BUNDELAN PILOT PLANT KELOMPOK 3 A2 Revisi
BUNDELAN PILOT PLANT KELOMPOK 3 A2 Revisi
PILOT PLANT
Kelompok : 3 (Tiga) A 2
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa diucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan BUNDELAN PRAKTIKUM PILOT PLANT dan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
III.1 Alat...................................................................................................................................5
III.2 Bahan...............................................................................................................................5
IV.1 Hasil.................................................................................................................................8
IV.2 Pembahasan....................................................................................................................9
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
V.2 Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
PENYARINGAN IDEA
BAB I PENDAHULUAN
III.1 Alat...................................................................................................................................5
ii
III.2 Bahan...............................................................................................................................5
IV.1 Hasil.................................................................................................................................8
IV.2 Pembahasan....................................................................................................................8
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
V.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
KONSEP PRODUK
BAB I PENDAHULUAN
III.1 Alat..................................................................................................................................6
III.2 Bahan..............................................................................................................................6
IV.1 Hasil................................................................................................................................8
IV.2 Pembahasan...................................................................................................................9
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
V.2 Saran..............................................................................................................................10
iii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
DESAIN PRODUK
BAB I PENDAHULUAN
III.1 Alat..................................................................................................................................5
III.2 Bahan..............................................................................................................................5
IV.1 Hasil................................................................................................................................6
IV.2 Pembahasan...................................................................................................................1
BAB V PENUTUP
iv
MODUL 1
PENGUMPULAN IDE
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 3A2
No NamaPraktikan BukuPokok
Kelompok : 3 (Tiga) A 2
No NamaPraktikan BukuPokok
PENDAHULUAN
Setiap ide yang dikemukakan tidak harus berdiri sendiri. Penting untuk
menyatakan ide meskipun itu bukan solusi yang tepat karena hal itu dapat memicu
pemikiran yang lain. Konsep pembentukan ide adalah berbagi ide, yang memicu
ide baru yang menciptakan lantai pemikiran baru satu-satunya cara untuk
membangun ide agar dapat berkembang adalah tidak menutup ide yang keluar .
Karena menutup ide seseorang hanya akan membuat orang lain enggan untuk
berbagi dan pada gilirannya akan membatasi keberhasilan sesi.Pengumpulan
mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran
konsumen. Kenyataan ini sangat disadari oleh perusahaan yang menciptakan suatu
produk tertentu. Sebuah produk harus diposisikan untuk menyampaikan
seperangkat keuntungan yang akan didapatkan oleh konsumen apabila
menggunakan produk tersebut, oleh karena itu perusahaan harus mampu
mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun
yang akan datang. Dengan demikian tercipta sikap positif terhadap merek tersebut
dan mendorong konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan.
I-1
I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berpikir kreatif dan inovatif. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru dan
berbeda dan ke innovation adalah melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh
sebab itu, hakikat kewirausahaan adalah kemampuan berpikir sesuatu yang baru
dan berbeda. Orang kreatif adalah orang yang selalu berpikir tentang kebaruan
(understable).
produk, dan merek baru yang di kembangkan perusahan melalui upaya penelitian
penyembuh kanker yaitu produk yang sampai sekarang belum di temukan padahal
sangat di butuhkan. Dalam katagori ini, kita juga dapat memasukan produk yang
berbeda dari produk ini adalah : televisi yang menggantikan radio serta bioskop,
b) Produk penganti yang benar-benar berbeda dari produk yang ada (barang
yang sesuai yang sama jenisnya tetapi mengunakan model baru). Misalnya, tas
dalam pasar sudah bukan produk baru lagi. Proses pengembangan produk diawali
dengan pengumpulan ide. Pengumpulan ide yang dimaksud disini adalah suatu
1) Sumber ide internal, yaitu yang berasal dari dalam perusahaan seperti dari
2)Sumber ide external, yaitu ide ide yang didapatkan dari luar perusahaan
ide yang paling penting bagi perusahaan adalah konsumen, karena tujuan
Armstrong, 1997).
Tahapan selanjutnya setelah ide didapatkan adalah menyeleksi ide yang telah
didapat tersebut. Adapun tujuan penyeleksian ide adalah mendapatkan ide terbaik
yang akan dikembangkan. Dengan kata lain, seluruh ide yang didapatkan diseleksi
melalui suatu metode analisis yang akan menunjukkan ide yang lemah dan jug
aide yang baik dan kuat. Alasan lainnya melakukan penyeleksian produk adalah
untuk memastikan ide yang akan dikembangkan lebih lanjut oleh perusahaan
adalah ide yang memiliki potensi paling besar untuk sukses dilapangan (Fandy
Tjiptono, 1997).
I-4
Menjalankan suatu usaha agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan, sebuah
perusahaan harus mampu menciptakan suatu produk atau jasa yang sesuai dengan
harapan konsumen, dan mampu memberikan manfaat bagi yang memiliki atau
konsumen dan perusahaan. Produk tidak hanya berbentuk sesuatu yang berwujud
saja melainkan juga sesuatu yang tidak berwujud. Selain itu, produk memiliki
Sofjan Assauri (2016) mendefinisikan bahwa produk adalah sesuatu yang dapat
berupa barang atau jasa, ataupun informasi dan gagasan. Produk yang berupa
barang adalah sesuatu yang berbentuk, sehingga dapat disimpan dan diperjual
belikan. Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak dapat
disimpan namun dapat dinikmati oleh konsumen. Dari penjabaran di atas maka
dapat disimpulkan bahwa produk merupakan suatu barang nyata ataupun tidak
oleh penggunanya. Produk yang telah diproduksi oleh perusahaan harus dapat
para konsumennya.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
- Kertas A3
2. Peralatan
produk yang akan dikembangkan melalui diskusi lalu dicatat oleh satu orang
3. Ide yang sudah ada dikelompokkan dan diseleksi menjadi dua kelompok,
ide yang layak untuk dikembangkan dan ide yang belum layak.
I-5
I-6
ini?
produksi?
4. Dari kelompok ide yang layak untuk dikembangkan dipilih tiga ide produk
berdasarkan jumlah hambatan yang paling sedikit dari kategori seleksi awal
6. Pilih 2 (dua) ide yang paling layak dikembangkan dari 3 ide yang sudah
7. Eksplorasi ide tersebut dengan mengisi deskripsi ide produk pada Tabel. 2
Background Produk:
(uraian singkat yang melatarbelakangi mengapa produk tersebut
diusulkan)
Sasara:
(uraian singkat sasaran yang hendak dicapai dari segi waktu, biaya dan
kualitas)
Target Pasar:
(uraian singkat mengenai target pasar (jenis konsumen, konsep harga)
bagaimana produk akan dipasarkan)
Produk Kompetitor:
(uraian singkat mengenai produk kompetitor atau produk sejenis)
Tahapan Produksi:
(uraian singkat mengenai proses pengolahan produk (unit operasi utama
dalam produksi)
Kelompok : 3A2
4.1 HASIL
Pomade kopi
Masker matcha
Hair lotion
I-8
ii
I-9
4.2 PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa betapa pentingnya ide
dan inovasi terhadap sebuah usaha. Ide merupakan pemikiran dari seseorang dalam
mencetuskan sebuah inovasi untuk sebuah pergerakan. Terutama untuk seseorang yang ingin
membuka sebuah usaha, ide merupakan hal yang paling penting dalam keinginan usaha
tersebut.
Pada praktikum kali ini praktikan diminta untuk mengumpulkan ide sebanyak
mungkin. Setelah ide telah dapat, praktikan lalu menjabarkan ide yang telah terkumpulkan.
Ide akan dipilah lagi dan nantinya praktikan dapat memutuskan ide mana yang layak untuk
Untuk mempertimbangkan sebuah ide ini layak / tidak, ada beberapa aspek yang
Melihat 4 aspek diatas serta dari 10 ide yang terkumpulkan diawal, 5 ide dinyatakan
tidak layak untuk diangkat. Ke 5 ide tersebut ialah: Lip tint dari lidah buaya, pomade wangi
kopi, serum, masker matcha, hair lotion. Penolakan untuk 5 ide ini, bukanlah tanpa alasan.
Praktikan merasa jika ke 5 ide tertolak karena belum mencukupi atau memenuhi ke 4 aspek
Dan untuk 5 ide aspek tersebut akan dinyatakan layak dan memenuhi ke 4 dilanjutkan
pda tahap selanjutnya. Setelah dilakukan penyeleksian ide-ide produk tersebut maka tahapan
selanjutnya yaitu melakukan analisa S.W.O.T yang tujuannya yaitu agar mengetahui alasan
Memiliki satu
WEAKNESS Desain kemasan Varian bentuk, yaitu kurang jenis produk
(kelemahan) masih sederhana tahan lama Bukan produk
inovasi baru
Banyaknya pesaing
Kurang nya informasi
OPPORTUNIT Memunculkan varian sejenis dan promosi
tentang bandrek instan rasa
Y (peluang) rasa terbaru yang masih belum
kopi
jelas
Harga relatif murah & Kurang nya
Varian rasa keripik
THREAT terjangkau informasi tentang
pesaing lebih banyak
(ancaman) Bagus buat daya tahan tubuh pelet ikan dari
disaat begadang. dedak padi
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Produk baru adalah produk asli, hasil pengembangan produk, modifikasi produk,
dan merek baru yang di kembangkan oleh seseorang yang mana produk tersebut
akan di perjual ke masyarakat, tujuan adanya produk baru ini yaitu agar masyarakat
2. Dari 10 ide produk yang telah ditentukan sebelumnya, maka setelah dilakukan
analisa, maka muncul 3 ide yang layak untuk diangkat. Dari ketiga ide tersebut
5.2 SARAN
2. Sebaiknya ide yang diberikan merupakan inovasi yang baru dan belum ada sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
I-11
Anastasia, N. & Eddy, A. (2008). Mutu Nata de Seaweed dalam Berbagai Konsentrasi
Sari Jeruk Nipis. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi II. Universitas
Lampung.
Halib, N, Mohd Cairul dan Iqbal Mohd Amin. 2012. Physicochemical Properties and
1. Dari beberapa ide yang telah dipilih, disaring lagi ide tersebut menjadi 2 ide
yang ingin dikembangkan dan menjadi 1 ide untuk diproduksi.
BAB II
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam memulai suatu usaha haruslah ada niat terlebih dahulu. Berbagai ide dan
inovasi yang muncul dikepala akan menggambarkan suatu usaha yang akan ditekuni dalam
memilih ide yang kreatif dan inovatif seseorang perlu mendapatkan suatu motivasi atau
gambaran dipikirannya.
Dari beberapa ide yang telah didapatkan dan didiskusikan bersama dengan anggota
kelompok, maka pada modul kedua ini yaitu mengenai idea screaning atau penyaringan ide.
Dari banyak ide yang telah dikumpulkan, dipilih dan disaring menjadi dua ide yang ingin
dikembangkan. Dengan melakukan diskusi dan analisis terhadap beberapa ide, maka
penyaringan ide akan mudah untuk dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
pendorong dan penghambat. Yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
II-1
II-2
I.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk melakukan penyaringan ide yang sudah muncul dari hasil praktikum
pertemuan modul pertama yaitu pemgumpulan ide.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyaringan ide merupakan tahapan yang bertujuan untuk mengevaluasi ide atau
konsep dasar yang sudah dikumpulkan Pada tahapan pembentukan ide- ide produk baru
tersebut akan di eliminasi berdasarkan beberapa hal diantaranya :
a. Superioritas atau kualitas produk ini dari segi manfaat, keunikan dan
kemudahan penggunaan.
b. Value of money yaitu keunggulan ekonomi terhadap konsumen.
c. Sinergi antara perusahaan dan produk baru, khususnya apakah
recources/sumber daya yang dimiliki perusahaan manajerial, teknologi,
pemasaran, keuangan dapat digunakan secara optimal untuk menyukseskan
produk tersebut.
d. Sesuai dengan visi dan misi dari perusahaan.
e. Gambaran peluang besar/pasar sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
pertumbuhan dan ukuran pasar, pesaing dan situasi saingan.
f. Pesaing dan siatuasi saingan.
g. kompatibilitas/kesesuaian dan kecukupan teknologi perusahaan untuk
melakukan riset Pengembangan rekayasa dan produksi produk baru tersebut.
