Disusun Untuk Memenuhi Case Method Mata Kuliah Filsafat Pancasila Pada
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negara Medan
Dosen Pengampu : Ramsul Nababan S.H., M.H
Disusun Oleh
Kelas E
Kelompok 2 PPKn Reguler IV E 2020
Pelanggaran Etika Tenaga Medis dalam Penggunaan Alat Rapid (Swab) Antigen Bekas
Studi Kasus Pada Bandara Kualanamu Medan Tahun 2021
PENDAHULUAN
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian cita-cita reformasi
untuk membangun Indonesia Baru.Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat sipil
demokratis, dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih
dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam masyarakat yang menjamin
kelancaran produktivitas warga masyarakat, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan
rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru dari hasil reformasi atau perombakan tatanan
kehidupan Orde Baru adalah sebuah masyarakat multikultural Indonesia. Tapi kita liat dari
kasus yang terjadi yaitu Pelanggaran Etika Tenaga Medis dalam Penggunaan Alat Rapid
(Swab) Antigen Bekas Studi Kasus Pada Bandara Kualanamu Medan Tahun 2021
Banyaknya ketimpangan dan ketidak merataan jumlah tenaga medis ini memiliki variasi nilai
dan moral yang mereka percayai dan dikembangkan di masing-masing tempat kerja. dari sini
kita dapat melihat bahwasanya Pelanggaran etika yang terjadi mengindikasikan tidak adanya
nilai, moralitas, kejujuran dan kebenaran informasi dan tindakan yang tidak sesuai dengan
standar operasional prosedur.
Maka dari itu Salah satu fungsi pendidikan adalah membangun karakter bangsa yang
harus tetap dipertahankan. Begitu pula perlu dikembangkan nilai-nilai yang dikategorikan
high-trust seperti Etika Pancasila menjadi fundamental bangsa dalam rangka penguatan
integritas para penyelenggara negara atau pejabat publik jelas perlu penguatan etika. Etika
umumnya dipahami sebagai ‘teori atau ilmu tentang praktik moral. Sedanglkan Etika
Pancasila secara normatif dapat dijadikan sebagai suatu acuan atas tindakan baik, dan secara
filosofis dapat dijadikan perspektif kajian atas nilai dan norma yang berkembang dalam
masyarakat. Namun, sebagai suatu kesatuan nilai yang utuh, nilai-nilai tersebut memberikan
ciri khusus pada ke-Indonesia-an. Pancasila sebagai dasar etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diberdayakan melalui kebebasan akademik untuk
mendasari suatu sikap mental atau attitude.
1
PENYEBAB PERMASALAHAN
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara soal kasus rapid test antigen bekas yang
terjadi di Bandara Internasional Kualanamu. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti
Nadia Tarmidzi, mengatakan pihaknya menyesalkan atas terjadinya kasus ini. Siti
mengatakan bahwa oknum yang menggunakan alat rapid test antigen bekas untuk
pemeriksaan Covid-19 telah melanggar etika profesionalisme tenaga kesehatan.
Salah satu dari sekian banyak faktor penyebab yang mungkin terjadi dari kasus ini adalah
akibat minimnya pengawasan (KOMPASTV, 2021). Kasus daur ulang tes rapid antigen ini
dapat kita analisis dari sisi etika profesional PT Kimia Farma yang dilanggar oleh para
pelaku. ISI Suatu kasus tidak dapat terkuak jika nihilnya laporan yang disampaikan sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan informasi yang bersifat valid serta guna menjawab kecurigaan
yang ada.
Dalam kasus daur ulang swab antigen Kualanamu ini, penindakan yang dilakukan oleh
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara atas penerimaan laporan keluhan
dari masyarakat yang pernah melakukan rapid antigen di Bandara Kualanamu yang
merasakan terdapat kejanggalan dibalik banyaknya hasil positif dari stik swab tersebut
merupakan alasan dibalik terangkatnya kasus ini.
2
Penyamaran dilakukan oleh polisi yang berperan sebagai calon penumpang untuk melakukan
swab test .
Kecurigaan timbul akibat adanya hasil positif sehingga terjadi pemeriksaan dan terbukti
adanya temuan sejumlah stik swab bekas pakai yang telah dicuci dan dikemas kembali.
Sebagai pihak korban yang dirugikan, dalam kurun waktu 3 bulan sejak Desember 2020
masyarakat yang ditaksir mencapai 9.000 orang menjadi. Dalam kasus rapid test bekas yang
terjadi di Bandara Kualanamu Medan, terdapat teknik yang dilakukan oleh oknum untuk
memperlancar aksi untuk melakukan test rapid antigen bekas kepada masyarakat di bandara.
