Anda di halaman 1dari 10

Akuntansi 2017

PENGARUH PERENCANAAN PAJAK TERHADAP LABA


PERUSAHAAN PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

Feriyana

ABSTRAK

FERIYANA. 022110037. Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Laba Perusahaan Pada PT


Mustika Ratu Tbk. Dibawah Bimbingan: I WAYAN SUDIARSA dan RETNO MARTANTI. 2017.
Sebagai perusahaan yang berorientasi laba maka manajemen akan berupaya untuk mendapatkan
laba yang optimal dengan cara meminimalkan biaya-biaya yang ada, dan sebagai subjek pajak
perusahaan harus memenuhi berbagai kewajiban salah satunya beban pajak penghasilan badan, oleh
karena itu perusahaan melakukan manajemen pajak melalui perencanaan pajak (tax planning). Tujuan
penulisan ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan perencanaan pajak terhadap laba perusahaan
pada PT Mustika Ratu Tbk (2) perolehan laba perusahaan pada PT Mustika Ratu Tbk (3) pengaruh
pelaksanaan perencanaan pajak terhadap laba perusahaan pada PT Mustika Ratu Tbk.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif (eksploratif) dengan metode
penelitian studi kasus dan teknik penelitian kuantitatif (non statistik). Untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian dengan unit analisis organisasi pada PT
Mustika Ratu Tbk, yaitu dengan sumber data dan informasi yang diperoleh dari bagian akuntansi dan
perpajakan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa dalam melaksanakan
perencanaan pajaknya PT Mustika Ratu Tbk meminimalkan beban pajak dengan beberapa hal seperti,
menganalisis biaya komersial yang disinkronisasikan dengan analisis perhitungan fiskal serta
mengontrol dan memonitering pelaksanaan perencanaan pajak setiap periodenya.Terlihat dari analisis
data yang dilakukan bahwa laba perusahaan didasarkan pada metode dan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku, dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara laba sebelum pajak dengan laba
setelah pajak pada saat penerapan sebelum tax planning dan sesudah tax planning.
Berdasarkan data yang telah diolah maka penulis dapat menyampaikan saran yang mungkin
berguna bagi perusahaan yaitu agar PT Mustika Ratu Tbk meningkatkan segala fasilitasnya dan
memiliki terobosan-terobosan baru untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan
yang paling utama adalah mengutamakan pelayanan kepada konsumen

Kata kunci: Perencanaan Pajak, Laba, dan Beban Pajak Penghasilan Badan.

Latar Belakang Penelitian pembiayaan lainnya dalam rangka meningkatkan


Pajak merupakan sumber utama kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
penerimaan Negara.Tanpa pajak, sebagian besar Berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja
kegiatan negara tidak dapat untuk dilaksanakan. Negara (APBN) sumber pendapatan terbanyak di
Penggunaan uang pajak meliputi pembayaran gaji dapat dari sektor perpajakan, maka tidak dapat
Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pembiayaan dipungkiri lagi bahwa pajak telah memberikan
proyek pembangunan, pembangunan sarana kontribusi terbesar dalam penerimaan negara dan
umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, penerimaan pajak merupakan sumber utama
rumah sakit, puskesmas, kantor polisi, dan pembiayaan pemerintah dan pembangunan.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 1


