Tugas Akhir
DIBUAT OLEH :
Dengan Judul
Tim Penguji :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
iv
Alhamdullillahirrabil’alamin
Terimakasih ya Allah atas segala yang telah Engkau berikan kepada hamba Mu –
ini
Terimaksih atas hidup yang kepada ku hingga detik ini. Terimakasih ya Allah dzat
Maha Pengampun Dosa, telah ditutup aib dan dosaku yang tak terhitung lagi
Ya Allah, tugas akhir dan toga saat wisuda yang kukenakan nanti adalah kado
terindah yang kudapatkan di tahun ini. Begitu spesial kado yang Engkau berikan
ini ya Allah. Nyata, buah hasil perjuangan doa selama 5 tahun aku belajar di STT
Dumai.
dengan mu menjadi cita – cita ku Ya rasul. Meski dosaku begitu banyak, tapi
mimpi itu tetap ku jaga karena ku yakin Allah SWT Tuhan kita pasti akan
Ya Nabi, aku telah menyelesaikan studiku di STT Dumai. Aku mohon Nabiku
doakanlah aku, berkahi studiku ini dan jadikan studi ini berguna bagi agama
Islam. Dan juga , sampaikanlah rasa terimakasih dan syukur ku ini pada Allah
SWT.
v
Teruntuk ibu dan ayah yang kusayang
Ibu, Terimaksih Telah menjaga dan membesarkan ku sampai saat ini, hati ini
Terimakasih telah berjuang untuk kehidupan kami yah. Doakan kami ya Ayah dan
Ibu, semoga S1 ini awal kesuksesan untuk membahagiakan Ayah dan Ibu
tawa dan canda bersanma. Terkhusus teman –teman industri 2016 pagi, dengan
vi
KATA PENGANTAR
Dengan penuh syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan tepat waktu.
Tugas Akhir ini merupakan pelaksanaan sebagai rangkaian syarat dalam
mengikuti pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Judul yang
diajukan pada Tugas Akhir ini adalah Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas PT
Pacific Indopalm Industries Dengan tersusunnya Tugas Akhir ini Penulis
menguucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Sirlyana, M.P selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
dan
sekaligus Dosen penguji yang telah memberikan masukan, saran, dan ilmu
untuk Tugas Akhir ini.
2. Bapak Juni Saputra, S.T., M.T., selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi
Teknologi Dumai
3. Bapak Ir. H. Yusizal., M.M., selaku Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi
Teknologi Dumai dan selaku dosen pembimbing II atas ketersediaan
waktu
untuk memberikan arahan dan menguji penulis dalam mempertanggung
jawabkan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Melliana, S.T., M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Sekolah
Tinggi Teknologi Dumai.
5. Muhammad Arif, S.T., M.T, selaku dosen pembimbing I yang tidak
pernah
jenuh untuk memberikan ilmu, motivasi, bimbingan serta arahan dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Seluruh teman-teman seperjuangan Penulis, kakak senior serta adik-adik
junior yang selalu bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini
masih banyak kekurangan sehingga masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
Tugas Akhir ini Kedepannya.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v
KATA PENGANTAR..............................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xiii
DAFTAR NOTASI LAMBANG.............................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xv
ABSTRAK................................................................................................................xvi
ABSTRACT...............................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah............................................................................................. 3
BAB II.......................................................................................................................5
2.1 Tinjauan Pustaka............................................................................................5
2.2 Landasan Teori...............................................................................................9
2.3 Gambaran Umum Perusahaan........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 5
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR NOTASI LAMBANG
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
ABSTRACT
xv
BAB I
PENDAHULUAN
16
pembangunan atau $5 untuk penyewaan dalam 1 tahun. Untuk itu, semakin baik
penggunaan area, semakin sedikit area yang perlu untuk dibeli atau disewa.
Sistem Material Handling bertanggung jawab untuk mengangkut bahan antara
workstation dengan obstruksi minimum dan menggabung semua workstation juga
loka karya dalam sistem manufaktur dengan bertindak sebagai integrator dasar. Hal
ini juga dipahami bahwa perbaikan material handling mungkin memiliki efek positif
produksi. Namun, hal ini tidak hanya produksi, tetapi juga cara karyawan melihat
situasi baru. Ketika persepsi menguntungkan mungkin akan bermanfaat namun jika
tidak masalah perilaku dapat muncul.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tata letak lantai produksi pada PT. INDOPALM
belum efisien. ALDEP merupakan suatu metode tata letak terkomputerisasi yang
input nya berdasarkan kedekatan antar departemen. Penerapan metode ALDEP ini
bertujuan untuk memperoleh tata letak yang terstruktur dengan baik yang nantinya
dari kedekatan- kedekatan yang telah tersusun tersebut menghasilkan material
handling yang lebih efisien dari segi ongkos perpindahan bahan. ALDEP pada
dasarnya adalah sebuah algoritma konstruksi tetapi dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi dua layout.
Algoritma menggunakan data dasar dari fasilitas dan membangun sebuah layout
dengan menempatkan tata letak berturut- turut yang menggunakan hubungan
informasi antar departemen. Sebelum perbaikan dilakukan, perlu dilakukan simulasi
terlebih dahulu. Simulasi ini dilakukan dengan bantuan software Flexsim.
Melakukan simulasi pada sistem sekarang akan memperoleh hasil yang mudah untuk
dipahami dan dikomunikasikan. Berdasarkan hasil model simulasi sistem sekarang,
maka dapat dilakukan identifikasi masalah yang nantinya akan digunakan untuk
memberikan solusi dan membuat model simulasi usulan agar dapat mencapai target
output. Dengan mensimulasikan usulan perbaikan yang diberikan maka akan
mengeliminasi proses trial and error. (Tarigan et al., 2019)
17
1.2. Perumusan Masalah
Tata letak yang baik memenuhi syarat-syarat diatas akan memiliki keuntungan
lebih, antara lain :
1. waktu dan biaya proses keseluruhan akan diperkecil dengan mengurangi
penanganan dan pemindahan yang tidak perlu, dan secara umum meningkatkan
efektivitas seluruh pekerjaan.
2. Supervisi dan pengendalian produksi akan disederhanakan dengan pengurangan
‘sudut-sudut tersembunyi’ dimana informasi atau bahan dapat tersesat.
3. Perubahan-perubahan program akan dapat ditampung dengan tepat.
4. Perasaan bersatu diantara karyawan akan digalakkan dengan menghindari
pemisahan yang tak perlu.
18
1.5. Batasan Masalah
19
BAB II
20
Perancangan tata letak fasilitas mencakup perencanaan dan pengaturan letak
mesin, peralatan, aliran bahan, dan pengaturan orang-orang yang bekerja pada stasiun
kerja. Objek yang diteliti adalah laboratorium quality control pakan di industri
penggemukan sapi. Laboratorium yang digunakan sebagai objek dipilih dari salah
satu industri penggemukan sapi di Lampung Tengah. Tahap pertama untuk
pengolahan data dengan pembuatan worksheet Activity Relationship Chart (ARC)
yang bertujuan untuk mempermudah menganalisis hubungan antar ruang (baik ruang
panas, ruang asam, ruang dasar pengujian dan sarana penunjang lainnya). Dalam
relationship chart, semua hubungan aktivitas diberikan rating A (Absolutely
necessary), E (Especially important), I (Important), O (Ordinary), U (Unimportant),
dan U (Undesirable). Setelah worksheet ARC dibuat, dilakukan total closeness rating
(TCR) yaitu kode yang menunjukkan hubungan kedekatan antar departemen. Data
kemudian analisis dengan Computerized Relationship Layout Planning (CORELAP)
untuk mendapatkan bentuk layout eksisting. (Fajarika et al., 2019)
Gudang adalah sebuah ruangan (space) yang digunakan perusahaan untuk
menyimpan produk sementara waktu, baik berupa bahan baku (raw material), bahan
setengah jadi (work in process) maupun barang jadi (finished goods). Tujuan dari
sebuah gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
bersamaan dengan memenuhi kebutuhan konsumen atau memaksimalisasi kepuasan
konsumen. Data mining sebagai proses menemukan korelasi, pola, dan tren dengan
menyaring sejumlah besar data yang disimpan dalam sebuah repositori, menggunakan
