Anda di halaman 1dari 24

Analisis Geoteknik Lokasi Interchange Kairagi

Pengolahan Data Gempa

1. Data gempa di ambil melalui website USGS berikut :


https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/
2. Selanjutnya akan mucnul parameter-paremeter dasar gempa, buka advanced options lalu
masukan parameter-parameter yang kita perlukan seperti batas minimum dan maksimum
maqnitude, kedalaman gempa, rentang waktu kejadian gempa, serta titik lokasi dan radius
wilayah yang akan di tinjau.
3. Pada bagian output options, dapat diatur dalam sub-menu format sesuai dengan data yang
ingin dilihat atau diunduh. Untuk pilihan map & list akan ditampilkan peta penyebaran
episenter setiap gempa yaang terjadi beserta daftar gempa tersebut, diambil format CSV
lalu pilih search untuk mengunduh daftar gempa berdasarkan parameter yang telah
dimasukan.

4. Data CSV yang sudah diunduh dibuka menggunakan Ms.Excel lalu bagian kolomnya
diurutkan menjadi Longitude, Latitude, Year, Month, Day, Maqgnitude, Depth, Hour,
Minute.
Konversi Data Gempa

Pengolahan data seperti konversi maqnitudo, dalam penelitian ini skala maqnitude yang
digunakan adalah maqnitude momen (Mw). Pada data gempa yang didapat USGS masih ada tipe
gempa yang perlu dikonversi ke skala Mw, dalam data tersebut ada kolom maqType yang
menunjukan skala maqnitude gempa seperti ”mww” yang merupakan maqnitude momen dan
terdapat “mb” yang berarti maqnitude badan yang masih perlu dikonversi.

Tabel Korelasi konversi antar satuan gempa

Pengolahan Data Gempa dengan ZMAP


Langkah – langkah untuk menampilkan peta seismik adalah sebagai berikut :
a) Buka software Matlab sebagai interface unruk menggunakan Zmap.
b) Untuk membuka ZMAP, folder aktif pada matlab harus dipindahkan ke folder dimana
ZMAP diinstal, setelah itu ketik “zmap” pada command window matlab dan tekan
enter. Setelah itu menu ZMAP akan muncul.
c) Pilih Data Import Filters kemudian pilih ASCII columns kemudian pilih data gempa
yang sudah sesuai dengan format.
d) Setelah itu akan muncul parameter gempa yang bisa diatur sesuai parameter yang
dibutuhkan, setelah parameter diisi sesuai kebutuhan, pilih go untuk menampilkan
peta seismik.
Pemisahan Gempa Utama
Kejadian gempa yang digunakan dalam penelitian ini hanya gempa utama, pemisahan
gempa utama dengan bantuan software Zmap untuk mendapatkan data pada analitis
probabilistik, untuk memisahkan gempa utama dari gempa sebelum dan sesudah gempa utama
digunakan program Zmap.
Pemisahan antara gempa utama (mainshock) dan gempa ikutan (foreshock, aftershock)
dilalukaan sebelum data gempa digunakan untuk penentuan resiko gempa. Caranya seperti
berikut :

a) Dalam tampilan Zmap yang menunjukan peta seismik pilih Ztools pada menu bar
ZMAP pilih Decluster using Gardner & Knopoff dan tekan go
b) Hasilnya akan menampilkan peta seismik yang hanya menunjukan gempa-gempa
utama.
Analisis Kelengkapan Data Gempa
Proses analisis ini dilakukan unruk mengetahui kelengkapan data yang diperlukan dalam
analisis probabilistik yang berupa nilai a-value dan b-value. Berikut langkah-langkah untuk
menganalisis Kelengkapan Data Gempa menggunakan Zmap:

a) Tampilkan peta seismik yang sudah dibuat sebelumnya


b) Pilih Ztools, lalu pilih Analyse Time Series kemudian akan muncul window
Cummulative Number.
c) Pilih Ztools, pilih Mc and b value estimation lalu pilih autimatic setelah itu akan
muncul window Mw-Input Parameter kemudian klik go hasilnya akan muncul nilai
(value) a-b dengan grafik dan kelengkapan data gempa pada window Frequency
Magnitude distribution.

Hasil analisis yang didapat pada lokasi penelitian menunjukan nilai parameter a-value adalah 13 dan
nilai b-value adalah 1.91.
Klasifikasi Data Tanah
Data tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari
tenaga ahli. Data yang digunakan adalah hasil dari pengujian Standard Penetretation Test. Data
yang didapatkan diolah menggunakan bantuan ms.excel.

