Anda di halaman 1dari 32

PRESENTATION SECTION TITLE

TANTANGAN PENGELOLAAN SDA


DI KEPULAUAN SULAWESI TENGGARA
Haeruddin C. Maddi
Kepala Balai BWS Sulawesi IV Kendari

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


DIRETORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI IV KENDARI

1
CURRICULUM VITAE

PRESENTATION SECTION TITLE


Nama : Dr. Ir. Haeruddin C. Maddi, ST., M.Si., IPU.
Tempat Tanggal Lahir : Toli-Toli, 2 Juni 1967
Pendidikan : S1, Teknik Sipil Muhammadiyah Makassar
Pendidikan Profesi Keinsinyuran, Universitas Brawijaya Malang
S2, Teknik Perencanaan Pengembangan Wilayah, Univ. Hasanuddin
Research, River and Sabo Engineering, The University of Tokyo, Japan
S3, Teknik Sipil Universitas Hasanuddin.

Riwayat Pekerjaan:
• Asisten Perencanaan Teknik Proyek Induk PWS Jeneberang
• Pinsubpro Wilayah I Proyek Air Baku PWS Jeneberang
• Asisten Teknik Proyek Air Baku PWS Jeneberang
• Pemimpin Bagian Proyek Perencanaan PWS Jeneberang
• PPK Pengendalian Sedimen Bawakaraeng BBWS Pompengan-Jeneberang
• Kepala Seksi Danau dan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang
• Kepala Satuan Kerja PJSA BBWS Pompengan-Jeneberang
• Kepala Satuan Kerja PJPA BBWS Pompengan-Jeneberang
• Kepala Bidang PJPA BBWS Pemali-Juana Semarang
• Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari

International Course: 1. University of Tokyo, Japan, 2005


2. Thailand, Bangkok, 2006
3. Regional Development, Singapore 2007
4. University of Kyoto, Japan 2008
5. Tokyo University of Technology, 2009
6. Disaster Course Japan Radio System, Japan 2010
7. ICID Conferences, Guanju-Korea Selatan, 2014
8. ICID Conferences, Mexico City 2017

Internasional Seminar: 1. Pemakalah pada Pertemuan International di University of Tokyo, 2009


2. Pemakalah pada Pertemuan Internasional di Universitas Gadjah Mada, 2010
3. Pemakalah pada Seminar Internasional Teknik Sipil UNHAS 2017
4. Pemakalah pada International Conference ICID Mexico 2017

Organisasi: 1. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI), 2. Persatuan Insinyur Indonesia (PII), 3. Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), 4. Komite Nasional
Indonesia Bendungan Besar (KNIBB), 5. Asosiasi Internasional Sabo dan Erosi, 6. Komite Nasional Indonesia Irigasi dan Drainase (KNINACID). 2
PRESENTATION SECTION TITLE

GAMBARAN UMUM
PENTINGNYA
PENGELOLAAN SDA PADA
PULAU-PULAU KECIL

3
LANDASAN HUKUM
UU NO. 17/2019 TENTANG SUMBER DAYA AIR
PENDAYAGUNAAN SDA PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
▪ Peraturan Pemerintah Nomor 43/2008 Tahun ▪ Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007
2008 tentang Air Tanah tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
▪ Keputusan Presiden Nomor 26/2011 Tahun Pulau-Pulau Kecil, dan perubahannya
2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah ▪ UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan
▪ Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Bencana
Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai ▪ Keputusan Presiden No. 6 tahun 2017
▪ Permen PUPR No. 09/PRT/M/2015 tentang tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar
Penggunaan SDA ▪ PP No. 21/2008 tentang Penyelenggaraan
▪ Permen PUPR No. 06/PRT/M/2015 tentang Penanggulangan Bencana
Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air ▪ Permen PU No. 16/PRT/M/2013 tentang
dan Bangunan Pengairan Pedoman Penanggulangan Darurat Bencana
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Akibat Daya Rusak Air
Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2006 ▪ Permen PUPR No. 07/PRT/M/2015 tentang
Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategis Pengamanan Pantai
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (KSN-SPAM)
▪ Permen ESDM Nomor 31 Tahun 2018
tentang Pedoman Penetapan Zona
Konservasi Air Tanah
4
4
Jumlah Pulau dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) per Provinsi
PRESENTATION SECTION TITLE

331 (7)
34 (2)
232 (3) 287 (12)
1994 (22)
161 (4) 419 (2) 123 856 (1)
243
211 (3) 15 1632 (3) 4108 (3)
64
556 41
23 172
10 (2) 527 556 (9)
314
132 (1)
110 1286 (19)

81 (3) 30 (2) 72 (1)


431 (3) 33 (1) 407 (1)
33
Sumber: Jumlah Pulau berdasarkan Statistik Indonesia 2020, BPS 532 (7)
Pulau-pulau kecil terluar berdasarkan Keppres No. 6 Tahun 2017 5
*Pulau kecil adalah pulau dengan luas dibawah atau sama dengan 2.000 Km²
Potensi dan Ancaman Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia
PRESENTATION SECTION TITLE
Nilai Strategis pengembangan
ekonomi nasional

Wilayah
Sea Level Rise
Nasional/ Batas negara berkurang
Geopolitik

Pemukiman
Pariwisata
World Class Eksploitasi
berlebihan
Kerusakan ekosistem Global Warming &
Climate Change

Perikanan
Pelabuhan
Gelombang
Tinggi
Kerusakan pantai
Pertambangan dan infrastrukturnya
6
PRESENTATION SECTION TITLE

KONDISI HIDRO-
OSEANOGRAFI DAN
SUMBER DAYA AIR

7
Hidro-Oseanografi
PRESENTATION SECTION TITLE
Karakteristik Pasang Surut

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=mJorZMT6W3M&t=6s

Untuk wilayah Sulawesi Tenggara umumnya tipe pasang surut semi-diurnal dengan
Amplitudo Pasang Surut amplitudo pasang surut khususnya daerah kepulauan sebesar 50-70 cm dengan
untuk komponen M₂ (bulan) tunggang pasang surut berkisar antara 100-140 cm
Sumber: Ray, R.D., G.D. Egbert, and S.Y. Erofeeva. 2005. A brief overview of tides in the Indonesian seas. Oceanography 18(4):74–79 8
Hidro-Oseanografi
PRESENTATION SECTION TITLE
Karakteristik Arus Laut
Asian Monsoon (Muson Barat) Australian Monsoon (Muson Timur)

December, January, February June, July, August

Arus lemah dengan kecepatan 0-4 m/dtk di Arus lemah dengan kecepatan 0-4 m/dtk di
sekitar Laut Banda dan arus sedang dengan sekitar Laut Flores dan arus sedang dengan
kecepatan 4-8 m/dtk di sekitar Laut Flores kecepatan 4-8 m/dtk di sekitar Laut Banda

Sumber: Haryo Daruwedho, Bandi Sasmito, Fauzi Janu A.. 2016. Analisis Pola Arus Laut Permukaan Perairan Indonesia 9
dengan Menggunakan Satelit Altimetri JASON-2 Tahun 2010-2014. Jurnal Geodesi UNDIP Vol 5, Nomor 2/2016
Hidro-Oseanografi
PRESENTATION SECTION TITLE
Karakteristik Arus Laut
Peralihan Muson Timur ke Muson Barat Peralihan Muson Barat ke Muson Timur

March, April, May September, October, November

Pergerakan arus tidak teratur, kecepatan arus Pergerakan arus tidak teratur, kecepatan arus
umumnya lemah antara 0-4 m/dtk umumnya lemah antara 0-4 m/dtk

Sumber: Haryo Daruwedho, Bandi Sasmito, Fauzi Janu A.. 2016. Analisis Pola Arus Laut Permukaan Perairan Indonesia 10
dengan Menggunakan Satelit Altimetri JASON-2 Tahun 2010-2014. Jurnal Geodesi UNDIP Vol 5, Nomor 2/2016
Hidro-Oseanografi
PRESENTATION SECTION TITLE
Karakteristik Gelombang di Indonesia

Sumber: Kurniawan, Roni. & Khotimah, Mia (2016). Ocean Wave Characteristics in Indonesia Waters for 11
Sea Transportation Safety and Planning. IPTEK The Journal for Technology and Science. Vol 26. No. 1
Hidro-Oseanografi
PRESENTATION SECTION TITLE
Karakteristik Gelombang di Indonesia

Sumber: Kurniawan, Roni. & Khotimah, Mia (2016). Ocean Wave Characteristics in Indonesia Waters for 12
Sea Transportation Safety and Planning. IPTEK The Journal for Technology and Science. Vol 26. No. 1
Hidro-Oseanografi
PRESENTATION SECTION TITLE
Prediksi Kenaikan Muka Air Laut

13
Karakteristik DAS Pulau Kecil 2 3

PRESENTATION SECTION
1
TITLE
1
P.Wawonii, Kab. Konawe P. Kabaena, Kab. Bombana,
3 Kepulauan, Luas 715 Km² Luas 873 Km². Penduduk
Penduduk 7.000 jiwa 31.210 jiwa
Tiworu Kepulauan, Kab.
2 4 Muna Barat, Luas 77,9 Km²,
5 Penduduk 7.215 jiwa

5 P. Wangi-Wangi
4
P. Batu Atas Kab. Buton
• Luas DAS cenderung kecil (dibawah 100.000 Ha) atau Selatan, Luas 7,18 Km²,
sangat kecil (dibawah 10.000 Ha) Penduduk 8.715 jiwa
• Bentuk lahan coral reefs tersusun dari batu gamping, P. Kaledupa

Napal, batu pasir, filit, ultra basa dan sedimen marin P. Tomia
• Alur sungai kecil dan pendek, infiltrasi rendah
• Sungai cenderung intermitten
P. Binongko

P. Wangi-Wangi, Kab.
Wakatobi, Luas 448 Km²,
Penduduk 49.347 jiwa 14
POTENSI HIDROLOGI DAN AIR TANAH
PRESENTATION SECTION
PERBANDINGAN CURAH HUJAN RATA-RATA TITLE
MAKSIMUM DI DARATAN & KEPULAUAN
120
103
98 97
100 92

80 74
64 65
mm

60
44 45 44 43
38 38 40 40 39
40 34 32 33
26 23
16
20
8 8

0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Jul Agst Sep Okt Nov Des
Bulan

Stasiun Motaha, Kab. Konawe Stasiun Pada, Kab. Buton

Sumber : Unit Hidrologi, BWS Sulawesi IV Kendari

Tedapat 10 Potensi CAT (Cekungan Air Tanah) yaitu


1. CAT Baubau; 6. CAT Bangbon;
2. CAT Kaliwinti; 7. CAT Lambele;
3. CAT Lasalimu; 8. CAT Ereke;
4. CAT Lebo; 9. CAT Labuhan Tobelo
5. CAT Konde; 10. CAT Muna
15
Sumber : Pola PSDA WS Buton dan WS Muna
1 2 3 4 5

PRESENTATION SECTION TITLE


P. Wangi-Wangi

P.Wawonii, Kab. Konawe P. Batu Atas Kab. Buton P. Kaledupa


Kepulauan, Luas 715 Km² Selatan, Luas 7,18 Km²,
Penduduk 7.000 jiwa Penduduk 8.715 jiwa P. Tomia
P. Kabaena, Kab. Bombana,
Luas 873 Km². Penduduk
31.210 jiwa
Tiworu Kepulauan, Kab. P. Binongko
Muna Barat, Luas 77,9 Km²
Penduduk 7.215 jiwa P. Wangi-Wangi, Kab.
Wakatobi, Luas 448 Km²,
Penduduk 49.347 jiwa
Kendala khas pulau kecil:
• Ukuran kecil (smallness), zonasi pada kepulauan harus hati-hati
• Isolasi, akses menuju pulau sulit
• Ketergantungan (dependence), bahan-bahan pokok hingga material pembangunan didatangkan dari luar daerahnya
karena tidak tersedia dilokasi
• Kerentanan (vulnerability), rawan gelombang tinggi dr samudera, climate change, potensi sumber daya air yang relatif
lebih kecil, kondisi infrastruktur belum baik

16
PRESENTATION SECTION TITLE

PENGELOLAAN SDA DI
KEPULAUAN WILAYAH
SULAWESI TENGGARA

17
LUAS WILAYAH VS JUMLAH PENDUDUK
PRESENTATION SECTION TITLE
Data Statistik Daerah Kepulauan Provinsi
Sulawesi Tenggara
9.948,11 Km2
(26,13 % Luas Provinsi Sulawesi Tenggara)

VS
981.431 Jiwa
(36,29% Penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara
Luas Wilayah Jumlah Penduduk
No Kab/Kota
(Km2) (Jiwa)
1 Buton 1.213 102.641
2 Muna 1.922 224.099
3 Wakatobi 560 95.892
4 Buton Utara 1.865 64.072
5 Konawe Kepulauan 868 34.219
6 Muna Barat 1.023 81.624
7 Buton Tengah 958 93.091
8 Buton Selatan 510 80.784
9 Kota Bau-Bau 221 171.802
10 Bombana (Pulau Kabea) 809 33.207
Jumlah 9.948 981.431
Sumber : Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2020
Jumlah Sulawesi Tenggara 38.068 2.704.737 18
KEBUTUHAN AIR BAKU
PRESENTATION SECTION TITLEData Infrastruktur Air Baku Terbangun No Kota/ Kabupaten Kecamatan Desa/ Kelurahan
Debit
(l/det)
Sumber
1 Kab. Buton Utara Kulisusu Barat Mekar Jaya 2 Air Tanah
2 Kab. Buton Lasalimu Sumber Sari 2 Air Tanah
3 Kab. Buton Kapontori Wakalambe 2 Air Tanah
4 Kab. Buton Kaisabu Kaisabu 50 Sungai
5 Kab. Buton Pasar Wajo Wakoko 90 Mata Air
6 Kab. Buton Sorowolio Sorowolio 50 Sungai
7 Kab. Buton Selatan Kadatua Lipu 2 Air Tanah
8 Kab. Buton Selatan Kadatua Uemaasi 2 Air Tanah
9 Kab. Buton Selatan Kadatua Lipu 2 Air Tanah
10 Kab. Buton Selatan Batu Atas Batu Atas Timur 2 Air Tanah
11 Kab. Buton Selatan Kadatua Waonu 2 Air Tanah
TOTAL Kebutuhan 12 Kab. Buton Selatan
13 Kab. Buton Selatan
Lapandewa
Sampolawa
Lapandewa
Gunung Sejuk - Tira
40
30
Mata Air
Mata Air
1.666 liter/detik 14 Kab. Buton Selatan Sampolawa
Bahari
Tondobulu 40 Mata Air
15 Kab. Muna Batu Kara Moolo 2 Air Tanah
Jumlah Penduduk Kebutuhan Air Baku 16 Kab. Muna Bonea Matombura 30 Mata Air
No Kab/Kota 17 Kab. Muna Katobu Laende 72 Sungai
(Jiwa) (liter/detik) 18 Kab. Konawe Kepulauan Wawonii Tengah Lampeapi 2 Air Tanah
1 Buton 102.641 174 19 Kab. Wakatobi Wangi-Wangi Numana 20 Mata Air
2 Muna 224.099 380 20 Kab. Wakatobi Wangi-Wangi Matahora/pukambua 15 Mata Air
3 Wakatobi 95.892 163 21 Kab. Wakatobi Wangi-Wangi Numana-Wungka 15 Mata Air
22 Kab. Wakatobi Kaledupa Tanumeha 10 Mata Air
4 Buton Utara 64.072 109 23 Kab. Wakatobi Binongko Langongga 10 Mata Air
5 Konawe Kepulauan 34.219 58 Jumlah 492
6 Muna Barat 81.624 139 Sumber : SIATAB
7 Buton Tengah 93.091 158
8 Buton Selatan 80.784 137 TOTAL Terbangun 492 liter/detik
9 Kota Bau-Bau 171.802 292
10 Bombana (Pulau Kabea) 33.207 56
(10 Air Tanah, 13 Air Baku Mata Air & Sungai)
19
Jumlah 981.431 1.666
KEBUTUHAN AIR BAKU
PRESENTATION SECTION TITLE
Perencanaan dan Program Air
Baku 2020-2024

Sumur Air Tanah untuk Air Baku


100 liter/detik
(50 Titik)

Air Baku
780 liter/detik
(Mata Air, Sungai, ABSAH)

Sumber : RENSTRA 2020-2024 BWS Sulawesi IV Kendari

Total Kapasitas sampai 2024


1.372 liter/detik
(Kebutuhan tahun 2024 sebesar 1.666 liter/detik)
Backlog sebesar 294 liter/detik 20
SKEMA PENYEDIAAN AIR BAKU PERMUKAAN DAN AIR TANAH
PRESENTATION SECTION TITLE

https://jzcacayuran.wordpress.com/ 21
https://filterpenyaringair.com/
KONSEP & TIPIKAL DESAIN ABSAH
PRESENTATION SECTION TITLE

Bak Pemasukan Air

Bak Pengambilan Air

Bak Penyaringan Air

Sumber : Tim Unit Desain BBWS Bengawan Solo 22


KEBUTUHAN PENGAMAN PANTAI
PRESENTATION SECTION TITLE
Data Infrastruktur Pengaman Pantai di Kepulauan Wilayah Sulawesi
No. Nama Pantai Kabupaten/Kota
Tenggara
Kecamatan Jenis Bangunan
Panjang
Rencana
Terbangun Kebutuhan
(Km) (Km)
(Km)
1 Sampolawa Buton Selatan Sampolawa Tanggul Laut 0,93 0,93 -
2 Katilombu Buton Selatan Sampolawa Tanggul Laut 1,22 1,22 -
3 Bahari Buton Selatan Sampolawa Breakwater 1,13 0,77 0,37
4 Batauga Buton Selatan Batauga Tanggul Laut 1,45 1,25 0,20
5 Bandar Batauga Buton Selatan Batauga Tanggul Laut 2,20 - 2,20
6 Pasar wajo Buton Pasar wajo Tanggul Laut 0,24 0,24 -
7 Kancinaa Buton Pasar Wajo Tanggul Laut 0,45 0,45 -
8 Sampuabalo Buton Siotapina Tanggul Laut 0,74 0,44 0,30
9 Kombewaha Buton Siotapina Tanggul Laut 0,62 0,34 0,28
10 Konawe Kepulauan Konawe Kepulauan Wawonii Utara Tanggul Laut 7,95 0,33 7,61
11 Matahora Wakatobi Wangi-Wangi Breakwater 0,46 0,26 0,20
12 Waha Wakatobi Wangi-Wangi Tanggul laut 1,80 0,60 1,20

TOTAL Rencana 13
14
Kapota
Raha
Wakatobi
Muna
Wangi-Wangi
Duruka
Breakwater
Tanggul Laut
1,10
1,09
-
0,49
1,10
0,60

27,99 Km 15 Pantai Desa Terapung dan Desa


Kanapa-napa
16 Pantai Kel. Mawasangka dan Kel.
Buton Tengah Mawasangka Breakwater 0,60 - 0,60

Buton Tengah Mawasangka Breakwater 0,80 - 0,80


Watolo
17 Desa Napa Buton Tengah Mawasangka Breakwater 0,60 - 0,60

TOTAL Terbangun 18 Desa Kance Bungi


19 Desa Waara dan Desa One
Buton Tengah

Buton Tengah
Mawasangka

Mawasangka
Breakwater

Breakwater
0,90

0,40
-

-
0,90

0,40

7,30 Km 20
21
Waara
Pantai Pasi Padangan
Pantai Maginti
Muna Barat
Muna Barat
Maginti
Maginti
Breakwater
Breakwater
0,55
0,80
-
-
0,55
0,80
22 Pantai Mandike Muna Barat Tiworo Utara Breakwater 0,20 - 0,20
23 Pantai Bangko Muna Barat Maginti Breakwater 0,15 - 0,15

TOTAL Kebutuhan 24
25
Pantai Tasipi
Pantai Katela
Muna Barat
Muna Barat
Tiworo Utara
Tiworo Kepualauan
Breakwater
Breakwater
0,25
0,10
-
-
0,25
0,10

20,69 Km 21 Pantai Bokori Konawe


Jumlah
Soropia Breakwater 1,28
27,99
-
7,30
1,28
20,69

23
Dasar Pertimbangan
Perencanaan Detail Pengaman Pantai
(berdasarkan Permen PUPR No. 7/PRT/M/2015 tentang Pengaman Pantai)

Kelestarian
dan
Komponen
alami Pantai
Dampak
Estetika/ Lingkungan
Keindahan yang
ditimbulkan
Perencanaan
Detail
Pengaman
Pantai
Kondisi Kondisi Sosial
Politik/ Ekonomi
Kelembagaan Masyarakat
Peraturan
Perundang-
undangan
terkait
24
Tahapan Perencanaan Detail Pengaman Pantai
(berdasarkan Permen PUPR No. 7/PRT/M/2015 tentang Pengaman Pantai)

INVENTARISASI RENCANA DETAIL

Pemilihan Detail
Identifikasi Pengumpulan Pengolahan
Pra-Desain
Alternatif Desain
Masalah Data Data Pengaman Pengaman
Pantai Pantai
Pengembangan
Perlindungan Alternatif Perhitungan
Masyarakat Perlindungan Struktur
Data Primer Buatan
1. Pemetaan Data Primer Kriteria Desain

Erosi, Abrasi, dan Akresi 2. Hidro-oseanografi


Gambar Rencana
3. Mekanika Tanah Tata Letak
Perlindungan Fasilitas 4. Sosial Ekonomi Perlindungan
Umum, sosial atau Alami
5. Lingkungan Bentuk Pengaman
Kawasan ekonomi Pantai Spesifikasi
tinggi/nilai Teknis
sejarah/strategis Data
nasional Material
Sekunder
Adaptasi Volume dan
Pendangkalan Muara Sungai
Data Sekunder Pertemuan Biaya
Konsultasi Publik
25
Dokumentasi kerusakan
Pemilihan Alternatif Bangunan Pengaman Pantai pantai di Kab. Wakatobi

Kemampuan
restorasi
Kecocokan pantai secara Kemampuan
untuk tempat alami menahan
sandar dan
transpor
belindung
menyusur
perahu
pantai
nelayan
Pantai Kapota
Kemampuan
menahan
Biaya
Pemeliharaan
Kriteria transpor
Pemilihan tegak lurus
pantai
Alternatif
Bangunan
Kemampuan Pantai Waha
melindungi
Biaya
pantai dari
investasi
serangan
gelombang

Kemudahan
Estika
pelaksanaan

Pantai Matahora
26
Pengaman Pantai di Kab. Wakatobi

Pengaman Pantai Matahora Pengaman Pantai Waha

Pengaman Pantai Kapota 27 27


Pengaman Pantai Matahora,
Kab. Wakatobi, Prov. Sulawesi Tenggara (T.A. 2019)

Bandara Matahora, Wakatobi

Desa
Matahora

Pengaman Pantai Matahora,


Breakwater sepanjang 256 meter
dengan kubus beton yang disusun
acak.
Menurut Balai Taman Nasional,
struktur breakwater merusak biota 28
28
dan terumbu di dasarnya
Pembangunan Pengaman Pantai Waha,
PRESENTATION SECTION TITLE
Kab. Wakatobi, Prov. Sulawesi Tenggara (T.A. 2020)
LOKASI: 5°15’16” S, 123°31’26,67” E
Rencana 2021
Eksisting
Integrasi Pengaman Pantai Kabupaten 1
dengan multi-sektor Rehab.
2021 Desa Koroeonowa

Eksisting 2007 2
Per. Kaki 2021
Rehab. 2021
3
Pelaksanaan
2020
Eksisting 4
BPBD
Per. Kaki
2021
5

Pelaksanaan Desa Waha


2020 6

Rencana 2021
7

Desa Wapia-Pia 29
CONSTRUCTION Lahan yang terbatas
memerlukan kerja sama
dengan penduduk
Pencetakan Blok sekitar untuk lahan
Heksagon pencetakan heksagon

30
Construction

Pemantauan Pasang
Surut menggunakan
aplikasi untuk efektifitas
waktu kerja dengan
melakukan persiapan
pelaksanaan sebelum
waktu surut
Pasut bulan Juli (kiri) dan Agustus (kanan)

Pekerjaan Pemasangan
dilakukan pada malam
hari saat waktu surut
antara jam 19.00 – 23.00

Pemasangan blok heksagon Pemasangan blok heksagon


31
TERIMAKASIH

32

Anda mungkin juga menyukai