teknologi pattern recognition sebaik statistik dan teknik matematika. Kemampuan
untuk mengekstrak pengetahuan yang tersembunyi dalam data menjadi semakin
penting dalam dunia yang kompetitif saat ini. Keseluruhan proses penerapan
metodologi berbasi komputer, termasuk teknik baru untuk menemukan pengetahuan
dari data disebut data mining. Proses dari data mining terbagi menjadi beberapa
urutan. Langkah pertama yang dilakukan adalah data collection. Data dapat
dikumpulkan dengan mengakses database atau data warehouse. Selanjutnya adalah
data preprocessing yang terdiri dari feature extraction and data cleaning. Data mentah
21
yang dimiliki akan diolah agar sesuai untuk diproses. Berikutnya data akan melalui
proses analytical processing and algorithm, dimana data akan dianalisis menggunakan
metode analitis yang efektif. (Indrawan & santoso, 2022)
Perancangan tata letak dan penempatan mesin yang tepat sangat dibutuhkan
oleh perusahaan, karena apabila perusahaan tidak memperhitungkan perancangan
dengan baik maka akan berpengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan itu sendiri. Perancangan tersebut diantaranya adalah perancangan luas
area gudang dan fasilitas yang ada didalamnya, jumlah mesin yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode konvensional dengan menentukan
secara manual derajat kedekatan sampai membuat layout usulan, kedua menggunakan
metode Corelap, ketiga menggunakan software Promodel. Dari kedua metode yang
digunakan (metode konvensional dan corelap) kemudian dibandingkan agar
didapatkan hasil yang paling optimal. Penataan lokasi warehouse menjadi lebih rapih
berdasarkan hubungan kedekatan, area kosong sudah berkurang dan peralatan
menjadi lebih dekat penempatannya dengan rata-rata kedekatan jaraknya 1 meter.
Sehingga usulan atas perbaikan tata letak tersebut dirasa sangat bermanfaat
diterapkan pada warehouse perusahaan, hal ini merupakan pembelajaran untuk
perusahaan untuk meningkatkan kapasitas yang lebih optimal. (Rahmadani, 2020)
Perancangan tata letak fasilitas tidak hanya diperlukan saat membangun
pabrik atau perusahaan baru, tetapi juga saat mengembangkan perusahaan, melakukan
konsolidasi atau mengubah struktur perusahaan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode kualitatif dengan melakukan survey lokasi terlebih dahulu
untuk mengetahui layout awal perusahaan, kemudian membuat peta proses
operasinya (Operation Process Chart), peta hubungan aktivitas (Activity Relationship
Chart), Worksheet, diagram hubungan aktivitas (Activity Relationship Diagram), dan
tata letak akhir atau template serta menentukaan peletakan fasilitas berdasarkan
kedekatan hubungan aktivitas yang dilakukan dengan penilaian yang dicatat sekaligus
dengan alasan-alasan yang mendasarinya dalam sebuah peta hubungan aktivitas. Tata
22
letak lantai produksi berdasarkan pengolahan data yang sudah dilakukan diperolehlah
layout baru
dengan ukuran panjang dan lebar sebenarnya hanya saja beberapa area departemen di
pindahkan. Dengan perubahan layout tersebut perbandingan layout alternatif dengan
layout awal sebesar 69.283,8 m. sehingga proses produksi lebih lancar, dan
meminimalkan penumpukan barang jadi. (Simanjuntak & Mawadati, 2021)
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pabrik adalah
tataletak lantai produksi. Sistem pemindahan bahan merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi efisiensi tataletak lantai produksi. Peranan susunan mesin dan
peralatan pada suatu pabrik juga akan sangat penting dan berpengaruh terhadap
kegiatan produksi, terutama terhadap penggunaan waktu proses produksi. ALDEP
merupakan suatu metode tata letak terkomputerisasi yang input nya berdasarkan
kedekatan antar departemen. Penerapan metode ALDEP ini bertujuan untuk
memperoleh tata letak yang terstruktur dengan baik yang nantinya dari kedekatan-
kedekatan yang telah tersusun tersebut menghasilkan material handling yang lebih
efisien dari segi ongkos perpindahan bahan. Penyusunan layout dengan algoritma
ALDEP menggunakan software ALDEP. Input yang diperlukan dalam menggunakan
Algoritma ALDEP antara lain adalah ukuran luas setiap stasiun kerja dan ARC
(Activity Relationship Chart) stasiun kerja pada lantai produksi. (Tarigan et al., 2019)
Perum Bulog adalah perusahaan umum badan usaha milik negara di bidang
logistik yang memiliki peran dalam menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan
nasional seperti harga pembelian pemerintah, penyaluran beras dan pengelolaan
cadangan beras milik negara. Untuk menjaga ketersediaan, produk disimpan dan
diletakan pada suatu gudang sesuai kebutuhan dan kapasitasnya dengan menghitung
waktu berapa lama simpan dan pengiriman produk yang akan dipasarkan sesuai
permintaan konsumen. Pada aktifitas gudang Bulog Karawang masih mengalami
permasalahan penempatan produk yang kurang baik karena tidak teraturnya jarak
antar area penempatan dan pengiriman disebabkan tidak sesuai pola aliran
penyimpanan produk sehingga aktifitas bongkar muat menjadi tidak efektif.
23
Berdasarkan permasalahan yang ada, dalam penelitian ini, dilakukan perancangan
perbaikan tata letak menggunakan metode shared storage dengan tujuan dapat
meningkatkan efektifitas jarak antar pintu ke area penyimpanan. Langkah-langkah
perancangan ulang menggunakan shared storage dimulai dengan mengetahui luas
area gudang, kapasitas gudang dan data gudang lainnya, serta pengumpulan data
dengan menentukan kebutuhan ruang, penentuan allowance ruang, dan jarak dari
pintu masuk ke area penyimpanan dengan menggunakan Euclidean Distance. Dari
hasil pengolahan data jarak menjadi teratur dan dapat diketahui tiap jaraknya.
Berdasarkan perbandingan layout awal dan usulan diketahui dengan menerapkan
shared storage aktifitas bongkar muat menjadi lebih baik dan efektif.(Arifin &
Pamungkas, 2019)
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pembenahan tata letak gudang UD
Diamond Jaya, Surabaya agar memiliki tata kelolah dan tata letak penyimpanan yang
efisien dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode ABC, Popularity dan Product
Famliy. Penelitian ini menggunakan data penjualan dalam kurun waktu Juli 2016-
Agustus 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber
data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan wawancara dengan
responden yaitu pemilik perusahaan dan data sekunder yang berupa observasi
langsung untuk mengetahui kondisi nyata dalam gudang perusahaan tersebut. Data
yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan metode ABC, Popularity, serta
product family. Hasil penelitian ini, menunjukan pembenahan terhadap tata kelolah
dan tata letak gudang barang jadi perusahaan ini dengan melakukan berdasarkan
analisis ABC, Popularity, serta product family. (Chahyadi Eirene Emaretta, Mulya
Teguh Wijaya, 2018)
Persaingan bisnis di Indonesia semakin meningkat terutama dalam bisnis jual
beli mobil. di Indonesia penjualan mobil semakin meningkat dari tahun ketahun dan
otomatis pengguna mobil pribadi juga semakin banyak. Dampak dari penjualan mobil
di Indonesia semakin meningkat maka dari itu otomatis bengkel-bengkel mobil
semakin bertambah, tidak hanya bengkel untuk maintenace mobil saja melainkan
24
bengkel khusus modifikasi mobil juga semakin banyak. Bisnis dibidang modifikasi
mobil sangat menggiurkan pasalnya dalam sebulan pemilik bengkel dapat
mengantongi omzet 40-50 juta, oleh karena itu banyak bengkel-bengkel mobil yang
bersaing untuk menarik para konsumen. Konsumen yang sering memodifikasi
mobilnya tidak segan-segan mengeluarkan uang lebih agar mendapatkan hasil yang
diinginkan, ada kalanya konsumen merasa tidak puas dengan hasil modifikasinya dan
ingin menggantinya dengan model yang lain, hal ini akan mengakibatkan modifikassi
yang berulang ulang. Untuk menghindari hal yang seperti itu, maka dibutuhkan
aplikasi modifikasi mobil berbasis android, dengan tujuan memudahkan konsumen
dalam mensimulasikan terlebih dahulu mobil yang ingin di modifikasi, apakah sesuai
dengan keinginan konsumen atau tidak. Untuk membuat aplikasi tersebut yang sesuai
harapan dibutuhkan identifikasi kebutuhan fitur-fitur apa saja yang diinginkan dengan
menggunakan Model Kano, dimana nanti akan didapatkan katagorisasi Kano yaitu
must be requirment, one dimentional requirement, dan attractive requiremenmt.
Kemudian agar fitur yang didapatkan lebih terperinci lagi maka dari itu dilanjutkan
dengan menggunakan metode Morphological Chart. Hasil dari penelitian ini
didapatkan 6 fitur yang dibutuhkan dalam aplikasi modifikasi mobil. Kemudian fitur
tersebut terbagi menjadi 3 dalam katagorisasi kano one dimensional,must be dan
atttractive. Fitur yang termasuk dalam katagori kano one dimensional yaitu fitur
pemilihan warna body dan fitur pemilihan velg. Fitur yang termasuk dalam katagori
kano must be yaitu fitur pemilihan ban. Fitur yang termasuk katagori attractive yaitu
fitur pemilihan cutting sticker, pemilihan kap depan dan fitur pemilihan stir.
(Pratama, 2018)
25
2.2 Landasan Teori
26
Perencanaan fasilitas pabrik (manufacturing facilities planning terdiri dari
perencanaan lokasi tata letak (plant location) dan desain pabrik (plant design).
Selanjutnya desain pabrik hendaknya memperhatikan sistem tata letak pabrik (plant
facility system), tata letak pabrik (plant layout), dan pemindahan material (material
handling).
Komponen perencanaan tata letak16 terdiri dari:
1. Struktur (bangunan dan jasa): jasa-misalnya gas, air, listrik, pemanas,
pencahayaan cahaya, udara, dan limbah)
2. Layout (alat, mesin, perlengkapan): Dalam layout terjadi interaksi satu sama
lain melalui aliran material, personil, dan informasi.
3. Sistem pemindahan (mekanisme interaksi dalam layout): Menentukan proses,
peralatan, dan sistem pemindahan materi antar aktivitas.
Jadi gambaran umum perencanaan fasilitas pabrik adalah perencanaan lokasi pabrik
(facility location ) yaitu penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus
ditempatkan, desain fasilitas produksi (facilities design), dan pemeliharaan tata letak
(facility utilization). Desain fasilitas produksi meliputi desain struktur bangunan,
desain tata letak fasilitas produksi dan desain sistem pemindahan material. (Studi &
Industri, 2012)
27
2.3 Gambaran Umum Perusahaan
Apical Group Ltd merupakan salah satu eksportir minyak sawit terbesar di
Indonesia. Perusahaan ini memiliki dan mengendalikan spektrum yang luas dari
rantai nilai bisnis minyak sawit mulai dari sumber hingga distribusi dan terlibat dalam
penyulingan, pemrosesan, dan perdagangan minyak sawit untuk penggunaan
domestik dan ekspor internasional. Grup mengoperasikan empat kilang, satu pabrik
biodiesel dan satu pabrik penghancur di Indonesia dan China. Kilang baru kami
menggunakan teknologi canggih, mencerminkan komitmen kami untuk
mengembangkan fasilitas dan produk terkemuka dunia. Model bisnis Apical
dibangun di atas tiga kekuatan inti :
Jaringan sumber CPO yang andal dan luas di Indonesia.
Integrasi penuh aset kilang primer dan sekunder yang efisien di lokasi
strategis di Indonesia dan China.
Saluran logistik yang efisien didukung oleh infrastruktur Apical sendiri untuk
mengirimkan CPO dan PPO berkualitas ke klien yang terdiversifikasi dengan
baik mulai dari rumah perdagangan internasional hingga pembeli industri
lokal.
Model bisnis ini memungkinkan Grup untuk mengontrol kualitas, menangani
keberlanjutan, memastikan efisiensi dan sinergi di setiap langkah rantai nilai dan
menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan. Apical dikelola oleh RGE
Pte Ltd, yang juga mengelola perusahaan manufaktur berbasis sumber daya kelas
dunia lainnya, memberikan produk akhir yang berkualitas untuk bisnis dan jutaan
orang di seluruh dunia.Sementara Apical dibentuk pada tahun 2006 untuk
mengkonsolidasikan bisnis hilir kelapa sawit RGE, kegiatan bisnis hilir
sebenarnya dimulai jauh lebih awal pada tahun 1989 dengan akuisisi kilang
minyak sawit 300 ton per hari di Tanjung Balai, Sumatra, oleh grup Asian Agri.
28
Saat ini, Apical mengoperasikan kilang Tanjung Balai dan bermitra dengan Asian
Agri untuk pasokan CPO jangka panjang dan andal.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., & Nugeroho, U. (2021). Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Pabrik
Tahu dengan Metode Systematic Layout Planning. Jurnal Optimasi, 65–69.
Arifin, J., & Pamungkas, T. (2019). Perbaikan Tata Letak Gudang Dengan
Menggunakan Metode Shared Storage Pada Perum Bulog Subdivre Karawang.
Jurnal Media Teknik Dan Sistem Industri, 3(1), 7.
https://doi.org/10.35194/jmtsi.v3i1.548
Chahyadi Eirene Emaretta, Mulya Teguh Wijaya, E. M. P. (2018). Calyptra: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.2. Calyptra, 2(2), 1–12.
Fabiani, N. A., Moengin, P., & Adisuwiryo, S. (2019). Perancangan Model Simulasi
Tata Letak Gudang Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Shared Storage
pada PT. Braja Mukti Cakra. Jurnal Teknik Industri, 9(2), 98–111.
https://doi.org/10.25105/jti.v9i2.4924
Fajarika, D., Gusvita, R., & Sofriani, N. (2019). PERANCANGAN TATA LETAK
LABORATORIUM PAKAN DENGAN METODE COMPUTERIZED
RELATIONSHIP LAYOUT PLANNING DI INDUSTRI PENGGEMUKAN SAPI.
3(June), 68–77.
Indrawan, A. S., & santoso. (2022). Perbaikan Tata Letak Gudang Distribusi dengan
Data mining , Dedicated Storage dan Multi-product Slot Allocation. 12(1), 9–
20.
Pratama, R. N. (2018). IDENTIFIKASI KEBUTUHAN FITUR APLIKASI
MODIFIKASI MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO. 82.
Rahmadani, W. I. (2020). Perancangan Ulang Tata Letak Gudang Menggunakan
Metode Konvensional, Corelap Dan Simulasi Promodel. Optimasi Teknik
Industri, 02(01), 13–18.
Simanjuntak, R. A., & Mawadati, A. (2021). Usulan perbaikan tata letak fasilitas
produksi di pt. xyz. 93–100.
Studi, P., & Industri, T. (2012). BUKU AJAR PERANCANGAN TATA LETAK
FASILITAS Oleh : Tim Dosen Mata kuliah Perancangan Tata Letak Fasilitas
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra.
Tarigan, U., Simbolon, R., Sembiring, M. T., Tarigan, U. P. P., Sembiring, N., &
Tarigan, I. R. (2019). Perancangan Ulang dan Simulasi Tata Letak Fasilitas
Produksi Gripper Rubber Seal d engan Menggunakan Algoritma Corelap,
Aldep, dan Flexsim. 21(1), 74–84.
Unggul, U. E. (2017). perancangan tata letak fasilitas pabrik.
30