N-SPT
SOIL DESCRIPTION KEDALAMAN (m)
BH-01
Lanau berpasir warna abu-abu 2.00 4
kehitaman 4.00 14
Lanau keras berpasir sedikit 6.00 24
cadas, warna coklat muda 8.00 37
10.00 40
Lanau berpasir, keras, 12.00 32
warna cokelat kemerahan 14.00 45
16.00 40
Lanau keras sedikit 18.00 46
berlempung, warna 20.00 49
cokelat kehitaman 22.00 52
Lanau keras sedikit 24.00 47
berlempung, warna 26.00 54
cokelat sedikit merah 28.00 54
bata 30.00 60

Selanjutnya data tanah tersebut dikorelasikan untuk mendapatkan nilai kecepatan


gelombang geser tanah rata-rata pada permukaan (Vs), dalam penelitian ini untuk korelasi nilai
N SPT ke vs30 digunakan rumus Seed & Idris (1981) dengan perhitungan kecepatan rata-rata
gelombnag geser menggunakan rumus penentuan tanah dari SNI 1726-2012. Berikut adalah hasil
korelasi N SPT ke vs30 dan kecepetan rata-rata gelombang geser yang di dapat.
N-SPT kecepatan kecepatan rata-rata
KEDALAMAN tebal / kecepatan d
TEBAL (m) gelombang geser / gelombang geser
BH-01 (m) / vs
detik ‫ݏݒ‬
4 0-2 124.8 0.016025641
14 2-4 233.4794209 0.008566065
24 4-6 305.6963199 0.006542441
37 6-8 379.5643819 0.005269198
40 8 - 10 394.652252 0.005067753
32 10 - 12 352.9877052 0.00566592
45 12 - 14 418.5919254 0.004777923
40 14 - 16 2.00 394.652252 0.005067753 339.8737059
46 16 - 18 423.2173909 0.004725704
49 18 - 20 436.8 0.004578755
52 20 - 22 449.9727992 0.004444713
47 22 - 24 427.7928471 0.00467516
54 24 - 26 458.5444798 0.004361627
54 26 - 28 458.5444798 0.004361627
60 28 - 30 483.3483216 0.004137803

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai kecepatan rata-rata gelombang geser v́s = 339.8737 m/det.
Sehingga jenis tanah berdasarkan nilai Vs menurut klasifikasi situs SNI 1726-2012 didapat jenis
tanah dengan klasidikasi tanah sedang (tipe D).
Pemodelan Sumber Gempa
Pemodelan sumber Gempa berdasarkan kondisi tektonik di sekitar lokasi studi, zona
sumber yang mempengaruhi kota Amurang. Untuk sumber gempa tersebut dibagi menjadi 3 tipe
:
a) Sumber gempa subduksi (megathrust).

b) Sumber gempa patahan (faults) yang parameter-parameternya sudah teridentifikasi


dengan baik.
c) Sumber gempa dangkal dan dalam (shallow and deep background).

Penentuan Fungsi Atenuasi


Fungsi atenuasi ditentukan berdasarkan kondisi geologi dan tektonik dari wilayah dimana
fungsi atenuasi itu dibuat. Fungsi atenuasi merupakan suatu fungsi yang menggambarkan
korelasi antara intensitas gerak tanah setempat (I), maqnitude (M) dan jarak (R) dari suatu titik
ke daerah sumber.
Dalam analisis ini, rumus yang digunakan berdasarkan pemodelan masing-masing
sumber gempa adalah sebagai berikut :

Tabel Fungsi Atenuasi


Analisis Resiko Gempa
Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA) adalah metode probabiltas yang digunakan
dalam penelitian ini. Dalam analisis ini digunakan bantuan software EZ-FRISK. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Buka software EZ-FRISK.
b) Pilih New Seismic Hazard Analysis pada window project, selanjutnya akan muncul
parameter – parameter yang perlu dimasukan atau diubah sesuai dengan data yang
ada.
c) Masukan kordinat lokasi penelitian atau tinjauan pada kolom latitude dan longitude,
lalu centang kotak Deaggregate Seismic Hazard.
d) Pada window Select Seismic Sources pilih dan masukan sumber gempa yang dianggap
berpengaruh pada daerah tinjauan penelitian lalu pilih ok.
e) Pada window Select Attenuation Equations masukan fungsi atenuasi yang sesuai
dengan tipe sumber gempa yang ada.
f) Pilih perintah Analyze pada window utama, selanjutnya akan ditampilkan hasil dari
analisis resiko gempa dalam tampilan angka dan grafik.
Periode ulang
PGA (g)
(Tahun)
500 0.2812
1000 0.3561
2500 0.4678
Deagregasi
Analisis deagregasi adalah analisis untuk menentukan maqnitudo (M) dan jarak gempa
(R) yang paling dominan. Hal ini diperlukan unutk menghubungkan hasil analisis resiko gempa
dengan pencatatan gempa tertentu.