Akuntansi 2017

Indonesia merupakan salah satu negara perusahaan itu melakukan pembelian, bahkan
yang sedang berkembang dan pemerintah juga dimungkinkan pengenaan pajak itu
memerlukan sumber penerimaan yang cukup dilakukan ketika perusahaan itu menjual produk
besar untuk dapat membiayai pengeluaran negara barang maupun jasa.
baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran Menyiasati perpajakan berkaitan erat
pembangunan yang berada di pusat ataupun dengan kegiatan pengusaha yang harus dengan
berada di daerah.Salah satu penerimaan negara jeli mengamati ketentuan perpajakan yang
yang terbesar dan yang paling dominan sampai berlaku serta mengikuti perubahan yang terjadi
saat ini adalah berasal dari sektor perpajakan. pada ketentuan tersebut agar dapat memanfaatkan
Dari segi ekonomi, pajak merupakan berbagai peluang yang ada, dengan tujuan akhir
pemindahan sumber daya dari sektor privat agar perusahaan dapat membayar pajak dengan
(perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan benar dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga
sumber danatersebut akan mempengaruhi daya tidak mengganggu kelangsungan perusahaan,
beli (purchasing power) atau kemampuan belanja terutama yang berkaitan dengan likuiditas dan
(speending power) dari sektor privat (Suandy, juga sehemat mungkin.
2006:1). Pajak merupakan “biaya” bagi Pemenuhan kewajiban perpajakan dengan
perusahaan karena beban pajak akan mengurangi benar dan tidak mengganggu kelangsungan
laba perusahaan, oleh sebab itu meminimalkan perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan
beban pajak adalah salah satu fungsi manajemen dalam tax planning atau dalam menyiasati
keuangan melalui fungsi perencanaannya. Dari peraturan perpajakan. Selain berkaitan dengan
fenomena ini maka perusahaan, dalam hal ini efisiensi pembayaran pajak dengan benar, tax
manajemennya, berusaha agar bagaimana planning juga berkaitan dengan pemanfaatan
caranya melakukan penghematan atau peluang kegiatan usaha. Dengan memanfaatkan
pengurangan pajak secara lawfull dan sensible. berbagai fasilitas perpajakan, pengusaha dapat
Agar tidak terjadi gangguan terhadap jalannya menentukan arah, macam, bentuk, maupun
perusahaan, maka pemenuhan kewajiban tempat kegiatan usaha.
perpajakan harus dikelola dengan baik dan benar. Dengan menyiasati peraturan perpajakan
Dalam melakukan pengelolaan pajak, perusahaan maka pengusaha dapat memanfaatkan
harus melakukan upaya-upaya agar beban yang perhitungan harga jual produk agar dapat
ditimbulkan dari pajak dapat ditekan sekecil bersaing dengan pasar lokal maupun di luar
mungkin untuk memperoleh peningkatan laba negeri. Tax planning sama sekali tidak bertujuan
bersih setelah pajak. untuk melakukan kewajiban perpajakan dengan
Perusahaan tidak mungkin dapat tidak benar, tetapi berusaha untuk memanfaatkan
menghindari pajak karena pajak dapat dikenakan peluang berkaitan peraturan perpajakan yang
secara langsung maupun tidak langsung kepada menguntungkan perusahaan dan tidak merugikan
dirinya. Pajak dikenakan melalui pemotongan pemerintah dan dengan cara yang legal.
maupun pemungutan oleh pihak lain ketika
Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 2
Akuntansi 2017

Tax planning perlu dilakukan oleh menurunkan jumlah laba yang akan diterima oleh
perusahaan sehubungan dengan berbagai badan tersebut.
pengakuan metode akuntansi, seperti pengakuan Upaya untuk menekan beban pajak sekecil
biaya maupun penghasilan, cara pembayaran mungkin adalah dengan menggunakan
pajak, penempatan modal, pengakuan rugi, perencanaan pajak (tax planning). Perencanaan
pemilihan cara pengakuan selisih kurs, pajak adalah salah satu fungsi dari manajemen
permintaan restitusi hingga permintaan imbalan pajak yang digunakan untuk mengestimasi
bunga. jumlah pajak yang akan dibayar dan hal-hal yang
Salah satu sasaran penting bagi perusahaan dapat dilakukan untuk menghindari pajak.
adalah laba. Pendapatan atau laba bisa dijadikan Perencanaan pajak merupakan langkah awal
tolak ukur kesuksesan bagi suatu perusahaan, dalam manajemen pajak. Sedangkan definisi dari
walaupun tidak semua perusahaan menjadikan manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi
laba sebagai tujuan utamanya, tetapi dalam kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah
perusahaan pasti memerlukan yang namanya pajak yang dibayar dapat ditekan serendah
pendapatan atau laba. Dimana laba merupakan mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas
keuntungan bagi perusahaan, karena perusahaan yang diharapkan. Dalam perencanaan pajak
telah berkorban untuk kepentingan pihak lain. dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap
Dalam melakukan perhitungan pendapatan peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis
atau laba, perusahaan bisa melakukan kapan saja, penghematan pajak yang akan dilakukan
tapi biasanya demi tujuan praktis, dalam (Suandy, 2006:7).
melakukan perhitungan laba, umumnya Perencanaan pajak (tax planning) dapat
perusahaan mengadakan perhitungan laba pada dilakukan dengan menggunakan cara
akhir periode akuntansi yang kemudian penggelapan pajak (tax evasion) dan
dituangkan dalam suatu bentuk laporan yang penghindaran pajak (tax avoidance). Sepintas
berupa laporan keuangan. Pajak merupakan kedua cara tersebut memiliki konotasi yang sama
pungutan berdasarkan Undang-undang oleh sebagai tindakan yang melanggar hukum, tetapi
pemerintah, yang dipakai untuk menyediakan ada beberapa hal yang membedakan keduanya.
barang atau jasa publik, secara administratif Penggelapan pajak merupakan pengurangan
pungutan pajak di bagi dalam dua bagian yaitu pajak yang dilakukan dengan jalan melanggar
pajak langsung (direct tax) dan pajak tidak peraturan perpajakan, seperti memberikan data
langsung (indirect tax). Bagi badan usaha pajak keuangan yang palsu atau menyembunyikan data.
yang dikenakan terhadap penghasilan yang di Sedangkan penghindaraan pajak merupakan
terima atau di peroleh dapat dianggap sebagai usaha untuk mengurangi pajak yang terutang,
beban atau biaya (expense) dalam menjalankan Namun tetap memenuhi ketentuan-ketentuan
usaha atau melakukan kegiatan maupun distribusi peraturan perpajakan, seperti memanfaatkan
laba kepada pemerintah. Sehingga pajak akan perkecualian-perkecualian ataupun potongan-
potongan yang di perkenankan maupun
Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 3
Akuntansi 2017

memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam Berdasarkan latar belakang penelitian
undang-undang perpajakan yang berlaku (lawfull diatas, penulis membuat identifikasi masalah
dan sensible). sebagai berikut:
Perencanaan pajak disamakan dengan tax 1. Bagaimana Pelaksanaan Perencanaan Pajak
avoidance. Karena secara hakikat ekonomis dari di PT. Mustika Ratu Tbk.
pembayar pajak dan pembuat Undang-undang 2. Bagaimana Perolehan Laba Perusahaan Pada
berusaha memaksimalkan penghasilan setelah PT. Mustika Ratu Tbk.
pajak, karena pajak merupakan unsur 3. Sejauh Mana Pengaruh Pelaksanaan
pengurangan laba yang tersedia untuk dibagikan Perencanaan Pajak Terhadap Laba
kepada pemegang saham maupun untuk di Perusahaan Pada PT . Mustika Ratu Tbk.
investasikan kembali. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan
Dalam memperoleh keuntungan yang adalah sebagai berikut:
maksimal, PT. Mustika Ratu Tbk melakukan 1. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Perencanaan
perencanaan pajak. Dengan adanya perencanaan Pajak Pada PT Mustika Ratu Tbk.
pajak (tax planning) di harapkan beban pajak (tax 2. Untuk Mengetahui Perolehan Laba
expense) akan menurun. Dengan menurunnya Perusahaan Pada PT Mustika Ratu Tbk.
beban pajak yang di tanggung di harapkan 3. Untuk Mengetahui Pengaruh Pelaksanaan
penghasilan atau laba setelah pajak dapat Perencanaan Pajak Terhadap Laba
meningkat. Perusahaan Pada PT Mustika Ratu Tbk.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk Metodologi Penelitian
meneliti masalah tersebut sebagai topik dalam Metode yang penulis gunakan pada
penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh penelitian ini adalah Deskriptif kuantitatif (non
Perencanaan Pajak Terhadap Laba Perusahaan statistik), yaitu hasil penelitian yang kemudian
Pada PT Mustika Ratu Tbk”. diolah dan di analisis untuk diambil
Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian kesimpulannya. Dengan metode ini, penelitian ini
Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan diketahui hubungan yang signifikan antara
penulis merumuskan masalah pada PT Mustika variabel yang diteliti hingga menghasilkan
Ratu Tbk yaitu dengan adanya pelaksanaan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran
perencanaan pajak di PT. Mustika Ratu Tbk mengenai objek yang diteliti.
diharapkan tidak terjadi gangguan terhadap Jenis penelitian atau bentuk penelitian
jalannya perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perpajakannya yang harus dikelola dengan baik deskriptif eksploratif, yang digunakan untuk
dan benar. Agar beban yang ditimbulkan dari menjelaskan fenomena atau permasalahan
pajak dapat ditekan sekecil mungkin untuk tertentu dan mendapatkan informasi baru untuk
memperoleh peningkatan laba bersih setelah melakukan penelitian serta pengujian hipotesis
pajak. yang berkaitan dengan pengaruh perencanaan
pajak terhadap laba perusahaan pada PT Mustika
Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 4
Akuntansi 2017

