan, prestasi dan kondite masing-masing karyawan. Gaji
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 17
karyawan paruh waktu akan dihitung dan diberikan oleh
perusahaan sesuai dengan jumlah waktu kerjanya di perusahaan
sesuai gaji dan waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Rumah Sakit tidak akan membayar gaji kepada karyawan yang :
- Tidak masuk tanpa pemberitahuan selama 5 (lima) hari berturut-
turut
- Diskorsing oleh Rumah Sakit sebagai akibat dari tindakan
ketidakdisiplinan atas pelanggaran tata tertib.
Penggajian terdiri dari :
a. Gaji pokok
b. Tunjangan jabatan (hanya bagi karyawan yang memangku
jabatan), yaitu : Manajer, Kepala Unit, Koordinator.
c. Tunjangan Lain-lain (bila ada)
Tunjangan lain-lain adalah setiap tunjangan yang diberikan
kepada karyawan dan bersifat tidak mengikat atau
permanen, sehingga dapat sewaktu-waktu dapt dicabut
kembali oleh perusahaan.
b) Jaminan Sosial
 Pengobatan
a) Pengobatan Rawat Jalan untuk karyawan, ditentukan sbb :
 Karyawan dapat menggunakan fasilitas yang disediakan di
Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap, bukan diluar Rumah
Sakit Umum Afdila Cilacap.
 Bagi karyawan yang akan menggunakan fasilitas
pengobatan Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap harus
terlebih dahulu meminta Surat Pengantar berobat dari Unit
SDM
1) Setiap karyawan apabila lulus masa training 3 (tiga)
bulan akan mendapatkan tunjangan pengobatan rawat
jalan dan rawat inap.
2) Untuk Medical Cek Up karyawan hanya dilakukan pada
unit kerja yang beresiko tinggi.
 Pengobatan rawat jalan untuk keluarga karyawan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 18
1) Keluarga karyawan yang menjadi tanggungan karyawan
harus terdaftar di Bagian SDM
2) Keluarga karyawan yang akan menggunakan fasilitas
pengobatan di Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap harus
terlebih dahulu meminta Surat Pengantar berobat dari
Unit SDM. Apabila tidak membawa Surat Pengantar
berobat dengan alasan apapun maka dianggap sebagai
pasien umum.
b) Perawatan (Rawat Inap)
1) Perawatan untuk karyawan
Plafon rawat inap menjadi satu dengan plafon rawat jalan.
Setiap karyawan atas anjuran dokter untuk dirawat inap
(bukan permintaannya pasien) harus terlebih dahulu
mengkonfirmasi pada Unit SDM. Perawatan karyawan
dilakukan di Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap. Rumah
Saikit menanggung biaya perawatan dan pengobatan akibat
kecelakaan kerja melalui program BPJS Ketenagakerjaan.
2) Perawatan untuk keluarga karyawan
o Bagi keluarga karyawan yang akan menggunakan fasilitas
rawat inap Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap harus
membawa surat pengantar berobat.
o Yang dimaksud keluarga tanggungan karyawan adalah
istri/suami, anak-anak sah karyawan dibawah umur 21
tahun dan belum menikah, yang terdaftar di Bagian SDM
c) Persalinan
Tunjangan persalinan hanya berlaku bagi karyawan penuh
waktu dan istrinya dan terdiri dari :
1) Tunjangan kelahiran hanya diberikan kepada
karyawan/karyawati yang telah bekerja di Rumah Sakit
Umum Afdila Cilacap selama 2 tahun.
2) Yang termasuk biaya persalinan adalah biaya kelahiran
secara normal atau sectio caesaria karena adanya
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 19
keharusan medis.
3) Setiap karyawan tetap yang akan melakukan persalinan
harus mengunakan jasa dokter kebidanan penuh waktu
Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap dan biaya dokter
Kebidanan tersebut ditentukan maksimum sesuai
tarif/jasa/pertolongan melahirkan kelas II.
4) Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka
seluruh biaya akan menjadi tanggung jawab karyawan
tersebut.
5) Karyawan dapat menggunakan tunjangan pengobatan
rawat jalan untuk biaya konsultasi dokter sebelum dan
sesudah melahirkan anak pertama dan kedua.
d) Tidak Mendapat Penggantian Biaya
1) Penyakit yang terjadi atau bertambah parah karena
kesalahan/kelalaian karyawan sendiri termasuk dalam
