Anda di halaman 1dari 2

Prinsip :

Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula pereduksi
(monosakarida, laktosa dan maltosa). Prinsip dari uji benedict yaitu glukosa dalam
urine akan mereduksi kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat
dengan perubahan warna dari larutan benedict tersebut. Bila urine mengandung
glukosa, maka akan terjadi reaksi perubahan warna seperti hijau kekuningan, kuning
atau merah bata. Namun, bila tidak terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak
akan terjadi dan warna biru dari benedict tidak akan berubah.

Pembahasan :

Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai


glikogen dalam hati dan otot rangka. Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion cupri
direduksi menjadi cupro dan mengendap dalam bentuk merah bata. Semua larutan
sakar yang mempunyai gugusan aldehid atau keton bebas akan memberikan reaksi
positif. Na sitrat dan Na karbonat (basa yang tidak begitu kuat) berguna untuk
mencegah pengendapan Cu++. Sukrosa memberikan reaksi negative karena tidak
mempunyai gugusan aktif (aldehid/keton bebas). Glukosa darah adalah gula yang
terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan
sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Dan adanya glukosa pada urine
dikarenakan ginjal bagian tubulus tidak berfungsi atau terjadi kerusakan. Pada ginjal
normal, glukosa dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi pada daerah
tubulus. (Martha, 2016)
Dalam urin normal, seharusnya tidak terdapat kandungan glukosa. Namun,
urin yang digunakan dalam praktikum ini hasilnya berwarna hijau kekuningan yang
interpretasinya adalah 1+ dan berindikasi diabetes melitus. Penyebabnya bisa dari
kekurangan hormon insulin karena kerusakan pada organ pankreas, atau faktor
lainnya, misalnya terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan jumlah gula yang
tinggi atau kolesterol yang banyak mangandung lemak jenuh, kurang gerak
(olahraga), dan gaya hidup yang tidak sehat. (Scanlon, 2000). Walaupun
sebenarnya faktor usia dan obesitas juga mempengaruhi, tetapi orang coba masih
muda dan tidak mengalami obesitas. Namun bisa juga terjadi kesalahan dalam
proses praktikum, yaitu terlalu lama memanaskan, urine yang diteteskan terlalu
banyak, dan sebelum dibaca, tabung tidak di kocok terlebih dahulu sehingga rekasi
tabung tidak merata.

Kesimpulan :
Urine normal tidak akan mengandung glukosa. Jika terdapat glukosa dalam urine,
pada uji benedict akan didapatkan hasil berwarna hijau kekuningan atau merah bata.

-Martha, T. 2016. Uji Gula dan Protein dalam Urine.


-Santiago. 2015. Biokimia Urine. Jurusan Biologi : Universitas Bangka Belitung.
-Scanlon, Valerie C. dan Tina Sanders. 2000. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai