Anda di halaman 1dari 12

KEJUJURAN

DISUSUN OLEH:
Annisa Larasati (P07131215 005) Zahra Hidayati K. (P07131215 048)
Puspita Lestari F. (P07131215 035) Nurul Afni P. (P07131215 090)
Yuni Rahmawati (P07131215 047)
Kasus Pelanggaran oleh PT.Megasari Makmur

Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik
dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibat
kan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini KomisiPesti
sida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang m
enganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan
pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat ber
bahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlor
ine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT yg
dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A ( jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang).
KOMENTAR
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat
merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yg
berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Sal
ah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakuk
an permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan m
aaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di
lakukan secara sungguh-sungguh karena produk tersebut masih ada dipas
aran.
Pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur termas
uk dalam pelanggaran prinsip kejujuran dimana perusahaan tidak memberi
kan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada
produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan j
uga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah sua
tu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih
dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut.
Kasus Pelanggaran oleh PT. First Travel

First Travel terdaftar sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sejak
mengantongi Keputusan Dirjen PHU Nomor: D/746 Tahun 2013. Izin untuk First Travel sempa
t diperpanjang dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama Nomor 723 Tahun 2016.
Izin PPIU untuk First Travel pun dicabut karena Kemenag menilainya telah terbukti
melanggar Pasal 65 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaa
n UU 13/2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah haji. Kemenag pun memerintahkan kepada
PT First Anugerah Karya Wisata untuk mengembalikan seluruh biaya jemaah umrah yang tel
ah mendaftar atau melimpahkan seluruh jemaah tersebut kepada Penyelenggara Perjalanan I
badah Umrah (PPIU) lain tanpa menambah biaya apapun.
KOMENTAR
PT. First Travel sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan deng
an melakukan penipuan, penggelapan dan pencucian uang karena menipu je
maah umrah yang mencapai lebih dari Rp 500 miliar. Sangat disayangkan PT.
First Travel tega menggelapkan uang ratusan miliar milik jemaah yang ingin ib
adah umrah dan haji. Apalagi, banyak korban yang menabung lama demi bisa
ibadah umrah dan haji.

Pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur termasuk dalam


pelanggaran prinsip kejujuran dimana perusahaan memberi iming-iming kepad
a calon Jemaah haji dengan memberi harga murah akan tetapi tidak kunjung
memberangkatkan calon jemaah haji.
Kasus Penipuan Rektor Palsu yang Menipu
Mahasiswa Universitas Bangka Belitung
Seorang mahasiswi UBB, berhasil diperdaya oleh seseorang yang menc
atut dirinya sebagai Rektor UBB yang minta mahasiswi itu ikut menghadiri semi
nar dengan membayar uang sebesar Rp 13 juta. Bagai dihipnoptis, penipu men
ggiring mahasiswa yang diketahui berasal dari Fakultas Teknik itu ke sebuah
(ATM) dan bagai tanpa beban mentransfer uang sebesar Rp 13 juta ke nomor
rekening yang disebutkan penipu.
Modus penipuan itu selalu sederhana. Melalui komunikasi telepon, ses
eorang mengaku dirinya sebagai Rektor UBB- minta mengikuti seminar, worksh
op atau sejenisnya. Lantas korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang
ke rekening.
KOMENTAR
Seseorang yang sudah melakukan penipuan dengan mengatas-nam
akan Rektor Universitas Bangka Belitung tersebut telah melakukan pelanggara
n yang termasuk dalam pelanggaran prinsip kejujuran dimana melakukan peni
puan yang merugikan orang lain.
Kasus Penipuan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Setelah divonis hukuman 18 tahun penjara dalam kasus pembunuhan, Dimas Ka


njeng kembali dituntut 4 tahun penjara atas kasus penipuan. Dalam sidang yang dipimpi
n hakim ketua Basuki Wiyono, JPU bernama Usman menuntut Kanjeng dihukum empat ta
hun penjara. Usman mengatakan, fakta persidangan yakni unsur barang siapa dan unsur
menguntungkan diri sendiri telah terpenuhi. Atas perbuatan terdakwa, saksi pelapor Prayi
tno tertipu dengan menyerahkan uang Rp 800 juta kepada terdakwa.
"Unsur menggunakan nama palsu, perkataan palsu, atau iming-iming terdakwa
telah membuat orang percaya bahwa bisa menggandakan uang. Kami meminta majelis
hakim menentukan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah sepertii diatur
melanggar pasal 378 dengan hukuman empat tahun penjara," ujarnya.
KOMENTAR
Dimas Kanjeng Taat Pribadi sudah melakukan penipuan dengan me
ngiming-imingi orang lain dan mengaku dapat melipatgandakan uang. Perbuat
an pelanggaran tersebut termasuk dalam pelanggaran prinsip kejujuran diman
a melakukan penipuan yang merugikan orang lain.
KESIMPULAN

Pada kasus penipuan nomor 1 dan 2, melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntunga
n pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pa
da jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan dan kepercayaan konsume
n yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan dan kepercayaa
n konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapat
kan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan/loyalitas konsumen terhadap produ
k itu sendiri. Begitu pula pada kasus penipuan nomor 3 dan 4, seharusnya pelaku penipu
an tidak melakukan hal tersebut yang sangat merugikan bagi orang lain.
SUMBER PUSTAKA
https://mahasiswa.me/2017/03/25/kasus-pelanggaran-etika-bisni
s-oleh-pt-megasari-makmur/

http://nasional.kompas.com/read/2017/08/18/17082081/kasus-p
enipuan-first-travel-kementerian-agama-tak-mau-disalahkan

http://bangka.tribunnews.com/2016/08/02/begini-modus-rektor-
palsu-menipu-mahasiswa-ubb

http://regional.kompas.com/read/2017/08/24/16520291/kasus-p
enipuan-dimas-kanjeng-divonis-2-tahun-penjara
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai