Prosedur Mewasiti
Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
Wasit 1 memberi tanda memulai permainan.
Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati bertujuan
untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
o Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
o Pemain yang bersalah
o iliran memberi bola, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu
kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran memberi bola, sekaligus
memberi tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
1) Kekuasaan Wasit 1
Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
Kekuasaannya mutlak – dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
2) Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan
sewaktu permainan berlangsung.
2) Selama pertandingan :
a. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan dalam permainan, posisi regu, block,
berlaku tidak adil, membawa bola, travelling,jump ball.
b. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
c. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1 harus
memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
3) Sesudah pertandingan.
a. Menandatangani score sheet.
b. Langsung menuju ke ruang wasit.
Tugas Wasit 2
o Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempat waktu set
penentuan.
o Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau
ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
o Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
o Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
o Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan yang sah serta mengawasi
waktunya.
o Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit 1.
o Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.
Wasit perkumpulan
Wasit cabang wilayah
Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
Wasit nasional tingkat A, B, dan C
Wasit kandidat international
Perlengkapan Wasit
Pakaian Seragam :
Celana putih/hitam
Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
Sepatu karet putih
Badge wasit sesuai klasifikasi:
Ø kuning untuk cabang - dikeluarkan cabang
Ø putih untuk Pemda - dikeluarkan Pemda
Ø hijau untuk nasional - dikeluarkan PBVSI Pusat, dan
Ø biru - untuk internasional - dikeluarkan IVBF
Komposisi Wasit
1. Seorang wasit pertama (referee)
2. Seorang wasit kedua (umpire)
3. Seorang pencatat (scorer)
4. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
Prosedur Mewasiti
Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati
bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
Pemain yang bersalah
Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin
.
Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu
kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi
tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
Kekuasaan Wasit 1
Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
Kekuasaannya mutlak - dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan
sewaktu permainan berlangsung.
Sebelum pertandingan :
o Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.
o Melakukan tos.
o Mengawali pemanasan.
Selama pertandingan :
o Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan servis, posisi regu,
block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas net beserta pita horizontalnya,
simultan/bersamaan.
o Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
o Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1 harus
memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
Sesudah pertandingan.
o Menandatangani score sheet.
o Langsung menuju ke ruang wasit.
Tugas Wasit 2
Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempat waktu set
penentuan.
Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan,
kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.Menolak penghentian yang tidak
layak; mengabulkan permohonan yang sah serta mengawasi waktunya.
Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit 1.
Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.
Isyarat Tangan dalam Permainan Aspek Olahraga Bola Besar
Wasit 1 melakukan tugasnya sambil duduk atau berdiri di salah satu ujung net
Kesalahan dari server dan posisi regu yang melakukan servis, termasuk pertabiran
kesalahan dalam memainkan bola
kesalahan di atas net dan paling atas net ( di daerah seberang )
1. Mengawasi posisi pemain, baik selama pertandingan berlangsung atau ketika perpindahan
tempat pada set penentuan.
2. Mengawasi gerak-gerik para pemain cadangan. Selanjutnya, melaporkannya pada wasit I jika
menemukan kesalahan sikap.
3. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di luar lapangan pertandingan ketika
permainan berlangsung.
4. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain yang sudah dilakukan tiap tim, kemudian
melaporkannya pada wasit I dan pelatih tim.
5. Menyetujui permintaan time out yang sah dan mengawasi jangka waktu perlaksanaannya.
6. Menolak pengajuan time out yang tidak sah.
7. Dapat menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, meskipun bukan daerah yang menjadi
tanggung jawabnya, namun tidak boleh menekan wasit I.
8. Menentukan perlu atau tidaknya pengeringan permukaan lantai permainan yang dianggap
basah atau licin.
B. Isyarat Wasit dalam Sepak Bola
I. Syarat-syarat Menjadi Wasit
Untuk menjadi wasit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Berbadan sehat menurut keterangan dokter (tidak berkacamata, tidak buta warna, dan
penglihatan baik.
2. Umur antara 24 sampai 40 tahun
3. Berijazah SMA atau sederajat.
4. Memahami dan melaksanakan janji wasit
5. Mengetahui dan memahami peraturan sepak bola dengan baik.
c) Wasit Cadangan
1. Menggantikan wasit atau hakim garis apabila ada yang berhalangan.
2. Mengurusi pergantian pemain.
3. Memberi isyarat padawasit jika pertandingan sudah selesai.
4. Mengatur official adan pemain pangganti.
5. Menerima isyarat dari wasit tentang penghentian pertandingan.
6. Memberikan pendapatnya bila diminta oleh wasit utama.
1. Isyarat Wasit
Isyarat wasit dapat berupa peluit dan gerakan tangan, yaitu:
Bunyi Peluit
Bunyi peluit dari wasit umunya ada 2 macam yang didasarkan atas tujuan atau keguanaannya.
Bunyi peluit dua kali pendek yang diikuti panjang, ini digunakan wasit sebagai isyarat dalam
hal-hal sebagai berikut:
- Agar para pemain siap untuk memasuki lapangan permainan.
- Permainan dalam babak 1 selesai.
- Permainan dalam babak 2 selasai.
Bunyi peluit panjang satu kali,ini digunakan wasit sebagai isyarat dalam hal-hal berikut:
- Permainan dapat dimulai.
- Penghentian permainan untuk sementara karena ada kejadian
- Terjadi pelanggaran atas peraturan permainan.
- Bola keluar lapangan.
- Terjadi gol.
- Ada pemain yang cidera.
- Gangguan oleh cuaca atau penonton.
2. Gerakan Tangan
Untuk lebih memperjelas keputusannya isyarat wasit yang berupa bunyi peluit akan diikuti
dengan gerakan tangan sebagai isyarat. Isyarat tangan itu diantaranya:
Mengankat salah satu tangan lurus ke atas baik tangan kanan atau kiri berarti “ terjadi pelanggaran
dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung”.
Mengangkat kedua tangan didepan dada menghadap kebawah dan digerakkan menyilang berarti “
tidak terjadi pelanggaran”.
Kedua tangan menggantung sejajar disamping badan dengan telapak tanganmenghadap kedepan
selanjutnta digerakan ke depan berarti “ meminta pemain untuk mundur ke belakang”.
Salah satu tanganmenunjuk titik tengah berarti “ terjadi bola masuk kegawang/gol secara sah”.
Salah satu tanganmenunjuk ke suatu tempat,sedang tangan yanglain menunjuk ke suatu arah,
berarti “ menunjukkan tempat terjadinya pelanggaran dan arah bola “.
Pada permulaan permainan wasit mengangkat salah satu tangan kea rah hakim garis dan pemain,
berarti “ meminta yang bersangkutan siap untukmemulaipertandingan “.
Istilah Personal foul langkahnyayaitu mengangkat lengan ke atas dengan sikap telapak tangan mengepal.
Istilah Personal foul no free throws langkahnya yaitu menunjuk ke arah pinggir lapangan.
Istilah Free throws penalty langkahnya yaitu dengan menunjuk ke arah free throws line atau garis
tembakan hukuman.
Istilah To designate offender langkahnya yaitu mengangkat jari tangan menunjukkan nomor pemain.
Istilah Pushing langkahnya isyarat bahwa ada dorongan terhadap lawan main.
Istilah Illegal off hands langkahnya isyarat pelanggaran memukul pergelangan tangan lawan.
Istilah Charging langkahnya yaitu kepalan tangan kanan ke arah telapak tangan kiri.
Istilah Foul by team in control of the ball langkahnya yaitu kepalan tangan kanan ke arah basket regu
yang bersalah.
Istilah Technical foul langkahnya bentuk "T" telapak tangan kanan ke depan.
Istilah Intentional foul langkahnya yaitu tangan kiri menopang atau memegang pergelangan tangan
kanan.
Istilah Disoulifying foul langkahnya yaitu kedua kepalan tangan ke atas kepala.
Istilah Double foul langkahnya yaitu kedua kepalan tangan diayunkan bersilang di atas kepala.
Istilah Three free throws langkahnya yaitu tiga jari kedua tangan di acungkan ke atas.
Istilah Two free throws langkahnya yaitu kedua telapak tangan terbuka diacungkan ke atas.
Istilah One free throws langkahnya yaitu telunjuk dari tangan kanan diacungkan ke atas.
One and one penalty langkahnya yaitu kedua telunjuk tangan kanan dan kiri diacungkan ke atas.
Istilah kesalahan Illegal use hand adalah kesalahan yang di lakukan pemain karena memukul salah satu
anggota tubuh lawan.
Istilah kesalahan Blocking adalah menghadang lawan dengan menghalangi pergerakan lawan.
Istilah kesalahan Elbow adalah pelanggaran yang dilakukan karena menyikut lawan.
Istilah kesalahan Holding adalah menarik lawan dengan maksud menguasai bola dari lawan.
Istilah kesalahan Pushing adalah mendorong lawan dengan maksud merebut bola atau mencederai dari
lawan.
Istilah kesalahan Charging adalah kesalahan yang dilakukan karena menabrak lawan yang sudah
menepati posisinya.
Istilah kesalahan Double foult adalah situasi dimana dua pemain yang berlawanan saling melakukan
kesalahan perorangan satu sama lainnya pada waktu bersamaan.
Istilah kesalahan Technical foul adalah kesalahan yang dilakukan tanpa persinggungan seorang pemain
atas suatu prilaku yang dalam suatu kewajaran,tetapi tidak dibatasi:
Istilah kesalahan Unspertman like foul adalah kesalahan perorangan seorang pemain dimana dalam
penilaian wasit bukan merupakan suatu usaha yang dibenarkan untuk memainkan bola seyaitu langsung
di dalam semangat dan maksud dari peraturan.
Istilah kesalahan Disqualifying foul adalah tindakan unsperman like yang menyolok dari seorang
pemain, pemain yang sudah dilarang masuk, pemain pengganti, pelatih, asisten pelatih atau pengikut
regu.
Komponen Kondisi Fisik dalam Cabang Olahraga dan Teknik
Pengukuran – Nya.