Nim : 170304133
Prodi : Agribisnis 3
Sistem sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) adalah persyaratan yang
disusun oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk
memperbaiki keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia sesuai peraturan perundangan
yang berlaku. Pada Maret 2011 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian
meluncurkan Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO). ISPO
bertujuan untuk memastikan diterapkannya peraturan perundang- undangan terkait
perkebunan kelapa sawit sehingga dapat diproduksi sustainable palm oil dan untuk
mendukung komitmen Presiden Republik Indonesia dalam mengurangi gas rumah kaca. Pada
bulan Maret tahun 2015 telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2015
Tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia yang menyempurnakan
ketentuan sebelumnya.
Persyaratan ISPO disusun oleh pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan
kelapa sawit berdasarkan peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan
perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Semua peraturan yang terdapat di dalam ISPO
disarikan dari peraturan yang berlaku dan terkait (lebih dari 200 peraturan) dengan tujuan
memproduksi minyak sawit berkelanjutan.
Pada saat ini sistem sertifikasi ISPO diberlakukan secara wajib untuk:
Perusahaan perkebunan yang melakukan usaha budidaya perkebunan terintegrasi
dengan usaha pengolahan
Perusahaan perkebunan yang melakukan usaha budidaya perkebunan
Perusahaan perkebunan yang melakukan usaha pengolahan hasil perkebunan
KESIMPULAN
1. Persamaan antara sistem sertifikasi ISPO dan RSPO, ditunjukkan dari banyaknya
elemen yang diakomodir oleh kedua sistem, dapat dijadikan dasar untuk pelaksanaan
audit gabungan.
2. Perbedaan yang mendasar adalah ISPO mensyaratkan perusahaan perkebunan kelapa
sawit untuk mendapatkan Penilaian Usaha Perkebunan (PUP) terlebih dahulu dan
mendapatkan predikat kelas I atau II atau III, sebelum dilakukan audit ISPO. Selain
itu, RSPO mengenal adanya kategori indikator major dan minor, sedangkan seluruh
persyaratan pada ISPO bersifat wajib karena terkait dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
3. Perlu dilakukan percobaan audit gabungan sistem sertifikasi ISPO dan RSPO.
4. Audit gabungan dapat menghindari duplikasi audit sehingga dapat meningkatkan
efisiensi biaya dan waktu.