Oleh:
RIZKA MEILANI
1826201076
Dengan Judul
Tim Penguji :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Ketua
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Rizka Meilani
NIM. 1826201076
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kelancaran
dan kemudahan kepada saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan saya bisa
menyelesaikan kuliah saya tepat pada waktunya.
Kepada kedua orang tua, terima kasih Ibu saya Supartin karena selalu
menyemangati dan memberikan saran yang terbaik untuk saya, untuk Bapak saya
Sulan terima kasih karena selalu memberikan kata-kata motivasi dan selalu
menghibur saya ketika saya sedang lelah dengan dunia perkuliahan. Terima kasih
untuk kakak dan adik saya yang selalu menyemangati saya untuk terus mengejar
mimpi saya yaitu menyelesaikan perkuliahan ini. Terima kasih atas doa dan
dukungannya keluargaku.
Terima kasih kepada partner yang menemani dan membantu saya menjalani dunia
perkuliahan, bestie, dan juga yang katanya rival saya Nurul Rahayu dan sahabat-
sahabat saya yang sudah menemani saya selama ini Vina, Febrika, Desy yang selalu
memotivasi saya agar tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Tidak lupa juga
saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan dan juga semua
pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu yang sudah berjuang dan membantu
saya sampai saat ini. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT, aamiin
aamiin ya rabbal allamin.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Tugas Akhir dengan judul “Studi Kelayalan
Bisnis Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Jambu Batu Di Kota Dumai” ini
pendidikan Strata Satu Teknik Industri di Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Dumai.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari
berbagai pihak. Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dan secara khusus pada
kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Dra. Hj. Sirlyana, MP., selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Dumai.
2. Bapak Juni, S, S.T., M.T., selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Teknologi
Dumai.
3. Bapak Ir. Yusrizal, M.M., selaku Pembantu Ketua II sekolah Tinggi Teknologi
4. Ibu Dr. Melliana, S.T., M.M., selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
5. Bapak Azmi, S.T., M.Sc., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Industri
vi
8. Seluruh anggota Usaha Peningkatan Penadapatan Keluarga (UP2K) Jambu
penelitian.
9. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Sekolah
10. Kepada kedua orang tua, kakak serta adik tersayang, yang telah memberikan
11. Semua teman-teman mahasiswa Teknik Industri yang telah banyak membantu
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini karena
keterbatasan ilmu yang Penulis miliki dalam pembuatan tugas akhir ini yang jauh
dari kata sempurna. Untuk itu dengan tidak mengurangi rasa hormat, dengan segala
kerendahan hati, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun, dan bermanfaat untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Penulis berhadap
semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan seluruh
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2.2.6.5. Aspek Finansial ........................................................... 25
2.2.7. Analisis SWOT ........................................................................ 30
2.3. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Jambu Batu ........... 31
2.3.1. Visi dan Misi UP2K Jambu Batu .............................................. 32
2.3.2. Struktur Organisasi UP2K Jambu Batu ..................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 34
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 34
3.2. Objek Penelitian ................................................................................. 34
3.3. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 34
3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 35
3.5. Teknik Analisi Data ........................................................................... 35
3.7. Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 38
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang tidak stabil saat ini, menyebabkan melonjaknya pengangguran dan angka
langkah cerdas dan solusi yang tepat untuk mengurangi angka kemiskinan. Salah
(UP2K).
kebutuhan. Program UP2K adalah salah satu bentuk program yang diambil
kepada meraka yang kurang mampu atau minim modal untuk membuka atau
pendapatan mereka. Dengan kata lain pendapatan mereka hanya cukup untuk
Kota Dumai yaitu UP2K Jambu Batu yang terletak di Kelurahan Bangsal Aceh.
UP2K Jambu Batu merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang produksi
pembuatan kue-kue kering seperti kerupuk bawang, kacang toujen, dan kacang
selimut. UP2K Jambu Batu telah terbentuk sejak tahun 2011 dimana seluruh
anggotanya terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang ingin membantu menambah
mulai dari tahun 2020 UP2K Jambu Batu mengalami penurunan pendapatan yang
disebabkan oleh munculnya wabah Covid-19 yang melanda dunia dan juga naiknya
harga bahan baku. Covid-19 sangat berdampak pada masyarakat baik dalam bidang
yang akan datang. Menurut Kasmir dan Jakfar dalam Kakerissa (2018), studi
kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kelayakan bisnis UP2K
2
Jambu Batu dalam aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
Tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti pada penelitian ini adalah
untuk mengetahui kelayakan bisnis UP2K Jambu Batu pada aspek hukum, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi,
Pada penelitian ini supaya lebih fokus dan terarah, maka perlu di berikan
batasan masalah yaitu masalah yang diteliti hanya berdasarkan aspek hukum, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi,
dan aspek keuangan, serta data penelitian ini tidak dipengaruhi oleh kepuasan
konsumen.
Adapun manfaat penelitian yang tertuang di dalam tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
tentang studi kelayakan bisnis yang dipelajari saat berkuliah, serta menambah
3
2. Bagi Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
4
5
BAB II
DASAR TEORI
Kakerissa (2018), melakukan studi kelayakan bisnis jus pala di Negeri Booi-
Saparua, Kabupaten Maluku Tengah bagi tanaman pala milik mereka. Kapasitas
panen buah pala adalah 900-1200 buah pala gelondongan (utuh) per pohon atau
37,5–50 kg. Dengan kondisi ini, dapat diperkirakan jumlah daging buah pala yang
terbuang di negeri Booi adalah sebanyak 152.880 kg atau 152,88 ton daging buah
pala per tahun. Jus pala merupakan alternatif minuman ringan yang sehat dan masih
suatu studi kelayakan bisnis yang dapat menjadi acuan untuk membangun usaha
berdasarkan aspek hukum, sosial, budaya, pasar dan pemasaran, teknis, manajemen,
keuangan, ekonomi, serta lingkungan menyatakan bahwa Jus Pala Booi layak untuk
Nadya, dkk (2018), juga melakukan analisis studi kasus kelayakan usaha
penggilingan padi pada Desa Sungai Kuruk I. Penggilingan padi memiliki peran
yang sangat penting dalam menunjang sistem agroindustri padi di pedesaan. Tujuan
yang ditinjau dari aspek teknis teknologi dan aspek ekonomi (net presen value
(NPV), internal rate of retum (IRR), profitability rasio (PR), payback period (PP),
dan break even point (BEP). Hasil analisis studi kelayakan usaha penggilingan padi
didapatkan nilai net presen value (NPV) sebesar Rp 109.323.410, internal rate of
retum (IRR) sebesar 19,96%, nilai profitability rasio (PR) 1,75 nilai payback period
(PP) selama 2 tahun 3 bulan 3 hari, dan nilai break even point (BEP) selama 3 tahun
3 bulan. Dari penelitian studi kelayakan penggilingan padi di Desa Sungai Kuruk I
dan pemasaran cake di CV Yeye Group Bandung. CV Yeye Group merupakan salah
satu perusahaan kuliner yang memproduksi dan menjual beberapa jenis makanan
cepat saji, diantaranya adalah mie ramen, batagor, baso, ayam bakar, dan lain-lain.
Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengetahui besar kebutuhan modal usaha
yang diperlukan guna mendirikan bisnis kuliner yang baru, serta besar potensi pasar
manajemen, dan keuangan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis usaha
berdasarkan nilai profitaibility index (PI), payback period (PP), return of investment
(ROI), net present value (NPV), Interest rate or return (IRR), dan analisis risiko.
Hasil analisis kelayakan menunjukan bahwa usaha ini layak untuk direalisasikan,
yang ditunjukkan oleh analisis aspek keuangan dengan nilai PI lebih dari 1 dan nilai
Cipta Teknik Mandiri studi kasus di Perumnas Tangerang Banten. Bengkel Bubut
Cipta Teknik Mandiri merupakan usaha bengkel bubut yang dapat memproduksi
aksesoris sepeda motor yang dijual ke seluruh indonesia. Pada tahun 2018, rata-rata
6
penjualan per-bulan sebanyak 200 unit dengan harga rata-rata Rp 150.000,00/unit.
