Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RADIOLOGI PASCA DISKUSI RADIOLOGI

(fasilitator : drg. Menik Priaminiarti, Sp. RKG)

Oleh :

M Raihan Yusuf Arrahman

1606900751

S1 Profesi Angkatan 2020 (Angkatan Preklinik S1 2016)

Pembatasan Interpretasi Radiografik pada Kasus Fraktur Gigi dan Fraktur Tulang Alveolar

Gambaran radiografik yang menunjukkan akar yang patah ditunjukkan pada Gambar 29.1
memiliki ciri sebagai berikut :

• Garis radiolusen antara fragmen


• Perubahan bentuk garis pada akar dan diskontinuitas bayangan ligament periodontal.
Fig. 29.1 Diagram illustrating the possible
Limitasi dalam interpretasi radiografik periapical pada fraktur akar radiographic appearances of a root fracture
showing a radiolucent line between the
gigi fragments, alteration in the outline shape of the
root and discontinuity of the periodontal
ligament shadow.

Interpretasi radiografi pada trauma gigi tidak selalu dapat terlihat secara langsung
karena keterbatasan pada gambar dua dimensi. Disamping itu, keterbatasan pada
radiografi dapat dipengaruhi oleh:
• Posisi dan tingkat keparahan patah tulang
• Tingkat perpindahan atau pemisahan fragmen
• Posisi film dan tabung sinar-X dalam kaitannya dengan garis fraktur.
Poin – poin penting

• Karena keterbatasan inilah maka diperlukan setidaknya dua


tampilan dari sudut yang berbeda.
• Jika perpindahan dan separasi minimal, mungkin tidak ada bukti
radiografi fraktur sama sekali.
• Jika tersedia, penggunaan CBCT mungkin berguna dalam diagnosis
fraktur

Gambaran Radiografi pada Fraktur Rahang

Penampilan radiografi yang khas pada fraktur rahang meliputi:

• Garis radiolusen antara fragmen tulang jika dipisahkan. fraktur melalui cortical plate bukal dan lingual
dapat menghasilkan dua garis radiolusen
• Garis radiopak jika fragmen saling bertumpang tindih
• Perubahan pada outline tulang jika fragmen dipindahkan, menghasilkan deformitas step pada bidang
oklusal.

Poin - poin penting

• Tingkat / keparahan dari setiap perpindahan tergantung pada:


o Arah dan kekuatan dari fracturing force
o Arah dari fraktur line yang dihasilkan
o Otot-otot yang melekat pada setiap fragmen dan arah tarikannya
• Jika garis fraktur berjalan sedemikian rupa sehingga otot-otot yang terkait cenderung menyatukan fragmen,
fraktur digambarkan sebagai menguntungkan.
• Jika otot-otot terkait cenderung menarik fragmen terpisah, fraktur digambarkan sebagai tidak
menguntungkan
• Jika fraktur melibatkan soket gigi, kemungkinan akan ada pelebaran ruang ligamen periodontal
• Jika fraktur melibatkan gigi yang unerupted, folikel akan mengalami pembesaran
Prinsip Interpretasi Radiografik (White Pharoah 7th ed)
Cakupan dari prinsip interpretasi antara lain :
1. Gambaran diagnostic radiograf yang adekuat
2. Visual search strategies
3. Diagnostic reasoning dalam radiologi oral
4. Analisis temuan kelainan / abnormalitas
5. Strategi analitik atau sistemik dalam menginterpretasi
6. Penulisan diagnosis hasil interpretasi gambaran radiograf

Strategi Analitik atau Strategi Sistemik

Terdapat beberapa step yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasi gambaran radiograf :
1. Tentukan lokalisasi dari lesi/ abnormalitas
2. Tentukan bentuk dan batas tepi
3. Tentukan struktur interna nya
4. Tentukan pola trabekula akibat dari lesi/ abnormalitas
5. Analisis efek lesi terhadap jaringan sekitarnya

Analisis bentuk dan batas tepi lesi

Well-defined lesion adalah lesi di mana sebagian besar Batas tepi lesi terlihat dengan sangat baik.
Sebaliknya, sulit untuk menggambarkan batas yang tepat di sekitar sebagian besar pinggiran yang tidak
jelas. Batas tepi juga dapat memiliki dimensi atau zona transisi. Sebagai contoh, garis radiopak tipis atau
korteks di pinggiran akan mewakili zona transisi yang sempit, berbeda dengan batas sklerotik yang tebal
yang mana akan mewakili zona transisi yang relatif tebal. Analisis lebih lanjut dari kedua jenis batas tepi
ini dapat membantu menentukan sifat lesi.

Well-Defined Borders

Punched-Out Border.

Punched-out border adalah perbatasan yang memiliki batas tajam atau zona transisi yang sangat
sempit di mana tidak ada reaksi tulang yang terlihat berbatasan langsung dengan kelainan; analoginya
seperti dengan melubangi radiograf dengan paper punch. Batas lubang yang dihasilkan bersifat well-
defined dan tulang di sekitarnya memiliki penampilan normal hingga ke tepi lubang. Jenis batas ini
kadang-kadang terlihat pada kasus multiple myeloma.

Corticated Border.

Batasan ini memiliki bentuk berupa margin yang terkortisasi, garis radiopak yang tipis, dan cukup
seragam dari tulang reaktif di pinggiran lesi. Ini biasanya terlihat dengan kista dan tumor jinak yang slow-
growing.

Sclerotic Margin.

Batasan ini memiliki ciri berupa margin sklerotik yang mewakili zona transisi yang lebih luas yang terdiri
dari batas radiopak tebal tulang reaktif yang lebarnya kadang tidak sama. Bentuk batasan tepi ini terlihat
pada displasia osseous periapical. Batasan tepi sclerotic margin dapat menunjukkan tingkat pertumbuhan
yang sangat lambat pada lesi untuk merangsang produksi tulang di sekitarnya.

Soft Tissue Capsule.

Batasan tepi jenis soft tissue capsule ini memiliki ciri berupa garis radiolusen di perifer pada jenis lesi
radiopak. Soft tissue capsule ini dapat dilihat bersamaan dengan periferal kortikal yang biasa ditemukan
pada kasus odontoma dan cementoblastoma.

Anda mungkin juga menyukai