Hasil dari grafik deagregasi menunjukan jarak dan maqnitudo yang dominan dan berpotensi
paling berdampak pada lokasi penelitian adalah gempa bermaqnitudo 6.65 dengan jarak 139.25
km.

Desain Respon Spektra


1. Parameter – parameter yang dibutuhkan :

Kelas situs lokasi penelitian : Tanah Sedang (SD)

Ss : 0.8795

S1 : 0.3625
2. Nilai faktor amplifikasi

Tabel 4. 1 Faktor Amplifikasi F a

F a = 1.1482

Tabel 4. 2 Faktor Amplifikasi F v

F v = 1.675

4. Parameter percepatan spektral desain :

S DS=0.6732279

S D 1=0.4047917
a) Nilai periode :

T 0=0.120254

T S=0.6012699

b) Respon Spektra Desain

Tabel Hasil Periode (T) vs Percepatan Spektra (Sa) Desain

Periode (T) Percepatan (Sa)


0.000 0.269
0.120 0.673
0.601 0.673
1.2 0.337
1.4 0.289
1.6 0.253
1.8 0.225
2 0.202
2.2 0.184
2.4 0.169
2.6 0.156
2.8 0.145
3 0.135
3.2 0.126
3.4 0.119
3.6 0.112
3.8 0.107
4 0.101
4.2 0.096
4.4 0.092
4.6 0.088
4.8 0.084
5 0.081
Respon Spektra
0.800

0.700

0.600
Spectral Acceleration (Sa)

0.500

0.400

0.300

0.200

0.100

0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000
Periode (T)

Gambar Grafis Respon Spektra Desain

c) Perbandingan Respon Spketra Desain vs Respon Spektra PUSKIM

Respon Spektra PUSKIM


dari website

Ss 1.026
S1 0.44
Fa 1.09
Fv 1.56
Nilai Ss dari lokasi penelitian berdasarkan peta di atas = 1.0 – 1.1

Nilai S1 dari lokasi penelitian berdasarkan peta di atas = 0.4 – 0.5


Tabel Hasil Periode (T) vs Percepatan Spektra (Sa) PUSKIM

Periode (T) Percepatan (Sa)


0.000 0.298
0.123 0.746
0.614 0.746
1.2 0.381
1.4 0.327
1.6 0.286
1.8 0.254
2 0.229
2.2 0.208
2.4 0.191
2.6 0.176
2.8 0.163
3 0.153
3.2 0.143
3.4 0.135
3.6 0.127
3.8 0.120
4 0.114
4.2 0.109
4.4 0.104
4.6 0.099
4.8 0.095
5 0.092

Respon Spektra
0.800

0.700
Spectral Acceleration (Sa)

0.600

0.500

0.400

0.300

0.200

0.100

0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000
Periode (T)

Gambar Grafis Respon Spektra PUSKIM


PERBANDINGAN GRAFIS RESPON SPEKTRA DESAIN DAN RESPON SPEKTRA
PUSKIM

Respon Spektra
0.800

0.700
Spectral Acceleration (Sa)

0.600

0.500
Desain

0.400 PUSKIM
0.300

0.200

0.100

0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000

Periode (T)

Dari grafis yang ditunjukan dapat dilihat bahwa nilai respon spektra desain lebih rendah dari
respon spektra yang telah disediakan PUSKIM.

Parameter-parameter
Sumber
PGA (g) Ss S1
Desain 0.4678 0.8795 0.3625
PUSKIM 0.447 1.026 0.44

Dimana : PGA : Peak Ground Acceleration

Ss : percepatan respons spektral pada periode pendek (0.2 detik)

S1 : percepatan respons spektral pada periode 1 detik


KESIMPULAN

1. Dari grafis perbandingan respon spektra desain vs respon spektra PUSKIM yang
ditunjukan dapat dilihat bahwa nilai respon spektra desain PGA = 0.4678 g, Ss = 0.8795,
S1 = 0.3625 lebih rendah dari respon spektra yang telah disediakan PUSKIM PGA =
0.447 g , Ss = 1.026, S1 = 0.44, hal ini diakibatkan penggunaan data tanah yang sesusai
dengan lokasi tinjauan.
2. Semakin tinggi nilai PGA yang didapat untuk suatu wilayah berarti semakin besar resiko
dan bahaya gempa yang mungkin terjadi. Nilai PGA merupakan faktor yang
mempegaruhi dalam desain konstruksi bangunan. Dengan nilai PGA = 0.4678 g lokasi
tinjauan masuk dalam klasifikasi tingkat kerusakan III (Tinggi).

Anda mungkin juga menyukai