Non Odontogenik
OSSIFYING FIBROMA
Presentasi Klinis
lesi meluas ke tulang
korteks utuh
Dapat menyebabkan terjadinya
deformitas (perubahan bentuk), maloklusi,
disfungsi
lebih sering terjadi pada mandibular
dibandingkan maxilla
Temuan radiograf
terlihat jelas, halus
Kualitas bervariasi dari radiolucent
ke radioopaque
Dapat ditemukan tepian/batas
sklerotik
Dapat meresorbsi akar dan merusak
gigi disebelahnya
Dapat merusak kanalis mandibula
Temuan mikroskopisis
Terdapat fibrovascular stroma
Terdapat bentuk Islands / trabekula
dari osteoid, anyaman tulang
Terlihat droplet sementum
Pengobatan
kista odontogenik
Eksisi Konservatif
Prognosis
Sangat baik
Jarang terjadi kekambuhan
FIBROUS DYSPLASIA
Etiologi
KLASIFIKASI
1.Monoostotik (yang sering dijumpai)
2.Polistotik
3.Sindrom Albright`s
KLINIS
perubahan bentuk, pembengkakan atau
penipisan dari tulang-tulang panjang
Gejala pertama tersembunyi dan
membahayakan walaupun rasa sakit pada
tulang yang kambuh merupakan simptom
skeletal yang paling sering terjadi.
Menyebakan asimentris wajah yang jelas
Dijumpai pada maksila dan mandibula.
Manifestasi ekstraskeletal berupa pigmentasi
kulit, tampak seperti makula yang terang atau
coklat tua,berlokasi pada sisi yang terkena
kelainan endokrin terjadi sekitar 3 % dari
seluruh pasien fibrous displasia.
GAMBARAN RADIOGRAFI
gambaran radiolusen sampai massa
radiopaque yang padat.
gambaran difus atau berbentuk kista
dengan batas yang jelas
gambaran ground glass atau
orange pell .
Bila lesi lebih banyak mengandung
jaringan fibous, bagian korteks
kelihatan menipis dan pada rontgen
foto terlihat gambaran radiolusen.
Bila lesi berlanjut maka terjadi
penulangan jaringan ikat, dan pada
rontgen foto menunjukkan gambaran
yang lebih padat.
cenderung berbentuk kista, baik
unilokular maupun mulatilokular dan
pada perkembangan lebih lanjut
terlihat seperti ameloblastoma.
RENCANA PERAWATAN
Perawatan fibrous displasia
monoostotik kuretase lesi
tulang dan jika diperlukan
pembalutaan dengan chip
(keeping) tulang.
Perawatan tipe poliototik dapat
memerlukan adanya prosedur
ortopedik untuk menstabilisasi
fraktur dan memperbaiki atau
mencegah deformitas
Pembedahan adalah perawatan
yang terbaik sedangkan
penyinaran adalah berbahaya
karena dapat merangsang
timbulnya sarcoma.
CEMENTOOSSEUS DISPLASIA
RENCANA PERAWATAN
Tidak ada pengobatan yang
diperlukan
Diagnosis ini penting agar dokter
yang menangani tidak bingung
untuk penyakit lain periapikal
seperti rarefying osteitis atau
kondensasi osteitis. Diagnosa
yang salah dapat menyebabkan
perawatan saluran akar yang
tidak diperlukan
GAMBARAN KLINIS
OSTEOMA
GAMBARAN KLINIS
Asymptomatis
Pertumbuhan lambat, sehingga pasien
datang ke dokter sudah dalam keadaan
yang lanjut. Perabaan keras seperti tulang
dan bertangkai.
Tidak nyeri pada tumor.
Tidak terjadi perubahan pada bentuk
wajah kecuali jika lesi tersebut telah
meluas dan membesar .
GAMBARAN RADIOLOGI
Gambaran osteoma pada medula tulang
rahang densitas yang tinggi yang
dikelilingi oleh gambaran radioopak yang
berbentuk bundar / lonjong dengan batas
tegas.
Ukurannya kurang dari 2,5 cm Gambaran
ini dapat ditemui sejak pertumbuhan dan
sebelum adanya perluasan korteks.
RENCANA PERAWATAN : Bedah
OSTEOCHONDROMA
Chondroma merupakan
satu dari tumor benigna
yang lebih sering pada
dinding dada. Chondroma
terutama dijumpai pada
anak-anak dan dewasa
muda dan muncul pada
persambungan
costochondrial anterior.
GAMBARAN KLINIS
Wajah asimetri, sakit
kepala, TMJ sakit dan
bising ketika dibuka,
bukaan mulut terbatas, .
RENCANA PERAWATAN
Reseksi bedah
Satu yang harus
dipastikan bahwa lesi
bukanlah chondrosarcoma
Batas > 4 cm dibutuhkan
untuk mencegah rekurensi
lokal. Karenanya,
chondroma yang besar
harus diterapi secara
sebagai chondrosarcoma
derajat rendah.
PROGNOSIS : FAIR
RENCANA PERAWATAN
Kuretase menyeluruh.
Kekambuhan berkisar
antara 15% -20%.
PROGNOSIS jangka
panjang granuloma-sel
raksasa baik dan
metastasis tidak
berkembang.
RADIOLOGIS
Terdapat lesi litik berbatas
tegas dikelilingi oleh sedikit
atau tidak ada sclerosis.
Diagnosis akhir didirikan
hanya dpat diketahui dari
hasil biopsi
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Osteoblastoma,
chondroblastoma, kista
tulang aneurismal, nonperkerasan fibroma, reaksi
benda asing, dan
osteosarkoma
Rencana Perawatan
Eksisi bedah
PROGNOSA
Terlepas dari situs
presentasi, reseksi parsial
atau hasil kuretase di
tingkat kekambuhan
hingga 70%, sedangkan
kekambuhan setelah
reseksi lebar sekitar 7%
HAEMANGIOMA
DIAGNOSIS BANDING
limfangioma, higroma, lipoma, neurofibroma,
malformasi vaskular kongenital, venous
stars, dan herediter hemorragik
telangiektasis (Rendu-Osler-Weber
Syndrome).
RENCANA PERAWATAN
Terapi secara konservatif (observasi)
RENCANA PERAWATAN
varian terlokalisasi
kuretase bedah lesi tulang
terapi radiasi dosis rendah lesi tidak dapat diakses
varian luas
Kemoterapi termasuk methotrexate, vincristine,
siklofosfamid
Transplantasi sumsum tulang untuk tahan / penyakit
berulang
Prognosa
Bervariasi dengan bentuk penyakit, sebagai berikut:
Localized varian: sangat baik
diseminata varian: meragukan sampai buruk
EXOSTOSIS
Etiologi
Tidak Diketahui
Kemungkinan dikarenakan fenomena reaktif
(stimulus belum ditentukan)
Presentasi Klinis
Diagnosis Diferensial
fibroma Peripheral
periostitis
Periosteal / osteosarcoma parosteal
Rencana Perawatan
Tidak diperlukan
Mungkin perlu dihilangkan kecuali
jika menggangu untuk tujuan
prostdodonti/ gigi tiruan
Diagnosa
Prognosa
Excellent
CORONOID HYPERPLASIA
PENUTUP
Tumor mandibula merupakan tumor yang cukup sering
terjadi. Tumor mandibula dapat bersifat benign dan
malignant, dimana etiologinya dapat berupa odontogenik
maupun non-odontogenik.
Terdapat beberapa kemiripan gambaran klinis dan
radiografi pada tumor-tumor mandibular tersebut,
kecermatan menentukan kekhasan gejala dan
kecermatan membaca hasil radiografi dari masingmasing suspect tumor mandibula yang dicurigai.