“TUMOR PHYLLODES”
Disusun Oleh:
Pembimbing
dr. Suciati Hambali, Sp.B, M.Kes
1
HALAMAN PENGESAHAN
Supervisor Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
LAPORAN KASUS 5
TINJAUAN PUSTAKA 10
B. Definisi 17
C. Epidemiologi 18
D. Etiologi 19
E. Patofisiologi 10
F. Gejala Klinis 12
G. Diagnosis 24
H. Tatalaksana 27
I. Komplikasi 29
J. Prognosis 30
KESIMPULAN 31
DAFTAR PUSTAKA32
4
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Nn. RF
Usia : 23 tahun
Alamat : Cimanggu
Agama : Islam
B. ANAMNESIS
1) Autoanamnesis
tidak nyeri dan bisa digerakkan. Tidak ada cairan yang keluar dari
pusing, demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri pada tulang
(-), BAB dan BAK lancar. Os mengaku belum menikah. Haid teratur,
5
2) Riwayat Penyakit Dahulu:
4) Riwayat Pengobatan
5) Riwayat Alergi:
6) Riwayat Psikososial:
C. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
2) Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,6°C
6
3) Status Generalisata
Kepala
perdaharan/epistaksis/rhinorhagic
Thorax
lapang paru
Abdomen
splenomegali
(-)
Ekstremitas
7
4) Status Lokalis
Inspeksi
Palpasi
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
HASIL NILAI NORMAL
8
Radiologi: Mammografi
E. DIAGNOSIS
F. PENATALAKSANAAN
1) Biopsi eksisi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu
(papilla mammae). 1
iga dua sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea
aksilaris media. Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. Namun, pada
10
membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak.
payudara.(1,2)
11
Secara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan, yaitu
ikat. Selain itu, payudara juga memiliki aliran limfe. Aliran limfe
dan berpusat pada papilla mamma. Saluran utama tiap lobus memiliki
papilla. Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih
bawahnya. 1,2
susu, akan terasa seperti kumpulan biji yang besar. Namun, perabaan
1,2
ini dapat berbeda pada orang yang berbeda.
12
B. Histologi
Lapisan sel epitel ini dikelilingi oleh sel-sel myoepitel yang bersifat
lobulus dan beberapa lobulus bergabung dalam suatu lobus yang lebih
13
Sel yang melapisi alveolus bervariasi penampilannya, tergantung
sel-sel kembali berbentuk kuboid dengan ukuran yang jauh lebih besar
dan sel-sel penuh berisi sekret. Sel-sel sekretoris alveolus kaya akan
C. Fisiologi
ovarium. Pelepasan LH dan FSH dari sel basofil pada bagian hipofise
14
Hormone (GnRH) dari hipotalamus. Efek umpan balik baik positif
jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
yang dibatasi oleh sel-sel epitel. Tumor ini dibagi menjadi jinak,
15
III. Epidemiologi
30%. Tumor ini kebanyakan pada usia 40-45 th. Beberapa penelitian
pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis kedua lesi
mungkin terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filoides
sama, atau apakah tumor filoides dapat muncul de novo, tidaklah jelas.
16
dibuktikan dalam semua kasus, namun levelnya jauh lebih tinggi pada
terdapat pada sel epitel mammae normal, namun reseptor ET-1 spesifik
pada permukaan sel dari sel-sel stroma tumor filoides namun sel-sel
stroma, memberi kesan bahwa ET-1 disintesis oleh sel epitel tumor
memperlihatkan bahwa sel stroma pada kedua tumor filoides jinak dan
dari tumor filoides yang menunjukkan reaksi yang sama sekali berbeda.
5
V. Patofisiologi
Tumor ini bisa berasal dari fibroadenoma selular yang telah ada
17
mesenkim. Diferensiasi dari fibroadenoma didasarkan atas lebih
biasanya bergerak secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif
besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah
dalam arti karsinoma besar. Hal ini disebabkan mereka khususnya tidak
untuk tumbuh secara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan
asal
18
3. Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari
terapi awal
VII. Diagnosis
A. Anamnesa
ulserasi kulit
19
Gambar 3. Pemeriksaan Mammae
batasnya jelas
C. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang
2) Pemeriksaan Radiologi
20
Pada mammografi, tumor filoides akan memiliki tepi yang berbatas
Bahkan jika tumor itu cukup dekat dengan otot-otot dinding dada,
21
Ga
) Biopsi
22
Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) untuk pemeriksaan sitologi
Biopsi mammae eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi
sel lebih baik dan akan menghasilkan diagnosa yang tepat untuk
) Histopatologi
23
nukleolus dapat mengungkapkan nukleolonema yang bertautan
(kanan)
A. Fibroadenoma mammae
24
teraba padat dengan warna seragam coklat – putih pada irisan, dengan
bentuk beragam. Rongga mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu
atau lebih lapisan sel yang reguler dengan dengan membran basal jelas
dan mudah digerakkan. Lesi mungkin membesar pada akhir daur haid
ganas. 10,12
25
Gambar 9. Gambaran USG fibroadenoma kiri) dan dengan color Doppler
(kanan)
B. Karsinoma Mammae
sel tersebut mengelilingi asinus atau duktus yang tampak normal atau
26
Karsinoma koloid merupakan subtipe yang jarang. Sel tumor
mungkin merupakan indikasi awal adanya lesi, yang dilihat sndiri oleh
27
Gambar 9. Gambaran USG karsinoma mammae
IX. Penatalaksanaan
berkaitan dengan grade dan ukuran tumor. Eksisi luas pada tumor kecil
tumor filoides namun histologi yang lebih tepat pada biopsi jarum inti
jinak. Data yang dimiliki yaitu angka rekurensi lokal sebesar 28%
28
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa diseksi KGB aksila
bagian bawah jika terdapat pembesaran KGB, tumor ukuran >4 cm,
mitosis tinggi, dan derajat selular atipikal tinggi). Jika terindikasi ada
phyllodes juga belum teridentifi kasi dengan baik. Secara garis besar,
sarkoma. 10,12
X. Komplikasi
Infeksi
Pembentukan seroma
XI. Prognosis
29
Meskipun tumor filoides dianggap sebagai tumor jinak secara
setelah pengobatan awal dengan eksisi lokal luas, yang rekuren secara
BAB III
KESIMPULAN
yang dibatasi oleh sel-sel epitel. Tumor ini dibagi menjadi jinak,
filoides tidak diketahui. Hal yang harus menjadi perhatian adalah tumor
30
dengan tumor lain sehingga tindakan definitif dapat segera dilakukan.
yang rekuren.
DAFTAR PUSTAKA
31
7. Kissane JM. The breast Anderson’s Pathology. Vol II, 9h ed.St
Louis:Mosby;p.1726 – 48
8. Manning. Major Diagnosis Fisik Edisi Ix. Jakarta : EGC. Halaman
366
9. Ramli muchlis. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah.1995.Jakarta :
Binarupa aksara.Halaman 355
10. Schwartz. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi 6. 2015.
Jakarta : EGC. Halaman 233
11. Juanita, Sungowati NK. Malignant phyllodes tumour of the breast.
Indon J Med Sci. 2008;1:101-4.
12. Bal A, Gunggor B, Polat AK, Simsek T. Recurrent phyllodes tumor
of the breast with malignant transformation during pregnancy. J
Breast Health. 2012;8:45-7.
32
33