Permintaan akan produk ini cenderung naik dari awal dioperasikannya. Dengan
menganalisis aspek pasar menggunakan metode SWOT, studi kelayakan dari aspek
bisnis produksi dan jasa Bengkel Bubut Cipta Teknik Mandiri. Bisnis dengan jenis
usaha membuat dan memasarkan aksesoris motor ini layak untuk dijalankan dengan
pertimbangan studi kelayakan pasar dan analisis aspek finansial berupa payback
period (PBP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan break
even point (BEP). Berdasarkan pada data dan paparan di atas maka Bengkel Bubut
Cipta Teknik Mandiri yang berada di Perumnas Karawaci Tangerang layak untuk
dikembangkan.
bergerak dalam bidang kontruksi dengan salah satu produknya adalah garbarata.
mesin bubut yang dibutuhkan selama 7 tahun mendatang, dalam aspek teknis,
maupun dalam aspek finansial yang meliputi analisis net present value (NPV),
analisis internal rate return (IRR), analisis payback period (PP), dan analisis
unit mesin bubut pada tahap preparation. Dari aspek finansial melalui analisis NPV
7
didapatkan nilai sebesar Rp. 266.314.045, analisis IRR mendapatkan 72% lebih
besar dari nilai MARR yang ditetapkan perusahaan sebesar 16%. Payback period
terjadi pada 1 tahun 4 bulan 16 hari, dan perubahan naik dan turunnya biaya
Berdasarkan 5 jurnal pada tinjauan pustaka yang Penulis ambil, maka untuk
8
Tabel 2.1. Resume Tinjauan Pustaka (Lanjutan)
No Judul Oleh Hasil Perbandingan
usaha tersebut layak
untuk di lanjutkan
3 Studi kelayakan Nasution Hasil analisis kelayakan Aspek yang
bisnis produksi dan menunjukan bahwa diperhatikan
dan pemasaran Nurhadi, usaha ini layak untuk adalah aspek
cake di Kota (2019) direalisasikan, yang pasar,
Bandung (Kasus ditunjukkan oleh pemasaran,
di CV Yeye analisis aspek keuangan
teknis,
Group) dengan nilai PI lebihtekonologi,
dari 1 dan nilai PP organisasi,
kurang dari 3 tahun manajemen, dan
keuangan
4 Studi kelayakan Khamalu Bengkel Bubut Cipta Aspek yang
bisnis bengkel din, dkk, Teknik Mandiri yang digunakan yaitu
bubut cipta (2019) berada di Perumnas aspek pasar
teknik mandiri Karawaci Tangerang dengan analisis
(Studi Kasus di layak untuk metode SWOT
Perumnas dikembangkan dan aspek
Tangerang berdasarkan aspek pasar finansial
Banten) dengan analisis metode berdasarkan
SWOT dan aspek metode payback
finansial berdasarkan period (PBP),
metode payback period net present
(PBP), net present value (NPV)
value (NPV) dan dan internal rate
internal rate return return (IRR)
(IRR) dan break even dan break even
point (BEP). point (BEP)
5 Analisis Prabowo Berdasarkan history Aspek yang
kelayakan dan permintaan garbarata diteliti yaitu
investasi mesin Hidayah, pada tahun 2011 sampai aspek teknis dan
bubut di (2021) tahun 2018 aspek finansial
Passenger mendapatkan
Boarding Bridge perhitungan untuk
Business Unit PT menambah 1 unit mesin
Bukaka Teknik bubut untuk memenuhi
Utama, Tbk. permintaan garabarata
Sumber: Pengolahan Data, 2022
9
2.2. Landasan Teori
memperoleh keuntungan. Bisnis tidak hanya bergantung pada modal uang, tetapi
keahlian, ilmu, sahabat, dan kerabat dapat menjadi modal bisnis. Bisnis adalah
untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Bisnis dalam arti luas adalah semua aktivitas dan
institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis
adalah suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
keuntungan ditetapkan sesuai target dan batas waktunya. Sehingga suatu bisnis
perlu melakukan kajian yang mendalam terlebih dahulu. Untuk itu perlu dilakukan
usaha yang sudah ada dan memilih jenis usaha atau invetasi yang paling
10
