Joko Supriyono
Ketua Umum GAPKI
Jakarta, 15 Juli 2020
Flash Back Pengaturan Tentang ISPO
Permentan No. 19/2011 Permentan No. 11/2015 Perpres 44/2020
1. Sistem Perijinan dan 1. Kepatuhan terhadap
1. Legalitas Usaha
Manajemen peraturan perundangan;
Perkebunan;
Perkebunan; 2. Penerapan praktek
2. Manajemen Perkebunan;
2. Penerapan pedoman perkebunan yang baik;
3. Perlindungan terhadap
teknis budidaya dan 3. Pengelolaan lingkungan
pemanfaatan hutan alam
pengolahan kelapa sawit; hidup, sumberdaya alam
primer dan lahan gambut;
3. Pengelolaan dan dan keanekaragaman
4. Pengelolaan dan
Pemantauan lingkungan; hayati;
pemantauan lingkungan;
4. Tanggung jawab 4. Tanggung jawab
5. Tanggung jawab terhadap
terhadap pekerja; ketenagakerjaan;
pekerja;
5. Tanggung jawab sosisal 5. Tanggung jawab social
6. Tanggungb jawab sosial dan
dan komunitas; dan pemberdayaan
pemberdayaan ekonomi
6. Pemberdayaan Kegiatan ekonomi masyarakat;
masyarakat;
Ekonomi masayarakat; 6. Penerapan transparansi;
7. Peningkatan Usaha secara
7. Peninkatan Usaha secara 7. Peningkatan usaha secara
berkelanjutan.
berkelanjutan berkelanjutan
Dalam Perpres 44/2020, Perubahan paling menonjol adalah bahwa kini Lembaga Sertifikasi ISPO dapat mengeluarkan
Sertifikat ISPO secara langsung tanpa persetujuan Komite ISPO. Sehingga proses sertifikasi ISPO menjadi lebih independen.
Dalam konteks sawit berkelanjutan, kebijakan pemerintah sudah cukup baik (RAN KSB, Inpres No. 8/2018).
PERPRES ISPO No 44. th 2020
1. Jaminan Produk
2. Jaminan Tata kelola
3
PERPRES ISPO No 44 th 2020
▪ Sertifikasi dilakukan langsung oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi KAN
dan terdaftar di Kementerian Pertanian.
▪ Sertifikasi bersifat wajib bagi seluruh pelaku usaha perkebunan (sebelumnya
untuk pekebun bersifat sukarela).
▪ Komite ISPO ➔ Unsur Pemerintah (ex officio), asosiasi Pelaku Usaha, akademisi,
dan pemantau independen
▪ Dewan Pengarah ISPO ➔Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Menteri LHK,
Menteri Agraria & Tataruang, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian,
Menteri Dalam Negeri & Kepala Lembaga Standarisasi Nasional
▪ Pelaksanaan Tata Cara Sertifikasi ISPO melalui Peraturan Menteri Pertanian .
Tantangan dalam Sertifikasi ISPO Selama ini
5
Perbandingan Standar ISPO dengan MSPO dan RSPO
No Persyaratan ISPO MSPO RSPO
Standar
2 Sistim Chain of • Tidak Punya. MSPO Supply 1. RSPO Supply Chain Certification
Custody – Chain Standard 2020,
Supply chain Certification 2. Supply Chain requirements for
System Standard(MSPO mills (Principle and Criteria
Standard dan SCCS), Oktober 2018), th 2020
Sistim audit 2018 3. RSPO Supply Chain Certification
SCCS Systems, 2020
PENGUATAN ISPO DAPAT MENJAWAB ISUE-ISUE SAWIT:
DOMESTIK ?
• Deforestation/ILUC/ RED II
Isu • Peat Land
Global • Forest fire
• Orang utan
Impact : • Traceability
• Barrier in increasing export • Child and woman labours.
and expanding market.
• Negative sentiment lead to • Human rights
the commodity price • Trade barriers
reduction.
• No palm oil/food labels.
• Global negative campaigns
Tujuan Sertifikasi ISPO di Perpres No 44 th 2020:
Non GAPKI
35% TOTAL SERTIFIKAT : 621
ANGGOTA GAPKI : 403
Anggota GAPKI NON GAPKI : 218
65%
Belum
Sertifikasi
41%
Tersertifikasi
TOTAL ANGGOTA GAPKI : 682 59%
CERTIFIED ISPO : 403
BELUM CERTIFIED : 279
Catatan Penutup:
1. Prespres ISPO harus dipahami sebagai bagian dari penguatan
kebijakan Indonesia untuk meningkatkan industri sawit berkelanjutan
2. Indonesian Sustainable Palm Oil harus mampu berkompetisi di pasar
global/dapat diterima di pasar global:
• Keberterimaan ISPO Certification
• ISPO Certified Products
3. Indonesia harus menggunakan ISPO certification sebagai bargaining
instrument dalam negosiasi perdagangan internasional
4. Percepatan sertifikasi ISPO harus didukung dengan perbaikan regulasi
yang tumpang tindih
5. Semua pihak harus mendukung implementasi ISPO dengan terus
melakukan perbaikan.
TERIMA KASIH