- Elevasi : periosteal
Codmann’s
Triangle, Onion
skin
1. Solid
Gambaran dari reaksi periosteum yang berupa padatan dan terlihat lebih opak,
gambaran ini didapatkan akibat pembentukan stratum compacta.
2. Laminated
Dikenal juga dengan onion skin atau lapisan kulit bawang, dimana
menunjukkan beberapa lapisan sejajr konsentris tulang baru yang berdekatan dengan
korteks. Gambaran radiolog merupakan reaksi periosteal seperti lapisan daun bawang.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan X-ray merupakan modalitas utama yang digunakan untuk investigasi.
Pemeriksaan radiologik merupakan pemeriksaan yang penting dalam usaha menegakan
diagnosis tumor tulang. Diagnosis pasti dapat juga ditegakan dengan pemeriksaan radiologis.
Ketika dicurigai adanya osteosarkoma, MRI digunakan untuk menentukan distribusi tumor
pada tulang dan penyebaran pada jaringan lunak sekitarnya. CT kurang sensitif apabila
dibandingkan dengan MRI untuk evaluasi lokal dari tumor namun dapat digunakan untuk
mendeteksi metastase pada tulang atau tumor synchoronous, tetapi MRI seluruh tubuh dapat
menggantikan bone scan.Beberapa hal yang perlu diingat kembali dalam rangka menganalisis
tumor tulang pada foto rontgen adalah :
- Pada anak-anak tulang panjang dibagi dalam epifisis, metafisis, dan diafisis. Antara
metafisis dan epifisis terdapat lempeng epifisis. Neonatus banyak epifisis tulang
belum mengalami osifikasi sehingga belum dapat dilihat pada foto rontgen.
- Tulang terdiri atas 3 komponen yaitu korteks, spongiosa, dan periost. Korteks dan
spongiosa dapat dilihat pada foto rontgen, tetapi periost tidak. Bila karena suatu
proses dalam tulang, misalnya radang atau neoplasma, periost mengalami iritasi atau
terangkat, maka periost akan membentuk tulang dibawahnya yang dikenal sebagai
periosteal.
- Gambaran reaksi periosteal bermacam-macan
Berupa garis-garis yang sejajar dengan korteks disebut lamelar
Berupa garis-garis yang tegal lurus pada korteks disebut sunray appearance
Berupa seperti renda, dan sebagainya
Pada osteosarkoma terdapat 3 gambaran radiologi, yaitu
1.MRI
MRI membuktikan alat penting untuk menentukan pementasan dan
penilaian lokal yang akurat untuk reseksi ekstremitas, terutama untuk evaluasi
ekstensi tumor intraoseus dan keterlibatan jaringan lunak. Evaluasi lempeng
pertumbuhan juga penting karena hingga 75-88% tumor metafisis menyeberang
lempeng pertumbuhan ke epifisis.
- T1
a. komponen non-mineralisasi jaringan lunak: intensitas sinyal menengah
b. komponen mineralisasi / diverifikasi: intensitas sinyal rendah
c. edema peritumoral: intensitas sinyal menengah
d. daerah perdarahan yang tersebar akan memiliki sinyal variabel (lihat penuaan
darah pada MRI)
e. peningkatan: peningkatan komponen padat
- T2
a. komponen non-mineralisasi jaringan lunak: intensitas sinyal tinggi
b. komponen mineralisasi / diverifikasi: intensitas sinyal rendah
c. edema peritumoral: intensitas sinyal tinggi
MRI merupakan modalitas untuk mengevaluasi penyebaran lokal dari tumor karena
kemampuan yang baik dalam interpretasi sumsum tulang dan jaringan lunak. MRI merupakan
tehnik pencitraan yang paling akurat untuk menentuan stadium dari osteosarkoma dan
membantu dalam menentukan manajemen pembedahan yang tepat. Untuk tujuan stadium dari
tumor, penilaian hubungan antara tumor dan kompartemen pada tempat asalnya merupakan
hal yang penting. Tulang, sendi dan jaringan lunak yang tertutupi fascia merupakan bagian
dari kompartemen. Penyebaran tumor intraoseus dan ekstraoseus harus dinilai. Fitur yang
penting dari penyakit intraoseus adalah jarak longitudinal tulang yang mengandung tumor,
keterlibatan epifisis, dan adanya skip metastase. Keterlibatan epifisis oleh tumor telah
diketahui sering terjadi daripada yang diperkirakan, dan sulit terlihat dengan gambaran foto
polos.
Keterlibatan epifisis dapat didiagnosa ketika terlihat intensitas sinyal yang sama
dengan tumor yang terlihat di metafisis yang berhubungan dengan destruksi fokal dari
lempeng pertumbuhan. Skip metastase merupakan fokus synchronous dari tumor yang secara
anatomis terpisah dari tumor primer namun masih berada pada tulang yang sama. Deposit
sekunder pada sisi lain dari tulang dinamakan transarticular skip metastase. Pasien dengan
skip metasase lebih sering mempunyai kecenderungan adanya metastase jauh dan interval
survival bebas tumor yang rendah. Penilaian dari penyebaran tumor ekstraoseus melibatkan
penentuan otot manakah yang terlibat dan hubungan tumor dengan struktur neurovascular
dan sendi sekitarnya. Hal ini penting untuk menghindari pasien mendapat reseksi yang
melebihi dari kompartemen yang terlibat. Keterlibatan sendi dapat didiagnosa ketika jaringan
tumor terlihat menyebar menuju tulang subartikular dan kartilago.