Anda di halaman 1dari 34

BAGIAN ORTHOPEDI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Tumor Jinak Muskuloskeletal


Zaidan 11120192152
Ratri Atu Imran 11120192142
Annisa Dwi Amaliah 11120191017
Siti Muthmainah 11120182134
Achmad Fauzi 11120192161
A. Muh Riflan Astar 11120192097
Baqda Awalia R 11120191008

Pembimbing : dr. Syarif Hidayatullah, M.Kes, Sp.OT (K)


PENDAHULUAN
● Tumor tulang merupakan kelainan pada system muskuloskeletal yang bersifat neoplastik. Tumor
dalam arti yang sempit berarti benjolan, sedangkan setiap pertumbuhan yang baru dan abnormal
disebut neoplasma.

● Sel sel tumor menghasilkan faktor faktor yang dapat merangsang fungsi osteoklas, sehingga
menimbulkan resobsi tulang yang dapat terlihat pada radiogram

● Pada umumnya tumor tumor tulang mudah dikenali dari adanya massa pada jaringan lunak disekitar
tulang, deformitas tulang, nyeri dan nyeri tekan, atau fraktur patologis.

● Sejumlah neoplasma dari jaringan jaringan lain dapat menyebar ke tulang melalui aliran paru, tiroid,
ginjal dan vesika urinaria. Tulang yang paling sering terkena adalah os vertebra, pelvis, costa,
sternum dan humerus proksimal.
PREVALENCE

Insiden terjadinya dari seluruh tumor tulang primer : 65,8% bersifat


jinak dan 34,2% bersifat ganas, ini berarti dari setiap tiga tumor tulang
terdapat satu yang bersifat ganas

Tumor tulang pada wanita = Laki laki

Tumor jinak tulang primer yang paling sering ditemukan adalah


osteoma (39,3%), osteokondromo (32,5%), kondroma (9,8%) dan
sisanya adalah tumor tulang jinak yang lain.
KLASIFIKASI TUMOR TULANG BERDASARKAN KRITERIA HISTOLOGIK TUMOR TULANG
Cont…

Beberapa hal yang penting sehubungan dengan penetapan klasifikasi yaitu:

● jaringan yang mudah menyebar tidak selalu harus merupakan jaringan asal.
● tidak ada hubungan patologis atau klinis dalam kategori khusus .
● sering tidak ada hubungan antara kelainan jinak ganas dengan unsur unsur
jaringannya, misalnya ostema dan osteosarkoma.

Beberapa tumor hanya disebut dalam suatu kelompok yang sederhana misalnya
Osteosarkoma.
TUMOR ASAL JARINGAN TULANG

A. OSTEOMA
Gambaran klinis
Osteoma merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%) terjadi pada usia
20 – 40 tahun. Bentuknya kecil tapi dapat menjadi besar tanpa menimbulkan gejala gejala
yang spesifik.
Lokasi
Ditemukan pada tulang tengkorak seperti maksila, mandibula, palatum, sinus paranasalis
dan dapat pula pada tulang tulang panjang seperti tibia, femur dan falangs.
Pemeriksaan radiologis
Pada foto rontgen osteoma berbentuk bulat dengan batas tegas tanpa adanya destruksi
tulang. Pada pandangan tangensial osteoma terlihat seperti kubah.
Patologi
Dapat ditemukan lesi pada tulang kompak (compact osteoma) Osteoma yang berlokasi pada
tulang panjang biasanya bersifat multipel dan merupakan bagian dari sindromaGardner.
Diagnosa banding
1. Osteokondroma
2. Parosteal osteosarkoma
3. Parostistis osifikans
Pengobatan
Bila osteoma kecil dan tidak memberikan keluhan, tidak diperlukan tindakan khusus. Tetapi bila
besar serta memberikan gangguan kosmetik atau terdapat penekanan ke jaringan sekitarnya
sehingga menimbulkan keluhan sebaiknya dilakukan eksisi.
B. OSTEOID OSTEOMA
● Gambaran Klinis

Osteoid osteoma adalah tumor jinak, jarang ditemukan (1,8%), terutama pada umur 10 –

25 tahun. Tumor ini lebih sering pada laki laki daripada wanita dengan perbandingan 2:1.

Gejala yang paling menonjol adalah nyeri pada suatu daerah tertentu dan menghilang

dengan pemberian salisilat.


● Lokasi

Lokasi osteoid osteoma pada femur (25%), tibia (25%), dan sisanya pada daerah daerah

lain, seperti pada tulang belakang.


Pemeriksaan Radialogi
Pada foto rontgen ditemukan adanya daerah yang bersifat radiolusen yang disebut nidus didaerah
diafisis di kelilingi oleh suatu daerah skerosis yang padat, serta penebalan kortikal yang merupakan
reaksi pebentukan tulang, kadang kadang pemeriksaan tomogram diperlukan untuk membantu
menegakkan diagnosa.
● Patologi
Kelainan terdiri atas jaringan seluler dengan tingkat vaskularisasi yang tinggi dan jaringan
tulang yang belum matang serta jaringan osteoid.
● Diagnosa banding
Asbes brodie
Sarkoma erwing
Periotitis kronis
● Pengobatan
Pengobatan yang efektif adalah mengeluarkan seluruh jaringan nidus disertai eksisi sebagian
tulang. Setelah itu evaluasi dengan pemeriksaan foto rontgen perlu dilakukan untuk menilai
apakah eksisi yang dilakukan akurat.
C. OSTEOBLASTOMA (OSTEOID OSTEOMA RAKSASA)

Gambaran Klinis
● Tumor ini seperti osteoid osteoma ditemukan pada dewasa muda dan lebih sering pada
laki laki daripada wanita. Gejala nyeri yang ditemukan lebih ringan dibanding osteoid
osteoma dan lebih jarang terjadi. Kelainan ini hanya merupakan 2,5% dari seluruh
tumor jinak.
Lokasi
● Osteoblatoma terutama ditemukan pada os vertebra dan tulang tulang pendek lainnya
seperti os ilium, costa, os phalanx dan os tarsal.
Pemeriksaan radiologis
Terlihat adanya daerah osteolitik dengan batas batas yang jelas serta adanya bintik bintik
kalsifikasi. Diameter lesi bervariasi bisa sampai beberapa cm.
Patologis
Gambaran patologisnya mirip osteoid osteoma tetapi gambaran sel dan vaskularisasinya lebih
menyolok.

Diagnosa Banding
1. Osteoid osteoma
2. Osteogenik sarkoma

Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan adalah eksisi tumor, kemudian rongga yang terjadi diisi dengan
tulang dari tempat lain (bone graft)
Tumor Asal Jaringan Tulang Rawan

A. KONDROMA

Disebut juga enkondroma, merupakan tumor jinak tulang dengan frekuensi 9,8% dari
seluruh tumor jinak tulang, biasanya ditemukan padausia dewasa muda tetapi dapat
pula pada setiapumur. Gejalanya biasanya berupa benjolan yangtidaknyeri.

Lokasi
Terutama pada os phalanxs, os tarsal, costa dantulang tulang panjang yang bersifat
soliter tapidapat juga multiple sebagai enkondromatosis yang bersifat kongenital
(penyakit Ollier).
Pemeriksaan Radiologis

Gambaran radiologis memperlihatkan adanya daerah


radiolusen yang bersifat sentral(enkondroma) antara
metafisis dan diafisis. Mungkin dapat ditemukan sedikit
ekspansi daritulang. Pada tulang yang matur dapat
ditemukan adanya bintik bintik kalsifikasi pada daerah lusen
● Patologi
Terdapat pembentukan tulang rawan yang matur tanpa tanda tanda pleimof,
mitosis, atau gejalagejala keganasan lainnya. Sering ditemukan adanya
perubahan miksoid pada jaringan lunak,maka kelainan ini disebut sindroma
Maffuci

