C-8
Pontianak, Telp. Fax (0561) 584652
Estate : Kecamatan Menjalin dan Mempawah Hulu
BERITA ACARA
Pada hari : Senin, 06 Nopember Tahun 2023, telah di lakukan Pelatihan Sertifkasi RSPO
dan Dinamika Koperasi di Menjalin. Adapun materi yang disampaikan mengenai Strategi
Implementasi Standar Minyak Sawit Berkelanjutan Petani Swadaya Kegiatan tersebut
di laksanakan pada:
Demikian berita acara ini dibuat sebenar-benarnya dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
DOKUMENTASI
Head Office : Jl. Karya Baru, Komplek Ruko Pondok Pelangi No. C-8
Pontianak, Telp. Fax (0561) 584652
Estate : Kecamatan Menjalin dan Mempawah Hulu
NOTULEN KEGIATAN
1.3 Bagaimana cara mendapatkan sertifikat di bawah standar pekebun swadaya RSPO?
Unit Sertifikasi untuk Standar Pekebun Swadaya RSPO terdiri dari manajer kelompok dan
semua anggota perorangan. Pihak yang memegang sertifikat adalah kelompok tersebut.
Pekebun swadaya:
• Haruslah seorang anggota suatu kelompok pekebun swadaya yang berusaha
mendapatkan sertifikat;
Dapat membentuk kelompok baru atau bergabung ke kelompok yang sudah
ada; dan
• Harus menandatangani Pernyataan Pekebun yang berisi berkomitmen untuk
sepenuhnya mematuhi semua persyaratan dalam Standar Pekebun Swadaya RSPO.
• Haruslah bagian dari atau dikelola oleh entitas yang terdaftar resmi atau dibentuk
secara legal, sebagaimana diatur oleh hukum nasional yang berlaku di Indonesia;
• Menunjuk satu manajer kelompok yang memenuhi semua persyaratan dalam Prinsip 1;
dan
• Dapat memiliki anggota yang berada pada tahap yang berbeda-beda dalam proses
sertifikasi (contoh: dapat memiliki anggota yang tengah berusaha memenuhi Kelayakan,
Tonggak Capaian A, dan Tonggak Capaian B). Anggota kelompok dapat bergabung kapan
pun dan di tahap mana pun. Jumlah anggota kelompok juga dapat terus berkembang.
Keseluruhan ini bermuara pada pengetahuan dan kapasaitas petani dalam penerapan
a) Legalitas dan Status Lahan
b) Pengeolahan Perkebuan Terbaik (PPT/GAP)(GAP)
c) Memenuhi Perundangan
d) Pengelolaan dan Ramah Lingkungan HCV/SKT
e) Budaya kerja yang AMAN
f) Pengelolaan Keuangan
g) Pengelolaan Administrasi
Sertifikasi RSPO Smallholder bertujuan untuk pemberdayaan pekebun sawit swadaya
a) Sasaran 1 Meningkatnya mata pencharian pekebun
b) Sasaran 2 Jumlah pekebun yang masuk dalam sistem RSPO meningkat
c) Sasaran 3 Dasar usaha (business case) untuk pelibatan pekebun dalam sistem RSPO
diperkuat.
Menjaga Keseimbangan
Dua Prinsip Acuan
a) Meningkatkan keterlibatan yang lebih besar pekebun sawit di dalam sistem RSPO
b) Menjaga syarat wajib kelestarian (misalnya NDPE / Prinsip dan Kriteria Standar
pekebun Swadaya) untuk memastikan krediibilitas.
Sekilas tentang RSPO
a) RSPO atau disingkat dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil adalah forum yang
digagas pada tahun 2001 oleh beberapa pihak.
b) Artinya forum meja bundar minyak sawit berkelanjutan
c) RSPO diinisiasi oleh kalangan bisnis berkerja sama dengan WWF Swiss.
d) RSPO merupakan organisasi nirlaba yang berbadan hukum perkumpulan, dan terdaftar
berdasarkan Pasal 60 Undang-undang Sipil Swiss, tanggal 8 April 2004.
e) RSPO di bentuk sebagai forum yang mempromosikan minyak sawit berkelanjutan,
ditengah imeg buruk yang melanda industry kelapa sawit di dunia, seperti kerusakan
hutan, konflik social, dan kebakaran lahan.
Kelayakan (Eligibility)
Persyaratan Kepastian
a) Kepatuhan kelompok terhadap indikator eligibilitas diaudit oleh auditor independen
yang diakreditasi untuk menjalankan tugasnya di bawah skema RSPO. Lih. daftarnya
di sini.
b) Semua anggota perorangan dari kelompok wajib memenuhi Indikator Eligibilitas.
c) Semua ketidakpatuhan terhadap indikator-indikator ini dianggap ketidakpatuhan
mayor.
Klaim
a) Jumlah sebanyak hingga 40% TBS dapat dijual sebagai kredit RSPO, atau kredit
CSPO, Minyak Inti Sawit Lestari Bersertifikat (Certified Sustainable Palm Kernel
Oil/”CSPKO”) atau Bungkil Inti Sawit Lestari Bersertifikat (Certified Sustainable
Palm Kernel Expeller/”CSPKE”) melalui platform IT dan sistem perdagangan RSPO.
b) Setelah indikator eligibilitas diverifikasi, kelompok dapat melakukan klaim terhadap
TBS sebagai hasil yang setara dengan CSPO dan menjualnya melalui semua model
rantai pasok.
Tonggak Capaian (Milestone) A, TC-A
Persyaratan Kepastian
a) Praktik yang dilakukan kelompok diverifikasi oleh audit internal yang dilakukan oleh
manajer kelompok untuk membuktikan perkembangan dipenuhinya 100% indikator
TC-A, sekaligus mempertahankan kepatuhan terhadap 100% indikator Eligibilitas.
b) Auditor independen yang terakreditasi melakukan verifikasi dokumen terhadap audit
internal yang diselenggarakan oleh manajer kelompok.
Klaim dan manfaat
a) Kelompok dapat membuktikan dipenuhinya indikator-indikator TC-A selambatnya
dalam waktu dua tahun setelah tingkat awal (yakni Eligibilitas).
b) Jumlah sebanyak hingga 70% TBS dapat dijual sebagai Kredit RSPO atau kredit
CSPO, CSPKO atau CSPKE melalui platform IT dan sistem perdagangan RSPO.
Tonggak Capaian (Milestone) B, TC-B
Persyaratan kepastian
a) Kelompok diaudit oleh auditor independen yang terakreditasi.
b) Semua anggota perorangan dari kelompok wajib memenuhi 100% indikator TC-B
sekaligus mempertahankan kepatuhan terhadap 100% indikator Eligibilitas dan 100%
indikator TC-A
c) Semua ketidakpatuhan terhadap indikator-indikator ini dianggap ketidakpatuhan
mayor.
Klaim dan manfaat
a) 100% TBS dapat dijual sebagai TBS bersertifikat kepada PKS bersertifikat melalui
model rantai pasok fisik.
b) 100% TBS dapat dijual sebagai Kredit RSPO, atau kredit CSPKO atau CSPKE melalui
platform IT dan sistem perdagangan RSPO.
Prinsip
5 Kriteria
2: Legalitas, penghormatan
10 Indikator
terhadap hak atas tanah, dan
kesejahteraan masyarakat • Tata kelola dan kapasitas kelompok untuk
Melaksanakan operasi yang mematuhi standar
profesional dan transparan untuk • Komitmen anggota, mengelola kebun sendiri
mendapatkan perbaikan mata dengan efektif
pencaharian yang berkelanjutan • Praktik Pertanian yang Baik (Good
Agricultural Practices/GAP)
Pernyataan Pekebun
Komitmen :
a) Melanjutkan perkembangan sesuai dengan standar yang berlaku dan memenuhi
tonggak capaian yang diperlukan untuk kemajuan
b) Berpartisipasi dalam pelatihan yang disyaratkan dan berpartisipasi secara aktif dalam
kelompok
c) Memastikan tidak ada praktik kerja paksa dalam operasi perkebunan dan menghentikan
praktik kerja paksa yang masih ada
d) Membayarkan upah minimum sesuai dengan tingkat nasional
e) Menghormati hak pekerja untuk menyampaikan pengaduan
f) Menyediakan kondisi dan fasilitas kerja yang aman
g) Tidak ada diskriminasi, pelecehan, atau kekerasan di kebun
h) Memastikan tidak ada praktik pekerja anak dalam operasi perkebunan dan
menghentikan praktik pekerja anak yang masih berjalan
i) Tidak membuka lahan atau mendapatkan lahan dari masyarakat adat, masyarakat
setempat, atau pengguna lain tanpa FPIC dari mereka berdasarkan pendekatan FPIC
yang disederhanakan
j) Menyelesaikan segala sengketa yang masih ada saat ini
k) Tidak melakukan penanaman baru atau perluasan kebun yang ada saat ini di hutan
primer, kawasan NKT, hutan SKT, kawasan sempadan sungai, atau lereng curam
(lebih dari 25 derajat atau sebagaimana diatur dalam Interpretasi Nasional)
l) Melindungi NKT dan hutan SKT melalui pendekatan praktik kehati-hatian
m) Tidak melakukan penanaman baru di atas gambut dan penanaman kembali di atas
gambut hanya dilakukan di wilayah dengan risiko banjir dan intrusi air asin yang
rendah
n) Penggunaan praktik pengelolaan terbaik (PPT) untuk sawit yang berada di atas gambut
o) Tidak melakukan pembakaran untuk mempersiapkan lahan atau mengendalikan hama
p) Meminimalkan dan mengendalikan erosi.
Manfaat penerapa praktik perkebunan lestari dan mematuhi Standar Pekebun Swadaya
RSPO
a. Pengetahuan tentang cara mengoptimalkan produktivitas dan hasil panen dengan
melaksanakan praktik perkebunan yang baik dan berkelanjutan
b. Pengetahuan tentang cara melakukan penjualan dan berpartisipasi dalam pasar sawit
lestari, mengelola kebun saya secara profesional, dan menjadi pekebun yang
berkelanjutan dari segi keuangan;
c. Struktur dan lembaga agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
memperoleh mata pencaharian berkelanjutan bagi keluarga dan masyarakat.
Prinsip untuk mengonversi TBS bersertifikat menjadi minyak sawit lestari bersertifikat
(CSPO)
a) Satu ton TBS ditransfer ke beberapa ton kredit CSPO menggunakan rendemen (Oil
Extraction Rate/OER) 20%, dan tunduk pada hasil verifikasi dan konfirmasi dari
auditor.
b) 100 ton TBS lestari bersertifikat setara dengan 20 ton CSPO yang setara dengan 20
kredit. Rendemen Inti Sawit (Kernel Extraction Rate/KER) juga digunakan untuk
minyak inti sawit atau bungkil inti sawit
PERTANYAAN :