Teknik ini mulai dilakukan saat pengguna tes mendaftarkan dirinya yang dilakukan oleh
petugas registrasi. Petugas berinisial MR ini memiliki tugas dalam pengadministrasian, yakni
dengan melakukan manipulasi data registrasi dan penyerahan atas laporan berita acara yang
diserahkan kepada pihak bandara. Petugas registrasi ini juga bertanggung jawab atas
membuat hasil tes rapid antigen dengan mengetik hasil tes nonreaktif (negatif) kepada
pengguna layanan tes. Selain dari sisi registrasi dan pelaksanaan tes, teknik operasional
pendaurulangan alat tes ini memiliki prosedur yang tidak sesuai dan melanggar Standard
Operating Procedure (SOP) kesterilan alat tes yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Penggunaan Rapid
Diagnostic Test Antigen dalam Pemeriksaan Covid-19.
Dalam aturan tersebut, limbah hasil pengambilan spesimen swab test ini harus
dimusnahkan dengan menggunakan kontainer yang tertutup rapat dan cara-cara yang sudah
ditetapkan sesuai dengan prosedur pemusnahannya. Dalam jangka panjang, limbah hasil
pengambilan spesimen untuk swab antigen ini berpotensi menjadi limbah biologis berbahaya
(biohazard) atau limbah B3 (Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun). Pasien tidak
mendapatkan informasi yang benar dan valid mengenai hasil swab antigen dan alat swab
yang digunakan sehingga banyak temuan pemalsuan hasil positif dari stik antigen yang sudah
terkontaminasi.
Keenam oknum pelaku ini tidak menerapkan secara maksimal poin-poin dari apa yang
ditanam oleh perusahaan obat-obatan ini sejak lama. Selain itu, mereka juga tidak
mengindahkan dengan baik budaya kerja ikhlas, dimana seharusnya karyawan bekerja secara
tulus tanpa mengharapkan pamrih dan mengenyampingkan kepentingan individu. Terbukti
dengan penyelewengan yang terjadi, mereka secara bersekongkol memiliki iktikad dan niat
3
yang keji terhadap masyarakat dengan memberikan stik swab bekas yang dimasukkan
kedalam hidung pengguna.
SOLUSI PERMASALAHAN
KESIMPULAN
4
Dalam melakukan mobilitas di tengah pandemi Covid-19 salah satu persyaratan yang
wajib dipenuhi ketika melakukan perjalanan udara adalah menyertakan bukti rapid test
antigen yang negatif sebagai keterangan. Mekanisme rapid test tersebut menggunakan stik
swab sebagai alat pendeteksi protein yang dikeluarkan virus Covid-19 yang nantinya akan
menghasilkan limbah biologis yang berbahaya karena berpotensi sebagai media penularan.
Akan tetapi, hal itu justru dimanfaatkan oleh oknum tenaga medis pada salah satu
bandara di prosedur Indonesia untuk memanfaatkan stik sawab bekas pakai dengan
melakukan pencucian dan pengemasan kembali sebagai bentuk daur ulang. Dalam hal ini,
motif pencarian keuntungan pribadi sebagai alasan tindakan tersebut melanggar etika tenaga
dan code of conduct perusahaan. Pelanggaran etika yang terjadi mengindikasikan tidak
adanya nilai, moralitas, kejujuran dan kebenaran informasi dan tindakan yang tidak sesuai
dengan standar operasional. Etika yang diatur dalam suatu standar tertentu yang mengatur
perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan ini semakin menunjukkan bahwa
keseimbangan moral dan pekerjaan membentuk tata kelola organisasi yang jujur dan
bertanggung jawab.
REFERENSI
https://www.kompas.tv/article/169508/soal-kasus-alat-tes-covid-19-bekas-di-bandara
kualanamu-kemenkes-pelanggaran-etika-profesionalisme
https://seriau.com/mobile/detailberita/44793/otomotif/pelanggaran-etika-tenaga-medis-dalam-
penggunaan-alat-rapid-swab-antigen-bekas-studi-kasus-pada-bandara-kualanamu-medan-tahun-
2021
https://www.kompas.tv/amp/article/169508/videos/soal-kasus-alat-tes-covid-19-bekas-di-bandara-
kualanamu-kemenkes-pelanggaran-etika-profesionalisme?page=all