hal ini tidak mau berobat ke dokter, tidak mentaati
petunjuk dokter.
2) Pengobatan / perawatan / persalinan yang tidak
memenuhi ketentuan yang berlaku atau yang dilakukan
diluar negeri.
3) Pengobatan / perawatan penyakit kelamin, kecanduan
narkotik, kecanduan alkohol dan penyalah gunaan obat
serta segala akibat dari penyakit tersebut.
4) Pengobatan / perawatan yang bersifat kosmetik.
5) Pengobatan / perawatan / persalinan yang non
konvensional (dukun, sinshe, dll), obat-obat yang
tergolong vitamin tonikum, obat-obat kuat, kosmetik,
minyak kayu putih, susu dan obat-obat yang sejenis.
6) Untuk vitamin kecuali vitamin tersebut merupakan
faktor penunjang yang esensial untuk pengobatan
penyakit utamanya.
7) Kemandulan, yaitu : pengobatan / perawatan ketidak
suburan dengan tujuan untuk mendapatkan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 20
keturunan.
8) Kelebihan biaya perawatan dikelas yang lebih tinggi dari
yang menjadi haknya atas keinginan sendiri.
9) Kehamilan / persalinan dan segala akibatnya untuk
anak ketiga dan seterusnya.
10) Untuk bayi karyawan yang baru lahir berupa imunisasi,
vitamin, pembelian obat bebas / alat kesehatan lainnya.
11) Alat bantu seperti tangan, kaki palsu, gigi palsu, alat
bantu dengar, kursi roda, alat bantu lainnya yang tidak
bersifat menunjang kelangsungan hidup, kecuali hal
tersebut diperlukan sebagai akibat kasus kecelakaan
kerja.
Apabila terdapat hal-hal lain yang belum/tidak
tercantum dalam pasal ini mengenai “Tidak
Mendapatkan Penggantian Biaya”, maka perusahaan
dapat mengambil kebijakan/keputusan atas
pertimbangannya dan kehendaknya
e) Medical Cek Up Karyawan
Kinerja dari pekerja merupakan resultante dari 3 (tiga)
komponen kesehatannya, yaitu kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban
tambahan pada pekerja. Bila ke 3 (tiga) komponen tersebut
serasi, maka dapat dicapai suatu derajat kesehatan yang
optimal dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila
terdapat ketidak sesuaian dapat menimbulkan masalah
kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan
akibat kerja yang dapat menurunkan produktivitas.
f) Beban Kerja
Pelayanan rumah sakit menuntut adanya pola kerja bergilir
/ tugas jaga malam. Tenaga yang bertugas jaga malam
dapat mengalami kelelahan yang meningkat akibat
terjadinya perubahan bioritmik.
g) Lingkungan Kerja
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 21
Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi
kesehatan kerja dalam 2 bentuk yaitu kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Pekerja Rumah Sakit adalah pekerja dilingkungan
Rumah Sakit terdiri dari :
a. Tenaga Medis :
- Dokter
- Perawat
- Bidan
b. Tenaga non medis :
- Teknisi
- Apoteker
- Asisten apoteker
- Ahli gizi
- Fisiotherapi
- Penata Anasthesi
- Penata Rontgen
- Analis Kesehatan
- Rekam Medis
- Tenaga Administrasi
Semua pekerja rumah sakit sebelum diterima sebagai calon karyawan
akan menjalani tes kesehatan untuk mengetahui sejauh mana kondisi
kesehatan calon karyawan tersebut. Tes kesehatan tersebut meliputi :
 Pemeriksaan fisik /tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, berat
badan, dll)
 Pemeriksaan HbSAg
Apabila pada hasil pemeriksaan terdapat adanya kelainan akibat suatu
penyakit maka karyawan tersebut tidak dapat diterima sebagi calon
karyawan. Adapun standar untuk pemeriksaan kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit TBC
2. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit Hepatitis
Untuk pemeriksaan Medical Chek Up Karyawan rutin diberlakukan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 22
pada tenaga kerja yang beresiko terpapar zat-zat berbahaya atau
kuman penyakit akibat memberikan pelayanan kesehatan. Apabila
pada hasil pemeriksaan Medical Cek up terdapat indikasi karyawan
terkena Penyakit Akibat Kerja maka diberikan penangangan secara
tepat dan cepat dengan berkoordinasi pada Panitia Kesehatan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

D. Pendidikan dan Pengembangan Karyawan


1. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja karyawan secara
optimal dan perkembangan karir karyawan, maka Rumah Sakit akan
memberi kesempatan kepada karyawan yang berpotensi untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan :
a. Perkembangan perusahaan atau organisasi perusahaan.
b. Lowongan atau pemindahan tugas.
2. Waktu
a. Pendidikan/ pelatihan karyawan harus dilakukan diluar jam
kerja, kecuali untuk jenis pelatihan on-job training.
b. Pendidikan/ pelatihan karyawan tidak diperhitungkan sebagai
jam kerja di perusahaan, kecuali on-job training, atau karena
sesuatu hal terpaksa diadakan di jam kerja karyawan.
3. Kewajiban atasan terhadap bawahannya
a. Atasan karyawan dan departemen pengembangan dan
pengawasan SDM berkewajiban untuk memantau dan
mengevaluasi kinerja karyawan untuk menentukan jenis
pendidikan dan atau pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, serta
kualitas dan produktifitas kerja karyawan.
b. Atasan karyawan berkewajiban untuk menjadi tenaga pendidik
dan pelatih.
c. Modul pendidikan dan atau pelatihan bagi pengembangan
karyawan disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja dimana
karyawan tersebut berada, dimana jenis modul dan pelaksanaan
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 23
pendidikan dan atau pelatihan harus dibuat atau mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Departemen Pengembangan dan
Pengawasan SDM.
4. Kewajiban karyawan untuk mengikuti diklat
a. Setiap karyawan wajib untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang telah ditetapkan dan disediakan oleh Rumah Sakit.
b. Bagi karyawan yang telah dikukuhkan untuk mengikuti
pendidikan/ pelatihan dan tidak dapat hadir, harus memberikan
alasan tertulis yang disahkan oleh atasannya. Karyawan yang
lalai melaksanakan hal tersebut dapat diberi surat peringatan I
(pertama) dan dikenakan sangsi administratif.
5. Syarat dan ketentuan.
Untuk mengikuti pendidikan / pelatihan, setiap karyawan wajib
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan & pelatihan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
b. Prestasi kerja
c. Masa kerja minimal 1 tahun
d. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca pendidikan
untuk mengabdikan keahliannya bagi kepentingan perusahaan
e. Menyerahkan seluruh materi pendidikan kepadaUnit Diklat.
f. Mengajar dan mengalihkan pengetahuan (transfer knowledge)
kepada karyawan yang ditunjuk perusahaan.
Bagi karyawan yang mengikuti diklat, jika :
- Waktu kerjanya kurang dari waktu kerja standar perusahaan,
maka upah karyawan yang bersangkutan akan dibayar secara
proporsional, atau mendapatkan upah penuh atas persetujuan
rumah sakit.
- Menurut penilaian perusahaan pekerjaannya menjadi terganggu,
maka perusahaan dapat melakukan pemindahan tugas atau
demosi dan menyesuaikan upah sesuai dengan tugas dan posisi
yang baru, atau kepada karyawan yang bersangkutan dapat
diberi ijin meninggalkan pekerjaan tanpa mendapatkan upah
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 24
selama menjalankan masa pendidikan.
Pendidikan dan Pelatihan dilakukan sebagai sarana untuk
menunjang karir/pekerjaan dari karyawan di unit kerja. Pendidikan
dan pelatihan tersebut diatur oleh ketentuan yang berlaku dan setiap
peserta yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh Kepala perunit
kerja