Penyaringan ide harus dilakukan selektif mungkin karena kesalahan penyaringan ide
seperti menolak ide yang bagus atau meloloskan ide yang buruk akan berdampak terhadap
besarnya biaya pengembangan produk yang terbuang. Penyaringan ide dapat dilakukan
dengan pelaksanaan 3 cara ini secara bersamaan diantaranya :
II-3
II-4
Sebelumnya ide yang telah diberikan gambaran fitur dan manfaat beserta kualitas
sinyal. Kemudian Konsep ini ditanyakan kepada konsumen mengenai persepsi,
penilaian, kesediaan atau kemungkinan mencoba ide produk baru yang ditawarkan.
3. Model skoring
Model skoring merupakan pemberian nilai oleh pihak manajemen terhadap ide produk
tersebut berdasarkan kelayakannya terhadap:
a. Aspek objektivitas Apakah ide produk ini sesuai dengan visi misi perusahaan.
b. Aspek teknologi, Apakah sumberdaya teknologi yang perusahaan miliki
memenuhi untuk mengadopsi ide tersebut sebagai produk baru.
c. Keuangan, Apakah sumber daya finansial yang perusahaan miliki memenuhi
untuk dapat mengadopsi ide tersebut.
d. Aspek pemasaran, Apakah konsep produk yang ditawarkan inovatif dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Tujuan penyaringan ide adalah untuk menolak ide-ide buruk sedini mungkin. Karena
biasanya pengembangan produk semakin besar dalam setiap tahap pengembangan. Jika
sebuah produk telah mencapai tahap berikutnya, maka umumnya pihak manajemen
beranggapan bahwa mereka telah melakukan banyak investasi dalam produk tersebut.
penyaringan ide terdiri dari sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi
suatu konsep produk baru. Informasi yang didapatkan dalam penyaringan ide dapat
membantu pihak manajemen untuk:
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Kertas A4
3. Laptop
II-5
II-6
4. Kertas Karton
5. Spidol
6. Selotip
Adapun data hasil pengamatan yang didapatkan dan diamati setelah melakukan
percobaan yaitu :
UMUR JUMLAH
17 2
18 8
19 19
20 19
21 11
23 1
Mahasiswa pekerja
59 1
BAB IV
BAB IV
IV.1 HASIL
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum kali ini diantaranya yaitu :
IV.2 PEMBAHASAN
15
10 JUMLAH
5
0
17 18 19 20 21 23
UMUR RESPONDEN
Grafik diatas menunjukkan data umur responden untuk ide produk bandrek instan.
Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata umur responden yang menginginkan
bandrek instan ini yaitu rentang umur 18 sampai dengan 21 dan umur terbanyak yaitu umur
20-21 dengan jumlah responden yaitu 19 orang. sesuai dengan yang kami pikirkan yaitu
awalnya ide pembuatan bandrek instan ini terinspirasi dari para mahasiswa yang sering
begadang dalam mengerjakan tugas ataupun hal lainnya. Dan rata-rata umur responden yang
II-9
mengisi kuesioner ini yaitu umur mahasiswa.
pekerjaan responden
70
60
50
40
umur
30 Series1
20
10
0
Mahasiswa pekerja
pekerjaan
Berdasarkan grafik 4.2, dapat dilihat bahwasanya peminat terbesar dari produk bandrek
instan ini yaitu mahasiswa dan dalam rentang umur 20-21 dengan jumlah responden yaitu
sebanyak 59 orang responden.
Gambar 4.1 Data Responden yang Tertarik dengan Produk Bandrek Instan.
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat dengan jelas bahwa lebih dari 50% responden tertarik
dengan ide produk bandrek instan rasa kopi ini, yaitu sebesar 78,7% responden yang
menginginkan kami untuk mengembangkan dan memproduksi bandrek instan rasa kopi. dan
berdasarkan hasil kuisioner yang kami lihat bahwa 95,1% produk bandrek instan rasa kopi ini
dapat diterima oleh konsumen (responden).
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Adapun hal yang dapat disimpulkan dalam praktikum kali ini yaitu produk yang akan
kami kembangkan atau yang diproduksi yaitu bandrek instant rasa kopi. Karena itu
mendapatkan respon terbanyak yang dapat diterima oleh konsumen dan tertarik untuk
mencobanya yaitu sebesar 95,1% dapat diterima dan 78,7% responden tertarik untuk
mencobanya.
V.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dalam menentukan atau menyaring ide produk
untuk dikembangkan yaitu :
Awang, S.A. (1991). Kelapa: Kajian Sosial Ekonomi Aditiya Media. Yogyakarta. DOI
Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan1, Pt Gramedia. Jakarta, Halib, N, Mohd Cairul dan
Igbal Mohd Amin. 2012. Physico chemical Properties and Characterization of Nata de Coco
from Local Food Industries as a source of Cellu lose,Sains Malaysiana 41 (2) (2012): 205-
211.
Hayati, M. (2003). Membuat Nata de coco. Adi Cita karya Nura. Yogyakarta.
Universitas sumatera utara 2017. Modul Praktikum kewira urahaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
MODUL 3
KONSEP PRODUK
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
III-1
Untuk menunjang proses penelitian yang dilakukan terdapat beberapa teori yang
mendukung penelitian tersebut. Adapun landasan teori yang digunakan yakni sebagai berikut:
Pengertian Produk
Menurut (Laksana, 2008:67) produk merupakan segala sesuatu baik yang bersifat
fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi segala
keinginan dan kebutuhannya. Produk juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memuaskan suatu keinginan/semua kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi
dan ide (Kotler dan Keller, 2009:4).
Dari penjabaran teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa produk secara umum
merupakan suatu barang nyata maupun tidak nyata yang dapat dijual demi memenuhi
kebutuhan konsumen. Produk yang dikeluarkan perusahaan tidak hanya sekedar memuaskan
kebutuhan, akan tetapi juga bertujuan untuk memuaskan keinginan konsumen.
b. Siklus Hidup Produk
Pada prinsipnya, hampir setiap produk di dunia mengalami siklus hidup produk.
Siklus hidup dari suatu produk merupakan perkembangan dalam pemasaran untuk
menguraikan berapa lama suatu produk tersebut hidup dalam pasar. Oleh karena itu, mengerti
III-3
dan memahami konsep Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle ini merupakan suatu hal
yang penting bagi setiap produsen untuk memproduksi dan memasarkan produknya.
Perancangan yang baik membutuhkan input dari berbagi sisi dengan melibatkan berbagai
III-2Siklus Hidup Produk tersebut seperti terlihat pada
disiplin ilmu. Hal ini berkaitan erat dengan
gambar berikut (Ishak A, 2010:27) :
Tahap I adalah tahap pengenalan. Pada tahap ini suatu produk baru diperkenalkan
kepada konsumen melalui uji coba pemasaran. Berbagai promosi dilakukan untuk
memperkenalkan produk tersebut. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan akan lebih besar
dibandingkan pendapatan yang diperoleh.
Pada tahap II, yang merupakan tahap pertumbuhan dengan percepatan, penjualan
produk akan meningkat pesat. Hal ini disebabkan oleh respon konsumen terhadap produk
tersebut sudah semakin positif. Pada tahap ini pendapatan yang diperoleh juga sangat besar.
Tahap III merupakan tahap pendewasaan. Pada tahap ini penjualan produk akan
mencapai titik kejenuhan dimana penjualan produk hanya berkisar pada suatu titik tertentu.
Umumnya cara-cara promosipun tidak akan bisa untuk mendongkrak tingkat penjualan.
Terakhir adalah tahap IV yakni tahap kemunduran dan akhir dari produk tersebut. Jika
produsen tidak berupaya melakukan inovasi maka produk tersebut akan mati begitu saja.
Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh produk yang kalah bersaing dengan competitor.
Dari Siklus Hidup Produk tersebut terlihat bahwa perancangan produk memang sangat
diperlukan untuk menjaga agar produk tersebut tetap eksis di pasaran. III-4
Jika dilihat dari Siklus Hidup Produk tersebut maka perancangan produk harus
dilakukan pada saat produk berada pada Tahap II, yaitu tahap pertumbuhan dengan
percepatan, karen
Strategi produk yang efektif mengaitkan keputusan produk dengan fungsi bisnis
lainnya, seperti R&D, teknis, pemasaran dan keuangan. Perusahaan membutuhkan dana
untuk pengembangan produk, pemahaman pasar, dan keahlian tertentu. Sistem pengmbangan
produk akan menentukan tidak hanya kesuksesan produk saja, tetapi juga masa depan
perusahaan. Dalam sistem ini, pilihan produk
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 ALAT
- Kertas A4
- Printer
- Laptop
- Kertas Karton
- Spidol
- Selotip
1. Kumpulkan hasil dari studi potensi pasar, studi literatur, peta persaingan,
Buat konsep produk dalam bentuk visual image dan narasi. Sediakan 2 konsep
III-6
2. Pengujian Konsep Produk
di bawah ini. Pilihan jawaban yang tersedia dapat menggunakan skala hedonik
1-5 (sangat tidak suka hingga suka atau sangat tidak ingin mencoba/membeli
b. Bagaimana penilaian anda terhadap ide produk ini?c. Jika produk ini diperjual belikan,
apakah anda bersedia mencoba produk
ini?
d. Jika produk ini diperjual belikan, apakah anda bersedia mencoba membeli
produk ini?
BAB IV
1V.1 HASIL
Adapun hasil yang akan di bahas dalam praktikum kali ini adalah
Pengeringan bahan
Pencampuran bahan
III-9
Pada praktikum kali ini yaitu konsep produk dan design produk spesfikasi yang
bertujuan untuk melatik kemampuan mahasiswa untuk merancang produk desain dan
spesifikasi proses. Proses pengembangan produk merupakan suatu kegiatan yang
mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan
menentukan bagian apa dari proyek yang akan di ikuti selama periode tertentu
Pada produk yang akan di praktikum kembangkan yaitu bandrek instan rasa kopi,
dimana praktikan mengangkut atau menunjukkan suatu ciri khas rasa baru pada produk
bandrek yaitu dengan varian rasa kopi dari hasil dapat diketahui untuk desain produk serta
konsep produk ini memiliki warna cokelat muda atau cokelat tua dengan tekstur yang padat
atau bubuk memiliki rasa jahe dan kopi, serta kemasan yang praktikan angkat yaitu kemasan
sachet dengan pemakaian sekali seduh dan untuk target konsumen yaitu para pekerja atau
mahasiswa yang tidur terlalu malam dan membutuhkan energi tambahan
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
1. Ciri khas atau varian rasa yang di tonojkan dari produk ini yaitu varian rasa kopi
2. Bandrek instan dikemas dalam bentuk bubuk dalam kemasan sachet
V.2 SARAN
Dalam menentukan desain dan konsep produk harus di tentukan semenarik mungkin,
agar produk yang di hasilkan memiliki nilai jual yang baik
DAFTAR PUSTAKA
III-10
Anastasia, N. & Eddy, A. (2008). Mutu Nata de Seaweed dalam Berbagai Konsentrasi
Sari Jeruk Nipis. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi II. Universitas
Lampung.
Halib, N, Mohd Cairul dan Iqbal Mohd Amin. 2012. Physicochemical Properties and
DESAIN PRODUK
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : III (TIGA)
Praktikum : Pilot Plant
Modul Percobaan : Desain Produk
Tanggal Praktikum :19 April 2022
Dosen Pembimbing : -Dedi Rahmad, M.Sc
-Dwi kemala, MT
Analis : Fadli Harpyanto, ST
PENDAHULUAN
Dari beberapa tahap atau langkah yang telah dilalui yaitu dari modul pertama sampai
modul ketiga yang telah didiskusikan, diperoleh ide produk yang akan dikembangkan yaitu
Bandrek Instan Rasa Kopi. Ide itu disepakati untuk diproduksi berdasarkan hasil qusioner
yang telah diisi oleh calon konsumen. Dan konsep produk tersebut telah disepakati dan dibuat
Langkah selanjutnya yaitu masuk ke moduk keempat yaitu tentang produk desain
Spesifikasi. Produk desain spesifikasi ini merupakan bagian-bagian dari produk, mulai dari
warna, ukuran, rara, ukuran desain yang dibutuhkan hingga bahan dasar suatu produk. Proses
desain produk diperlukan dalam setiap proses manufaktur dengan tujuan untuk
menghasilkan produk kahir dengan biaya produksi yang optimal, karena Sebagian besar biaya
metode kerja, waktu standar dan kegiatan lainnya dalam proses produksi. Selanjutnya siklus
I.2 Tujuan
Bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk merancang produk desain dan
spesifikasi.