● Pengobatan
Pengobatan tidak selalu diperlukan. Apabila tumor bertambahan besar atau
ditemukan adanya fraktur patologis maka tumor sebaiknya dikeluarkan
melalui kuretase kemudian diisi dengan jaringan tulang dari tempat lain
(bonegraft).
B. OSTEOCHONDROMA
● Gambaran klinis
Merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang dan
terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda.
Gejala nyeri terjadi bila terdapat penekanan pada bursa atau jaringan lunak sekitarnya.
Benjolan yang keras dapat ditemukan pada daerah sekitar lesi.
● Lokasi
Lokasi osteokondroma biasanya pada daerah metafisis tulang panjang khususnya femur
distal,tibia proksimal dan humerus proksimal. Osteokondroma juga dapat ditemukan pada
tulang scapula dan ilium. Tumor bersifat soliterdengan dasar lebar atau kecil seperti
tangkai danbila multipel dikenal sebagai diafisis aklasia (eksosotosis herediter multiple),
yang bersifat herediter dan diturunkan secara dominan gen mutan.
Pemeriksaan Radiologis
Ditemukan adanya penonjolan tulang yang berbatas
tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis
tetapi yang terlihat lebih kecil dibandingkan dengan yang
ditemukan pada pemeriksaan fisik oleh karena sebagian
besar tumor ini diliputi oleh tulang rawan. Tumor dapat
bersifat tunggal atau multiple tergantung jenisnya.
● Patologi
Ditemukan adanya tulang rawan hialin didaerahsekitar tumor dan terdapat eksostosis
yangberbentuk tiang didalamnya. Lesi yang besardapat berbentuk gambaran bunga kol
dengandegenerasi dan kalsifikasi di tengahnya.

● Pengobatan
Apabila terdapat penekanan pada jaringan lunak misalnya pada pembuluh darah atau
saraf sekitarnya atau tumor tiba tiba membesar disertairasa nyeri maka diperlukan
tindakan operasisecepatnya, terutama bila hal ini terjadipadaorang dewasa
C. KONDROBLASTOMA JINAK
● Gambaran klinis
Merupakan tumor jinak yang jarang ditemukandan terjadi pada umur 10 - 25 tahun, sering
ditemukan pada laki - laki dari pada wanita. Pertumbuhan tumor sangat lambat, gejala nyeri
sendi merupakan gejala utamanya.

● Lokasi
Kondroblatoma jinak berasal dari daerah epifisis dan berkembang kearah metafisis.
Tumor terutama ditemukan pada epifisis tibia proksimal,femur distal dan humerus proksimal.
Pemeriksaan Radiologis
• Pada foto roentgen terlihat refraksi yang jelas pada
tulang kanselosa yang dapat melebar di luar dari daerah
garis epifisis. Bentuknya eksentrik dengan korteks yang
tipis tetapi penetrasi keluar jarang terjadi. Batas batas
tumor terlihat reguler,tidak disertai dengan bintik bintik
kalsifikasi dengan adanya gambaran deposisi kalsium.
● Patologi

Gambaran patologis ditandai dengan gejala - gejala karasteristik dari


banyaknya sel- sel yang tidak berdiferensiasi dengan sel sel yang bulat
atau poligonal dari sel sel yang menyerupai kondroblas dengan sel sel
raksasa inti banyak dari sel osteoklas yang diatur secara sendiri sendiri
atau berkelompok. Hanya ditemukan sedikit jaringan seluler dari
matriks jaringan tulang rawan yang disertai kalsifikasi fokal dan jaringan
retikulin.

● Pengobatan
Pengobatan yang biasanya dilakukan berupa kuretase diikuti bone graft.
D. FIBROMA KONDROMIKSOID

● Gambaran klinis
Kelainan ini jarang ditemukan dan merupakan suatu tumor jinak,
terutama ditemukan pada anak - anak dan dewasa muda. Pertumbuhan
tumor ini sangat lambat.