2.2.2. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Sobana (2018), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
proyek atau gagasan usaha agar usaha yang dilaksanakan dapat berjalan dan
berkembang sesuai dengan tujuannya atau mengenai target. Objek atau subjeck
matters studi kelayakan adalah usulan proyek usaha. Usulan proyek/gagasan usaha
tersebut dikaji, diteliti, dan diselidiki dari berbagai aspek, seperti terpenuhi tidaknya
persyaratan untuk berkembang. Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis
proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis
1. Analisis kebutuhan
Hal paling penting yang harus dikaji dalam suatu studi kelayakan bisnis adalah
ada tidaknya potensi kebutuhan akan investasi yang dimaksud. Data-data yang
11
2. Studi kelayakan teknis
Kelayakan teknis secara teknik perlu dilakukan dilakukan kajian terhadap lokasi
dan studi kelayakan teknis. Hal yang perlu diketahui adalah start-up costs (S),
operating costs (O), revenue projections (R), sources of financing (S), dan
profitability analisis.
layak tidaknya suatu bisnis. Peran penting ini terlihat dari tujuan dan manfaat yang
akan diperoleh dari suatu studi kelayakan bisnis. Peran ini menunjukkan bahwa
studi kelayakan bisnis dilakukan agar suatu usaha dijalankan dengan tidak
membuang uang, tenaga, dan pikiran serta tidak menimbulkan masalah di masa
yang akan datang. Menurut Sobana (2018) ada lima tujuan dalam melakukan studi
kelayakan, yaitu:
2. Memudahkan perencanaan.
sistematis menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai
12
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana
bagi masyarakat baik yang terlibat langsung maupun yang tinggal disekitar usaha,
serta pemerintah. Menurut Purwana dan Hidayat (2016) manfaat studi kelayakan
1. Manfaat finansial
diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang dijalankannya.
2. Manfaat ekonomi
13
b. Peningkatan mutu produk. Peningkatan barang dari usaha sejenis dapat
penambahan devisa.
terhadap impor barang dan jasa. Secara tidak langsung hal tersebut dapat
3. Manfaat sosial
bisnis tidak berarti bahwa usaha dapat 100% berhasil. Usaha tersebut dapat saja
mengalami kegagalan akibat berbagai sebab baik internal maupun eksternal. Hal ini
dapat mengakibatkan resiko kerugian bagi pelaku usaha. Menurut Purwana dan
hasil dicapai walaupun telah dilakukan studi kelayakan bisnis secara benar dan
14
1. Data dan informasi tidak lengkap
Peneliti dalam melakukan studi kelayakan bisnis tidak mendapat data dan
informasi yang kurang lengkap, data yang disediakan tidak dapat dipercaya atau
kelayakan bisnis.
Kegagalan studi kelayakan bisnis dapat disebabkan perhitungan yang salah. Hal
5. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan tidak dapat dikendalikan secara penuh sehingga sulit untuk
yang perlu dilakukan menurut Purwana dan Hidayat (2016) sebagai berikut.
15
1. Pengumpulan data dan informasi
Peneliti harus mengumpulkan data dan informasi baik yang bersifat kualitatif
pengolahan data dan informasi. Pengolahan data dilakukan secara benar dan
untuk bisnis.
3. Analisis data
kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria-
digunakan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek
4. Mengambil keputusan
Selanjutnya data dan informasi yang telah diukur dengan kriteria tertentu dan
5. Rekomendasi
16
harus disertai dengan saran-saran serta perbaikan yang baik kelengkapan
tahap yang telah ditentukan. kemudian tiap tahapan memiliki berbagai aspek yang
harus diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan ketenetuan yang telah ditentukan.
Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika
salah satu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan
yang diperlukan. Menurut Purwana dan Hidayat (2016) beberapa aspek yang perlu
dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha adalah sebagai berikut.
menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu dengan yang
lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ketentuan hukum dan
perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang sangat penting untuk
melakukan analisis kelayakan aspek hukum. Menurut Purnomo, dkk (2017), secara
spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
2. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan.
17
3. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan perizinan.
dengan pinjaman.
Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga perlu dipersiapkan hal-hal yang
berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan yang harus terlebih dahulu
dilengkapi. Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga perlu dipersiapkan hal-hal
yang berkaitan dengan aspek hukum seperti badan hukum perusahaan yang dipilih
seperti apakah Perseroan Terbatas (PT), firma, koperasi, atau yayasan. Menurut
Kasmir dan Jakfar (2017), secara umum, dokumen yang akan diteliti sehubungan
besar, baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya. Oleh karena itu, biasanya
18
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor pokok wajib pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti,
apakah sudah dimiliki atau belum. Jika sudah diteliti dapat kita cek ke departemen
teknis yang mengeluarkan NPWP. Pentingnya NPWP adalah agar setiap usaha yang
4. Izin-izin perusahaan
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP), bagi usaha perusahaan yang bergerak
Perindustrian.
b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang bergerak
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen Pariwisata Pos dan
Telekomnikasi.
i. Izin mendirikan bangunan (IMB), khusus untuk pendirian gedug baru atau
19
j. Izin tenaga kerja asing jika ada.
b. Kendaraan bermotor.
Aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh
produk yang dihasilkan dapat dilihat dari segi daya serap pasar, kondisi pemasaran,
dan besarnya persaingan di masa yang akan datang. Menurut Ibrahim (2020), ada
beberapa faktor utama yang perlu dinilai dalam aspek pasar dan pemasaran, antara
lain:
a. Jumlah permintaan produk di masa lalu dan masa kini serta kecenderungan
market space (market potensial) yang tersedia di masa yang akan datang.
produksi.
akan datang.
20
e. Strategi apa saja yang perlu dilakukan dalam meraih market share yang telah
direncanakan.
Supaya investasi atau bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil dengan
baik, maka perlu melakukan strategi bersaing yang tepat. Unsur strategi persaingan
(targeting), dan menentukan posisi pasar (positioning), atau sering disebut STP
1. Segmentasi pasar
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang
berbeda. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar terdapat
adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari
segmen pasar atau lebih untuk dilayani.menetapkan pasar sasaran dengan cara
21
3. Posisi pasar (market positioning)
produk atau suatu pasar. Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan segmen mana
yang dimasuki, maka harus pula menentukan posisi dimana yang ingin ditempati
dalam segmen tersebut. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang
Menurut Purwana dan Hidayat (2017) dalam aspek pasar dan pemasaran
dalam bauran pemasaran harus saling mendukung agar tujuan pemasaran dapat
1. Produk (product)
yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan dan konsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak
b. Menciptakan merek
c. Menciptakan kemasan
22
d. Keputusan label
2. Harga (price)
mendapatkan suatu barang atau jasa. Ada tiga strategi dasar dalam penentuan harga,
yaitu:
c. Status quo pricing, yaitu penetapan harga status quo adalah harga yang
3. Distribusi (place)
dilakukan supaya konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
fungsi distribusi yang berbeda-beda. Ada beberapa saluran distribusi secara garis
besar mulai dari mata rantai manufacture, grosir, pengecer besar, pengecer, dan
4. Promosi (promotion)
khususnya produk baru. Beberapa promosi yang dapat dilakukan melalui promosi
23
dari mulut ke mulut (word of the mouth), media cetak, media elektronik maupun
media promosi lainnya. Promosi setidaknya terdiri atas empat macam sarana
a. Periklanan (advertising).
c. Publisitas (publicity).
menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin
yang akan digunakan. Didalam studi kelayakan bisnis, hal yang paling kompleks
dan rumit adalah menentukan lokasi usaha. Pertimbanggannya adalah apakah lokasi
usaha dekat dengan bahan baku, dekat pasar, serta dekat dengan konsumen.
Penilaian lokasi usaha dapat dilakukan dengan hasil penilaian value, perbandingan
biaya, atau analisis ekonomi tergantung dari keinginan pihak yang melakukannya
kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas
dan besaran produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan segi teknis. Layout
manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efesiensi operasi. Selanjutnya penetuan
24
teknologi yaitu dengan mempertimbangkan seberapa jauh derajat mekanisasi yang
diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan (Purwana dan Hidayat, 2016).
pelaksanaan dan pengawasan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen dan organisasi
adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha. Karena usaha yang akan atau
sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika manajemen dan
fungsi dengan fungsi lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat
dijalankan secara baik, maka tujuan perusahaan tidak dapat tercapai (Purwana dan
Hidayat, 2016).
dalam pembangunan usaha yang terdiri dari pegadaan tanah, gedung, mesin,
25
peralatan, biaya pemasangan, biaya feasibility study, dan biaya lainnya yang
terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost) (Ibrahim,
2020).
dilihat dari financial benefit maupun social benefit. Hasil dari perhitungan kriteria
antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk
present value selama umur ekonomis usaha. Perkiraan benefit (cash in flow) dan
perkiraan cost (cash out flow) yang menggambarkan tentang posisi keuangan di
masa yang akan datang dapat digunakan sebagi alat kontrol dalam pengendalian
1. Net Present Value (NPV) merupakan kriteria investasi yang banyak digunakan
dalam mengukur apakah suatu proyek layak atau tidak. Perhitungan net present
value merupakan net benefit yang telah di diskon dengan menggunakan social
Atau
26
NB
NPV= ∑ni=1 (1+i)in ............................................................................................ 2.2
Atau
Di mana:
̅
B = Benefit yang telah di diskon
̅
C = Cost yang telah di diskon
i = Discount factor
n = Tahun (waktu)
Hasil perhitungan net present value lebih besar dari 0 (nol), dikatakan
usaha tersebut layak untuk dilaksanakan dan jika lebih kecil dari 0 (nol) tidak
layak dilaksanakan. Hasil perhitungan NPV sama dengan 0 (nol) berarti usaha
tersebut berada dalam keadaan break even point (BEP) di mana TR = TC dalam
2. Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat discount rate yang
menghasilkan net present value sama dengan nol. Apabila hasil perhitungan
IRR lebih besar dari social opprtunity cost of capital (SOCC) dapat dikatakan
usaha tersebut layak, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan
dibawah SOCC usaha tersebut tidak layak. Perhitungan IRR dapat dilihat pada
Rumus 2.4.
NPV1
IRR=i1 + NPV x(i2 -i1 )............................................................................ 2.4
1 -NPV2
27
Di mana:
3. Net Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di
diskon positif (+) dengan net benefit yang telah di diskon negatif (-).
∑ni=1 ̅̅̅̅̅
NBi (+)
Net B/C = n ................................................................................... 2.5
∑ ̅̅̅̅̅
i=1 NBi (-)
Jika nilai Net B/C lebih besar dari 1 berarti gagasan usaha tersebut layak
untuk dikerjakan dan jika lebih kecil dari 1 berarti tidak layak untuk dikerjakan.
Untuk nilai Net B/C sama dengan 1 berarti cash in flows sama dengan cash out
flow, dalam present value disebut dengan break even point (BEP), yaitu total
4. Gross Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah
∑ni=1 Bi (1+r)-n
Gross B/C = ............................................................................ 2.6
∑ni=1 Ci (1+r)-n
Jika Gross B/C lebih besar dari satu maka usaha tersebut layak untuk
dilakukan dan jika lebih kecil dari satu maka usaha tersebut tidak layak untuk
dilakukan, serta jika sma dengan satu maka usaha tersebut berada dalam
keadaan BEP.
dengan biaya operasi dan pemeliharaan dibanding jumlah investasi. Nilai dari
28
masing-masing variabel dalam bentuk present value atau nilai yang telah di
∑ni=1 B
̅ i - ∑ni=1 OM
̅̅̅̅̅i
PR = n ̅
.................................................................................. 2.7
∑i=1 Ii
sebelumnya, apabila PR>1 = layak, PR<1 = tidak layak, dan PR=1 berda dalam
keadaan BEP.
arus penerimaan (cash in flow) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi
dalam bentuk present value. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi
sebuah usaha, semakin baik usaha tersebut karena semakin lancar perputaran
∑ni=1 ̅
Ii - ∑ni=1 ̅̅̅̅̅̅̅
Bicp-1
PP = Tp-1 + ̅B̅̅p̅
......................................................................... 2.8
Di mana:
PP = Payback period
̅
Ii = Jumlah investasi yang telah di diskon
̅̅̅̅̅̅̅
Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah di diskon sebelum Payback Periode
̅̅̅
Bp = Jumlah benefit pada Payback Periode
7. Break Even Point merupakan titik pulang pokok dimana total revenue = total
cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan proyek, terjadinya titik pulang
pokok atua TR=TC tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat
29
menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya.
∑ni=1 ̅̅̅̅̅
TCi - ∑ni=1 ̅̅̅̅̅̅̅
Bicp-1
BEP = Tp-1 ̅̅̅̅
..................................................................... 2.9
BP
Di mana:
̅̅̅̅̅
TCi = Jumlah total cost yang telah di diskon
Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah di diskon sebelum break even point
bawah titik BEP kegiatan usaha tetap mengalami kerugian karena keuntungan
salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang
hal-hal yang menjadi peluang dan ancaman akan dicerminkan dalam matrik EFAS
30
(external factor analysis summary). Gabungan dari kedua matrik tersebut melalui
strategi yang lebih bersifat fungsional, sehingga strategi tersebut akan lebih mudah
Menurut Wardoyo (2011), manfaat dari analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan dalam dunia
pada tanggal 16 Agustus 2011 dari hasil musyawarah Tim Penggerak PKK
kue kering seperti kacang selimut, kacang toujin, dan kerupuk bawang. Selain itu
juga UP2K Jambu Batu membuat kue inovasi baru seperti kue kuping gajah, peyek
bayam, peyek kacang, dan kripik sukun, serta menerima pesanan kue basah. Latar
31
belakang terbentuknya UP2K Jambu Batu ini didasari karena taraf kesejahteraan
Visi dan Misi dibentuknya UP2K Jambu Batu adalah sebagai berikut.
Visi:
keluarga sejahtera”.
Misi:
32
Ketua
Misirah
Sekretaris Bendahara
Solehatun Sarimah
Anggota
Suwartini
Samsiah
Siti Hasanah
Siti Suwarni
Julianti
Nuraini
Windari
Gambar 2.1. Struktur Organisasi UP2K Jambu Batu
Sumber: Data Penelitian, 2022
diketuai oleh Misirah, sekretaris yaitu Solehatun, bendahara yaitu Sarimah, serta 7
orang anggota yaitu Suwartini, Samsiah, Siti Hasanah, Siti Suwarni, Julianti,
Nuraini, dan Windari. Sehingga total dari seluruh anggota UP2K Jambu Batu
berjumlah 10 orang.
33
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di UP2K Jambu Batu Kota Dumai yang berlokasi
di Jalan Sidodadi RT. 05 Bangsal Aceh. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan
Pendapatan Keluarga (UP2K) Jambu Batu yang berada di Kelurahan Bangsal Aceh.
