BUDIDAYA IKAN HIAS YELLOW TANG (Zebrasoma flavescens)

RINGKASAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Teknologi Budidaya Ikan Hias dan Akuaskap
DiBawah bimbingan Immaria Fransira, M.P

Oleh:
Grace Lady First Bara
2213010078

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PETERNAKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
A. Klasifikasi Ikan Yellow Tang (Zebrasoma flavescens)
Menurut Mcllwain et al. (2012), ikan yellow tang (Zebrasoma
flavescens) diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Acanthuriformes
Famili : Acanthuridae
Genus : Zebrasoma
Species : Zebrasoma flavescens

B. Morfologi
Ikan dewasa dapat tumbuh hingga 20-30 cm dan tebalnya 1-2 cm (0,39
– 0,79 inci). Ikan dewasa jantan cenderung lebih besar dari pada betina. Yellow
tang berwarna kuning cerah. Pada malam hari, warna kuning sedikit memudar
dan tambalan kecoklatan yang menonjol berkembang di tengah dengan pita putih
horizontal (Claisse et al. 2009)
C. Sifat Biologis
Z. flavecens adalah ikan berumur panjang yang menghuni terumbu
karang. Ikan ini memiliki sifat agresif. Jika kamu ingin memelihara ikan Yellow
Tang maka harus menyiapkan akuarium yang cukup besar. Hal ini bertujuan agar
ikan dapat bergerak leluasa dan menghindari stres pada ikan.
Yellow tang adalah spesies berumur panjang. Individu tertua yang
dikumpulkan berusia 41 tahun. Ini menampilkan kurva pertumbuhan persegi
Acanthurid yang khas dengan tingkat pertumbuhan awal yang tinggi yang dengan
cepat menurun setelah beberapa tahun pertama. Yellow tang menunjukkan
perbedaan seksual dalam pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan untuk kedua jenis
kelamin adalah 300 mm per tahun pertama kehidupan (0-1 tahun), tetapi jantan
tumbuh jauh lebih cepat dari pada betina dari tahun 2 sampai 3, sebuah tren yang
berlanjut sampai ukuran asimtotik didekati. Diformisme ukuran seksual
dihasilkan dari tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi untuk jantan selama
periode remaja (Mcllwain et al. 2012). Di hawai, ikan yellow tang menunjukkan
pergeseran ontogenetik berdasarkan penggunaan habitat dari area yang kaya akan
karang dalam hingga ke area karang dalam dan terumbu dangkal. Terjadi
pergeseran dari daerah yang lebih dalam ke daerah dangkal terjadi pada panjang
total sekitar 140 mm dan 165 mm untuk jantan dan betina masing-masing
(Claisse et al. 2009). Pergeseran penggunaan habitat menghasilkan perubahan
pada pola makan dan tingkah laku termasuk pola migrasi.
D. Keunikan Ikan Yellow Tang
Ikan hias air laut ini terbilang unik karena warna tubuhnya yang hanya
dibungkus dengan warna kuning saja. Di malam hari, warna kuningnya akan
sedikit memudar dan warna kecoklatan akan tampak di bagian tengah tubuhnya
dengan garis horisontal berwarna putih. Perubahan warna tersebut sebagai bentuk
adaptasi agar tidak tertangkap predator. Namun, warna kuning tersebut akan cerah
kembali pada waktu siang hari siang hari.
Di habitat aslinya, ikan ini bisa tumbuh sampai 20 cm. Namun bila
dipelihara dalam akuarium dia akan tumbuh sekitar 10 cm. Menariknya, ikan ini
bisa berumur mencapai 30 tahun jika di laut lepas. Jika dipelihara dalam akuarium
besar, ikan ini bisa mencapai umur sekitar 20 tahun (Bushnell et al. 2010).
E. Jenis-jenis Ikan Yellow Tang
Ikan Yellow Tang termasuk dalam keluarga surgeonfish. Adapun jenis-
jenis dari surgeonfish Berdasarkan (ajapetshop.com/en/news/MENGENAL-
SURGEONFISH-”DORY”-SI-EKSOTIS-BERSIRIP-TAJAM) adalah:
1. Acanthurus coeruleus atau dikenal sebagai blue tang surgeonfish dapat
ditemukan di samudera Atlantik seperti di perairan Karibia. Spesies ini
berwarna kuning ketika masih muda (juvenile) dan berubah warna menjadi
biru ketika dewasa. Ketika dewasa panjangnya bisa mencapai 39 cm (15
inch).
 Acanthurus coeruleus muda Acanthurus coeruleus dewasa

Ikan ini bisa memakan algae dari terumbu karang ataupun yang menempel pada
ikan lainnya.
2. Ctenochaetus strigosus disebut juga kole tang, bristletooth atau yellow-eye
tang ditemukan di perairan Oceania seperti Australia dan New Zealand.

Warna tubuhnya coklat tua dengan garis (stripe) berwarna biru muda
atau kuning, garis ini berubah menjadi bintik-bintik di bagian muka, dan yang
paling menciri adalah warna kuning di sekitar matanya. Ikan ini dapat tumbuh
sampai 14,6 cm (5,7 inch) saat dewasa. Spesies ini adalah pemakan algae baik di
terumbu karang ataupun di ikan lain atau bahkan algae yang terdapat di cangkang
kura-kura. Untuk akuarium, cukup masukkan satu ekor ikan jenis ini dalam satu
akuarium, karena ikan ini akan agresif pada surgeonfish lainnya.
3. Genus Prionurus
Spesies dari genus ini yang terkenal adalah Prionurus laticlavius atau
disebut razor surgeonfish dapat ditemukan di samudera Pasifik dengan ciri
utamanya adalah ekor berwarna kuning dengan tubuh berwana abu-abu. Saat
dewasa ikan ini dapat mencapai panjang sampai 60cm.
4. Genus Naso
Terdapat beberapa spesies dari genus Naso salah satunya Naso lituratus atau
disebut orange-spine surgeonfish. Dapat ditemukan di samudera Hindia dan
Pasifik.Ciri utamanya adalah mulut dan pangkal ekor berwarna orange. Tubuh
berwarna keabuan dan panjang tubuhnya bisa mencapai 45 cm saat dewasa.
Dapat ditemukan di terumbu karang biasanya sepasang jantan dan betina.

5. Paracanthurus hepatus atau disebut regal tang atau palette surgeonfish dapat
ditemukan di samudera Pasifik, seperti di perairan Filipina, Indonesia,
Jepang, Australia, Afrika dan Sri Lanka. Ciri khasnya adalah warna biru
dengan corak hitam di bagian atasnya, serta ekor kuning. Panjang ikan ini
bisa tumbuh sampai 30cm saat dewasa. Ikan jenis ini dapat hidup
berpasangan atau beberapa dalam kelompok dengan spesies yang sama.
Makanan utamanya adalah plankton dan algae.
F. Reproduksi Ikan Yellow Tang
Induk bertelur sepanjang tahun menjelang matahari terbenam dengan
pemijahan terbesar (kuantitas dan viabilitas) tercatat sebelum dan sesudah bulan
purnama. Telur-telur yang dikeluarkan dalam tangki penyimpanan induk ditahan
dalam kolam air dengan aerasi dan dikeluarkan dari permukaan hingga meluap
dimana telur-telur tersebut dikonsentrasikan dalam jaring berukuran 200
mikrometer. Telur dikumpulkan setiap pagi dan disimpan dalam wadah yang
diangin-anginkan. Telur yang layak, telur yang dibuahi dan berkembang secara
normal, dipisahkan dari telur yang tidak dibuahi (Callan et al. 2018).
Pemijahan dapat terjadi secara pasangan dan kelompok dimana terjadi
disepanjang migrasi pergeseran habitat dengan rute sekitar matahari terbenam.
Aktivitas pemijahan yellow tang terjadi sepanjang tahun. Puncak pemijahan
selama akhir musim semi dengan puncak bulanan dalam hasil reproduksi dengan
mengikuti siklus bulan. Bobot gonad juga mempengaruhi produksi telur. Semakin
kecil bobot gonad semakin sedikit telur yang dihasilkan.
Produksi telur mengikuti pola bulan dan mencapai puncaknya pada
musim semi dan musim panas (Bushnell et al. 2010). Fekunditas maksimum ikan
yellow tang sekitar 24.000 telur dan tidak hubungan yang ditemukan antara
ukuran dan fekunditas. Namun betina yang berukuran dibawah 120 mm
menghasilkan jumlah telur yang terbatas. Z. flavescens telah ditemukan bertelur
dari ukuran 90 mm (Bushnell et al. 2010).
Di habitat aslinya, ikan ini biasa memakan alga dan tanaman laut lainnya,
bahkan di alam liar biasanya ikan ini akan menjadi pembersih cangkang kura-kura
atau penyu, namun jika di dalam akuarium biasanya mengkonsumsi juga ikan
kecil.
G. Peluang Budidaya di Kupang
Diindonesia pembudidaya ikan yellow tang cukup minim terutama di
kupang. Peluang budidaya ikan yellow tang tergolong minim bahkan hampir
tidak ada yang membudidayakannya karena ikan yellow tang ikan di alam bebas
sehingga jika dipelihara atau dibudidayakan di akuarium memperlambat proses
pertumbuhannya dan umurnya lebih panjang jika dipelihara di laut lepas yaitu
sekitar sampai 30 tahun. Terlepas dari harga jualnya yang mahal sekitar
5.000.000 hingga 15.000.000 per ekor, masyarakat kupang lebih tertarik
membudidayakan ikan cupang. Selain karena perawatannya yang mudah yang
bisa dilakukan oleh siapa saja dan menggunakan wadah sederhana seperti toples
dan soliter harga ikan cupang juga terbilang murah sehingga banyak peminatnya
(Tokopedia).