● Lokasi
Terutama pada daerah metafisis tulang panjang atau tulang tulang kecil
pada tarsal dan metatarsal.
Pemeriksaan Radiologis
Gambaran radiologi yang khas berupa daerah radiolusen yang bulat/oval
terletak eksentrik pada jaringan miksoid dan kondroid intraseluler jaringan yang
dipisahkan dari jaringan yang mengandung lebih banyak sel dengan
bentuk spindle dengan beberapa sel raksasa multi nuclear dengan bentuk
yang berbeda.
● Pengobatan
Tumor ini berpotensi menjadi ganas sehingga tidak cukup hanya
dilakukan kuretase saja tetapi diperlukan eksisi local.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

Umur Lama & Nyeri Pembengkaka


Progresiitas n

• Beberapa • Dicurigai • Adanya • Pembengkak


tumor tulang ganas bila nyeri an menjadi
mempunyai perkemaban menunjukka keluhan
kekhasan gan tumor n tanda pasien yang
dalam umur menjadi ekspansi timbul
terjadinya cepat yang cepat secara
perlahan
Pemeriksaan Fisis

Lokasi

Besar, Bentuk, Batas, dan Sifat Tumor

Gangguan pergerakan sendi

Spasme otot dan kekuatan tulang belakang

Fraktur patologis
Pemeriksaan Penunjang

Radiologi

•Untuk menilai: Lokasi yang tepat, apakah soliter atau multipel, jenis tulang yang terkena,
dan dapat menggambarkan sifat-sifat tumor

Laboratorium

•Darah (LED, Hemoglobin, Serum alkali fosfotase, dan serum elektroforesis protein, serum
asam fosfotase
•Urin (protein Bence jones)

Biopsi

• Membantu diagnosis pasti dan staging tumor


Penatalaksanaan

Penatalaksanaan tumor tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan tumor tumor
ganas. Pada tumor tumor ganas diperlukan kerjasama dan konsultasi antara ahli bedah
onkologi, ahli bedah ortopedi, ahli radiologi, ahli patologi serta ahli prostetik dan rehabilitasi.

1) Tumor jinak yang jelas, misalnya osteokondroma yang kecil tidak diperlukan tindakan
khusus. Apabila jenis tumor diragukan maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi.
2) Curiga akan tumor ganas apabila suatu lesi pada tumor primer dicurigai sebagai suatu
keganasan dmaka penderita sebaiknya dirawat untuk pemeriksaan lengkap, pemeriksaan
darah, foto paru paru, pencitraan baik dengan foto polos maupun CT scan dan biopsi tumor.
Operasi
Eksisi tumor dengan cara operasi dapat dilakukan dengan beberapa tehnik
● Intralesional atau intrakapsuler. Tehnik ini dilakukan dengan eksisi/kuretase
tumor, tidak dianjurkan pada tumor ganas dan biasanya dilakukan pada
kelompok low grade tumour, misalnya giant cell tumor.

● Eksisi marginal, adalah pengeluaran tumor diluar dari kapsulnya. Tehnik ini
terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low garade
malignancy.
● Eksisi luas (eksisi en – bloc). Pada eksisi luar, tumor dikeluarkan secara utuh disertai
jaringan di sekitar tumor yang berupa pseudo kapsul atau jaringan yang bereaksi diluar.
Tindakan eksisi luas dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinsi dengan
pemberian kemoterapi atau radioterapi pada pre/pascaopeasi.

● Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah
denganpengeluarn seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai suatu bagian yang
utuh. Cara ini biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai
pengeluaran sendi atasnya.
Radioterapi Kemoterapi

• Radiasi dengan energi tinggi


merupakan suatu cara eradikasi tumor Kemoterapi merupakan suatu
tumor ganas radiosensitif dan dapat pengobatan tambahan pada tumor
juga sebagai tindakan awal sebelum ganas tulang dan jaringan lunak.
tindakan operasi dilakukan. Obat obatan yang dipergunakan
Kombinasi radioterapi dapat pula adalah metotreksat, adriamisin,
diberikan berama sama dengan siklofosfamid, vinkristin,
kemoterapi. Radioterapi dilakukan
sisplatinum, pemberian
pada keadaan keadaan yang in
opeable misalnya adanya metastasis kemoterapi biasanya dilakukan
atau keadaan local yang tidak pada pre/pasca operasi.
memungkinkan untuk tindakan
operasi.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai