Anda di halaman 1dari 9

KUALITAS LINGKUNGAN DI INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENYAMAKAN KULIT DAN KELUHAN KESEHATAN PEKERJA


Yopi Riski Mei Sandra*), Sudarmaji

Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia


Email korespondensi: yopi.skm@gmail.com

ABSTRACT

The tannery using relatively lots of water and chemicals, so this process will produce industrial
wastewater that compound various pollutan. The purpose of this study was to analyze the quality of
the leather tanning industry and the health complaints.This study was observational study with
descriptive study. The study was conducted in tannery CV. Sidiq Bersaudara, Magetan, the study
population was 15 male workers. The data used are primary and secondary data. The results showed
that majority of workers aged <35 years, have been working for 5-10 years, lacked of knowledge, have
a good attitude, have good personal hygiene, and always used personal protective equipment (PPE).
Environmental quality include building with a strong physical condition, have adequate sanitation
facilities, didn’t have a liquid waste management installations, found flies, had stink smell . The results
of subjective measurements of workers' complaints the majority of workers itching on the skin and
testing the levels of chromium in the urine sample of the whole worker is still below the normal set
value and the chromium content of outlet wastewater is 0.799 mg / L exceeding the quality standard
set at 0,5 mg/L.

Keywords: Health complaints worker, quality of the environment, leather tanning

ABSTRAK

Pekerjaan penyamakan kulit mempergunakan air dalam jumlah yang relatif besar dan bahan
kimia, sehingga usaha ini akan menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai polutan. Tujuan
dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas industri rumah tangga penyamakan kulit dan keluhan
kesehatan. Desain penelitian ini observasional dengan studi deskriptif. Penelitian dilakukan di
penyamakan kulit CV. Sidiq Bersaudara, Magetan, dengan populasi penelitian dari 15 pekerja laki-
laki. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian didapatkan mayoritas
pekerja berumur <35 tahun, telah bekerja selama 5-10 tahun, memiliki pengetahuan jelek, memiliki
sikap baik, higiene personal yang baik, dan selalu menggunakan alat pelindung diri (APD). Kualitas
lingkungan meliputi kondisi fisik bangunan yang kuat, terdapat fasilitas sanitasi yang memadai, tidak
memiliki instalasi pengelolaan limbah cair, diketemukan vektor lalat, dan dirasakan bau menyengat.
Hasil pengukuran subjektif keluhan pekerja mayoritas pekerja gatal-gatal pada kulit dan pengujian
kadar kromium dalam sampel urin pekerja keseluruhan masih dibawah angka normal yang ditetapkan
dan kadar kromium air limbah outlet sebesar 0,799 mg/L melebihi baku mutu yang ditetapkan sebesar
0,5 mg/L.

