Anda di halaman 1dari 2

BURUNG ENGKUK

Di sebuah desa tinggallah seorang anak kecil di sebuah rumah bersama kedua
orang tuanya ia bernama jaekuk. Desa itu dekat dengan hutan belantara
Di hutan banyak sekali binatang, singa, harimau, gajah ular dll
Di beri nama jaekuk Karena ia lahir saat orang tuanya mendapat rezeki panen
jahewana yang sangat berlimpah
Si bapak: wah senenge yo mbok ne kita punya anak yang lucu, semoga anak ini
kelak dadi anak seng berguno yo
Si mbok : iyo pak Alhamdulillah, oh iyo pak ini anaknya dikasih nama opo yo?
Si bapak: eeehmmm opo yo, (sejenak berpikir) aha aq tahu jaekuk, iya jaekuk
karena kita panen jahewana sangat banyak mbokne
Jaekuk sangat dimanja kedua orang tuanya, karena mereka sudah lama belum
punya anak. Lahirnya jaekuk kini menjadi obat rindu, manjadi penyemangat disaat
usai bekerja seharian
Maka dari itu mereka selalu mnuruti apa yang menjadi keinginan jaekuk, apapun
taruhananya mereka pasti akan memenuhi permintaannya
Jaekuk: pak e aku minta baju baru, pada hari yang lain, mbok ne aku minta sepeda
Bahkan ia selalu meminta sesuatu yang sama dengan apa yang dimiliki oleh
temennya
Pada Suatu hari, jaekuk ngambek setelah melihat temennya memiliki anak ayam
alas, saat itu jaekuk tidak sabar menunggu kedatnagan orang tuanya
Jaekuk : heeeeeeh mana si mbok dan si bapak e dari tadi kok gak pulang-
pulang, biarin aja nanti kalo mereka pulang aku akan meminta ayam
Benar saja teman, jaekuk langsung berlari dan mendekat saat melihat orang
tuanya pulang dari kerja
Jaekuk : heeeh heeeh heeeeh lama sekali si bapak dan simboke pulangnya,
heeeeh ehhhheeeh
Si mbok : ada apa to nggeeer nggeeer jaekuk anakku, tiba tiba koku dah ehek
ehek, belum istirahat wes ditangisi, ada apa?
Jaekuk : pokoknya nanti malam aku harus punya ayam jago liring kuning,
ayam jago seperti miliknya cindelaras, heeehhhh ehhheeeehh (sambal nagnis
manja namun keras)
Si bapak:hoooo anak ini kalau minta mom sak dek sak nyet kudu dituruti, gak mau
di tunda, lak koyok sulapan ae
Malam itu kedua orang tuanya terpaksa pergi ke hutan larangan demi anak
kesayangannya
perlahan lahan mereka keluar rumah agar tidak ketahuan jaekuk
Si mbok: pelan pelan pak e pelan pelan, takut jaekuk terbangun
Sepeninggal kedua orang tuanya jaekuk tidak berani di rumah sendirian, dengan
terpaksa ia ke hutan untuk menyusul orang tuanya
Jaekuk : ini simbok sama bapak e kok lama ya di hutan gak pulang-pulang, aku kan
takut sendirian di rumah, kalo sendiri jadi makan sendiri, mandi sendiri, tidur
sendiri kalo sendiri nanti ada hantu hi hi hi takut

Selama berhari-hari kemudian kedua orang tuanya dan jaekuk sendiri seorah
hilang ditelan bumi.
Penduduk seisi desa akhirnya bersepakat mencari ketiganya
penduduk: Jaekuk, Jaekuk Oooaaaalah Kalian Dimana, Si Mbok, Mbok Dimana
Pencarian sudah dilakukan hingga berhari-hari namun tidak membuahkan hasil
Akhirnya pencarian harus diakhiri karena penduduk tidak memperoleh tanda-
tanda mereka keberadaan mereka
Mendadak salah seorang penduduk mendengar anak laki-laki yang memanggil
manggil si mboknya. Suara panggilan itu mirip suara jaekuk yang mereka kenal,
namun anehnya suara itu lama lama berubah menjadi suara burung malam
Mereka menamakan burung engkuk karena mirip jaekuk yang mencari simboknya

Anda mungkin juga menyukai