OPERATOR FRAKSINASI DI
PT SARI DUMAI SEJATI
Tugas Akhir
Oleh:
DINI FEBRIYANTI AGUSTIN
17262011101
Dengan Judul
Tim Penguji :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
Nama Mahasiswa : DINI FEBRIYANTI AGUSTIN
Nim : 1726201101
Konsentrasi : Manajemen Industri
Menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul berikut:
Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kinerja Operator Fraksinasi Di PT Sari
Dumai Sejati
Dosen Pembimbing Utama : Fitra, S.T, M.Sc
Dosen Pembimbing Pendamping : Dr. Melliana, S.T., M.M
1. Karya tulis ini benar-benar ASLI dan BELUM PERNAH diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
maupun Perguruan Tinggi Lainnya.
2. Karya tulis ini merupakan gagasan, rumusan dan penelitian SAYA sendiri,
arahan dan Tim Dosen Pembimbing serta mempertimbangkan masukan dari
beberapa pihak.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain, kecuali
secara tertulis dengan jelas dicatumkan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan diseutkan dalam daftar pustaka pada karya tulis ini.
4. Pernyataan ini SAYA buat dengan sesungguhnya, maka SAYA bersedia
menerima SANKSI AKADEMIK dengan pencabutan gelar yang sudah
diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
Perguruan Tinggi.
Dumai, November 2019
iv
“Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan, karena itu bila
kau sudah selesai (mengerjakan yang lain) dan berharaplah kepada
tuhanmu.” (Q.S Al Insyirah : 6-8)”
Sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan kasih sayangmu telah
aku kukasihi dan sayangi kedua orang tua tercinta sebagai tanda bakti,
hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga yang telah
Teman-teman seperjuangan
KATA PENGANTAR
v
Pertama-tama Penulis ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa dengan rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kinerja Operator Fraksinasi Di Pt Sari Dumai
Sejati”. Laporan ini berisi tentang Pengaruh Penerapan Shift Kerja pada
Departemen Produksi di PT Sari Dumai Sejati. Dalam kesempatan ini penulis
berterimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Sirlyana, M.P., selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Dumai.
2. Bapak Juni S, S.T., selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Teknologi
Dumai.
3. Bapak Ir. H. Yusrizal, M.M, selaku Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi
Teknologi Dumai.
4. Ibu Dr. Melliana, S.T., M.M, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Dumai dan Pembimbing II Tugas Akhir.
5. Bapak Amiroel Oemara Syarief selaku Pembimbing Akademik.
6. Ibu Fitra, S.T, M.Sc selaku Pembimbing I.
7. Bapak/Ibu Direktur PT. Sari Dumai Sejati yang telah Mengijinkan Penulis
untuk Mengambil Data di Perusahaan yang Bapak/Ibu Kelola
8. Bapak dan Ibu Staf BAAK serta Dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Dumai.
9. Rekan-rekan Seperjuangan Mahasiswa Teknik Industri Teknologi Dumai.
Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...........................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
DAFTAR NOTASI DAN LAMBANG..............................................................xiii
ABSTRAK...........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4. Batasan Masalah....................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4
2.1. Tinjauan Pustaka...................................................................................4
2.2. Landasan Teori....................................................................................13
2.2.1. Shift Kerja..................................................................................13
2.2.1.1. Karakteristik dan Kriteria shift Kerja.......................13
2.2.1.2. Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kesehatan Fisik.....15
2.2.1.3. Sistem Shift Kerja.........................................................15
2.2.2. Definisi Kerja.............................................................................17
2.2.3. Regresi Linier Sederhana.........................................................19
2.2.4. Kuesioner....................................................................................20
2.3. Gambaran Umum PT Sari Dumai Sejati...........................................22
2.3.1. Sejarah PT Sari Dumai Sejati..................................................22
2.3.2. Visi dan Misi PT Sari Dumai Sejati........................................24
2.3.3. Struktur Organisasi PT Sari Dumai Sejati.............................25
2.3.4. Sistem Shift Kerja di PT Sari Dumai Sejati............................26
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
memanjang dan bujur sangkar didasarkan teori Boussinesq............24
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR NOTASI DAN LAMBANG
xiii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
bergerak dibidang industri refinery atau pengolahan minyak mentah kelapa sawit
atau CPO (Crude Palm Oil) dibawah naungan Apical Group. Perusahaan ini
pengolahan CPO. Proses produksi berlangsung secara kontinyu (24 jam), maka
PT SDS melakukan pembagian jam kerja karyawannya menjadi 3 shift. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi beban kerja mental pada diri pekerja yang akan
oleh setiap instansi pengguna sistem shift. Terdapat perbedaan kondisi kerja antara
shift siang dan shift malam. Pekerja yang bekerja pada shift malam lebih mudah
merasa mengantuk dan lelah. Sedangkan yang sudah terbiasa bekerja dengan shift
siang tentu perlu penyesuaian ketika harus berganti jadwal ke shift malam.