E. Kedisiplinan Karyawan
1. Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah agar :
a. Setiap karyawan mewujudkan kewajiban dan tanggung jawabnya,
mengerti apa yang harus dan tidak seharusnya dikerjakan satu dan
lain sesuai ketentuan Rumah Sakit dan norma-norma yang berlaku
di masyarakat, termasuk apa yang benar dihati nurani.
b. Terciptanya budaya kerja yang selaras dengan Nilai Rumah Sakit
Umum Afdila Cilacap.
c. Mayoritas karyawan yang alam dan kepribadian baik jangan sampai
terpengaruh oleh minoritas karyawan yang alam dan kepribadiannya
nakal, vokal dan jahat. (sikap malas tapi mau dapat banyak atau
serakah. Hal ini, cenderung membuat dirinya menjadi penjahat dan
membuat hidupnya yang bersifat sementara ini sirna). Sedangkan
bagi karyawan yang nakal, vokal dan jahat, diberi kesempatan untuk
instropeksi dan memperbaiki sikap dan perilakunya sampai dengan
batas waktu tertentu, atau diambil langkah-langkah lain yang
diperlukan sesuai dengan bobot pelanggarannya.
2. Setiap pimpinan, yaitu mulai dari jabatan Wakil Kepala Urusan
sampai dengan Ketua Badan Pengurus, berwenang, berkewajiban
dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan kedisiplinan
bagi setiap karyawan dibawah pimpinannya yang telah melakukan
pelanggaran Tata Tertib yang berlaku di Rumah Sakit atau norma-
norma yang berlaku di masyarakat.
3. Pengenaan tindakan disiplin didasarkan pada :
a. Jenis dan besar kecilnya masing-masing pelanggaran.
b. Frekwensi pelanggaran.
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 25
c. Unsur-unsur kesengajaan.
4. Jenis tindakan kedisiplinan adalah :
a. Peringatan/ teguran tertulis.
Teguran ini diberikan apabila karyawan tidak mengikuti aturan-
aturan kerja dan atau melanggar tata tertib perusahaan, yang
dilakukan tidak berulang kali. Teguran lisan hanya dilakukan
bagi jenis pelanggaran ringan dan sedang sebanyak maksimal 2
(dua) kali, dan lebih dari itu wajib diberikan Surat Peringatan.
b. Surat Peringatan.
Surat Peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Kasi
SDM Perusahaan karena adanya tindakan atau perbuatan yang
melanggar tata tertib atau peraturan yang berlaku, atau karena
diabaikannya teguran lisan.
Surat Peringatan tersebut terdiri dari :
i) Surat Peringatan Pertama.
j) Surat Peringatan Kedua.
k) Surat Peringatan Ketiga.
Pemberian surat peringatan ini tidak harus dilakukan secara
bertahap, akan tetapi disesuaikan dengan jenis dan bobot
pelanggaran yang dilakukan karyawan.
Atasan masing-masing bagian berwenang, berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk membuat, menandatangani dan
menyampaikan surat peringatan kepada setiap karyawan yang
melakukan pelanggaran Tata Tertib. Setiap surat peringatan yang
dibuat harus berdasarkan hasil pengamatannya sendiri atau
perintah/usulan tertulis dari Direktur. Selanjutnya karyawan
yang bersangkutan wajib menerima dan menandatangani surat
peringatan tersebut.
c. Skorsing.
Skorsing adalah pembebasan tugas sementara. Skorsing dapat
dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat
atau melakukan pelanggaran setelah mendapat teguran, surat
peringatan atau tindakan yang merugikan Perusahaan. Jangka
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 26
waktu skorsing paling lama 1 (satu) bulan.

F. Sistem File
Semua file yang berhubungan dengan karyawan disimpan oleh SDM dan
bersifat rahasia. File karyawan tersebut tidak boleh dipinjam atau
dipindah tangan oleh pihak lain kecuali oleh staf SDM yang berwenang.
Pengecekan file calon karyawan dilaksanakan pada tahap awal sebelum
menjalani proses rekruitmen. Setelah menjalani proses rekruitmen dan
dinyatakan karyawan tersebut diterima maka dilakukan proses verifikasi
data. Proses verifikasi data dilaksanakan berdasarkan pendidikan
terakhir dan surat referensi kerja calon karyawan yang bersangkutan.
Karyawan yang sudah lulus pada semua tahapan seleksi tersebut
kemudian dilaporkan pada Direktur yang kemudian dikeluarkan Surat
Penugasan sesuai dengan jabatan dan posisi unit kerja tersebut. Untuk
mengetahui kompetensi profesi khususnya untuk tenaga kesehatan
dilaksanakan kredensial pada calon karyawan yang kemudian disyahkan
dengan adanya Surat Rincian Kewenangan Klinis berdasarkan
kompetensi karyawan tersebut.
Dengan adanya proses rekruitmen dan pengunduran diri karyawan serta
banyaknya dokumen yang berhubungan dengan karyawan makin
bertambah dan memerlukan tempat penyimpanan yang lebih luas,
sehingga untuk efisiensi dan utilitas ruangan yang ada maka ada proses
retensi/pemusnahan dokumen atau berkas karyawan setiap 5 (lima)
tahun sekali yang disertai dengan berita acara.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 27


BAB V
LOGISTIK

A. KEBUTUHAN ALAT TULIS KANTOR


Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh
dari Logistik, dengan menggunakan form yang tersedia. Permintaan
barang untuk Unit SDM dan Unit Diklat harus dipisahkan sehingga
pengontrolan untuk hal tersebut mudah. Pemenuhan akan kebutuhan
alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari Logistik, dengan
menggunakan form yang tersedia. Permintaan barang dilakukan
berdasarkan ketentuan yang telah diatur oleh Unit Logistik. Selain itu
untuk permintaan barang diluar keperluan sehari-hari seperti seragam
dan sepatu untuk karyawan harus langsung ke pembelian sehingga
dapat langsung di realisasikan sesuai dengan jumlah permintaan yang
ada.

B. PERMINTAAN KE LOGISTIK
Prosedur permintaan ke logistik adalah suatu permintaan alat tulis
kantor yang akan digunakan untuk pelayanan pada karyawan dan
dibuat oleh petugas yang sedang bertugas, serta diserahkan kebagian
logistik untuk didapatkan penggantinya.
Adapun prosedurnya sebagai berikut:
- Petugas mencatat keperluan alat tulis kantor yang sudah digunakan
atau yang dibutuhkan untuk pelayanan terhadap karyawan pada
formulir permintaan rangkap 2.
- Formulir tersebut diberikan pada petugas logistik umum untuk
dilakukan pendataan. Sebagai bukti pengambilan maka formulir yang
berwarna putih diserahkan ke logistik umum untuk pengambilan
barang yang sudah digunakan atau yang sedang dibutuhkan dan
formulir berwarna abu-abu disimpan sebagai arsip.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 28


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan Pasien(patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana Rumah Sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut
meliputi : assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuanbelajar dan insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatnya akuntanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksanany program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Pelaporan kejadian keselamatan pasien


