PENDAHULUAN
Fibrous dysplasia : Kelainan tulang yang bersifat jinak dan
sering ditemukan pada femur, tibia, humerus, vertebra dan
kraniofacial.
Penderita
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Fibrous Dysplasia : suatu kelainan perkembangan tulang
yang ditandai dengan proliferasi jaringan fibrous, metaplasia,
imatur, bentuk yang baru tanpa adanya maturitas dari
osteoblast
KLASIFIKASI
Pertama kali dikenalkan oleh Lichtenstein (1938)
Bentuk yang lebih agresif dan ekstensif yang menyerang lebih dari satu
tulang
EPIDEMIOLOGI
Insiden pasti : Belum diketahui karena sulit untuk diidentifikasi
terutama bentu monoostotik yang seringkali tanpa gejala.
ETIOLOGI
Berkaitan dengan gen GNAS1
PATOFISIOLOGI
Merupakan
Lapisan
Kelainan
KLASIFIKASI
(Lichtenstein tahun 1938)
GAMBARAN KLINIS
Asimtomatis.
Sering terjadi pada maksila dibandingkan dengan mandibula.
Sering pada anak dan dewasa muda yang berusia 20-30
tahun
GAMBARAN HISTOLOGIS
Jaringan fibrous displasia banyak mengandung sel-sel dan
memperlihatkan bentuk lingkaran yang berisi jaringan berkas
kolagen yang tebal.
GAMBARAN RADIOLOGIS
RADIOLOGI POLOS
Pada monostotik fibrous displasia terdapat tiga tahap gambaran radiografi
Gambaran pertama yaitu lesi biasanya berupa gambaran radiolusen kecil yang
unilokular ataupun radiolusen yang multilokular
disebut juga dengan gambaran ground glass , orange peel atau finger print
Gambaran ketiga, lesi ini semakin menjadi opaque seiring dengan bertambahnya
umur dan matangnya lesi
GAMBAR
1.
RADIOGRAFI
PANORAMIK
MENUNJUKKAN GAMBARAN GROUND GLASS
DENGAN BATAS YANG TIDAK JELAS PADA
MAKSILA.
GAMBAR 2. RADIOGRAFI PERIAPIKAL MENUNJUKKAN
GAMBARAN FINGER PRINT PADA MANDIBULA.
CT-SCAN
Cortex melebar dan medula tidak berdiferensiasi baik,
digantikan gambaran groundglass maupun campuran lusen
dan sclesoris.
MRI
Tidak terlalu membantu untuk membedakan dengan kelainan
lain karena tampilan yang sangat bervariasi
T1 : Sinyal heterogeneous, biasanya menengah
T2:: Sinyal heterogeneous, biasanya rendahtetapi mungkin memiliki
Pagets Dissease
Untuk kista tulang yang masih berukuran kecil mirip dengan fibrous
dysplasia. Keduanya akan menyebabkan remodelling tulang yang
expansif dengan gambaran radiolucent. Perbedaan paling jelas adalah
adanya peningkatan intesnditas tulang di sekitar lesi untuk fibrous
dysplasia.
Diagnosis pasti dapat dibantu dengan Bone Scintigrafy.
Jika telah terjadi fraktur patologis pada kista tulang, akan terlihat
gambaran serpihan tulang tersebut.
Brown Tumour
TERAPI
Non-Bedah
Observasi rutin bila tidak progresif.
Dapat dibantu dengan biphosphanate untuk menurunkan aktifitas sel
tulang
Bedah
Keganasan <1%
PENUTUP
KESIMPULAN
Fibrous Dysplasia kelainan tulang yang bersifat jinak
Lesi dapat bersifat Monoostotik maupun Poliostotik dan
menyerang anak serta remaja.