PT. SAMITEX
Disusun Oleh:
Mela Kristantiwi (14)
Program MIA kelas XI di SMA Santa Maria,
Yogyakarta
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunian_Nya, sehingga laporan observasi pabrik tekstil PT. Samitex ini dapat
terselesaikan. Dalam laporan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak guru yang
telah membimbing saya dalam menulis laporan ini.
Laporan observasi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas study lapangan program
MIA di SMA Santa Maria Yogyakarta. Dalam laporan observasi ini tersaji tentang proses-proses
terbuatnya kain yang berawal dari penenunan menggunakan mesin yang menimnulkan sebuah
limbah dan pada akhirnya limbah itu bisa diolah kembali menjadi hal yang bermanfaat di
kehidupan kita. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang...............................................................................................................
B. Tujuan............................................................................................................................
C. Kegunaan pengamatan..................................................................................................
D. Waktu tempat dan lokasi perjalanan..............................................................................
BAB 1
Pendahuluan
a.
Latar belakang
Pembelajaran dewasa ini sebagian besar dilakukan di dalam kelas. Tidak terkecuali dalam
pembelajaran di SMA Santa Maria Yogyakarta. Dimana guru dan murid melakukan pembelajaran
dengan tidak melihat obyek konkritnya. Khususnya dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam.
Oleh karena itu dalam program MIA yang kami ambil ini mengadakan kunjungan ke pabrik
textille PT. SAMITEX untuk mengamati secara langsung adanya penenunan benang menjadi kain.
b.
Tujuan
c.
Kegunaan pengamatan
Kita bisa mengetahui bahwa limbah cair di pabrik textille PT. SAMITEX bekas
pemprosesan pembuatan textille yang berbahaya dan dapat merusak ekosistem dibumi
ini bisa menjadi suatu hal yang berguna bagi kehidupan kita di dunia ini, sehingga dapat
dihasilkan air limbah yang jernih
d.
Bab ii
Isi utama laporan
PT. Samitex Sewon adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kain.
Selama ini persentase cacat yang terjadi masih cukup tinggi dan cacat pada kain ini
menyebahkan banyaknya jahitan akibat kain cacat yang dibuang. Hal ini disebahkan tidak
diketahuinya secara pasti faktor-faktor penyebab cacat yang terjadi karena perusahaan belum
mempunyai metode pengendalian kualitas yang baik. Dengan adanya masalah tersebut
diperlukan usaha pengendalian kualitas denganmenggunakan suatu metode yang cocok. Untuk
mengendalikan jumlah cacat yang terjadi dilakukan dengan alat-alat evaluasi mutu, yaitu
diagram pareto untuk menentukan prioritas jenis cacat untuk merancang perbaikan yang akan
dilaksanakan. Hasil rancangan perbaikan kemudian diimplementasikan. Karakteristik cacat yang
terjadi yaitu karakteristik cacat atribut untuk semua jenis cacat pada setiap kain yang diamati, hal
ini disebahkan karena cacat yang diteliti tidak dapat diukur secara kuantitatif. Dari basil analisis
awal didapatkan bahwa peta kontrol c untuk ketiga jenis cacat yaitu cacat pakan double, cacat
sumbi dan cacat miyama sudah dalam keadaan terkendali meskipun persentase cacat yang terjadi
cukup tinggi. Setelah dilakukan usaha perbaikan (implementasi) pada metode kerja yang sesuai
dengan usulan perbaikan yang dirancang yaitu pembersihan mesin tenun yang dilakukan pada
waktu turun boom dan pemeriksaan serta penggantian paku Sumbi yang sudah aus serta
pemeriksaan terhadap keausan kampas rem dari mesin tenun. Dari analisis hasil yang diperoleh
menunjukkan adanya penurunan persentase cacat yaitu dati 5,873 % menjadi 1,2 %, untuk urutan
jenis cacat terjadi perubahan dimana pada awal penelitian cacat yang mendominasi adalah cacat
pakan double diikuti dengan cacat sumbi dan yang terakhir adalah cacat miyama tetapi setelah
implementasi lerjadi perubahan urutan dimana jenis cacat yang mendominasi adalah cacat sumbi,
cacat miyama dan yang terakhir adalah cacat pakan double. Untuk biaya kualitas per minggu
juga terjadi penurunan dari Rp 20.090,36/ minggu menjadi Rp 13.407,71/minggu sehingga
terdapat pengbematan biaya kualitas per minggu sebesar Rp 6.682,65/minggu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil dari implementasi perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas produksi kain dapat dikatkan cukup berhasil dimana terdapat penurunan persentase cacat
yang terjadi dan adanya perubahan urutan jenis cacat yang mendominasi. Selain itu juga terjadi
penghematan biaya kualitas.
