Anda di halaman 1dari 20

Standar Nasional Indonesia

(SNI)

Disampaikan pada Bimbingan Teknis MPM CPIB


POLITEKNIK KELAUTAN dan PERIKANAN KUPANG, 14 Maret 2023
Berasal dari
Aman untuk Berasal dari
dikonsumsi..? perikanan ilegal..?
Sustainable..? Laut/ tambak yg tidak
Memenuhi GMP/ tercemar..?
SSOP..?
Bebas dari Dibenihkan dan
penyakit..? dibudidayakan dengan cara yg
baik..? menggunakan pakan yg
sesuai..? tdk melanggar
animal welfare..?

Merusak
lingkungan hidup ..?

Ditangkap menggunakan
alat tangkap yang sesuai
aturan..?
Ada bahan pengawet/
bahan tambahan..?

Ditangkap/dibudidayakan/
Mengandung cemaran, diolah di pabrik yang
kontaminan residu, logam menggunakan pekerja di
berat, antibiotic, pestisida, bawah umiur..?
biologic..?
Dasar Hukum
 Undang-undang No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang diubah menjadi Undang-
undang No.45 Tahun 2009 tentang Perikanan
 UU No 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian
 PP No 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional

 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10/PERMEN-KP/2021 tentang Standar Perizinan
Usaha Berbasis Risiko Sektor Kelautan dan Perikanan
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 35 Tahun 2016 tentang Cara Pembenihan Ikan yang
Baik

 Keputusan Kepala BSN No 672/KEP/BSN/12/2019 tentang Penetapan SNI 8035:2019


CPIB sebagai revisi dari SNI 8035:2014 CPIB
MANFAAT PENERAPAN STANDAR

Kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan produk


perikanan budidaya sehingga transaksi bisnis semakin lancar

Meningkatkan daya saing dan mendorong persaingan yang


sehat;

Mewujudkan jaminan mutu produk di pasar global, sehingga


penolakan ekspor hasil perikanan budidaya dapat dikurangi
CPIB :
Cara mengembangbiakan ikan dengan melakukan
manajemen induk, pemijahan, penetasan telur,
pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang
terkontrol melalui penerapan teknologi yang memenuhi
persyaratan teknis, manajemen, Kesehatan dan Kesehatan
kerja, lingkungan dan sosial ekonomi

Standar yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN)


dan berlaku secara nasional di Indonesia.
SNI 8035: 2019 CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK (CPIB)

PERSYARATAN STANDAR
LATAR BELAKANG PENERAPAN CPIB

• Revisi dari SNI 8035:2014 Mengendalikan bahaya keamanan pangan


Cara pembenihan ikan yang 1
yang dapat terjadi pada kegiatan pembenihan
baik (CPIB).
• Pemenuhan persyaratan Meminimalkan stres dan menurunkan risiko
penerapan CPIB sesuai 2
penyakit ikan
dengan prinsip FAO
Technical Guidelines on
Menjaga lingkungan yang sehat pada setiap
Aquaculture Certification 3
tahapan pembenihan dan mencegah dampak
Tahun 2011.
lingkungan dari kegiatan pembenihan ikan
4 Memperhatikan aspek sosial dan ekonomi
SNI Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)
SNI 8035: 2019

Tanggung Jawab & Informasi


Tugas Pimpinan 1 Manajemen 6 Dokumentasi Terdokumentasi
Unit Pembenihan

1. Memberikan upah/gaji
1. Lokasi yang sesuai peraturan
Sosial &
PERSYARATAN
2. Prasarana & Sarana dan/atau kesepakatan
3. Kualitas Air 2 Teknis 5 Ekonomi lainnya;
4. Pengelolaan Induk 2. menciptakan kondisi kerja
5. Pengelolaan Benih yang kondusif;
3. tidak mempekerjakan
pekerja di bawah umur;
4. memenuhi kepuasan
pelanggan.

1. Pengendalian
Kesehatan Ikan
Pengendalian Kesehatan Pengelolaan 1. Sanitasi
2. Penerapan 3 4 Lingkungan 2. Limbah
Kesejahteraan Ikan & Kesejahteraaan Ikan
1. Manajemen
MELAKUKAN ATAU
MENUNJUK PERSONEL
UNTUK VERIFIKASI,
PEMANTAUAN DAN
TINDAKAN PERBAIKAN
MEMAHAMI TUGAS & DALAM CPIB
TANGGUNGJAWABNYA

2 3 MENDOK
UMENTA
KAN PEN SI
GELOLAA
UNIT PEM N
BENIHAN
MENETAPKAN : MPM & PELAKSANA PRODUKSI
PELAKSANA PRODUKSI : MPM:
• dari internal dan/atau
• menangani fungsi proses
eksternal unit pembenihan 1 4
produksi
• memiliki tanggung jawab
• manajemen induk, dalam merencanakan dan
manajemen benih, memastikan bahwa unit
manajemen kualitas air, pembenihan memenuhi
manajemen pakan, persyaratan CPIB PIMPINAN UNIT
manajemen kesehatan • memberikan pemahaman PEMBENIHAN/PEMILIK
ikan dan mekanik
(permesinan, perlistrikan
dan memastikan semua Merencanakan, menerapkan, mengawasi dan
personil unit pembenihan
dan perbengkelan dapat melaksanakan CPIB
mengevaluasi proses pembenihan sesuai dengan
secara konsisten; persyaratan CPIB.
2. Teknis
3. KUALITAS AIR

2. PRASARANA DAN
SARANA
4. PENGELOLAAN INDUK

PENGELOLAAN BENIH

1. LOKASI DAN TATA


LETAK
02 SARANA DAN PRASARANA 03 KUALITAS AIR
01 LOKASI DAN TATA LETAK
1
1. Tersedia sesuai kebutuhan dan terhindar
1. perijinan; Unit pembenihan memiliki sarana dan dari cemaran;
2. mekanisme pengendalian risiko prasarana, antara lain: 2. memenuhi persyaratan sesuai SNI.
terhadap : 1. ruangan yang berfungsi untuk
a. Polusi lingkungan dan produksi, administrasi, penyimpanan
kegiatan yang menimbulkan pakan, penyimpanan peralatan,
kontaminasi pada unit penyimpanan bahan kimia dan obat-
pembenihan, obatan, pengemasan dan mesin;
b. bencana alam, 2. bak/wadah : pengelolaan kualitas
c. hama/predator; dan air, pengendalian kesehatan ikan,
d. limbah padat dan/atau cair; pemeliharaan induk, pemijahan dan
3. akses yang memadai terhadap penetasan, pemeliharaan benih,
jaringan listrik, sarana penampungan benih, kultur pakan
komunikasi dan transportasi; hidup dan pengolah limbah;
4. tata letak dan desain yang
3. bahan: induk, pakan, obat-obatan,
sesuai dengan persyaratan
bahan kimia; dan
produksi dan biosekuriti.
4. peralatan: produksi, laboratorium
kesehatan ikan dan lingkungan,
Catatan: panen dan mesin.

 komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
 SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
04 PENGELOLAAN INDUK

Pemilihan Induk
01
Unit pembenihan harus memastikan kesesuaian induk yang
2. Memenuhi SNI induk sesuai Tabel
digunakan, meliputi:

1. Asal induk dan calon induk:


a. dari hasil domestikasi, introduksi atau pemuliaan
memiliki Surat Keterangan Asal (SKA) dari produsen
dan surat keterangan kesehatan ikan;
b. dari alam harus memiliki Surat Keterangan Asal (SKA)
yang dikeluarkan oleh dinas dan surat keterangan
kesehatan ikan yang dikeluarkan oleh instansi yang
kompeten;
c. dari luar negeri harus memiliki:
• rekomendasi impor dari instansi yang berwenang;
• surat keterangan asal (Certificate of Origin) dari
negara asal, dan/atau surat keterangan induk
unggul dari produsen;
• surat keterangan kesehatan (Certificate of Health)
dari negara asal.

Catatan :  komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
 SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index

11
Pemeliharaan Induk

02
Unit pembenihan harus memastikan kesesuaian pemeliharaan
induk, meliputi:

1. kondisi ruangan dan wadah sesuai dengan persyaratan


teknis bagi induk (sesuai SNI masing - masing komoditas;
2. induk yang berasal dari dalam dan luar negeri diberi
perlakuan pencegahan masuk dan penyebaran penyakit
sebelum masuk ke proses pemeliharaan;
3. kepadatan sesuai dengan persyaratan teknis bagi induk;
4. pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan induk;
5. pakan, obat-obatan dan bahan kimia terdaftar di instansi
yang berwenang dan terhindar dari cemaran serta
memperhatikan aturan pakai dan tanggal kadaluwarsa;
6. monitoring kualitas air dan kesehatan induk dilakukan
secara berkala.

12
05 PENGELOLAAN BENIH
Pemilihan Benih
Pemilihan Benih
0011
Unit pembenihan harus memastikan kesesuaian benih, meliputi:
2. Memenuhi SNI benih sesuai Tabel
1. Asal benih:
a. dari alam berasal dari lokasi yang diperbolehkan, ditangkap
dengan cara yang ramah lingkungan dan dibuktikan dengan
surat keterangan asal (SKA) dari dinas terkait dan surat
keterangan kesehatan ikan.
b. dari unit pembenihan bersertifikat CPIB, memiliki Surat
Keterangan Asal (SKA) dari produsen dan surat keterangan
kesehatan ikan yang dikeluarkan oleh instansi yang
kompeten;
c. dari luar negeri harus memiliki rekomendasi impor dari
instansi yang berwenang, surat keterangan asal (Certificate
of Origin) dari negara asal atau produsen dan surat
keterangan kesehatan (Certificate of Health) dari negara
asal.

 komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang
Catatan: relevan
 SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index

13
Pemeliharaan Benih
Pemeliharaan Benih

2
002
Unit pembenihan harus memastikan kesesuaian pemeliharaan
benih, meliputi:

1. Ruangan dan wadah sesuai dengan persyaratan teknis bagi


benih (sesuai SNI masing – masing komoditas);
2. benih yang berasal dari luar unit pembenihan diberi
perlakuan pencegahan masuk dan penyebaran penyakit
sebelum masuk ke proses pemeliharaan;
3. kepadatan sesuai dengan persyaratan teknis bagi benih;
4. pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan benih;
5. pakan, obat-obatan dan bahan kimia terdaftar di instansi
yang berwenang dan terhindar dari cemaran serta
memperhatikan aturan pakai dan tanggal kadaluwarsa;
6. monitoring kualitas air dan kesehatan ikan dilakukan secara
berkala.

Catatan:  komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
 SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
Panen, Pengemasan dan Distribusi
0033
1. Panen 2. Pengemasan
Panen dilakukan dengan cepat, higienis dan Proses dilakukan dengan memperhatikan
meminimalkan stres sesuai SNI benih pengendalian kesehatan dan kesejahteraan ikan.
Sarana pengemasan sesuai SNI

3. Distribusi
Distribusi dilakukan dengan memperhatikan
kesehatan dan kesejahteraan ikan

Catatan:  komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
 SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index

15
3. Pengendalian Kesehatan & Kesejahteraan Ikan

PENGENDALIAN KESEHATAN IKAN PENERAPAN KESEJAHTERAAN


IKAN

Penerapan biosekuriti menjaga kondisi ikan hidup,


tumbuh, dan berkembang biak
secara optimal
monitoring kondisi ikan dan identifikasi hama dan penyakit

pencegahan dan pengobatan penyakit ikan secara


bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan
4. Pengelolaan Lingkungan
SANITASI LIMBAH
Dilakukan pada: pengelolaan limbah sesuai peraturan yang berlaku,
meliputi :

Lingkungan dalam melakukan


Sarana & Prasarana Identifikasi sarana dan
& luar pengelolaan
potensi limbah prasarana
pengelolaan limbah limbah padat dan
aktivitas
tersedia untuk cair secara
pembenihan
dapat memenuhi higienis dan
terhadap
baku mutu efektif sesuai
lingkungan
lingkungan yang dengan peraturan
sekitar
Personil disyaratkan yang berlaku.
5. Sosial dan Ekonomi
Penerapan sosial dan ekonomi di unit pembenihan dilaksanakan secara bertanggung jawab dan
berkelanjutan, yaitu:

MENCIPTAKAN KONDISI KERJA


MEMBERIKAN UPAH/GAJI YANG KONDUSIF
YANG SESUAI PERATURAN
DAN/ATAU KESEPAKATAN
LAINNYA

TIDAK MEMPEKERJAKAN PEKERJA


MEMENUHI KEPUASAN
DI BAWAH UMUR
PELANGGAN.
6. Dokumentasi
Informasi terdokumentasi ditetapkan, diterapkan dan dimutakhirkan pada
Informasi terdokumentasi ditetapkan, diterapkan dan dimutakhirkan
semua tahapan proses pembenihan dan aspek sosial ekonomi.
pada semua tahapan proses pembenihan dan aspek sosial ekonomi.

Penilaian CPIB: memeriksa BUKTI


 Adanya Pengendalian
 Kesesuaian penerapan dengan persyaratan CPIB
 Pelaksanaan sesuai dengan SPO
Tulis yang kita lakukan, dan lakukan yang kita tulis

Pengendalian produksi  SPO


Penerapan SPO  Rekaman/ Catatan
“PERIKANAN BUDIDAYA UNTUK MASA DEPAN
KITA”

Terima Kasih
Direktorat Perbenihan,
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Anda mungkin juga menyukai