Kata kunci: Keluhan kesehatan, kualitas lingkungan, penyamakan kulit

1
Sandra YRM.dkk. Kualitas Lingkungan di Industri... 2

PENDAHULUAN 78 unit pengusaha penyamak kulit mempunyai


Indonesia memiliki sejarah panjang tenaga kerja 550 orang dan menghasilkan kulit
penyamakan kulit dengan para produsen dalam 6.180.440 ft/tahun. Sedangkan di luar LIK
negeri yang sebagian besar menggunakan kulit tercatat sebanyak 55 unit penyamakan kulit
sapi, kerbau, domba dan kambing dalam yang mempunyai tenaga kerja 206 orang dan
proses produksinya. Penyamak kelas menghasilkan 2.130.000 ft/tahun (5).
menengah hingga besar berada di sejumlah Pekerjaan penyamakan kulit
daerah di seluruh Pulau Jawa, termasuk mempergunakan air relatif besar dan beberapa
Jakarta Raya, Jawa Barat (Cianjur dan jenis bahan kimia, sehingga usaha ini akan
Bandung), Jawa Tengah (Yogyakarta, Solo, menghasilkan limbah cair yang mengandung
Semarang) dan Jawa Timur (Malang, berbagai polutan organik dari bahan baku dan
Pasuruan, Sidoarjo dan Surabaya); sementara polutan kimia dari bahan pembantu proses.
penyamakan rumahan sebagian besar berada Disamping itu juga dihasilkan limbah padat
di Jawa Barat (Garut) dan Jawa Timur berupa hasil dari pembersihan daging, bulu dan
(Magetan). Perusahaan penyamakan tersebut gumpalan lemak. Limbah padat juga banyak
berbeda dalam hal besar dan kemampuan mengandung kapur, garam dan bahan kimia
teknologinya. Sekitar 25-30% dari mereka pembantu dalam proses penyamakan. Pekerja
memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk penyamakan kulit memiliki risiko gangguan
mengotomatiskan semua langkah penting untuk kesehatan akibat terpajan bahan kimia pada
memproduksi kulit jadi (seperti cutting, proses kegiatan penyamakan kulit.
stretching, dying, buffing, dsb). Sisanya Tujuan dalam penelitian ini adalah
sebesar 70-75% dapat dikategorikan sebagai mengetahui gambaran kualitas lingkungan di
penyamakan industri rumah tangga yang industri rumah tangga penyamakan kulit dan
bergantung pada karyawan untuk melakukan keluhan kesehatan pekerja. Secara rinci
proses yang sama secara manual atau dengan dilakukan identifikasi karakteristik pekerja
tangan (1). penyamak, alur proses penyamakan kulit,
Sebuah penelitian yang dilakukan pemajanan hazard kimia ke dalam tubuh
terhadap pekerja penyamakan kulit di pekerja, kualitas lingkungan terkait aktifitas di
Semarang pada tahun 1995 menunjukkan industri kecil kulit, mengukur kandungan
bahwa angka kejadian dermatitis kontak iritan kromium dalam outlet limbah cair, mengukur
57,1% lebih besar bila dibandingkan dengan kadar kromium pada urin pekerja, dan
dermatitis kontak alergika 42,9 %. Hasil mengetahui keluhan kesehatan subjektif
penelitian lain menyatakan bahwa pekerja yang pekerja penyamak kulit.
bekerja di industri penyamakan kulit Suhokarjo
Jawa Tengah dari 20 pekerja yang diteliti METODE
mengalami keluhan gangguan kulit akibat Jenis penelitian ini adalah observasional
pemakaian sarung tangan yang tidak teratur deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
(2,3). semua pekerja penyamak kulit CV. Sidiq
Salah satu hasil limbah dari proses Bersaudara Magetan. Penelitian dilakukan
penyamakan kulit adalah kromium (Cr). Dimana pada bulan Juli 2013 Sampel penelitian adalah
dalam penyamakan kulit 60-70% dalam bentuk semua pekerja penyamak kulit CV. Sidiq
kromium sulfat tidak semuanya terserap kulit Bersaudara. Variabel independen Cr dalam
pada saat proses penyamakan sehingga outlet limbah cair diukur dengan uji
sisanya dikeluarkan dalam bentuk limbah cair. laboratorium. Variabel independen lain seperti
Keberadaan kromium tentunya dapat usia, masa kerja, pengetahuan, sikap, personal
mencemari lingkungan (2). hygiene, dan pemakaian APD diukur dengan
Dampak kelebihan kromium dalam tubuh menggunakan kuesioner. Variabel dependen
akan terjadi pada saluran pernafasan, ginjal pengukuran keluhan kesehatan subjectif
dan hati. Pengaruh terhadap saluran melalui kuisiner dan pemeriksaan khusus
pernafasan yaitu iritasi paru-paru akibat (objektif) kadar Cr urin pekerja diukur dengan
menghirup debu kromium dalam jangka uji laboratorium. Data yang terkumpul dari hasil
panjang dan mempunyai efek juga terhadap observasi, wawancara, kuesioner dan hasil
iritasi kronis, polyp, tracheobronchitis dan pemeriksaan dari laboratorium.
pharingitis kronis. Reaksi asma lebih sering
terjadi akibat kromium heksavalen (Cr6+) HASIL DAN PEMBAHASAN
daripada kromium (Cr3+). Pada pekerja crome– CV. Sidiq Bersaudara merupakan salah
plating plants dan penyamakan kulit sering satu industri penyamakan kulit rumah tangga
terjadi kasus pada mukosa hidung (4). yang terletak di Jalan Goranggareng KM 7
Di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Banjarejo, Dukuh Jati, Desa Banjarejo, Kec.
Magetan sekitar 2 Ha dipergunakan/dihuni oleh Ngariboyo, Kab Magetan. Industri penyamakan
3 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 4, No. 1, Mei 2018: 1-9
DOI: 10.20527/jbk.v4i1.5645

ini jumlah produksi pertahun kurang lebih 0,216 Rank spearman. Hal ini dikarenakan bahwa
mill (kaki persegi/tahun). Penyamakan ini semakin lama masa kerja semakin banyak
menggunakan bahan baku kulit sapi yang pengalaman kerja. Pengalaman kerja yang
berasal dari Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan. dimiliki seseorang maka ia akan bekerja lebih
Jumlah pekerja penyamak kulit yang dimiliki berhati-hati terhadap kemungkinan dampak
industri rumah tangga ini adalah 15 orang laki- negatif dari pekerjaannnya (2,7).
laki. Para pekerja penyamak kulit setiap hari Pengetahuan merupakan hasil
mulai bekerja pukul 08.00 sampai dengan pukul penginderaan manusia atau hasil seseorang
16.00 dimana hari kerja mulai senin sampai terhadap obyek melalui indera yang dimiliknya
sabtu dan hari minggu libur. dan sangat dipengaruhi oleh intensitas
Perkembangan industri rumah tangga perhatikan dan persepsi terhadap obyek (8).
penyamakan kulit CV. Sidiq Bersaudara ini juga Semua responden memiliki tingkat
sangat pesat karena selain pemasarannya ke pengetahuan kurang (100%) berdasarkan
Magetan juga hasil penyamakan kulit kriteria pengetahuan kurang apabila jumlah nilai
dipasarkan ke luar kota. pengetahuan ≤75% dari nilai total pengetahuan.
Hal ini berdasarkan wawancara dengan
A. Karakteristik Responden pimpinan perusahaan mayoriyas pekerja
Karakteristik yang diteliti pada responden berpendidikan rendah.
penelitian adalah usia, masa kerja, Pengetahuan dipengaruhi faktor sosial
pengetahuan, sikap, personal hygiene, dan ekonomi, dan pendidikan yang rendah satu
penggunaan APD. sama lain sangat erat hubungannya.
Hasil penelitian menunjukan karakteristik Berdasarkan wawancara dengan pimpinan
individu pada pekerja penyamakan kulit perusahaan kebanyakan pendidikan pekerja
mayoritas berumur <35 tahun (53%). Telah masih kategori rendah. Sikap merupakan
lama diketahui bahwa neonatus dan organisme respon tertutup seseorang atau niat terhadap
yang sangat muda umurnya lebih rentan stimulus atau obyek tertentu yang sudah
terhadap kromium dibandingkan dengan yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
lebih dewasa. Untuk sebagian besar toksikan, bersangkutan seperti senang–tidak senang,
organisme muda 1,5 sampai 10 kali lebih setuju-tidak setuju sehingga melibatkan pikiran,
rentan daripada yang dewasa (6). perasaan, dan perhatian (9).
Anak-anak kecil sangat rentan terhadap Responden memiliki sikap baik (100%).
toksikan, karena biasanya kepekaan dan Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian
tingkat penyerapan dalam saluran cerna lebih besar pekerja penyamak kulit menyatakan
besar. Selain itu dapat pula disebabkan oleh setuju memperhatikan label pada kemasan
defisiensi berbagai jenis enzim detoksikasi. (6) kromium, memperhatikan dosis/takaran
Penelitian lain menunjukkan bahwa kromium yang dianjurkan, membuang wadah
sejalan dengan bertambahnya umur, faktor- bahan kimia yang telah digunakan untuk
faktor diet misalnya, defisiensi protein, vitamin ditempat khusus penampungan, dan memakai
C dan vitamin D, menyebabkan mekanisme alat pelindung diri (APD) saat pelaksanaan
kerja enzim mengalami penurunan dan penyamakan kulit.di CV. Shidiq Bersaudara.
terganggunya fungsi ekskresi ginjal, sehingga Personal higiene adalah upaya
menyebabkan manusia yang telah tua menjadi perorangan pekerja dalam menjaga kebersihan
lebih rentan terhadap kromium dan zat toksik dirinya dari terpajan bahan kimia. Untuk
lainnya (6). meminimalisir paparan kromium di tempat kerja
Hasil penelitian menunjukan responden maka disarankan untuk menggunakan APD
telah bekerja selama 5-10 tahun (47%). Seperti dengan baik dan untuk selalu menjaga
halnya toksikan lain, efek toksik kromium kebersihan diri terutama setelah bekerja atau
berkaitan dengan tingkat dan lamanya setelah melakukan kontak dengan logam
pajanan. Umumnya, makin tinggi kadar tersebut (7).
kromium di udara dan makin lama pajanan, Higiene personal yang baik pada pekerja
efek toksik akan lebih besar (6). (100%) dalam upaya menjaga kebersihan diri
Hasil penelitian lain yang dilakukan di dari terpajan bahan kimia. Hasil penelitian
industri penyamakan kulit menunjukan ada pekerja penyamak kulit memiliki kebiasaan
kaitannya lama kerja dengan keluhan higiene personal meliputi mandi sebelum
gangguan kulit x2 hitung = 5,934; p value = bekerja, membersihkan anggota badan yang
0,015; fisher exact test=0,031 dan koefisien terkena bahan kimia menggunakan air dan
kontingensi=0,478. Meskipun begitu dari sabun, mengganti pakaian setelah bekerja, dan
penelitian lain menunjukan bahwa masa kerja setelah bekerja segera mandi.
tidak berhubungan dengan kadar kromium urin Semua responden menggunakan alat
pekerja (p=0,508) berdasarakan uji korelasi pelindung diri (APD) berupa baju/kaos lengan
Sandra YRM.dkk. Kualitas Lingkungan di Industri... 4