Apabila muncul kejadiannya yang berkaitan dengan keselamatan pasien
petugas melaporkan kepada Pimpinan dan membuat pelaporan kepada Tim
pasien safety sesuai dengan format yang dibuat oleh tim pasien safety.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 29


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat
kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian dan kesengajaan. Kesehatan
dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan
erat dengan kejadian yang disebabkan akaibat kelalaian petugas yang
dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja.
Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam
proses pelayanan terhadap karyawan ataupun penyelenggaraan pelatihan
dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik, dikerjakan sesuai
dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya
serta istirahat yang cukup. Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan
sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak direncanakan
sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai
petugas

B. TUJUAN
Syarat-syarat keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang
berbahaya, dengan tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 30
fisik/psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.

C. PRINSIP KESELAMATAN KERJA


Prinsip keselamatan kerja di Unit SDM adalah :
1. Pengendalian Teknis, mencangkup :
- Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
- Ruangan harus cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja dan
ruangan dibuat dari bahan-bahan atau konstruksi yang memenuhi
syarat.
- Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan
yang praktis.
- Penerangan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
2. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab
dan terciptanya kebiasaan kerja yang baik oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan
kerja dari pegawai.
4. Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah
ditetapkan.
5. Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga
peralatan tetap dalam kondisi yang layak.
6. Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
7. Adanya fasilitas pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang
cukup.
8. Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja.

D. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA


1. Ruang Pelayanan Karyawan
Keamanan kerja di ruang pelayanan karyawan ini terlaksana apabila
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 31
sesuai prosedur kerja sbb:
- Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian
dari alat yang tajam, misalnya isi streples, paku payung.
- Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan
angkatlah dengan alat pengangkut yang tersedia untuk barang
tersebut.
- Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu
harus dimatikan bila tidak diperlukan.
- Semua kabel-kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
melukai, tidak membuat tersandung, tidak membuat tersengat
petugas ataupun karyawan yang lain.
- Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan
kemampuan.
- Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat
membahayakan badan dan kualitas barang.
- Menyimpan file karyawan pada lemari yang telah disediakan
dengan cara menutup secara perlahan-lahan, sehingga jari tangan
tidak terjepit lemari.
- Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin
akibat pekerjaan rutin pemeliharaan sarana RS (pembersihan AC).
- Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat
yang mudah dijangkau.
2. Ruang Penyelenggaraan Pelatihan
Keamanan kerja di ruang penyelenggaraan ini terlaksana apabila
sesuai prosedur kerja sbb:
- Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian
dari alat yang tajam, misalnya isi streples, paku payung.
- Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan
angkatlah dengan alat pengangkut yang tersedia untuk barang
tersebut.
- Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu
harus dimatikan bila tidak diperlukan.
- Semua kabel-kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 32
melukai, tidak membuat tersandung, tidak membuat tersengat
petugas ataupun karyawan yang lain.
- Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan
kemampuan.
- Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat
membahayakan badan dan kualitas barang.
- Meletakkan sarana untuk pelatihan dengan teratur dan rapi
(Laptop, LCD dilemari)
- Menyusun kursi yang tidak terpakai untuk pelatihan dengan tidak
terlalu tinggi sehingga tidak menimpa orang yang lewat.
- Menyimpan buku-buku perpustakaan pada lemari yang telah
disediakan dengan cara menutup secara perlahan-lahan, sehingga
jari tangan tidak terjepit lemari.
- Membersihkan konsumsi (makanan atau minuman) yang tumpah
di meja ataupun di lantai sehingga lantai dalam kondisi bersih dan
tidak licin.
- Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat
yang mudah dijangkau.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 33


BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU

A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
pekerjaan terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana,
instruksi, peraturan serta hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar
mencapai tujuan yang diharapkan. Pengawasan terhadap pelayanan
karyawan harus selalu dikomunikasikan pada Manajer perunit kerja,
terutama masalah Cuti/Izin serta absensi sehingga Unit SDM dapat
menjalankan pelayanan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
pekerjaan yang terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana,
instruksi, peraturan serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar tidak
terdapat keterlambatan dalam pelayanan . Pengendalian dalam
memberikan gaji/upah untuk karyawan harus terus dilakukan sehingga
karyawan dapat mendapatkan haknya sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan. Adapun standar pelayanan sebagai berikut :
1. Pembagian Gaji/upah setiap bulannya paling lambat tanggal 3.
2. Pembagian THR dilakukan paling 1 minggu sebelum hari raya.
Pengendalian terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus
selalu dikomunikasikan terhadap Kepala unit kerja sehingga Unit
Diklat dapat mengontrol proses pelaksanaan serta peserta pelatihan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

C. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu
pelayanan unit SDM di Rumah Sakit Umum Afdila Cilacap.
2. Khusus
a. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Unit SDM melalui
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 34
indikator mutu pelayanan.
b. Mengetahui cara-cara /langkah-langkah dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Unit SDM.
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit SDM dapat dilakukan secara
paripurna dan berkesinambungan serta efisien dan efektif.

D. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah
sebagi berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Umum
Afdila Cilacap.
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah-masalah yang berkaitan
dengan pelayanan Unit SDM sebagai support pelayanan kesehatan
seperti : komplain karyawan

E. SASARAN, WAKTU DAN PETUGAS PELAKSANAAN


Adapun sasarannya pengawasan dan pengendalaian mutu adalah :
1. Semua petugas Unit SDM
2. Karyawan
Waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan. Petugas pelaksana
dilaksanakan oleh tim pengendali mutu pelayanan yang ditunjuk oleh
SK Direktur

F. LANGKAH – LANGKAH
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan unit umum maka
perlu ditetapkan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1. Bidang Mutu Unit SDM mempunyai tugas menyusun rencana
program penilaian mutu pelayanan Unit SDM selama periode
tertentu menyusun kriteria sebagai indikator pelayanan mutu
pelayanan Unit SDM, melaksanakan monitoring dan evaluasi dari
suatu penilaian yang dilaksanakan
2. Bentuk kegiatan dari bidang mutu Unit SDM yaitu melaksanakan
pengelolaan mutu kinerja pelayanan Unit SDM
PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 35
3. Kegiatan dilakukan 1 bulan sekali :
Studi dokumentasi untuk evaluasi kelengkapan dokumen pelaporan:
Unit SDM : Melalui Laporan Tahunan
Unit Diklat : Melalui Laporan Tahunan
4. Hasil pengendalian mutu pelayanan Unit SDM dilaporkan pada
panitia mutu pelayanan.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 36


BAB IX
PENUTUP

Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik
terhadap hak dan kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan
yang dilakukan maka akan terkumpul sebuah Sistem Infomasi Sumber Daya
Manusia dimana didalamnya terdapat suatu prosedur sistematik
pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan dan perolehan semua data-data
tentang semua karyawan.
Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus berorginisir
dengan baik sehingga jika terjadi permintaan ataupun penambahan
karyawan perunit kerja sudah tersedia Sumber Daya Manusia yang
berkualitas sesuai dengan standar perunit kerja yang ada di rumah sakit.
Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan
eksternal. Suplai internal berasal dari karyawan yang sudah ada saat ini,
karyawan yang dapat dipromosikan, dipindahkan atau didemosikan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal adalah dari orang
yang melamar pekerjaan.
Bagian Sumber Daya Manusia harus terus selalu memperbaharui sistem dan
selalu memfile estimasi kebutuhan tenaga yang ada untuk mendukung
semua proses pelayanan di rumah sakit. Sehingga proses pelayanan terhadap
customer dapat berjalan dengan baik dan lancar.

PEDOMAN PELAYANAN SDM RSU AFDILA Page 37

Anda mungkin juga menyukai