(Josling,1999).
dibahas yaitu tentang “pengaruh shift kerja terhadap kinerja Operator fraksinasi di
pt sari dumai sejati”. Dimana kelelahan pada pekerja dapat menurunkan
terhadap penyakit. Pekerja yang bekerja pada shift pagi dan sore mempunyai
tingkat kelelahan yang berbeda dengan shift malam sehingga perlu perhatian
khusus bagi pekerja yang memiliki tingkat kelelahan lebih tinggi agar tidak
berdampak buruk bagi kesehatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data sekunder berupa jadwal rotasi shift kerja dan data primer berupa kuesioner
permasalahan yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
2
2. Untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi shift kerja terhadap kinerja
1. Operator yang diamati adalah Operator yang baru mengalami shift kerja paling
lama 1 tahun.
Fraksinasi.
2. Bagi STT Dumai, Sebagai referensi masukan untuk perpustakaan yang berada
karyawan.
3
4
BAB II
DASAR TEORI
yang lebih baik dari sebelumnya. Rumah sakit merupakan salah satu instasi yang
terus beroperasi selama 24 jam penuh dalam 1 hari sehingga jumlah perawat yang
menggunakan sistem kerja shift yang terbagi menjadi tiga yaitu shift pagi, shift
siang, dan shift malam. Untuk shift pagi selama 6 jam dimulai dari jam 8.00-
14.00, kemudian shift siang selama 8 jam mulai jam 14.00-20.00 dan shift malam
selama 12 jam mulai dari jam 20.00-08.00. Untuk menganalisis tingkat kelelahan
umum yang dialami perawat pada shift pagi, sore dan malam menggunakan
metode subjective self rating test. Pengukuran dilakukan saat sebelum dan
sesudah melakukan pekerjaan. Hasil kuesioner subjective self rating test untuk
shift pagi didapatkan nilai t=-7.192 dan nilai p value 0.006 yang berarti terdapat
dan saat sesudah melakukan aktivitas pekerjaan pada shift pagi. Sedangkan pada
shift sore didapat nilai t=-3.905 dan nilai p value 0.030 berarti bahwa terdapat
dan saat sesudah melakukan aktivitas pekerjaan pada shift sore. Pada shift malam
didapat nilai t=4.852 dan nilai p value 0.020 berarti bahwa terdapat tingkat
kelelahan perbedaan secara bermakna saat sebelum melakukan aktivitas dan saat
sesudah melakukan aktivitas pekerjaan pada shift malam (Juniar dan Astuti,
2016).
produksi 450 ton/hari, pabrik II memiliki kapasitas produksi 750 ton/hari dan
pabrik III sebanyak 700 ton/hari. Dalam melakukan proses bagging untuk pupuk
mengoperasikan 3 line bagging. Proses bagging pupuk untuk setiap line memiliki
tiga stasiun kerja yaitu menyangkutkan karung yang telah diberikan merek untuk
diisi ke mesin bagging, memasang kabel tie dan menjahit karung pupuk.
memberlakukan shift kerja selama 24 jam per hari yang mengakibatkan tingginya
beban kerja baik fisik maupun mental pada tenaga kerja. Hal ini menjadi salah
pekerja saat bekerja pada shift I dan shift II dan waktu standar yang diperlukan
5
akan mengevaluasi penggunaan jadwal shift kerja yang lebih baik untuk mencapai
evaluasi jadwal shift. Sampel yang diambil untuk data denyut jantung adalah 2
orang pekerja dari setiap perusahaan A dan B untuk setiap grup pada shift I dan
shift II. Sampel yang mengisi kuisioner beban kerja mental adalah semua pekerja
pada perusahaan A dan B pada saat pekerja bekerja siang hari atau shift I. Waktu
standar adalah data waktu 40 bagging pupuk dari 2 anak perusahaan, dan 2 grup
kerja serta 2 shift kerja yaitu shift I dan shift II. Hasil pengukuran denyut jantung,
pengisian kuesioner NASA-TLX, pengukuran waktu kerja jam henti dan evaluasi
pekerja dalam kategori antara sedang sampai dengan ekstrim berat untuk elemen
maupun grup 2. Oleh sebab itu diperlukan suatu intervensi yaitu pemberian waktu
istirahat singkat diantara waktu kerja yang berfungsi membantu seseorang saat
melakukan pekerjaan yang cukup berat. Rata-rata waktu standar yang diperlukan
6
PT BGR juga menggunakan shift kerja dalam proses produksi. Data
pengukuran adalah respon pekerja atau waktu reaksi yang di peroleh dari alat ukur
the online reaction timer test. Para pekerja responnya diukur berulang sampai 20
kali dan dicatat baik itu pada pekerja yang bekerja di shift pagi maupun shift
malam. Data waktu reaksi yang diperoleh di uji dengan T test. Hasil the online
reaction timer test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap
waktu kecepatan reaksi yang dihasilkan oleh pekerja operator antara shift pagi dan
Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul juga menggunakan shift kerja untuk tiap
perawat yang memiliki kecenderungan tingkat beban kerja tinggi. Hal ini
cepat dan tepat. Metode yang digunakan adalah NASA-TLX dan bertujuan untuk
mengetahui tingkat beban kerja mental yang dirasakan perawat berdasarkan shift
kerja dan jenis kelamin perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Nur
Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul pada Instalasi Gawat Darurat, tingkat beban
kerja mental yang dirasakan perawat berdasarkan shift kerja adalah 69,7% pada
shift pagi, 76,7% pada shift sore, dan 83% pada shift malam. Sedangkan beban
kerja mental perawat berdasarkan jenis kelamin adalah 77,7% untuk perawat laki-
7
Petugas pengendali kereta api stasiun besar kelas A Daerah Operasi
shift kerja terhadap tingkat kelelahan dan performansi pengendali kereta api.
Daerah Operasi (DAOP) II Bandung. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner
Pengolahan data dilakukan dengan uji statistika Friedman dan dilanjutkan dengan
Fatigue Inventory (SOFI), Psychomotor Vigilance Task, dan uji Post Hoc
perbaikan terhadap sistem shift kerja tidak terlalu diperlukan, namun jam kerja
menjadi tiga, yaitu shift pagi, shift siang dan shift malam. Untuk menganalisis
tingkat kelelahan umum yang dialami oleh perawat pada shift pagi, shift siang dan
Subjektif Penilaian Diri dan pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode
fisiologis kerja. Hasil Bourdon Wiersma diperoleh bahwa shift siang adalah shift
yang memiliki tingkat kelelahan yang paling tinggi berdasarkan 3 parameter yang
diukur adalah kecepatan, ketepatan dan keteguhan dan shift pagi dan shift siang
sebagai shift yang memiliki beban kerja paling tinggi berdasarkan hasil
8
pengukuran denyut nadi untuk menentukan jumlah konsumsi energi, konsumsi
oksigen dan% CVL untuk perawat dan kemudian kuesioner (Juniar, dkk, 2017).
scanning pada air situation display dalam mengatur lalu lintas pesawat yang akan
take off dan landing di Bandar Udara Internasional X dan pesawat overflying di
bawah FL245 di area Balikpapan TMA serta semua penerbangan dari dan yang
dengan tiga kondisi kerja yang berbeda yaitu shift pagi pada pukul 7.30-13.30
WITA, shift siang pada pukul 13.30-19.30 WITA, dan shift malam pada pukul
19.30-7.30 WITA. Hasil NASA –TLX menunjukkan bahwa beban kerja mental
operator ATC pada shift pagi masuk ke dalam kategori beban kerja mental tinggi
sekali. Shift kerja memiliki pengaruh terhadap beban kerja mental operator ATC
karena disebabkan oleh kepadatan traffic yang terjadi pada tiga kondisi kerja yang
berbeda yaitu shift pagi sebanyak 80 sampai 100 lebih traffic, shift siang sebanyak
20-80 traffic dan shift malam sebanyak 0-20 traffic (Putri, dkk, 2018).
9
kerja yang berbeda yaitu shift pagi pada pukul 07.00-15.00, shift siang pada pukul
15.00-23.00, dan shift malam pada pukul 23.00-07.00. Hasil NASA- Taks Load
Indexs (TLX) menunjukan bahwa beban kerja mental yang diperoleh operator
boiler di area DCS didapat pada shift pagi termasuk ke dalam kategori beban kerja
mental tinggi, pada shift siang termasuk ke dalam kategori beban kerja mental
agak tinggi, dan pada shift malam termasuk ke dalam kategori beban kerja mental
kerja untuk kelancaran operasionalnya. Shift kerja merupakan pola waktu kerja
yang diberikan pada karyawan untuk mengerjakan sesuatu dan biasanya dibagi
atas kerja pagi, sore dan malam. Tidak semua orang dapat menyesuaikan diri
dengan sistem shift kerja. Shift kerja membutuhkan banyak sekali penyesuaian
waktu. Karyawan yang menggunakan shift kerja mengalami kelelahan dan stres
yang berbeda dengan pekerja yang tidak menggunakan shift kerja. Metode yang
tabulasi pivot untuk mengetahui tingkat pemahaman karyawan tentang shift kerja
10
Sistem shift kerja juga merupakan pilihan yang tepat bagi semua jenis
bidang industri yang berproduksi secara terus menerus selama 24 jam seperti
industri migas. Akan tetapi, dalam penerapannya tentunya ada dampak negatif
yang dialami oleh pekerja shift karena jadwal kerja dan waktu istrahat yang tidak
terhadap kesehatan dan kinerja. Hasil pengukuran dan hasil kuesioner diuji
statistik dengan menggunakan regresi linear sederhana dan One Way Anova. Dari
memberikan pengaruh 33.5% terhadap kesehatan pada shift pagi, 25.7% pada shift
sore dan 38.0% pada shift malam sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
operator yang ada di unit pengolahan air PT Pertamina Refinery Unit V Balik
papan yaitu membenahi penerangan pada beberapa titik di lapangan yang belum
memadai saat ini, memilih bahan dan mendesain baju kerja yang sesuai pada saat
binatang buas pada saat operator bekerja shift malam, perlu menambah pengawas
lapangan dan operator wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) (Sarungu,
dkk, 2019).
11
2.2. Landasan Teori
Seseorang akan berbicara mengenai shift kerja bila dua atau lebih pekerja
bekerja secara berurutan pada lokasi pekerjaan yang sama. Bagi seorang pekerja,
shift kerja berarti berada pada lokasi kerja yang sama, baik teratur pada saat yang
sama (shift kerja kontinyu) atau pada waktu yang berlainan (shift kerja rotasi).
Shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa, dimana pada hari kerja biasa,
pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya,
sedangkan shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadual
Bekerja dalam perputaran waktu dapat diatur dalam banyak cara. Bagi
industri manufaktur dan jasa, cara yang umum digunakan adalah membagi 24 jam
menjadi 3 shift dengan panjang yang sama. Di Inggris dan Eropa biasanya
diterapkan dari pukul 06.00 sampai 14.00 (shift pagi), 14.00 sampai 20.00 (shift
sore) dan 20.00 sampai 06.00 (shift malam) – atau satu jam (bisa 2 jam) lebih dulu
untuk tiap shift. Pekerja, seperti petugas kebersihan kantor, pedagang pasar,
biasanya melakukan pekerjaannya pagi-pagi. Beberapa pabrik dan toko retail sore
menawarkan suatu twilight shift (contoh, pukul 17.00-21.00) untuk wanita yang
shift sebagai seseorang yang bekerja diluar jam kerja normal dalam seminggu.
12
Para pekerja shift termasuk mereka yang bekerja pada jam-jam yang tidak umum,
minggu kerja yang tidak umum dan hari kerja yang yang diperpanjang.
Shift kerja mempunyai dua macam bentuk, yaitu shift berputar (rotation)
dan shift tetap (permanent). Dalam merancang perputaran shift ada dua macam
sosial.
faktor utama yang harus diperhatikan dalam shift kerja, antara lain:
Sudah dipercaya bahwa sebagian besar dari pekerja yang bekerja pada
shift malam memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja
dibandingkan mereka yang bekerja pada shift normal (shift pagi). Josling (1998)
13
hasil penelitian yang dilakukan oleh The circadian Learning Centre di Amerika
Serikat yang menyatakan bahwa para pekerja shift, terutama yang bekerja di
kesehatan ini antara lain: gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan
ditambah dengan tekanan stress yang besar dapat secara otomatis meningkatkan
resioko terjadinya kecelakaan pada para pekerja shift malam (Nurmianto, 2008).
Ada beberapa jenis sistem shift kerja yang dikenal perusahaan. Secara
umum, sistem itu dapat dibagi dalam beberapa pola, namun tidak menutup
kemungkinan suatu shift kerja dapat memiliki beberapa aspek dari pola yang
berlainan. Kogi (1985) dalam Nurmianto (2008) mencatat empat hal penting dari
1. Apakah shift kerja tersebut dilakukan pada waktu tidur seseorang yang
normal?
2. Apakah kerja dilakukan pada seminggu penuh atau memasukkan hari istirahat
diantaranya?
4. Apakah pekerja melakukan shift yang sama setiap hari atau mengalami rotasi
Pada dasarnya menurut Nurmianto (2008) terdapat tiga aspek penting yang
14
1. Kesehatan dan keselamatan pekerja
bahwa suatu sistem syaraf manusia biasanya memiliki daya tolak yang luar
2. Performansi Kerja
3. Interaksi Sosial
terkadang pekerja tidur saat kegiatan sosial berlangsung. Hal ini menyebabkan
besar.
2.2.2. Kinerja
15
oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan suatu profesi dalam
sesuatu yang hanya memelukan tenaga dan ketrampilan tertentu seperti yang
dilakukan oleh pekerja kasar atau blue collar worker. Contoh pekerjaan, yaitu
sopir bus, pembantu rumah tangga, tukang cukur, pengantar surat pos, dan tukang
dari lembaga pendidikan tinggi seperti yang dilakukan oleh manajer, doker,
dosen, guru, hakim, jaksa, dan akuntan merupakan profesi (Wirawan, 2015).
indikator pekerjaan sopir bus TransJakarta antara lain mengemudikan bus di jalan
khusus yang sudah disediakan, mematuhi peraturan lalu lintas, mencatat kehadiran
kinerja. Istilah produktivitas berasal dari kata produk dan jasa. Produk merupakan
hasil dari proses produksi yang didefinisikan sebagai rasio keluaran (output)
energi, tenaga kerja, peralatan fasilitas, modal, sains, teknologi, dan sebagainya.
Tenaga kerja merupakan salah satu masukan dari atau kontribusi tenaga kerja
16
produktivitas tenaga kerja adalah jumlah yang diproduksi dibagi dengan jumlah
pegawai:
1. Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang
merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia
karyawan.
17
masyarakat juga merupakan faktor esternal yang mempengaruhi kinerja
karyawan.
(Wirawan, 2015).
independen atau bebas dengan variabel lain yang diidentifikasi sebagai variabel
ini dikategorikan sebagai hubungan dependensi. Oleh karena itu dalam regresi
linier sederhana terdapat satu variable bebas satu variabel tergantung. Variabel
bebas berhubungan dengan variabel tergantung saat data dalam variabel –variabel
antara variabel bebas dan variabel tergantung (Sarwono dan Salim, 2016).
variabel yang biasanya dapat dinyatakan dalam suatu garis regresi, serta
merupakan teknik dalam statistika parametrik yang digunakan secara umum untuk
dengan besarnya intervensi dari variabel x. Dalam regresi linier, variabel y dapat
18
disebut sebagai variabel respons, juga disebut sebagai variabel output dan tidak
(digunakan untuk memprediksi nilai dari y), juga dapat disebut variabel
2015).
Berikut ini model yang digunakan dalam regresi linier sederhana menurut
yi = β0 + β1xi + ɛi
Di mana:
ɛi diasumsikan tidak saling berkorelasi atau independen N (0, σ2) sehingga mean E
E ( y| x = x) = β0 + β1xi
Y = b0 + b1x
Var(y| x = x ) = σ2
19
Parameter yang ada dalam fungsi rata-rata yaitu intersep (β0) merupakan
suatu titik perpotongan antara suatu garis dan sumbu y pada sumbu kartesius saat
nilai x = 0, juga merupakan nilai E ( y|x = x ) atau rata-rata pada variabel y apabila
nilai pada variabel x sama dengan 0. Slop (β1) merupakan kemiringan dari garis
regresi (kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu satuan x) atau
koefesien regresi yang mengukur besarnya pengaruh x terhadap y jika nilai x naik
per unit. Koefisien adalah istilah umum untuk setiap parameter atau parameter
lurus. Fungsi varians tersebut diasumsikan konstan dengan nilai positif dari σ2
Nilai observasi respon ke-i , yi ,akan tidak sama dengan dengan nilai
suatu nilai yang disebut statistical error, ei. Error ei bergantung pada parameter
yang tidak diketahui dalam fungsi rata-rata dan tidak pada nilai yang diamati. Jika
fungsi rata-rata diasumsikan salah, maka perbedaan atau selisih antara data yang
diamati dan fungsi rata-rata yang salah akan menghasilkan sebuah komponen
2.2.4. Kuesioner
Kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuah set pertanyaan yang secara
20
Nazir dalam Ginting (2015). Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci
dan lengkap. Kuesioner atau angketm Arikunto dalam Ginting (2015) adalah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan
orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan
a. Kuesioner langsung
Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh
a. Kuesioner tertutup
21
Pertanyaan dengan jawabn tertutup adalah sebaliknya, yaitu semua
Skala Pengukuran
Apical Group, RGE Pte Ltd yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973
sebagai RGM. Aset yang dimiliki oleh perusahaan RGE per hari melebihi US$ 15
miliar dengan lebih dari 50.000 karyawan yang memiliki opersi di Indonesia,
China, Malaysia, Brazil, Philipina dan jaringan penjualan meliputi empat benua,
yang saat ini berpusat di Singapura. RGE Ltd adalah sebuah grup perusahaan
22
kelas dunia yang berfokus pada industri manufaktur berbasis sumber daya yang
pokoknya diubah menjadi produk akhir yang dapat meningkatkan kualitas hidup
Apical Group Ltd adalah salah satu eksportir minyak terbesar di Indonesia,
memiliki dan mengontrol spectrum yang luas dari nilai bisnis minyak sawit dari
Model bisnis Apical Ltd menurut Thohori (2011) dibangun berdasarkan atas tiga
2. Integrasi penuh atas kilang primer dan sekunder efisien dilokasi startegis di
3. Saluran logistik yang efisien didukung oleh manufaktur Apical sendiri untuk
memberikan kualitas CPO dan PKO kepada costumers baik diverifikasi mulai
kelapa sawit dan RGE, kegiatan usaha hilir sebenarnya dimulai jauh lebih awal
pada tahun 1989 dengan perolehan 30 ton per kilang minyak sawit per hari di
Tanjung Balai Sumatera oleh Asian Agri. Bisnis Apical Group menurut Thohori
1. Pengilangan dan fraksinasi CPO (Crude Palm Oil), CPKO (Crude Palm
23
3. Produksi mentega putih, margarin, dan powder fat, formulated fats, dan
biodiesel.
150.000 ha dan 17 unit PKS (Pabrik Kelapa Sawit). Bahan baku yang dibutuhkan
oleh PT Sari Dumai Sejati adalah CPO yang disuplai dari berbagai PKS yang
tergabung dalam Apical Group yang nantinya akan didistribusikan melalui truk
tangki dan tangker pengangkutan CPO. PT Sari Dumai Sejati memiliki 4 plant,
(Thohori, 2011).
iklim, pelanggan, dan perusahaan. Adapun visi dan misi Apical ialah menjadi
(Thohori, 2011).
