Anda di halaman 1dari 49

Dr. Rakhmawati S.

Eri
Pembimbing: dr. Amelia Tjandra, M.Kes, Sp. Rad (K)MSK
KLASIFIKASI KELAINAN TULANG

PATOLOGI TRAUMATOLOGI

Radang Neoplasma Fracture

Osteomyelitis Jinak Ganas

- Osteoid Osteoma Sekunder Primer


- Endchondroma
- Osteochondroma
- GIANT CELL TUMOR Metastase -Osteo-Sa
-Ewing-Tumor
TUMOR TULANG BERDASARKAN LOKASI
GAMBARAN RADIOGRAFI SPESIFIK
TUMOR TULANG

•Batas
•Periosteal Reaction

•Opasitas dan
mineralisasi
•Ukuran dan jumlah

•Keterlibatan korteks

•Komponen Soft-Tissue
Lesi
• Lesi fokal yang tersebar terpisah-pisah disebut “geografik.”
• Lesi geografik diiklasifikasikan sebagai tipe 1:
• Type 1a (well-defined border with sclerotic rim)
• Type 1b (well-defined border but without sclerotic rim)
• Type 1c (focal lytic lesion with ill-defined border)
Batas
Periosteal reaction
• Lusensi & sclerosis  stimulasi osteoklas/osteoblas oleh tumor.

• Proses destruksi dapat menyebabkan fragmen tulang menjadi


sequester dengan gambaran regio lesi litik  proses jinak
dan malignan.
Opasitas

Matrix : tipe jaringan tumor


(osteoid, chondral, fibrous /
adipose.

Mineralisasi :kalsifikasi matrix


Opasitas and mineralisasi
Chondral tissue
Punctate, flocculent,
comma shaped, arclike
/ ringlike
Enchondroma,
Chondrosarcoma,
Chondroblastoma
CHONDRAL MINERALIZATION
Matrix kondroit

Matrix osteoid

Diagram pola mineralisasi tulang, matrik osteoid


solid (left), cloudlike
Chondral mineralization. Pola (middle), and ivory-like (right) opacity.
mineralization cartilago
stippled (left), flocculent
(middle), and ring and arc (right).
RSNA, 2008
Benign < 6 cm
Malignant > 6 cm

Primary tumor > 6 cm


Secondary tumor < 6
cm
Proses di canalis medullaris/ periosteum / sekeliling
soft tissue

korteks
Erosi permukaan dalam korteks 
endosteal scalloping
Destruksi komplit oleh lesii
Korteks menggelembung
Proses di canalis medullaris/ periosteum / sekeliling
soft tissue

Mengikis permukaan luar korteks


“Saucerization”
“Buttressed appearance” :
• Periosteal reaction disekitar saucerization
• Proses intramedullar yang berkembang perlahan
 aggresif & menembus area periosteal reaction
yang solid
• Bone lesion + Soft tissue component proses MALIGNANT
1. tumor merusak korteks sesuai dengan perkembangannya
2. Meresap melalui canalis haversian korteksuntuk mencapai
jaringan disekitarnya

• Komponen soft tissue dapat memindahkan lapisan lemak disekitarny


• Osteosarcoma
• Ewing Sarcoma
• Lymphoma
• Lesi :
• Litik-sklerotik
• Matriks : osteoid, chondroid
• Kalsifikasi : ring n arch
• Ekspansile, septasi, endosteal
scalloping
• Di : epi-meta-diafisis
• Letak : sentral - eksentrik
• Bentuk : geografik-moth eaten-
permeatif
• Batas : tegas - tidak tegas
• Tepi : rim sklerotik
• Zona transisi
• Cortex: menipis/tdk
• Periosteal reaction
• Osteoid osteoma adalah
tumor tulang jinak yang
berkembang di tulang panjang
tubuh.
• Tersusun dari jaringan tulang
yang terdiri dari tulang padat
(condensed bone) dengan
batas yang terdefinisi baik,
tanpa permukaan ireguler atau
lesi satelit.
• Cenderung berukuran kecil
(kurang dari 1,5 cm) dan tidak
tumbuh membesar.
28
• Tumor ini menyebabkan pembentukan tulang reaktif di
sekitarnya, kemudian membentuk jenis baru dari material
tulang abnormal yang disebut tulang osteoid.

• Tulang osteoid ini bersama dengan sel-sel tumor akan


membentuk nidus tumor, yang merupakan titik yang jelas
terlihat pada foto polos.

• Osteoid osteoma menyebabkan nyeri tumpul dan nyeri


yang intensitasnya sedang, tetapi bisa memberat,
terutama pada malam hari. Rasa sakit biasanya tidak
berhubungan dengan aktivitas.
29
• Adanya daerah yang
bersifat radiolusen yang
disebut nidus di daerah
diafisis di kelilingi oleh
suatu daerah skerosis
yang padat, serta
penebalan kortikal yang
merupakan reaksi
pebentukan tulang

30
Osteoid
Osteoma
• Gambaran osteoma pada medula tulang rahang
densitas yang tinggi yang dikelilingi oleh gambaran
radioopak yang berbentuk bundar / lonjong dengan
batas tegas.

32
• Lokasi : - Tl. Tangan (40%)
- Tl. Kaki (10 %)
• Berupa benjolan yang tidak
nyeri.
• Lokasinya terutama pada os
phalanxs, os tarsal, costa dan
tulang tulang panjang
• Bersifat soliter tapi dapat juga
multiple (Diaphesial aclasia )

33
• Adanya daerah radiolusen
yang bersifat sentral
(enchondroma) antara
metafisis dan diafisis.
Kemungkinan dapat
ditemukan sedikit ekspansi
dari tulang. Pada tulang
yang matur dapat
ditemukan adanya bintik
bintik kalsifikasi pada
daerah lusen.

34
• Osteochondroma adalah
proyeksi/protuberansia tulang
yang dibungkus oleh penutup
tulang rawan yang muncul di
permukaan eksternal tulang.

• Terdiri atas dua bentuk klinis :


• osteochondroma soliter
• osteochondroma multipel

35
• Paling sering timbul dari rangka appendikular, terutama di
sekitar lutut :
• ekstremitas bawah: 50% dari semua kasus 3
• femur (terutama distal): paling umum: 30%
• tibia (terutama proksimal): 15-20%
• lokasi yang kurang umum: kaki, panggul
• Tubuh bagian atas
• humerus: 10-20%
• lokasi yang kurang umum: tangan, skapula
• tulang belakang: elemen posterior tulang belakang jarang
terjadi, tetapi tidak jarang, situs untuk tumor ini
• Tampak suatu penonjolan
tulang pada daerah
metafise dengan arah
yang menjauhi sendi.
• Karakteristik yang paling
penting adalah tidak
terputusnya hubungan
cortex tumor dengan
cortex tulang asalnya dan
bagian medula dari lesi
dan tulang asalnya
berhubungan.
37
• Pada daerah pelvis, tumor
dapat tumbuh mencapai
ukuran yang besar,
ireguler, bentuk
menyerupai cauliflower
dan tampak kalsifikasi
yang prominen.

38
• CT Scan
Untuk menilai tumor secara keseluruhan, terutama menilai
keadaan tulang rawan yang menutupi lesi yang pada
pemeriksaan foto polos tidak terlihat.
Bila pada gambaran CT didapatkan tidak adanya destruksi
tulang, tulang rawan yang menutupi tumor tipis dan reguler
hal ini merupakan tanda jinak.

• USG
USG mampu menunjukkan tutup kartilago sangat akurat
sebagai wilayah hypoechoic yang dibatasi oleh tulang pada
permukaannya yang dalam dan otot / lemak di permukaan.
39
1. Tampak penonjolan kortex dan medulla yang
dibungkus dengan cartilago cap sehingga
membentuk gambaran caulilower.
2. Penonjolan ini tumbuh menjauhi ephipise.
MRI
• MRI adalah modalitas pencitraan terbaik untuk menilai ketebalan kartilago
(dan dengan demikian menilai untuk transformasi maligna), kehadiran
edema dalam tulang atau jaringan lunak yang berdekatan, dan
memvisualisasikan struktur neurovaskular di sekitarnya.

• Cartilago cap osteochondromas tampak sama dengan kartilago di tempat


lain, dengan sinyal menengah ke rendah pada T1 dan sinyal tinggi pada
gambar T2 W

• Sebuah cartilago cap lebih dari 1,5 cm dalam ketebalan mencurigakan untuk
degenerasi ganas.

• Dengan pemberian gadolinium intravena, enhancement lesi jinak biasanya


terlihat pada jaringan yang menutupi topi tulang rawan yang bersifat
fibrovascular, namun, tutup kartilaginat itu sendiri tidak enhance
Lesi condroid di
metafisis os femur,
gambaran
osteochondroma

Lesi hiperechoic
pada genu

Lesi pada pelvis, T1 MRI


Lesi osteoid metafise femur, CT scan 3D
• Tumor jinak agresif yang berasal dari sel
spindel mononuklear dan mendistribusikan
multinucleacted giant cells
• Melibatkan ujung tulang yang telah matur
• Rentang usia antara 20-40 tahun
• Perempuan : laki-laki = 1.1-1.5 : 1
• Pola pertumbuhan lambat
• Lokasi :
Vertebra (7%), Sacrum : s1/s2 (71%) -->
paling umum nomor 2 setelah chordoma
untuk diagnosis pbt sacrum, Tulang
panjang (60%)
• Lesi litik non-seklerotik
dengan batas tegas yang
berasal dari metafisis yang
meluas ke epifisis
• Korteks melebar dan
mengalami destruksi fokal
• Reaksi periosteal minimal
• Tampak trabekulasi dan
margin yang sklerotik -->
soap bubble appearance
• Zona transisi yang sempit
tipe geografik
• Matriks chondroid
• Giant Cell Tumor
• Giant Cell Tumor
Lesi litik expansile tanpa batas sklerotik di exentris
meta- ephypise, tanpa periosteal reaction, tanpa matrix
kalsifikasi di dalamnya, dengan multiple septasi
membentuk gambaran soap bubble.
• Bone Tumors and Tumorlike Conditions, RSNA 2008
• Bone Tumors: Epidemiology Classification Pathology, Lars
Gunnar Kindblom,RSNA 2010
• https://radiopaedia.org/articles/osteoid osteoma
• https://radiopaedia.org/articles/enchondroma
• https://radiopaedia.org/articles/osteochondroma
• https://radiopaedia.org/articles/giantcelltumor

Anda mungkin juga menyukai