Eri
Pembimbing: dr. Amelia Tjandra, M.Kes, Sp. Rad (K)MSK
KLASIFIKASI KELAINAN TULANG
PATOLOGI TRAUMATOLOGI
•Batas
•Periosteal Reaction
•Opasitas dan
mineralisasi
•Ukuran dan jumlah
•Keterlibatan korteks
•Komponen Soft-Tissue
Lesi
• Lesi fokal yang tersebar terpisah-pisah disebut “geografik.”
• Lesi geografik diiklasifikasikan sebagai tipe 1:
• Type 1a (well-defined border with sclerotic rim)
• Type 1b (well-defined border but without sclerotic rim)
• Type 1c (focal lytic lesion with ill-defined border)
Batas
Periosteal reaction
• Lusensi & sclerosis stimulasi osteoklas/osteoblas oleh tumor.
Matrix osteoid
korteks
Erosi permukaan dalam korteks
endosteal scalloping
Destruksi komplit oleh lesii
Korteks menggelembung
Proses di canalis medullaris/ periosteum / sekeliling
soft tissue
30
Osteoid
Osteoma
• Gambaran osteoma pada medula tulang rahang
densitas yang tinggi yang dikelilingi oleh gambaran
radioopak yang berbentuk bundar / lonjong dengan
batas tegas.
32
• Lokasi : - Tl. Tangan (40%)
- Tl. Kaki (10 %)
• Berupa benjolan yang tidak
nyeri.
• Lokasinya terutama pada os
phalanxs, os tarsal, costa dan
tulang tulang panjang
• Bersifat soliter tapi dapat juga
multiple (Diaphesial aclasia )
33
• Adanya daerah radiolusen
yang bersifat sentral
(enchondroma) antara
metafisis dan diafisis.
Kemungkinan dapat
ditemukan sedikit ekspansi
dari tulang. Pada tulang
yang matur dapat
ditemukan adanya bintik
bintik kalsifikasi pada
daerah lusen.
34
• Osteochondroma adalah
proyeksi/protuberansia tulang
yang dibungkus oleh penutup
tulang rawan yang muncul di
permukaan eksternal tulang.
35
• Paling sering timbul dari rangka appendikular, terutama di
sekitar lutut :
• ekstremitas bawah: 50% dari semua kasus 3
• femur (terutama distal): paling umum: 30%
• tibia (terutama proksimal): 15-20%
• lokasi yang kurang umum: kaki, panggul
• Tubuh bagian atas
• humerus: 10-20%
• lokasi yang kurang umum: tangan, skapula
• tulang belakang: elemen posterior tulang belakang jarang
terjadi, tetapi tidak jarang, situs untuk tumor ini
• Tampak suatu penonjolan
tulang pada daerah
metafise dengan arah
yang menjauhi sendi.
• Karakteristik yang paling
penting adalah tidak
terputusnya hubungan
cortex tumor dengan
cortex tulang asalnya dan
bagian medula dari lesi
dan tulang asalnya
berhubungan.
37
• Pada daerah pelvis, tumor
dapat tumbuh mencapai
ukuran yang besar,
ireguler, bentuk
menyerupai cauliflower
dan tampak kalsifikasi
yang prominen.
38
• CT Scan
Untuk menilai tumor secara keseluruhan, terutama menilai
keadaan tulang rawan yang menutupi lesi yang pada
pemeriksaan foto polos tidak terlihat.
Bila pada gambaran CT didapatkan tidak adanya destruksi
tulang, tulang rawan yang menutupi tumor tipis dan reguler
hal ini merupakan tanda jinak.
• USG
USG mampu menunjukkan tutup kartilago sangat akurat
sebagai wilayah hypoechoic yang dibatasi oleh tulang pada
permukaannya yang dalam dan otot / lemak di permukaan.
39
1. Tampak penonjolan kortex dan medulla yang
dibungkus dengan cartilago cap sehingga
membentuk gambaran caulilower.
2. Penonjolan ini tumbuh menjauhi ephipise.
MRI
• MRI adalah modalitas pencitraan terbaik untuk menilai ketebalan kartilago
(dan dengan demikian menilai untuk transformasi maligna), kehadiran
edema dalam tulang atau jaringan lunak yang berdekatan, dan
memvisualisasikan struktur neurovaskular di sekitarnya.
• Sebuah cartilago cap lebih dari 1,5 cm dalam ketebalan mencurigakan untuk
degenerasi ganas.
Lesi hiperechoic
pada genu