IV-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desain adalah suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan khasanah
perbedaan buatan yang diolah dari alam. Didalam perkembangannya, pengertian desain
ditafsirkan oleh berbagai kelompok dan beberapa orang pengertian yang perlu dicatat yaitu :
portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian
apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Memutuskan pengembangan
produk merupakan sebuah investasi besar bagi perusahaan. Oleh kaarena itu proses
perencanaan produk harus dilakukan sesuai tahapan. Setelah penentuan konsep produk,
tahapan selanjutnya yaitu penentuan konsep produk, tahapan selanjutnya yaitu penentuan
Desain dan spesifikasi produk atau proses merupakan isitilah yang digunakan unutk
gambaran, detail, terperinci dan spesifik mengenai produk dan proses pengolahannya. Oleh
karena itu pada tahapan ini, tim pengembangan produk perlu menjabarkan dengan terperinci.
IV-2
IV-3
1.Produk memuat
Bahan baku utama dan tambahan, jumlah dan pemahaman mengenai fungsi dan bahan
baku
2.Proses, memuat:
Konsep penjualan
Terget konsumen
Jika produk ini diperjual belikan, apakah anda akan encoba produk ini?
Desain produk sebagai alat bantu dalam memanajemen produksi bertitik tolak penelitian
dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain produk teretak pada
penetapan secara rinci desain produk atau jasa yang akan dibuat. Serta diklasifikasi agar
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Sedangkan faktor yang mempengaruhi desain
1. Proses pembuata produk dan perlengkapan serta pengaturan yang digunakan dalam
proses
2. Aspek penjualan
Sebaliknya apabila kualitas barang yang akan dihasilkan terlalu tinggi membuat harga
jual semakin mahal sehingga jumlah yang terjual karena kemampuan beli terbatas.
4. Peranan inspeksi
Inspeksi bertujuan untuk menjaga dan mengawasi kualitas standar yang telah
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Kertas /buku.
2. Printer.
3. Laptop.
4. Kertas karbon.
5. Spidol.
6. Selotip.
keunggulan tersebut.
3. Ditentukan bahan baku utama dan tambahan dan formulasi atau resep
9. Dianalisa
IV-5
BAB IV
IV.1 Hasil
Adapun yan diperoleh dalam pratikum kali ini adalah sebagai berikut:
Pencampuran bahan
Pencucian dan pemotongan
Penggilingan bahan
IV-6
IV-7
IV.2 Pembahasan
Pratikum kali ini yaitu membahas seputar konsep produk dan desain produk desain
spesifaksi. Produk yang akann kami kembangkan yaitu bandrek instan rasa kopi. Bndrek
instan merupakan minimun tradisional yang menyehatkan dengan komposisi utama yaitu jahe
dan kopi serta gula aren. Minuman ini berasal dari gula aren. Sehingga minuman ini menjadi
alternatif bagi orang-orang yang bekerja larut tetapi dalam kondisi imun tetap terjaga
Jahe
Gula aren
Kopi
Penyaring
Blender
Takaran
Timbangan
Wajan
Pengaduk kayu
Napan
Tempat produk
3. Warna produk
IV-8
Umumnya warna produk dari Bandrek instan ini yaitu coklat muda atau coklat susu.
4. Tekstur produk
Tekstur dari produk bandrek ini yaitu serbuk atau bubuk, dengan tujuan agar mudah
Aroma dari produk bandrek ini yairu aroma rempah-rempah dan dominan aroma jahe
6. Terget konsumen
Produk bandrek ini sebenarnya dapat dokonsumsikan oleh berbagai konsumen, namun
karena ada penambahan bubuk kopi, maka tidak begitu disarankan dikonsumsi oleh
7. Motto produk
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pratikum kali ini adalah:
V.2 Saran
Adapu saran pada percobaan kali ini yaitu praktikkan harus mempersiapkan desain produk
semenarik mungkin.
IV-9
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, N. & Eddy, A. (2008). Mutu Nata de Seaweed dalam Berbagai Konsentrasi
Sari Jeruk Nipis. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi II. Universitas
Lampung.
Halib, N, Mohd Cairul dan Iqbal Mohd Amin. 2012. Physicochemical Properties and