hujan, sebagai dasar perhitungan debit rencana yang akan menjadi input dari
dalam kurun waktu 1 tahun di setiap STA Pengamatan. Dari tabel 4.1
Data hujan yang diperoleh merupakan data hujan dari STA terdekat
a. STA Bawil 4 Makassar (05 o 08' 57'' LS 119 o27' 8'' BT)
c. STA Geofisika Gowa (05 o 13' 4'' LS 119 o28' 11'' BT)
43
OPTIMALISASI SALURAN DRAINASE MENGGUNAKAN APLIKASI
STORM WATER MANAGEMENT MODEL
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan diploma empat (D-4) Program Studi Manajemen Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
i
b) Waktu Penelitian
Penelitian dimulai pada tanggal 16 April 2022 dengan melakukan perizinan dan
pengambilan data lapangan dan survey dilakukan pada Mei 2022 di Jalan Sultan
Seminar
Proposal
Pengumpulan
Data
Peninjauan
Lapangan
Bimbingan
Skripsi
Sidang Akhir
3.3.1 Alat
a) Total Station / GPS Garmin untuk survey elevasi dan slope lapangan.
b) Rol meter dan meteran untuk mengukur panjang serta dimensi saluran.
35
3.3.2 Bahan
a) Data Primer
dengan cara survey lapangan seperti data pengukuran. Data primer yang
dibutuhkan adalah data elevasi dan dimensi saluran drainase yang diperoleh
b) Data Sekunder.
survey lapangan secara langsung seperti data dari pihak instansi terkait
ataupun pemerintah seperti data curah hujan. Data yang dibutuhkan adalah
data curah hujan Kota Makassar 10 tahun terakhir, data jumlah penduduk di
sekitar Perumahan, data subcatchment / DAS (citra google earth), serta data
pendukung lainnya.
36
Gambar 4.2 Grafik Hubungan P dan xi untuk menentukan P empiris
52
Gambar 4.3 Grafik Intensitas Hujan Jam-jaman Mononobe
Survey lapangan dilakukan untuk pengambilan data dimensi dan elevasi untuk
menggunakan data pada GPS. Base bayangan akan diikat pada satu titik BM
55
pada pinggir, tengah jalan dan saluran drainase. Hasil dari survey theodolite
berupa koordinat easting, northing, dan elevasi (NEZ) yang digunakan untuk
56
Gambar 4.5 Sampel Potongan Melintang Jalan dan Drainase
57
Gambar 4.6 Arah Pengaliran Drainase Perumahan Bank Indonesia
60
4.6.4 Rain Gage dan Time Series
Rain Gage dan Time Series adalah parameter hujan yang diperoleh pada Tabel
4.12
84
4.7 Running Kondisi Eksisting Drainase Perumahan Bank Indonesia
Indonesia berdasarkan survey elevasi, dimensi dan beberpa parameter yang telah di
tentukan sebelumnya pada aplikasi SWMM 5.1 dengan data lapangan dan
jam.
Data yang dimasukkan dapat diterima apabila continuity error < 5%, serta Run
85
Tabel 4.24 Tabel Hasil Running Kondisi Eksisting
Jam: Node Conduit Keterangan
Menit
00:30 Keadaan Keadaan
Normal Normal
86
87
Setelah melakukan running pada aplikasi berikut table status Report
Summary Node Flooding yang terjadi pada pemodelan hujan selama 6 jam pada
Dari tabel 4.25 dapat disimpulkan bahwa terjadi flooding pada beberapa
node atau pertemuan saluran khususnya pada JN21-JN29 dikarenakan pada node
tersebut terdapat saluran yang tidak berfungsi yang mana terdapat timbunan
(saluran tertimbun) sehingga debit yang ada pada saluran tersebut tidak tersalur
dengan baik dan menyebabkan bebearapa saluran yang mengalir lebih besar
daripada dimensi pertemuan saluran atau saluran conduit tidak dapat mengalirkan
debit dengan baik sehingga air menumpuk pada node. Hal ini juga disebabkan
88
karena arah pengaliran akibat elevasi yang sudah tidak sesuai fungsinya akibat
89
Kesimpulan
Kapasitas Keterangan
Saluran Q Total Running
Hitungan Optimalisasi
Node Conduit (m3/det) SWMM
(m3/det) Manual
5.1
JN29 0,395 Tidak Tidak
CN28 0.37 Perubahan Dimensi
JN30 Memenuhi Memenuhi
JN28 Tidak
CN27 0.36 0.026 Memenuhi Perubahan Dimensi
JN29 Memenuhi
mengikuti CN28
JN27 Tidak Tidak
CN10 0.42 0.739 Perubahan Dimensi
JN15 Memenuhi Memenuhi
JN15 Tidak Tidak
CN11 0.12 0.243 Perubahan Dimensi
JN38 Memenuhi Memenuhi
JN13 Tidak Tidak
CN3 0.10 0.198 Perubahan Dimensi
JN14 Memenuhi Memenuhi
JN14 Tidak Tidak
CN4 0.11 0.168 Perubahan Dimensi
JN12 Memenuhi Memenuhi
JN12 Tidak Tidak
CN5 0.24 0.366 Perubahan Dimensi
JN11 Memenuhi Memenuhi
Berdasarkan tabel 4.26 terdapat saluran yang tidak memenuhi kapasitas debit yang
rencanakan.
92
Gambar 4.17 Kondisi Drainase Jalan Depan Rumah No. 16 dan Jalan Depan
Rumah No. 7a
93
Tabel 4.28 Rekap rencana Optimalisasi Saluran dan Node Drainse
94
Node Flooding Penyebab Flooding Gambar Optimalisasi Node
Dimensi saluran
tidak cukup Penambahan tinggi dinding
JN4
Dimensi saluran saluran C3 dan C4
tidak cukup
95
Tutorial dan langkah-langkah pemodelan sistem drainase menggunakan
aplikasi Storm Water Management Model SWMM 5.1 dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Membuka aplikasi SWMM 5.1, pada tab “project” pilih “default” lalu
2. Pada tab “view” pilih “backdrop” lalu pilih “load” untuk menampilkan layout
juga subcathment.
Gambar 5.2 Menu View
“Klik untuk
menggambar Conduit
(Saluran Drainase)
“Klik untuk
menggambar Node
(PertemuanSaluran)”
subcatchment, dan outfall. Untuk parameter yang akan diisikan dapat dilihat
pada BAB IV pada sub 4.3 mengenai Pemodelan Melalui Aplikasi Storm
5. Menginput time series hujan dan ran gage yang merupakan hasil perhitungan
7. Setelah simulasi dijalankan dan tidak terjadi eror, maka simulasi dapat di
katakana berhasil.
menu “map” lalu mengaktifkan atau mencentang yang ingin diketahui seperti
9. Untuk menyajikan data berupa tabel dapat di akses melalui menu tab
CN23
Q = 0,211 m3/ detik
Kapasitas Eksisting = 0,06 m3/ detik
Kapasitas Optimalisasi = 0.2 m3/ detik
CN10
Q = 0,739 m3/ detik
Kapasitas Eksisting = 0,42 m3/ detik
Kapasitas Optimalisasi = 0,88 m3/ detik
CN4
Q = 0,168 m3/ detik
Kapasitas Eksisting = 0,11 m3/ detik
Kapasitas Optimalisasi = 0.18 m3/ detik
CN3
Q = 0,198 m3/ detik
Kapasitas Eksisting = 0,1 m3/ detik
Kapasitas Optimalisasi = 0.23 m3/ detik