panjang, sarung tangan, dan sepatu boots, yang sudah disamak menggunakan minyak-
sedangkan untuk pemakaian alat pelindung diri minyak emulsi (fatliquoring), didahului dengan
berupa masker sebanyak (27%). Pemimpin sekali-sekali penyamakan sekunder
perusahaan sudah mengingatkan dan menggunakan tanin sintesis (syntans) dan
mewajibkan pemakaian APD, tetapi terkadang ekstrak penyamakan, pengeringan dan
ada beberapa pekerja masih mengindahkan pencukuran akhir, dan pelapisan permukaan
seruan tersebut. dan buffing (finishing)
Berdasarkan observasional peneliti, Proses penyamakan banyak
setelah pemakaian sarung tangan dan sepatu menggunakan air sebagai pelarut maupun
boots, dibiarkan tergeletak tanpa dibersihkan sebagai pembersih. Air bekas proses
terlebih dahulu. Hal ini bisa menyebabkan penyamakan akan terbuang sebagai limbah
bahan kimia bisa masuk ke dalah tubuh melalui cair. Kandungan polutan dalam limbah cair
iritasi maupun ingesti, sekaligus juga bisa tersebut antara lain bahan kimia pembantu
mempercepat rusaknya APD tersebut. proses, lemak, protein, dan bahan organik
lainnya dari kulit, daging, dan padatan (kotoran
B. Alur Proses Penyamakan Kulit dari lokasi kerja, bulu, serpihan kulit, dan
Proses penyamakan kulit terbagi dalam 3 daging) (10).
tahapan yaitu tahap persiapan (beamhouse Dalam proses penyamakan kulit yang
process), tahap penyamakan (tanning), dan dilakukan di CV. Sidiq Bersaudara, meliputi
tahap penyelesaian (finishing) termasuk berbagai tahapan. Secara garis besar dibagi
pewarnaan dan pembuatan struktur menjadi 3 tahapan/proses yaitu: proses
permukaan. pengerjaan basah (beam house), proses
Proses penyamakan kulit adalah proses penyamakan (tanning), dan proses akhir
pengawetan terhadap kulit binatang dengan (finishing).
menggunakan berbagai bahan kimia pembantu
proses. Bahan baku yang digunakan adalah Tabel 1. Tahapan Penyamakan Kulit Di CV.
kulit binatang (sapi, kerbau, kambing, dll) Sidiq Bersaudara, Magetan
terutama hasil dari rumah potong hewan (RPH).
Secara garis besar proses penyamakan dapat No. Proses Waktu
dijelaskan sebagai berikut: 1 Penghilangan bulu 4-5 jam
1. Pra-penyamakan (beamhouse)
Proses yang ada pada pra-penyamakan 2 Pengapuran 1-2 hari
adalah sebagai berikut: Pencelupan kulit dalam 3 Penyesetan/pengikisan 2-3 jam
air selama satu malam untuk menghilangkan
darah, kotoran, larutan garam dan protein. 4 Pembelahan 2-3 jam
Menghilangkan bulu dengan perendaman 5 Pengasaman 3-5 jam
dalam kapur dan sodium sulfida, Pengolahan
Proses penyamakan
menggunakan larutan kapur kembali (reliming). 6 1-2 hari
krom
Pencukuran dan penghilangan mekanis
Proses tergantung
jaringan ekstra dari sisi daging kulit, selanjutnya 7
Akhir/Pengeringan cuaca
pemisahan (menggunakan kapur) 2/3 lapisan
atas dari bagian bawah. Penghilangan kapur
dengan menggunakan asam lemah (latic acid) Industri penyamakan kulit dibedakan
dan pemukulan/bating dengan menggunakan menjadi tiga sesuai laporan penelitian
bahan kimia pembantu untuk menghilangkan Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2007
sisa-sisa bulu dan protein yang hancur. yaitu: Pertama, industri penyamakan kulit yang
Pengawetan menggunakan larutan garam dan memasok kebutuhan bahan baku kulit untuk
asam sulfur untuk pengasaman sampai pH industri sepatu. Kedua, industri penyamakan
tertentu untuk mencegah pengendapan garam- kulit yang memasok kebutuhan bahan baku
garam krom pada serat kulit. kulit untuk industri garmen dari kulit. Ketiga,
2. Penyamakan industri penyamakan kulit yang memasok
Penyamakan krom dilakukan dengan kebutuhan bahan baku kulit untuk industri
menggunakan krom sulfat. Proses ini untuk sarung tangan kerja (working gloves) dari kulit.
menstabilkan jaringan protein (collagen) dari Dari kategori tersebut, CV. Sidiq Bersaudara
kulit. termasuk kategori industri penyamakan kulit
3. Pasca penyamakan yang memasok kebutuhan bahan baku kulit
Proses yang ada pada pasca untuk industri sepatu.
penyamakan adalah Pressing (samming) untuk Sanitasi ruangan harus dijaga dengan
menghilangkan kelembaban kulit segar, baik, hal ini dapat dilakukan dengan
pencukuran, pewarnaan dan pelembutan kulit pembersihan terhadap semua kotoran yang
berceceran dilantai maupun kotoran yang ada
5 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 4, No. 1, Mei 2018: 1-9
DOI: 10.20527/jbk.v4i1.5645

di dinding dan diatap karena adanya aktifitan penting dalam absorbsi toksikan. Beberapa
serangga. Lantai disikat setiap seminggu sekali, toksikan di lingkungan masuk melalui rantai
sedangkan pembersihan dinding dapat makanan, kecuali zat yang bersifat kaustik atau
dilakukan seperlunya yaitu apabila sudah sangat iritan pada saluran pencernaan.
terlihat kotor (11). Sebagian besar toksikan tidak menimbulkan
Dari serangkaian tahapan penyamakan efek toksik kecuali kalau mereka terserap.
kulit yang memiliki tingkat kebersihan paling Absorbsi dapat terjadi di seluruh saluran
rendah adalah pada tahapan pembelahan pencernaan, mulut, dan rectum umumnya tidak
(split). Pada tahapan ini terlihat potongan kulit begitu penting bagi absorbsi toksikan yang
dibiarkan berserakan di lantai. berasal dari lingkungan. Lambung termasuk
tempat penyerapan yang baik untuk asam
C. Pemajanan Hazard Kimia ke dalam lemah dengan bentuk non ion yang larut dalam
Tubuh Pekerja lemak, sebaliknya basa lemah yang sangat
Rangkaian proses penyamakan kulit di mengion dan tidak dapat larut dalam lemak
CV. Sidiq Bersaudara menggunakan bahan- tidak akan mudah diserap dalam lambung,
bahan kimia yang memiliki fungsi berbeda pada umumnya akan diserap di usus. Akibatanya
tiap tahapan penyamakan. Bahan-bahan kimia. basa organik akan lebih banyak diserap di usus
daripada di lambung (13).
Tabel 2. Bahan Kimia Pemroses dalam Toksikan yang diabsorbsi di paru
penyamakan Kulit biasanya berupa gas seperti carbon
monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur
Bahan Kimia dioksida serta partikel berupaaerosol . Tempat
No. Proses yang penimbunan aerosol ditentukan ukuran
digunakan partikelnya. Partikel ukuran 5 mµ atau lebih
1 Penghilangan bulu air dan Na2S besar biasanya ditimbun pada daerah
air,kapur nasopharyngeal. Partikel di daerah ini dapat
2 Pengapuran dihilangkan saat pembersihan hidung atau
(gamping)
bersin. Partikel yang larut akan dilarutkan
3 Penyesetan/pengikisan dalam mucus dan dibawa ke pharynx atau
-
diserap epitel masuk ke darah. Umumnya kulit
4 Pembelahan relatif impermeabel, karena merupakan
-
asam organik pelindung yang baik untuk mempertahankan
lemah seperti fungsi kulit manusia dari lingkungannya.
5 Pengasaman asam formiat Meskipun demikian beberapa zat kimia dapat
dan almunium diserap lewat kulit dalam jumlah yang cukup
sulphat banyak sehingga menimbulkan efek sistemik
Proses penyamakan (13).
6 Dari hasil penelitian, tidak semua pekerja
krom kromium
memakai alat pelindung diri berupa masker
7 Proses Akhir pada tahapan penyamakan kromium. Meskipun
air, cat
menggunakan masker, tetapi masih jauh dari
Terdapat berbagi bahan kimia yang standar. Padahal uap kromium pada tahapan
digunakan dalam penyamakan kulit. Bahan penyamakan akan mudah masuk kedalam
kimia penyamakan kulit ini akan mudah ke tubuh pekerja melalui inhalasi. Uap kromium
dalam tubuh pekerja penyamak kulit yang tidak berasal dari pemutaran drum yang berisi kulit
memakai APD dan yang memiliki higiene dan kromium.
personal yang jelek melalui inhalasi, kulit, dan Dengan melihat rangkaian proses dan
saluran pencernaan. mekanisme kerja pada usaha penyamakan kulit
Jalur masuk agen toksik ke dalam tubuh dapat dikemukakan beberapa bahaya potensial
umumnya melalui saluran gastrointestinal yang mungkin timbul beserta akibatnya
(tertelan), paru-paru (terhirup), dan kulit. Selain terhadap kesehatan sehubungan dengan
itu ada ada juga jalan masuk yang cukup efektif pekerjaan penyamakan kulit.
yaitu melalui intramuscular, intradermal, dan 1. Proses perendaman (soaking) dan
subcutaneous. Jalan masuk masuk yang pengapuran (liming)
berbeda ini mempengaruhi toksisitas dari baan Pemaparan bahan kimia terhadap kulit
kimia. Jalan masuk paparan yang bersumber dapat mengakibatkan gangguan berupa iritasi
dari industri umumnya melalui kulit atau terhirup serta alergi dengan gejala gatal-gatal, kulit
sedangkan kejadian keracunan umumnya kering dan kemerah-merahan, dan pecah-
tertelan (12). pecah dengan kerusakan kulit seperti ini akan
Saluran pencernaan merupakan jalur memudahkan masuknya zat-zat kimia terutama
Sandra YRM.dkk. Kualitas Lingkungan di Industri... 6