Ratu Tbk. Data yang diperoleh penulis yaitu data perusahaan berdasarkan akta No. 35 pada
primer dan data sekunder. Teknik penelitian yang tanggal 14 Maret 1978 oleh Notaris G.H.S.
digunakan adalah kuantitatif (non statistik) yaitu Loemban Tobing, S.H. Akta pendirian ini
teknik yang sifatnya dapat diukur dan dapat telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
dihitung atau data yang menunjukkan banyaknya dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/188/15
sesuatu. tanggal 22 Desember 1978 dan diumumkan
Dalam penelitian ini penulis tidak dalam Berita Negara No. 8 tanggal 25
menggunakan metode penarikan sampel. Hal ini Januari 1980.tambahan No. 45. PT Mustika
disesuaikan dengan jenis dan metode penelitian Ratu Tbk merupakan wajib pajak badan
yang digunakan, jenis penelitian yang digunakan karena memperoleh penghasilan yang
deskriptif dengan metode studi kasus. Namun besarnya melebihi penghasilan tidak kena
untuk kepentingan pembahasan penulis pajak. Untuk itu setiap tahunnya perusahaan
mengumpulkan data mengenai laporan keuangan membayar laba usaha yang dikenakan pajak
PT Mustika Ratu Tbk periode 2008 sampai dengan No. NPWP 01.002.915.5-054.000
dengan 2012 dengan melakukan wawancara a/n PT Mustika Ratu, Tbk.
dengan pihak terkait diantaranya dengan bagian b. Menyelenggarakan Pembukuan yang
Akuntansi dan bagian Keuangan dalam Memenuhi Syarat Perpajakan
perusahaan. Oleh karena itu penulis dapat PT Mustika Ratu Tbk sendiri telah
meyakini bahwa data serta informasi yang melaksanakan kewajibannya sebagai
diperoleh adalah benar. perusahaan yang mematuhi peraturan
Pembahasan perpajakan dengan melakukan pembukuan,
Pelaksanaan Perencanaan Pajak Pada PT seperti membuat secara rinci informasi
Mustika Ratu Tbk keuangan perusahaan dalam laporan
Karena pajak dianggap sebagai beban, keuangan agar dapat dinilai kinerjanya.
maka suatu badan usaha akan berusaha c. Menyampaikan Surat Pemberitahuan
mengurangi jumlah beban pajak yang akan Tahunan (SPT)
dibayar, cara mengurangi beban pajak adalah Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak
dengan melaksanakan perencanaan pajak. Penghasilan telah disampaikan pada Kantor
Perencanaan pajak dalam aspek formal yaitu Pajak sampai dengan tahun fiskal 2007. SPT
dengan kepatuhan dalam peraturan perpajakan, Pajak Penghasilan tahun fiskal 2008, 2009,
dimana Indonesia menganut paham self 2010, 2011, dan 2012 Grup akan dilaporkan
assesment system dalam pelaksanaan sesuai dengan taksiran penghasilan kena
perpajakannya seperti: pajak yang diungkapkan dalam laporan
a. Kewajiban Memperoleh Nomor Pokok keuangan. Semua utang pajak dan
Wajib Pajak (NPWP) pendapatan kena pajak atau laba fiskal telah
PT Mustika Ratu Tbk sendiri sudah dihitung dengan baik dan dilaporkan kepada
memiliki NPWP, dengan didirikannya
Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 5
Akuntansi 2017

Kantor Pajak sesuai dengan laporan Perolehan Laba Perusahaan pada PT Mustika
keuangan auditan Grup. Ratu Tbk
Sedangkan dalam aspek materilnya yaitu Untuk dapat menghitung PPh, terlebih
dengan adanya penerapan hukum pajak dahulu harus diketahui dasar pengenaan
seperti: pajaknya. Untuk Wajib Pajak dalam negeri dan
a. Kewajiban Pajak BUT yang menjadi dasar pengenaan pajaknya
Dalam PT Mustika Ratu Tbk, perubahan adalah Penghasilan Kena Pajak (PKP). Jika PKP
atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil untuk Wajib Pajak Orang Pribadi adalah sebesar
pemeriksaan diterima atau hasil dari penghasilan netto dikurangi dengan PTKP maka
keberatan ditetapkan dalam hal pengajuan lain halnya dengan perhitungan PKP Wajib Pajak
keberatan oleh perusahaan dan/ anak Badan, besarnya PKP untuk WP Badan dihitung
perusahaan. sebesar penghasilan netto nya.
b. Denda Pajak, Hukuman/ Sanksi PKP WP Badan = Penghasilan Netto
Dalam pajak penghasilan badan, terdapat Pada pasal 17ayat 1 huruf (b) UU Nomor
penghematan beban pajak penghasilan badan 36 Tahun 2008 disebutkan “b. wajib pajak badan
perusahaan seperti: pemberian tunjangan berupa dalam negeri dan badan usaha tetap adalah
uang untuk biaya makan dan minum serta biaya sebesar 28% (dua puluh delapan persen)“. Pada
pengobatan. Dan juga membuat daftar nominatif pasal 17 ayat 2 huruf (a) UU Nomor 36 Tahun
untuk biaya jamuan dan representasi dan biaya 2008 disebutkan “a. tarif sebagaimana dimaksud
perjalanan dinas. pada ayat 1 huruf (b) menjadi 25% (dua puluh
Dan perbedaan yang terjadi pada laporan lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun
keuangan komersil dengan laporan keuangan 2010”.
pajak membuat wajib pajak harus melakukan Pada Pasal 31E wajib pajak badan dalam
penyesuaian agar didapat laba fiskal dengan cara negeri dengan peredaran bruto sampai dengan
merekonsiliasinya. Wajib pajak badan juga Rp. 50.000.000.000 (lima puluh miliyar rupiah)
memiliki berbagai fasilitas yang diberikan mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif
dengan ketentuan dan ktiteria tertentu agar sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud
memudahkan wajib pajak dalam menjalankan dalam Pasal 17 ayat (1b) dan ayat (2a) yang
kewajiban perpajakannya. dikenakan atas penghasilan kena pajak sampai
dengan Rp. 4.800.000.000 (empat milyar delapan
ratus juta rupiah).
Tabel 1.
Perbandingan Perhitungan Laba Setelah Pajak PT Mustika Ratu Tbk Tahun 2008
Keterangan Sebelum Tax Planning Sesudah Tax Planning Tax saving (selisih)
Laba sebelum pajak 31,841,901,395 15,245,707,818 16,596,193,577
PPh terutang 8,790,859,316 4,209,009,724 4,581,849,592
Laba setelah pajak 23,051,042,079 11,036,698,094 12,014,343,985
(Sumber: data yang diolah penulis)

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 6


Akuntansi 2017

Tabel 2.
Perbandingan Perhitungan Laba Setelah Pajak PT Mustika Ratu Tbk Tahun 2009
Tax saving
Keterangan Sebelum Tax Planning Sesudah Tax Planning
(selisih)
Laba sebelum 28,869,090,957 12,332,408,764 16,536,682,193
pajak
PPh terutang 7,983,919,447 3,410,601,265 4,573,318,182
Laba setelah 20,885,171,510 8,921,807,499 11,963,364,011
pajak
(Sumber: data yang diolah penulis)

Dengan adanya perencanaan pajak pada Penghematan PPh badan tersebut diperoleh
tahun 2008 sampai dengan 2009 maka ada hal karena biaya-biaya komersil dapat
yang mempengaruhi pph badan yang terutang. dimaksimalkan untuk dikoreksi fiskal sehingga
Pajak terutang jauh lebih kecil dari yang jumlah PPh badan terutang dapat diminimalkan.
sebelumnya senilai Rp 8,790,859,316 ( tahun Dan tax saving (penghematan pph terutang)
2008 sebelum perencanaan pajak), Rp perusahaan pada tahun 2008 sebesar Rp
7,983,919,447 (tahun 2009 sebelum perencanaan 4,581,849,592 dan Rp 4,573,318,182 untuk tahun
pajak) dan dianalisis lebih kecil sebesar Rp 2009. Hal ini mempengaruhi laba bersih setelah
4,209,009,724 (tahun 2008 sesudah perencanaan pajak dan menjadi menurun dari Rp
pajak) dan Rp 3,410,601,265 (tahun 2009 23,051,042,079 menjadi Rp 11,036,698,094
sesudah perencanaan pajak). (untuk tahun 2008) dan Rp 20,885,171,510
menjadi Rp 8,921,807,499 (untuk tahun 2009).
Tabel 3.
Perhitungan PPh Terutang PT Mustika Ratu Tbk Tahun 2010
sampai dengan Tahun 2012
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Keterangan Sebelum Tax Planning Sesudah Tax Planning
2010 Laba sebelum pajak 32,954,138,917 11,859,536,206
PPh Terutang 8,145,413,651 2,930,399,012
Laba setelah pajak 24,808,725,266 8,929,137,194
2011 Laba sebelum pajak 36,719,868,781 15,498,438,771
PPh Terutang 9,083,128,052 3,883,736,573
Laba setelah pajak 27,636,740,729 11,614,702,198
2012 Laba sebelum pajak 42,552,203,238 21,159,193,013
PPh Terutang 10,538,748,855 5,240,420,098
Laba setelah pajak 32,013,454,383 15,918,772,915
(Sumber: data yang diolah penulis)

Dengan adanya perencanaan pajak pada pajak) dan Rp 10,538,748,855 (tahun 2012
tahun 2010 sampai dengan 2012 maka banyak hal sebelum perencanaan pajak) dan dianalisis lebih
yang mempengaruhi pph badan yang terutang. kecil sebesar Rp 2,930,399,012 (tahun 2010
Pajak terutang jauh lebih kecil dari yang sesudah perencanaan pajak), Rp 3,883,736,573
sebelumnya senilai Rp 8,145,413,651 ( tahun (tahun 2011 sesudah perencanaan pajak) dan Rp
2010 sebelum perencanaan pajak) Rp 5,240,420,098 (untuk tahun 2012 setelah
9,083,128,052 (tahun 2011 sebelum perencanaan perencanaan pajak).

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 7


Akuntansi 2017

Penghematan PPh badan tersebut diperoleh Selama tahun 2008 sampai dengan tahun
karena biaya-biaya komersil dapat 2012, PT Mustika Ratu Tbk sudah melakukan
dimaksimalkan untuk dikoreksi fiskal sehingga perencanaan pajak terhadap akun beban, baik
jumlah PPh badan terutang dapat diminimalkan. beban operasional (usaha) maupun beban lain-
Hal ini mempengaruhi laba bersih setelah pajak lain, biaya-biaya ini yang tidak boleh
dan menjadi menurun dari Rp 24,808,725,266 dikurangkan dari penghasilan bruto menurut
menjadi Rp 8,929,137,194 (untuk tahun 2010), peraturan perundang-undangan perpajakan
Rp 27,636,740,729 menjadi Rp 11,614,702,198 adalah:
(untuk tahun 2011), dan Rp 32,013,454,383 1. Biaya perjalanan, yang dapat dikurangi dari
menjadi Rp 15,918,772,915 (untuk tahun 2012). penghasilan bruto adalah biaya perjalanan
Laba merupakan antara selisih total pegawai perusahaan untuk kepentingan
pendapatan dikurangi dengan biaya, dimana kegiatan perusahaan yang dilengkapi dengan
pendapatan mengukur aliran masuk aktiva bersih bukti-bukti yang sah misal surat tugas, tiket,
setelah dikurangi dengan hutang dari penjualan kuitansi hotel. Uang saku dalam perjalanan
barang/jasa. dinas merupakan objek PPh pasal 21.
Penetapan laba perusahaan didasarkan 2. Biaya pemeliharaan kendaraan, tidak dapat
pada metode dan Standar Akuntansi Keuangan dikurangkan karena didalamnya termasuk
yang berlaku. Untuk dapat menyusun laporan juga biaya pemeliharaan kendaraan untuk
keuangan fiskal dari data keuangan komersil pribadi.
terlebih dahulu dibuat semacam rekonsiliasi data 3. Biaya rapat dan jamuan, tidak dapat
sesuai perundang-undangan perpajakan yang dikurangkan karena tidak disertai dengan
berlaku. Umumnya urutan dari penyusunan normatif.
rekonsiliasi perusahaan menggunakan langkah- 4. Biaya promosi, yang dapat dikurangkan dari
langkah sebagai berikut, diantaranya: penghasilan bruto adalah biaya promosi yang
1. Membuat terlebih dahulu daftar penyusutan didukung bukti pemasangan atau pembuatan
sesuai dengan ketentuan perundang- iklan.
undangan perpajakan. Dapat dilihat dari perhitungan pajak
2. Penyusunan fiskal tersebut kemudian tersebut (Tabel diatas) sesudah adanya
dialokasikan sesuai dengan data akuntansi penghematan pajak, pengeluaran yang
komersial. sebelumnya merupakan biaya yang tidak dapat
3. Membuat rekonsiliasi harga pokok produksi. dikurangkan (Non Deductible Expense) menjadi
4. Membuat rekonsiliasi pendapatan atau beban biaya yang dapat dikurangkan (Deductible
lain-lain. Expense). Penghematan pajak menyebabkan
5. Membuat rekonsiliasi laba/rugi, biaya operasi biaya yang dapat dikurangkan dengan
dan pendapatan atau beban lain-lain penghasilan bruto menjadi maksimal,yang
dipindahkan ke rekonsiliasi laba rugi. berakibat penghasilan kena pajak menjadi
berkurang begitupun dengan pajak terhutang.
Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 8
Akuntansi 2017

Tabel 4.
Perbandingan Perhitungan Laba Sesudah Pajak
PT Mustika Ratu Tbk Pada Tahun 2010
Keterangan Sebelum Perencanaan Pajak Sesudah Perencanaan Pajak Tax Saving (selisih)

Laba sebelum Pajak Rp 32,954,138,917 Rp 11,859,536,206 Rp 21,094,602,711


PPh Terutang Rp 8,145,413,651 Rp 2,930,399,012 Rp 5,215,014,639
Laba setelah pajak Rp 24,808,725,266 Rp 8,929,137,194 Rp 15,879,588,072
(Sumber: Data yang diolah penulis)
Tabel 5.
Perbandingan Perhitungan Laba Sesudah Pajak
PT Mustika Ratu Tbk Pada Tahun 2011
Keterangan Sebelum Perencanaan Pajak Sesudah Perencanaan Pajak Tax Saving (selisih)

Laba sebelum Pajak 36,719,868,781 15,498,438,771 Rp 21,221,430,010


PPh Terutang 9,083,128,052 3,883,736,573 Rp 5,199,391,479
Laba setelah pajak 27,636,740,729 11,614,702,198 Rp 16,022,038,531
(Sumber: Data yang diolah penulis)
Tabel 6.
Perbandingan Perhitungan Laba Sesudah Pajak
PT Mustika Ratu Tbk Pada Tahun 2012
Keterangan Sebelum Perencanaan Pajak Sesudah Perencanaan Pajak Tax Saving (selisih)

Laba sebelum Pajak 42,552,203,238 21,159,193,013 Rp 21,393,010,225


PPh Terutang 10,538,748,855 5,240,420,098 Rp 5,298,328,757
Laba setelah pajak 32,013,454,383 15,918,772,915 Rp 16,094,681,468
(Sumber: Data yang diolah penulis)

Begitu pula pada perbandingan laba Simpulan


setelah pajak, meskipun laba sebelum pajak Berdasarkan penelitian yang dilakukan

minim dari sebelumnya, akan tetapi pihak oleh penulis, maka dapat diambil simpulan

perusahaan memperhitungkan bahwa mereka sebagai berikut:


1. Dalam melaksanakan perencanaan pajaknya,
telah mampu menghemat pengeluaran
PT Mustika Ratu Tbk meminimalkan beban
kewajiban pajak sebesar Rp 5,215,014,639
pajak dengan beberapa hal seperti,
(tahun 2010) Rp5,199,391,479 (tahun 2011)
menganalisis biaya komersial yang
dan Rp 5,298,328,757 (tahun 2012). Dan
disinkronisasikan dengan analisis
mampu memanfaatkan peluang-peluang yang perhitungan fiskal serta mengontrol dan
ada dalam peraturan perpajakan untuk memonitering pelaksanaan perencanaan
meminimalkan beban pajaknya. pajak setiap periodenya.
2. Terlihat dari analisis data yang dilakukan
bahwa laba perusahaan didasarkan pada
metode dan Standar Akuntansi Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 9


Akuntansi 2017

yang berlaku, dimana terdapat perbedaan Kadir (2010), Statistika Edisi Terapan Kedua,
Jakarta.
yang signifikan antara laba sebelum pajak
Mardiasmo (2009), Perpajakan Edisi revisi,
dengan laba setelah pajak pada saat
Yogyakarta, Andi.
penerapan sebelum tax planning dan sesudah
Pardiat (2009), Tax Planning, Jakarta, Penerbit
tax planning. Mitra Wacana Media.
3. Perencanaan pajak yang efektif dapat Soemarso (2008), Akuntansi Suatu Pengantar
Edisi 5, Yogyakarta, Salemba Empat.
dihasilkan melalui analisis terhadap laporan
Stice, E Kay, James D Stice, K Fred Skousen
keuangan seperti dengan penyesuaian biaya- (2009), Definisi Laba, Jakarta,
biaya komersil yang dapat dimaksimalkan Diterjemahkan Oleh Tim Penterjemah
Salemba Empat.
dengan koreksi fiskal dengan mengikuti
Suandy Erly (2006), Perencanaan Pajak, Jakarta,
peraturan yang ditetapkan pemerintah. Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA Suandy Erly (2011), Perencanaan Pajak Edisi 5,
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati (2010), Jakarta, Salemba Empat.
Akuntansi Perpajakan Edisi 2 Revisi, Subramanyan (2007), Analisis Keuangan
Jakarta, Salemba Empat. Menurut Para Ahli (online), Jakarta.
Agus Yulianto, Dwiarso Utomo, dan Yulita Sugiyono (2010), Statistika Untuk Penelitian,
Setiawanta (2011). Tentang Subjek Bandung, CV. Alfabeta.
Pajak, Jakarta.
Suwardjono (2008). Definisi Laba. Jakarta
Aliyal Azmi (2007), Definisi Laba, Jakarta.
Thomas Sumarsan (2010), Perpajakan Indonesia,
Arles Ompusunggu (2011), Cara Legal Siasati Jakarta, PT Indeks Permata Puri Media.
Pajak, Jakarta, Puspa Swara.
Tulis S. Melia dan Francisaca Widianti Oetomo
Diana, Lilis, dan Setiawati Anastasia (2009), (2010), Metode Penyusutan, Jakarta.
Definisi Penyusutan, Yogyakarta.
Undang-undang Nomor 28 (2007), Tentang
Hery (2012), Metode Penyusutan, Jakarta, Bumi Pengertian Pajak.
Aksara.
Undang-undang Nomor 28 (2007). Tentang
Herry Purwono (2010), Dasar Perpajakan dan Ketentuan Umum dan Tata Cara
Akuntansi Pajak, Jakarta, Erlangga. Perpajakan Pasal 1 angka 3.
Http://ashfaq- Undang-undang Nomor 36 (2008), Tentang
solution.blogspot.co.id/2012/10/tentang- Pajak Penghasilan.
pajak-penghasilan-badan-non.html
Waluyo (2010). Akuntansi Pajak Edisi 3, Jakarta,
Http://info.blogspot.co.id/2015/09/pengertianpen Salemba Empat.
gertian-dan-jenis-jenis-laba-menurut-
html. www.pajak.go.id

Ikatan Akuntan Indonesia (2009), PSAK Nomor Zain Mohammad (2007), Manajemen
16 Penyusutan, Jakarta, Salemba Empat. Perpajakan, Jakarta, Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia (2009), PSAK Nomor
25 Kebijakan Akuntansi Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
Jakarta, Salemba Empat.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 10

Anda mungkin juga menyukai