Anda di halaman 1dari 3

Bussines level strategy : bagaimana cara kita bersaing ?

Weirich H. dan Koontz H. dalam Aditama (2007) mengemukakan bahwa strategi bersaing/strategi
pemasaran dibuat untuk memberi petunjuk pada para manajer bagaimana agar produk/jasa yang
dihasilkan dapat sampai kepada konsumen dan bagaimana memotivasi konsumen untuk membelinya.
Strategi merupakan rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan
bersaing/memasarkan. Komponen-komponen dari strategi bersaing/memasarkan adalah (Hartono,
2010) dan (Supriyanto & Ernawaty, 2010):

a) Pemilihan pasar sasaran


Pasar adalah semua orang yang memiliki perhatian, baik secara nyata atau potensial, terhadap
suatu pelayanan dan memiliki kemampuan membayar. Setiap pasar sesungguhnya heterogen,
terdiri dari berbagai macam konsumen atau segmen pasar. Oleh karena itu, rumah sakit
sebaiknya melakukan segmentasi terhadap pasarnya untuk kemudian menetapkan apakah akan
melayani seluruh pasar (mass marketing) atau akan memusatkan atau mengarahkan perhatian
kepada beberapa segmen pasar yang menjanjikan (target marketing). Penargetan (targeting)
adalah proses memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani dengan mempertimbangkan
keuntungan bersaing. Suatu pasar dapat disegmentasi berdasarkan usia, jenis kelamin,
pendapatan, wilayah, organ tubuh yang menjadi fokus layanan, layanan bedah dan non bedah,
kelompok tertentu dan spesifik (layanan kebidanan dan kandungan), dan kelompok berdasarkan
penyakitnya (rumah sakit paru, rumah sakit kusta). Segmentasi dan..., Nuryati Djuli, FKM UI,
2012 14 Universitas Indonesia
b) Penetapan posisi yang kompetitif
Penempatan (positioning) bukanlah sesuatu yang di lakukan terhadap produk/jasa. Penempatan
adalah sesuatu yang dilakukan sehingga mampu menimbulkan suatu kesan dari calon
konsumen, yaitu posisi produk/jasa di dalam pikiran sang calon konsumen. Pasar yang telah
menjadi target perlu diposisikan untuk keunikkan atau keunggulan produk, jasa dan nilai.
Strategi penempatan adalah strategi yang berusaha menciptakan keunikan (diferensiasi yang
unik) dalam benak pelanggan sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk/jasa yang
lebih unggul dibandingkan merek atau produk/jasa pesaing.
c) Pengembangan bauran pemasaran
Bauran pemasaran adalah salah satu konsep umum yang dikembangkan dalam pemasaran.
Elemen yang menyusun pemasaran adalah elemen yang bisa dikendalikan, yaitu yang digunakan
oleh rumah sakit untuk mencapai tujuannya di pasar sasaran.

Sebagai contoh :
1. rumah sakit Hermina merupakan salah satu rumah sakit pertama yang mengadopsi layanan
JKN, program asuransi kesehatan nasional Indonesia, yang membuka peluang untuk
melayani jutaan anggota JKN di seluruh Indonesia, serta memberikan dukungan pada
program kesehatan Pemerintah.
2. Rumah sakit Hermina juga menyediakan penawaran khusus.seperti :
1.vouncher deteksi diri kanker serviks tes HPV DNA
2.vaksin meningitis
3.newborn photography package
4.paket katarak
5.DEPOMIL (deposit inu hamil),dll

Beberapa contoh strategi PT medialoka Hermina dalam menarik atau menawarkan jasanya sehingga
menjadi salah satu rumah sakit dengan fasilitas dan pelayanan yang baik dan membuat masyarakat
tertatik untuk menggunakan jasa Rumah sakit Hermina.dan untuk strategi secara umum PT medialoka
Hermina Memberikan kepuasan kepada semua stakeholder secara seimbang dengan tolok ukur
Balanced Scorecard.

Bagaimana daya beli masyarakat sekitar?


Daya beli masyarakat terhadap rumah sakit Hermina sendiri cukup tinggi dengan memberikan pelayanan
dan fasilitas yang membuat masyarakat semakin nyaman saat menggunakan jasa rumah sakit
Hermina.sehingga terdapat 43 cabang rumah sakit Hermina dan itu menjadi bukti bahwa daya Tarik
rumah sakit Hermina terhadap masyarakat itu sendiri cukup tinggi.

Sebagai contoh pada Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan, ditandai dengan pesatnya
penyebaran varian Delta yang berakibat kewalahannya infrastruktur kesehatan di banyak negara.
Menghadapi lonjakan jumlah pasien Covid-19, Perseroan terus memberi prioritas pada perawatan
pasien virus corona, dengan tetap menjaga keselamatan dan keamanan seluruh karyawan. Upaya-upaya
diintensifkan pada tahun 2021 untuk meningkatkan layanan telemedicine Hermina dalam rangka
membantu pasien dengan gejala ringan atau di bawah karantina mandiri. Ketika Pemerintah
meluncurkan program vaksinasi massal, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan Hermina secara sukarela
menjadi tenaga vaksinasi, memberikan total sebanyak 486.420 dosis vaksinasi kepada masyarakat
sekitar. Untuk melayani para pasien non-Covid-19, sejak awal pandemi seluruh rumah sakit telah
menetapkan proses penerimaan pasien, pemeriksaan pasien, dan perawatan pasien yang terpisah guna
meminimalkan risiko penyebaran virus. Seluruh proses ini terus dipantau, dievaluasi, dan
disempurnakan seiring berkembangnya situasi pandemi. Situasi mulai membaik pada kuartal ketiga
tahun 2021, seiring penurunan jumlah kasus Covid-19 dan pemulihan ekonomi secara bertahap. Jumlah
kunjungan pasien mulai meningkat, meski masih di bawah level sebelum pandemi. Perluasan jaringan
terus berlanjut di tahun 2021, dengan dibukanya tiga rumah sakit baru: RS Hermina Metland Cibitung,
Jawa Barat (100 tempat tidur rumah sakit), RS Hermina Cilegon, Banten (100 tempat tidur rumah sakit)
dan RS Hermina Ciledug, Banten (50 tempat tidur rumah sakit).dan Di akhir tahun 2021, jaringan Rumah
Sakit Hermina terdiri dari 43 rumah sakit dengan 5.877 tempat tidur. Dua rumah sakit baru saat ini
sedang proses pembangunan, dan dijadwalkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2022. Menyusul
dibukanya Pusat Layanan Perawatan Jantung Terpadu di Rumah Sakit Hermina Depok pada tahun 2021,
untuk meningkatkan indeks pendapatan per pasiennya, pusat keunggulan baru untuk perawatan
onkologi saat ini sedang dibangun di Rumah Sakit Hermina Bekasi. Proses digitalisasi rumah sakit
berkembang sesuai rencana, serta mulai memberi kontribusi peningkatan efisiensi dan konsistensi
operasional, dan tingkat visibilitas proses yang lebih tinggi untuk mendukung proses pengambilan
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai