Anda di halaman 1dari 15

Kondrosarkoma pada Kepala

Kondilus
Pebrian Diki Prestya

Program Studi Bedah Mulut


Fakultas Kedokeran Gigi
Univeristas Padjadjaran
“Chondrosarcoma is a malignant cartilaginous
neoplasm that frequently develops in the bones of the
trunk, such as the pelvis, femur, and humerus “
Pendahuluan
Chondrosarcoma in the head-and-neck region is relatively
rare,accounting for 1%–12% of all cases

Kondrosarkoma telah tercatat sekitar 10 % dari tumor


maligna osteogenic

Tumor ini berkembang dari tulang rahang dan sangat


jarang terjadi.

Pasien dengan kondrosarkoma berkembang pada kepala


kondilus.
“Kondrosarkoma ialah tumor ganas dengan ciri khas pembentukan jaringan
tulang rawan oleh sel-sel tumor dan merupakan tumor ganas tulang primer
terbanyak kedua setelah osteosarcoma”
Secara radiografis, telah terdeteksi lesi neoplastik pada kepala kondilus
mandibularis sebelah kiri tanpa adanya kerusakan tulang pada basis cranii.

Histopatologi – Berdasarkan diagnosis pasien suspek kondrosarkoma kepala


kondilus, reseksi tumor, diseksi leher bagian supramiohyoid dan rekonstruksi
dengan flap anterolateral dilakukan dibawah anestesi umum pada bulan
berikutnya.

Pemeriksaan histopatologi pada sampel jaringan yang dibuang terkonfirmasi


kondrosarkoma.
Gambaran Klinis

Pembengkakan difus tercatat pada area periauricular, nyeri Ketika


membuka mulut, pembegkakan berkembang lebih kurang 2 bulan
sebelumnya dan secara lambat membesar dari pada sebelumnya.
Tanda dan Gejala
Nyeri

Pembengkakan

Teraba masa/ penonjolan tulang


Etiologi

Etiologi kondrosarkoma masih belum diketahui secara pasti

Kondrosarkoma berhubungan dengan tumor-tumor tulang


jinak seperti enkondroma atau osteokondroma sangat besar
kemungkinannya untuk berkembang menjadi
kondrosarkoma
Patolofisiologi

sel-sel kartilago menjadi


ganas dan menyebabkan
Sel tumor memproduksi Tidak disertai proses
abnormalitas penonjolan
kartilago hialin osteogenesis
tulang, dengan berbagai
variasi ukuran dan lokasi.

a. Apabila lesi awal berasal dari dalam tulang itu sendiri dinamakan kondrosarkoma sentral sedangkan
kondrosarkoma perifer apabila lesi dari permukaan tulang seperti kortikal dan periosteal.
b. Tumor kemudian tumbuh membesar dan mengikis korteks sehingga menimbulkan reaksi periosteal
Histologi

(a) Pada pembesaran kecil tumor terdiri dari eosinofilik, pucat, dan area basophil yang
tidak beraturan merusak satu sama lain. (b) area eosinophil (panah) pada pembesaran
yang tinggi sel-sel tumot terlihat sedikit hiperkoromatin nuclei kekurangan signifikan
pleomorfisme, menunjukkan polygonal atau stelatta dan bentuk sarang nodular pada
matrik cartilage fibrous. Pada area yang pucat (asterisk) sel-sel tumor kelihatan
tersistribusi jarang-jarang pada matriks cartilage mirip miksoma (c) pada area basofilik
sel-sel tumor terkihat nuclei normokromatik menunjukkan gambaran bentuk bulat, dan
tersistribusi secara inrreguler pada matriks mirip karitlago hialin dan fokal kalsifikasi
X-ray Photo
Radiopaque irregular pada regio kepala
sebelah kanan mandibular

Axial dan coronal terdapat massa


multilocular pada mandibula kanan

MRI menunjukkan massa irregular disekitar


mandibula yang memberika sinyal isointense

Peningkatan dengan batas yang tidak jelas


terlihat pada sekitar jaringan lunak
X-ray radiograph
X-ray radiography showed an irregular-shaped radiopaquemass in the
right mandibular condyle.

On CT, a multilocular masswas observed surrounding the right


mandibular condyle.

Imaging showed the density of the mass to be slightly less than that of
bone, and bone resorption was noted in the right mandibularcondyle.

Weak enhancement was also observed in the surrounding soft tissue.


Perawatan
The most effective treatment of chondrosarcoma is surgi-cal excision.

Chondrosarcoma has traditionally beenregarded as a radio-resistant tumor

Radiotherapy is now recommended for the treatment of high-grade tumors or for patients
with incompletely resected lesions

Chemotherapy has a limitedrole in chondrosarcoma, but can be applied as an adjuvant


ther-apy in cases with aggressive behavior, rapid local recurrence, andhigh-grade
chondrosarcoma
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai