Anda di halaman 1dari 2

Prinsip

Proteinuria di klasifikasikan menjadi proteinuria glomerular, tubular, overflow dan terisolasi


(ortostatik dan transien). Normalnya protein tidak terdapat dalam urin, terutama dikarenakan
proses fisiologis yang terdapat pada tubuh yang terjadi di glomerulus dan tubulus. Pada
glomerulus terjadi filtrasi sejumlah cairan melalui kapiler glomerulus dan disimpan di dalam
kapsula bowman, sedangkan pada tubulus terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh.

Lulu dkk 2016

Pembahasan

Adanya protein terutama berasal dari protein-protein plasma. Rasio albumin-globulin dari
protein urina normal, yang relatif mengandung lebih banyak globulin dengan berat molekul
rendah dari pada dalam plasma. ( Baron D. N. 1990 )

Proteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih
dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2. Dalam keadaan normal, protein
didalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional. Sejumlah protein ditemukan
pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala awal dan mungkin
suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius. Adanya protein di dalam urin sangatlah penting,
dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanyapenyebab/penyakit
dasarnya. (Lehninger,1982)

Tes-tes proteinuria lebih mudah mengetas urin terhadap protein yang larut jika bening, dan
kekeruhan urin biasanya dapat dihilangkan dengan menyaring atau pemusingan. Tes-tes kalsik
terhadap protein urin tergantung pada denaturasi dan presipitasi protein. Ini biasanya dapat
dilakukan dengan mendidihkan urin setelah pengasaman, atau dengan menambahkan kedalam
urin suatu asam organik dengan berta molekul yang tinggi, paling sering digunakan asam
sulfosalisilat 20%. ( Novitasari, 2011 )
Referensi

Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga

Lulu N. J, Youla A. A, Yanti M. W. 2016. Gambaran kadar protein dalam urin pada peerja
bangunan. Manado

Baron D.N, kapita selekta patologi klinik, 4thed, penerbit buku kedokterran EGC.1990

Hasil

Asam sulfosilisil 20% dan asam asetat 10% ( 2+) ada kekeruhan dan tampak berbutir-butir ( 0.05
– 0.2 gr % )

Anda mungkin juga menyukai