Objek yang akan diteliti adalah kelayakan bisnis UP2K Jambu Batu dilaksanakan
dari aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan data kuantitatif, dimana
penelitian kualitatif digunakan sebagai gambaran dari aspek hukum, aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan organisasi.
software microsoft excel yang meliputi analisa keuangan di UP2K Jambu Batu
seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost
Ratio (Net B/C), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C), Profitability Ratio (PR),
primer adalah data yang diperoleh peneliti melalui observasi atau pengamatan
langsung, baik berupa observasi dan wawancara secara langsung, yaitu berupa
rincian biaya dan jumlah pesaing yang ada. Sedangkan data sekunder adalah data
yang digunakan sebagai penunjang data primer, seperti data biaya tetap, biaya tidak
tetap, pendapatan, studi literatur, jurnal, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Metode yang digunakan pada pengambilan data penelitian ini antara lain:
pihak UP2K Jambu batu. Data yang diperoleh yaitu gambaran umum UP2K
Jambu Batu, pasar yang dituju untuk memasarkan produk, dan manajemen
UP2K.
2. Observasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.
3. Studi literatur yaitu mencari dan mengumpulkan informasi dan literatur yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan pada UP2K Jambu Batu. Data yang
35
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dengan meninjau aspek
hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen
3. Menghitung Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) dengan menggunakan Rumus 2.5
4. Menghitung Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) menggunakan Rumus 2.6
Diagram alir (flow chart) penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut.
Mulai
1. Observasi
2. Interview
3. Identifikasi masalah
4. Studi litelatur
36
A
Selesai
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
Sumber: Penulis, 2022
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Kakerissa, AL., 2018, Studi Kelayakan Bisnis Jus Pala di Negeri Booi-Saparua,
Profisiensi, Vol. 6, No. 2, ISSN 2301-7244, Hal. 48-57, diakses pada
tanggal 6 Februari 2022, https://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnal
profisiensi/article/view/1616/1177
Kasmir dan Jakfar., 2017, Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta
Khamaludin., Juhara, S., Sodikin., 2019, Studi Kelayakan Bisnis Bengkel Bubut
Cipta Teknik Mandiri (Studi Kasus di Perumnas Tangerang Banten), Jurnal
Keilmuan dan Aplikasi Teknik, Vol. 6, No. 1, ISSN 2598-9987, diakses pada
tanggal 6 Februari 2022, http://ejournal.unis.ac.id/index.php/unistek/art
icle/view/164
Nadya, Y., Dewiyana., Syah, I., Yusnawati., Handayan, N., dan Sanjaya, P., 2018,
Analisis Studi Kelayakan Usaha Penggilingan Padi Pada Desa Sungai
Kuruk I, Jurutera, Vol. 5, No. 2, ISSN 2356-5438, Hal. 32-41,
https://www.ejurnalunsam.id/index.php/jurutera/article/view/1080
Nasution, A.R.K., dan Nurhadi, 2019, Studi Kelayakan Bisnis Produksi dan
Pemasaran Cake di Kota Bandung (Kasus di CV. Yeye Group), Jurnal
Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik, Vol. 18, No. 1,
ISSN 1234-1234, diakses pada tanggal 6 Februari 2022,
https://mail.jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/95/26
Prabowo, A., dan Hidayah, N.Y., 2019, Analisis Kelayakan Investasi Mesin Bubut
di Passenger Boarding Bridge Business Unit PT. Bukaka Teknik Utama
Tbk, Jurnal Rekayasa dan Optimasi Sistem Industri, Vol. 3, No. 1, ISSN
2476-9339, diakses pada tanggal 6 Februari 2022, http://journal.univpan
casila.ac.id/index.php/jrosi/article/view/2486
Purnomo, R.A., Riawan., dan Sugianto, L.O., 2017, Studi Kelayakan Bisnis, Unmuh
Ponorogo Press, Ponorogo
Purwana, D., dan Hidayat, N., 2016, Studi Kelayakan Bisnis, Rajawali Pers, Depok
Wardoyo, P., 2011, Enam Alat Analisis Manajemen, Semarang University Press,
Semarang
39