ABSTRAK Pabrik tekstil PT.SAMITEX di Sewon, Bantul, Yogyakarta ternyata banyak
menghasilkan limbah cair, yang apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu, dapat
menyebabkan pencemaran air, karena tingginya kandungan BOD, COD, SS, senyawa organik
dan pH serta menimbulkan bau yang tidak enak. Penelitian ini merupakan perpaduan pengolahan
limbah cair secara kimia dan biologi. Penambahan nitia dimaksudkan untuk mengetahui
konsentrasi yang paling efektif dalam memperbaiki limbah cair tekstil. Sedangkan perlakuan
secara biologi dengan memakai aerobik biofilter bertujuan untuk mengetahui kemampuan
mikrobia penyusun lumpur aktif dalam menguraikan senyawa organik yang terdapat di dalam
limbah cair tekstil. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan dalam bentuk tabel,
kemudian dianalisis dengan analisis Varian dalam Rancangan Acak Lengkap (CRD) dengan
tingkat kepercayaan 95% dan uji LSD untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata.
Hasil penelitian dengan koagulan nitia yang paling efektif adalah 1 gr/l, yaitu dapat menurunkan
BOD dari 510 mg/l berubah menjadi 127 mg/l, COD dari 4885,5 mg/l menjadi 500,4 mg/l atau
87,7 %, SS dari 437,7 mg/l menjadi 50,18 mg/l atau 88,5%, senyawa organik dari 602,8 mg/l
menjadi 103,4 mg/l atau 82,8 % dan pH dari 8,6 menjadi 6,6. Sedangkan perlakuan dengan
memakai aerobik biofilter pada jam ke 48 besarnya penurunan BOD adalah 20,8 mg/l atau
83,5% , COD 70,6 mg/l atau 85,8%, SS 15,7 mg/l atau 69,0%, senyawa organik 30,6 mg/I atau
74,7%.Pengolahan limbah cair tekstil secara kimia dan biologi dengan memakai aerobik biofilter
ternyata mampu memperbaiki kualitas limbah cair, sehingga dihasilkan air limbah yang jernih
dan dapat menurunkan senyawa organik, BOD, COD dan SS sehingga tidak menyebabkan
pencemaran air.xiii
Kain yang akan diproses printing maupun dyeing harus memenuhi syarat agar zat pewarna bisa
menyerap keserat kain dengan sempurna dan menghasilkan warna yang solid dan berkualitas.
Adapun prosesnya melalui beberapa tahapan yaitu:
Singeing
Desizing
Scouring
Bleaching dan
Mercerizing dan ataucousticsizing dll.
Dalam tulisan ini proses akan dibedakan berdasarkan jenis kain maupun peruntukannya dan saya
akan bahas proses kain jenis Cotton, Cotton spandex, Rayon, TC, CVC dimulai dari proses
persiapan kain grey
Singeing adalah proses membakar bulu-bulu yang ada dipermukaan kain maupun disela-sela
ditimbulkan karena adanya tegangan dan gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan.
Pada proses produksi bulu-bulu ini mempengaruhi mutu hasil proses produksi, baik untuk
putihan, dyeing ( pencelupan ) maupun Printing maka bulu-bulu tersebut harus dihilangkan
dengan proses bakaran bulu.
Kain yg akan dibakar bulu-bulunya harus melalui dua posisi sikat yg lembut terlebih dahulu agar
bulu-bulunya berdiri sebelum melewati nyala api. Pembakaran bulu ini menggunakan api dari
pencampuran udara dengan gas, tekanan gas antara 6 mBar s/d 18 mbar tergantung dengan
kecepatan kain yg lewat dipermukaann api dan ketebalan kain Sedangkan tekanan udara sekitar
80mBar s/d 100 mBar. Kecepatan kain yg melewati permukaan api antara 35m/menit s/d 130m/
menit. Nyala api harus berwana biru kehijauan dan kesan tajam, api berwara kuning
menghasilkan pembakaran kurang sempurna karena api tidak bisa menembus anyaman kain dan
akibatnya bulu-bulu itu akan muncul kembali ketika proses berikutnya.
bertujuan untuk menghilangkan kanji yg terdapat pada bahan berasal dari proses pertenunan.
Karena kanji itu penghambat proses pewarnaan, dengan adanya kanji kain tidak bisa menyerap
cairan apapun dan hanya mengambang seperti air disiramkan ke daun talas. Kandungan kanji
harus benar- benar bersih dari kain agar bisa menyerap cairan atau zat warna dengan cepat
karena saat proses produksi dyeing maupun printing pada kecepatan sampai 60m/menit harus
bisa menyerap pewarna. Kain yang akan dihilangkan kanjinya dimasukan kedalam bak cairan yg
berisi enzim pada temperature 85-90 C secara kontinu melalui roll padder ( diperas ) dengan
pick up > 100% agar cairan enzim tetap basah langsung ke beatcher digulung dengan panjang
bisa mencapai +/_ 5000 m. Selanjutnya kain yang telah digulung dalam beatcher dandibungkus
plastic ( dibacem/diperam ) kemudian diputar dengan kecepatan 8 m/menit selama minimal 8
jam. Putaran beatcher bertujuan cairan tidak turun habis namun bergerak merata diseluruh kain
hingga waktu yg telah ditentukan. Setelah waktunya mencukupi kain tersebut dicuci dengan
menggunakan air panas 95 C sampai bersih dan sudah tidak ada lagi kandungan kanji dikain.
Pada saat ini proses Singeing ( bakar bulu ) dan desizing ( penghilangan kanji ) merupakan
proses semi kontinyu yaitu Kain masuk kemesin bakar bulu melalui sikat dilanjutkan
pembakaran bulu lalu masuk larutan enzim dipad ( peras ) dan digulung pakai roll / dibatcher.
Batcher diambil dari mesin di bawa kepemutar batcher lalu dibungkus plastic dan kemudian
diputar ( dibacem ) dengan kecepatan 8 m/menit selama minimal 8 jam.
Resep Enzyme
Enzyme
Pembasah
Squestering
Pembasaha berfungsi memudahkan Enzyme masuk keserat kain dengan cepat Squestering
berfungsi membantu netralisir kandunga Fe yg ada air maupun dikain agar saat proses scouring
tidak terjadi pinhole, meskipun sa'at proses scouring tetap memakai squestering
Proses Bleaching
Proses bleaching bertujuan menghilangkan biji- biji kapas, pigmen-pigmen warna alami pada
serat kapas yang berwarna cream kecoklatan menjadi putih.
dilanjutkan ke washer 4 dengan temperature 900C - 950C. Proses dibox steamer tersebut diatas
adalah proses scouring dan Bleaching bersamaan.
Dari washer 4 masuk ke washer 5 yang terdiri dari tiga bagian yaitu sekatan pertama air dipanasi
dengan temperature sekitar 60 C agar tidak memanasi sekatan kedua yang airnya tidak boleh
panas karena sekatan kedua berisi asam yang mudah menguap bila pada temperature panas.
Fungsi asam disini bertujuan untuk menetralisir kain yang masih bersifat alkali ketika proses
scouring dan bleaching menjadi netral PH 7 selanjutnya masuk kesekatan ketiga yaitu
pembilasan dengan air tanpa dipanaskan. Lalu keluar dengan batching atau melalui plaiter masuk
kelori. Hasil proses scouring dan bleaching diambil sempelnya dan diuji yaiti masih adakah
kanjinya, biji kapasnya, keasamannya, penyerapannya dan putihnya.
Mercerized
Proses Mercerized / coustisasi bertujuan meningkatkan kualitas kain cotton dan rayon.
Kain Cotton yang akan diproses mercerized terlebih dahulu diproses bakar bulu, buang kanji,
scouring dan bleaching. Kain Cotton dimasukan kedalam larutan soda coustic ( NaOH ) kadar
tinggi 26 Be - 300Be dalam waktu 40 detik akan mengakibatkan serat menggelembung berbentuk
silinder yang sebelumnya serat tersebut bisa berbentuk pipih atau bulat-bulat macam kacang (
melintir ) kearah lebar dan menyusut kearah panjang karena tegangan arah panjang tidak terjadi,
Penggelembungan akan sempurna bila diberitegangan ( tension pada tenter mesin mercerized )
kearah lebar selebar kain asal dari weaving setelah dicuci dengan menyemprotkan air panas dan
divacum. Pencucian harus bersih dari kandungan alkalinya sebelum masuk kebak pencucian
berikutnya. Kadar air dibak berikutnya kira kira tinggal 30Be. Pemberian tegangan selebar kain
asal bertujuan lebar kain pada saat proses sampai akir tidak mengalami banyak penyusutan lebar
dari ukuran yang sebenarnya. Hasil Kain Proses mercerized akan diperoleh sbb:
Penggelembungan serat kain akan meningkatkan daya serap terhadap zat warna.
Daya serap naik menjadikan zat warna terserap keseluruh serat dan warna menjadi
solid.
Bab iii
Kesimpulan
PT. Samitex Sewon adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kain,
yang ternyata banyak sekali menghasilkan limbah cair, yang apabila tidak dilakukan pengolahan
terlebih dahulu, dapat menyebabkan pencemaran air, karena tingginya kandungan BOD, COD,
SS, senyawa organik dan pH serta menimbulkan bau yang tidak enak. Penelitian ini merupakan
perpaduan pengolahan limbah cair secara kimia dan biologi. Dengan memakai aerobik biofilter
ternyata mampu memperbaiki kualitas limbah cair, sehingga dihasilkan air limbah yang jernih
dan dapat menurunkan senyawa organik, BOD, COD dan SS sehingga tidak menyebabkan
pencemaran air.xiii. Pembuatan kain textil pun dibuat dengan bebrapa tahap yaitu:
Singeing
Desizing
Scouring
Bleaching dan
DAFTAR PUSTAKA
Kainmurah-berkualitas.blogspot.com