yang bersifat toksik kedalam tubuh. pengerjaan basah khususnya proses


2. Pengasaman (pickling) pengkapuran limbah cairnya tercamour lemak,
Bahaya terpajan berbagai jenis bahan sisa kapur, dan bulu. Tahapan tanning kromium
kimia terutama asam sulfat (H2SO4) dan asam menghasilkan menghasilkan limbah cair
formiat, utamanya terhadap kulit. Pemajanan mengandung kromium yang berwarna hijau
terhadap kulit dapat mengakibatkan gangguan pekat.
berupa iritasi serta alergi dengan gejala gatal- Berdasarkan wawancara dengan
gatal, kulit kering, dan kemerah-merahan, dan pimpinan perusahaan bahwa limbah cair dari
pecah-pecah. proses penyamakan langsung dibuang ke
3. Penyamakan (tanning) sungai tanpa adanya pengolahan terlebih
Bahaya terpajannya terhadap berbagai dahulu. Berdasarkan hasil observasional,
jenis bahan kimia, terutama garam-garam instalasi pengelolaan limbah (IPAL) tidak
logam berat Cr berupa natrium bikhromat dan diketemukan pada CV. Sidiq Bersaudara.
kalium bikhromat. Kromium (Cr) dikenal Padahal dengan adanya IPAL, kualitas
sebagai senyawa yang bersifat karsinogenik limbah penyamakan kulit yang akan dibuang
terhadap manusia utamanya Cr valensi enam. menjadi sesuai dengan baku mutu limbah cair
Uap kromium (Cr) dapat mengakibatkan yang telah ditetapkan. Dalam peraturan Kep.
syndroma metal fume fever dengan tanda- Gub. Jatim No. 45 tahun 2002 tentang baku
tanda menyerupai gejala-gejala pada malaria mutu limbah cair bagi industri atau kegiatan
atau influenza yaitu panas, menggigil, batuk- lainnya di propinsi Jawa Timur mewajibkan bagi
batuk, mual, sakit pada tulang, dll. pemiliki usaha dalam pembuangan limbah cair
4. Pengecatan Tutup ke badan air harus sesuai dengan baku mutu
Bekerja tanpa menggunakan masker yang ditetapkan.
(penutup hidung) dalam jangka panjang dapat Proses penyamakan menghasilkan
menimbulkan bahaya gangguan saluran timbulan sampah khususnya pada tahapan
pernafasan dari molekul/serbuk cat yang pengerjaan basah (beam house). Timbulan
berasal dari spray gun. sampah itu berupa sisa daging, kotoran lemak,
kapur, bulu, potongan kulit, dll. Selain dari
D. Kualitas Lingkungan terkait Industri tahapan pengerjaan basah, timbulan sampah
Kecil Kulit juga dihasil dari tahapan akhir (finising).
Secara umum kondisi fisik bangunan Timbulan sampah dari tahapan tahapan akhir
meliputi struktur bangunan, ventilasi, dan (finising) berupa potongan kecil kulit hasil
pencahayaan memadai. Struktur bangunan perapian lembaran kulit jadi.
cukup kuat terbuat dari beton. Sirkulasi udara Timbulan sampah yang dihasilkan dari
bisa keluar masuk dengan bebas dikarenakan proses penyamakan kulit dikumpulkan jadi satu
tidak ada sekat/dinding yang membatasi. ke tempat penampung. Selanjutnya jika sudah
Pencahayaan ruangan cukup terang meskipun terkumpul, timbulan sampah padat tersebut
hanya mengandalkan sinar matahari dari luar. dibakar. Timbulan sampah khususnya bulu,
Sedangkan lantai bangunan sudah berdasarkan wawancara dengan pimpinan
diplester dengan semen sehingga lantai tidak perusahaan sudah tercampur dengan limbah
licin. Meskipun begitu terlihat pada lantai, cair. Kemudian limbah cair yang tercampur
tercecer sisa limbah padatan dan tumpahan dengan bulu tersebut melalui saluran
limbah cair kapur. Pekerja tidak merasa pembuangan akhir limbah (SPAL) langsung
mengeluh dengan kondisi tersebut. Meskipun dibuang ke sungai.
dari segi kebersihan khususnya pada tahapan Hasil penimbangan timbulan sampah
split dirasa masih kotor. yang berasal dari 2 tahapan yaitu pengerjaan
Di lokasi penelitian terdapat sarana basah dan akhir (finishing) didapati besarnya
sanitasi yang disediakan perusahaan berupa 1 104 kg dan 20,5 kg. Meskipun penimbangan
kamar mandi dan WC. Penyediaan fasilitas ini belum sesuai dengan SNI 19-3964-1994
dikhususkan hanya kepada karyawan (Metode Pengambilan dan Pengukuran Sampel
perusahaan. Fasilitas sanitasi berupa kamar Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan),
mandi dan WC sudah memenuhi standart tetapi bisa menunjukan timbulan sampah yang
peraturan menteri perburuhan no. 7 tahun 1964 dihasilkan dalam sekali produksi penyamakan.
tentang syarat kesehatan, kebersihan serta Hasil pengamatan hanya didapati vektor
penerangan dalam tempat kerja yaitu rasio lalat. Tahapan penyamakan kulit khususnya
perbandingan kamar mandi dan wc untuk pada tahapan pembelahan (split) banyak
pekerja laki-laki sekitar 1:15. diketemukan vektor lalat. Sisa potongan kulit
Limbah cair penyamakan kulit berasal banyak diketemukan tercecer pada lantai
dari tahapan pengerjaan basah (beamhouse) tahapan pembelahan (split). Hal inilah yang
dan tahapan tanning kromium. Pada tahapan menyebabkan lalat lebih banyak pada lokasi
7 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 4, No. 1, Mei 2018: 1-9
DOI: 10.20527/jbk.v4i1.5645