Kami bekerja sama sebagai tim yang saling melengkapi, proaktif dan
2. Passion
24
Kita berkeinginan tentang apa yang kita lakukan. Kami berusaha mencapai
hasil yang diinginkan dalam waktu singkat dengan kualitas terbaik dan cost
serendah-rendahnya.
3. Integrity
Kita bersikap keras pada kejujuran dan integritas, kita mengatakan apa yang
4. Care
Sebagai warga negara yag baik, kami secara aktif mengelola masalah
lingkungan hidup.
6. Leadership
diperlukan struktur organisasi perusahaan yang baik agar tercapai efisiensi dan
25
1. Manajemen Organisasi Perusahaan Manajemen organisasi PT Sari Dumai
menyerap tenaga kerja buruh dan karyawan sebanyak 237 orang yang terdiri
26
Tabel 2.3. Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Usia
No Tingkat Umur Jumlah Persentase (%)
1 17 tahun – 25 tahun 97 40,93
2 26 tahun – 35 tahun 91 38,40
3 36 tahun – 49 tahun 42 17,72
4 50 tahun keatas 7 2,95
Jumlah 237 100
Sumber: Data PT Sari Dumai Sejati
Jadwal kerja shift di PT Sari Dumai Sejati diatur sesuai shift, dan shift
ditetapkan 3 (tiga) shift dalam satu hari dan masing-masing shift bekerja 7 (tujuh)
a. Waktu Kerja
pekerja kantor, pekerja produksi (shift & non-shift), bagian logistic/ transport,
sesuai sifat dan kondisi kerja setelah menjalankan pekerjaan selama 4 jam
terus menerus akan diberikan waktu istirahat paling sedikit 30 menit dan
b. Kerja Lembur
27
1) Untuk memenuhi rencana kerja perusahaan dan pelayanan terhadap
pelanggan.
2) Jika pada Jika pada waktu-waktu tertentu atau berulang dan atau ada
ditangguhkan.
sangat mendesak.
ditulis dalam surat lembur oleh atasan masing-masing disertai Surat Perintah
3) Kerja lembur yang bukan atas dasara perintah pimpinan perusahaan (tanpa
SPL) dianggap tidak ada lembur karena tidak sah. Setiap pekerja yang telah
28
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Robert dan Budi Yuniarto. 2016. Analisis Regresi Dasar dan
Penerapannya dengan R. Depok: Prenadamedia Group.
Putri, Rizka Amanda, dkk. 2018. Analisis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban
Kerja Mental pada Operator Air Traffict Control (ACT) dengan Metode
NASA-TLX. Samarinda.
Surya, Riko Ardhi, dkk. 2018. Analisis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban
Kerja Mental pada Operator Distributed Control System (DCS) dengan
Metode NASA-Taks Load Index (TLX). Samarinda.
Juniar, Helma Hayu, dkk. 2017. Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat
Kelelahan dan Pengukuran Beban Kerja Fisik Perawat RSUD Karanganyar.
Surakarta.
Juniar, Helma Hayu dan Rahmaniyah Dwi Astuti. 2016. Analisis Sistem Kerja
Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Perawat di Bangsal Bedah RSUD
Karanganyar menggunakan Subjective Self Rating Test. Yogyakarta.
Mesra, Trisna, dkk. 2016. Evaluasi Shift Kerja dan Penentuan Waktu Standar PT
X Berdasarkan Beban Kerja. Padang.
Irianti, Lauditta. 2017. Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan dan Performansi
Pengendali Kereta Api Indonesia. Bandung.
Dewi, Diana Chandra, dkk. 2016. Pengukuran Kelelahan shift Kerja pada Pekerja
Pabrik Kelapa Sawit PT BGR Jambi. Malang.
29
Sarungu, Selvia, dkk. 2019. Usulan Perbaikan Sistem Kerja Dengan
Mempertimbangkan Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kesehatan Operator.
Kalimantan Timur.
30