tersebut. Sedangkan hasil observasional Pembentukan Komisi Pengarah Upaya


peneliti, dari serangkain proses penyamakan Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
kulit tidak diketemukan vektor lalat kecuali pada Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), yaitu
tahapan pembelahan (split). melakukan pengarahan dan pertimbangan
Bau disebabkan oleh udara yang terhadap dokumen UKL dan selain itu
dihasilkan pada proses dekomposisi materi Pemerintah Kabupaten Magetan mewajibkan
atau penambahan substansi pada limbah. Sifat pemilik industri kulit LIK membuat dan
bau limbah disebabkan karena zat-zat organik melaksanakan dokumen UKL dan UPL. Namun
yang telah berurai dalam limbah dan efektivitas peran regulasi Pemerintah Daerah
mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau Kabupaten Magetan masih kurang maksimal
amoniak yang menimbulkan penciuman tidak pelaksanaannya karena masih ada dampak
enak. Hal ini disebabkan adanya pencampuran yang merugikan bagi masyarakat sekitar
dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari tempat pengelolaan limbah limbah industri kulit
pembusukan protein yang dikandung yaitu pencemaran udara dan pencemaran air
Hasil pengamatan secara organoleptik (14).
didapatkan bahwa bahwa bau menyengat Secara alamiah kandungan kromium di
terasa pada tahapan pengerjaan basah lingkungan adalah sebagai berikut: kadar total
khususnya pada tahapan pembelahan (split). Cr udara = 0,01–0,03 μg/m3 untuk udara
Hal ini dikarenakan banyak limbah padat outdoor di kota. Kadar total kromium air
berupa potongan kulit dibiarkan membusuk permukaan 0,05 ppm dan kadar total Cr dalam
berserakan di lantai. tanah 1.505 ppm. Sedangkan untuk limbah
Kulit mentah bahan baku juga terasa bau industri, konsentrasi maksimum yang
amis, tetapi berkurang jika sudah direndam diperbolehkan adalah 0,5 mg/L. Logam
dengan kapur. Pada tahapan tanning krom, bau kromium adalah bahan kimia yang bersifat
yang dirasakan sudah tidak menyengat, persisten, bioakumulatif, dan toksik yang tinggi
meskipun begitu pada tahapan ini masih terasa serta tidak mampu terurai dalam lingkungan.
bau dari sisa-sisa bahan kimia kromium yang Kromium (Cr) sulit diuraikan, dan akhirnya
digunakan. diakumulasi dalam tubuh manusia melalui
Pada tahapan akhir (finishing) secara rantai makanan (15).
organoleptik yang dirasakan bau cat dan
minyak. Pengecatan pada tahapan akhir F. Keluhan Kesehatan Pekerja
(finshing) membutuhkan banyak cat dan minyak Hasil penelitian yang didapat dapat dari
yang menyebabkan lokasi ini terasa bau cat kuisioner diketahui bahwa sebagian besar
dan minyak. pekerja penyamak kulit di CV. Sidiq Bersaudara
mengalami keluhan kulit pekerja berupa gejala
E. Kualitas Air Limbah Outlet Sisa Proses gatal-gatal pada kulit sebanyak 9 pekerja dari
Penyamakan Kulit dalam hal Kromium 15 total pekerja (60%).
Hasil pengujian air limbah outlet kadar Penelitian yang dilakukan di indutri
kromiumnya sebesar 0,799 mg/L yang diuji penyamakan kulit dengan sampel 20 orang
dengan metode Atomic Absorption dengan uji statistik chi square tidak ada kaitan
Spectrophotometry (AAS). Hal ini melebihi lama paparan bahan kimia dengan keluhan
batas baku mutu limbah cair berdasarkan gangguan kulit, dan pengetahuan dengan
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 45 keluhan gangguan kulit. Penelitian tersebut
tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair didapati dengan uji statistik chi square ada
Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya Di kaitan antara: pemakaian sarung tangan
Jawa Timur yang menyebutkan bahwa batas dengan keluhan gangguan kulit, umur dengan
maksimum logam berat kromium (Cr) untuk keluhan gangguan kulit, pendidikan dengan
industri penyamakan kulit yaitu sebesar 0,5 keluhan gangguan kulit, lama kerja dengan
mg/L. keluhan gangguan kulit, dan kebersihan
Seharusnya implikasi dari Keputusan perorangan dengan keluhan gangguan kulit (2).
Gubernur Jawa Timur Nomor 45 tahun 2002 Bahan kimia yang dipakai dalam
tersebut, bagi industri kulit diwajibkan dengan penyamakan kulit dapat membahayakan
membuang limbah sesuai dengan batas pekerja, mereka dapat terkena larutan asam
maksimal yang tidak boleh dilampaui dari atau basa kuat, menghirup gas-gas beracun,
limbah cair. Sekaligus juga, Bidang Lingkungan maupun teriritasi oleh logam berat. Gejala yang
Hidup Kabupaten Magetan melakukan ditimbulkan seperti sesak nafas, iritasi kulit,
pengecekan dan kontrol air limbah setiap satu sampai pingsan. Pekerja yang kurang sehat
bulan sekali (14). dapat menurunkan produktivitas kerja (16).
Keputusan Bupati Kabupaten Magetan Gejala-gejala klinis seseorang yang
Nomor 188/ 182/ Kept/ 403012/ 2004 Tentang terpapar kromium lebih dari baku mutu antara
Sandra YRM.dkk. Kualitas Lingkungan di Industri... 8

lain jika jalur pajanan melalui kulit peradangan baku mutu sesuai dengan Keputusan Gubernur
pada kulit karena alergi, borok pada kulit bagian Jawa Timur No. 45 tahun 2002 Tentang Baku
kuku dan jari-jari, jika pajanan melalui saluran Mutu Limbah Cair bagi Industri atau Kegiatan
pencernaan bisa mengakibatkan nafsu makan Usaha Lainnya Di Jawa Timur. Keluhan
berkurang, mual, peradangan pada lambung, kesehatan subjectif yang dirasa pekerja adalah
borok pada usus, dan peradangan pada usus gatal-gatal pada kulit. Keseluruhan sampel urin
besar (9). pekerja kadar kromiumnya masih dibawah
Hasil pengujian kadar logam berat angka normal yang diperkenankan menurut
kromium di dalam urin 15 pekerja tersebut Depkes
sebesar <0,001µg/L. maka keseluruhan sampel Saran bagi pemilik CV adalah
urin pekerja kadar kromiumnya berdasarkan mengingatkan dan mendisiplinkan pekerja agar
kategori masih dibawah angka normal yang memakai alat pelindung diri (APD) pada saat
diperkenankan Depkes. bekerja sebagai upaya pencegahan terjadinya
Kadar kromium urin pekerja masih keluhan sesak nafas, batuk, dan keluhan pada
dibawah angka normal dikarenakan kebutuhan kulit. Melakukan pemeriksaan secara berkala di
kromium tiap orang berbeda tergantung umur, pelayanan kesehatan terdekat, jika terjadi
jenis kelamin, kebutuhan hamil dan menyusui. keluhan kesehatan yang dirasakan semakin
Dewasa membutuhkan kromium sekitar 50-200 parah. Mengupayakan treatment lingkungan
mcg. Beberapa obat-obatan juga dapat dalam pengelolaan limbah cair, khususnya
menghambat penyerapan kromium oleh tubuh pembuatan instalasi pengelolaan limbah (IPAL)
seperti: antacids, corticosteroid, H2 blockers, agar sesuai dengan baku mutu limbah yang
dan proton-pump inhibitors (17). ditetapkan.
Tingkat keracunan kromium dapat diukur
melalui kadar kromium dalam urin. Kadar logam DAFTAR PUSTAKA
dalam tubuh mahluk hidup, dapat dideteksi 1. United States Agency for International
melalui darah, urine, rambut, dan kuku. Kadar Development (USAID). Profil spesifikasi
logam dalam darah dan urine menunjukkan kulit tersamak di Indonesia; 2007.
jumlah logam yang masuk saat pengukuran 2. Sukoco A. Kaitan antara lama paparan
dilakukan atau suatu saat tertentu. Hal ini bahan kimia, karakteristik individu, serta
dikarenakan logam dalam darah mengalami pemakaian sarung tangan dengan keluhan
ekskresi dan urine merupakan hasil ekskresi. gangguan kulit [skripsi]. Semarang:
Kadar logam dalam rambut dan kuku Fakultas Kesehatan Masyarakat
berhubungan dengan kadar logam dalam darah Universitas Diponegoro; 2002.
dan urine saat rambut dan kuku terbentuk. 3. Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Dengan demikian rambut dan kuku merupakan Industri Kulit. Dermatitis kontak alergika
bagian tubuh yang banyak mengakumulasi pada pekerja informal Pengrajin
logam (8,6). Penyamakan Kulit; 2009.
Kromium (Cr) dalam urin 4. Asmadi, Endro S, W Oktiawan.
menggambarkan penyerapan lebih dari 1-2 hari Pengurangan Chrome (Cr) dalam limbah
sebelumnya. Para pekerja dengan kandungan cair industri kuli pada proses tannery
kromium dalam urine 40 – 50 μg/l menunjukkan menggunakan senyawa Alkali Ca(OH) 2,
bahwa mereka terpapar kromium udara dengan NAOH dan NaHCO3. Jurnal JAI. 2009;
kadar 50 μg/m3. pada populasi umum 5(1): 41-54.
konsentrasi kromium dalam urin 1,8 sampai 11 5. Unit Pelaksana Teknis Industri Kulit dan
μg/l (6). Produk Kulit Magetan. Gambaran umum
Dengan hasil pengujian tersebut para dan potensi Industri Kulit dan Produk Kulit
pekerja masih pada batas aman karena semua Magetan; 2013.
hasilnya masih di bawah angka normal, 6. Ardani P. Paparan logam berat kromium
meskipun begitu para pengrajin memiliki risiko dalam darah tekniker gigi di Laboratorium
mengalami gejala-gejala yang disebabkan Surabaya [skripsi]. Surabaya: Fakultas
terpapar logam berat kromium (Cr). Kedokteran Gigi Universitas Airlangga;
2013.
KESIMPULAN 7. Rochmatika Y. Hubungan antara masa
Berdasarkan hasil penelitian serta kerja, penggunaan Alat Pelindung Diri
pembahasan, dapat diambil kesimpulan (APD) dan personal hygiene dengan kadar
kualitas lingkungan di CV. Sidiq Bersaudara kromium dalam urin pada pekerja
belum memadai dikarenakan tidak memiliki pelapisan logam di Kaligawe Semarang
instalasi pengelolaan limbah cair dan [skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan
diketemukan vektor lalat. Kualitas air limbah Masyarakat Universitas Diponegoro; 2011.
outlet dengan parameter kromium melebihi 8. Notoatmojoyo. Metodologi penelitian
9 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 4, No. 1, Mei 2018: 1-9
DOI: 10.20527/jbk.v4i1.5645

kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005. pemerintah kabupaten magetan terhadap


9. Widyastuti RD. Pajanan bahan kimia pengelolaan limbah industri kulit
terhadap gangguan kesehatan dan Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan
kondisi lingkungan pada industri batik [skripsi]. Jurusan Pendidikan Pancasila
[skripsi]. Surabaya: Fakultas Kesehatan dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu
Masyarakat Universitas Airlangga; 2011. Sosial UM; 2008.
10. Balai Pengkajian dan Pengembangan 15. Palar H. Pencemaran dan toksikologi
Teknologi (BPPT). Petunjuk teknis logam berat. Jakarta: Rineka Cipta; 2008.
pengelolaan limbah cair industri kecil; 16. Triatmojo S. Implementasi produksi bersih
2010. dalam industri penyamakan kulit guna
11. Acmadi I. Sanitasi dan pengelolaan limbah peningkatan efisiensi dan pencegahan
industri pangan penerapan sanitasi di PT. pencemaran lingkungan. Pidato
Triodaya Makmur Purbalingga Part 1; Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada
2013. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah
12. Mukono J. Toxikologi lingkungan. Mada; 2009.
Surabaya: Airlangga Press; 2010. 17. National institutes of Health USA. dietary
13. Mukono J. Epidemiologi lingkungan. supplement fact sheet. USA: National
Surabaya: Airlangga Press; 2002. institutes of Health; 2005.
14. Aspiani RF. Studi implementasi kebijakan

Anda mungkin juga menyukai