Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Pemaaf
Pemaaf adalah sikaf suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada
sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk mebalas.Dalam Bahasa arab sifat pemaaaf disebut
juga Al-Afwu yang secara etimologis berarti kelebihan atau berlebih,sebagaimana terdapat
dalam surat al-baqarah ayat 219 yang artinya :
“ dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.Katakanlah : “ yang lebih
dari keperluan” ( al-baqarah2:219)
Yang berlebih seharusnya diberikan agar keluar. Dari pengertian mengeluarkan yang
berlebih itu , kata al-af’wu kemudian berkembang maknanya menjadi menghapus . Dalam
konteks Bahasa ini memaafkan berarti menghapus luka atau bekas-bekas luka yang ada di
dalam hati .
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pemaaf yang tercantum dalam Al-Quran Surah Ali-Imran 3: 133-134

Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

Islam mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang lain tanpa harus menunggu
permohonan maaf dari yang bersalah. Menurut M.Quraish Shihab tidak ditemukan suatu ayat
manapun yang menganjurkan meminta maaf, tetapi yang ada adalah perintah untuk memberi
maaf. (Ibid)
Sekalipun korang yang bersalah telah menyadari kesalahannya dan berniat untuk
meminta maaf,tetapi boleh juga dia mengalami hambatan psikologis untuk mengajukan
permintaan maaf.Apalagi bagi orang-orang yang merasa status sosialnya lebih tinggi dari
pada orang-orang yang akan dimintainya maaf itu.Misalnya seorng pemimpin kepada
rakyatnya,seorang bapak kepada anaknya,seorang manager kepada karyawannya,atau yang
lebih tua kepada yang lebih muda.Barangkali itulah satunya kenapa Allah memerintahkan
kita untuk memberi maaf sebelum dimintai maaf.
C. Meneladani Sifat Pemaaf dari Nabi dan Rasul

Rasulullah memiliki sifat pemaaf dikisahkan peristiwa berlaku di Taif di mana


Rasulullah SAW dalam usahanya mengembangkan Islam.Disebabkan penduduk Makkah
menolak usaha dakwah yang disampaikannya, baginda berusaha pula mengajak penduduk
Taif kepada Islam.Usaha Nabi SAW bukan hanya ditolak, tetapi ditentang dan dilempar batu
oleh pemuda Bani Thaqif sehingga kaki baginda berdarah.Rasulullah SAW tetap mendoakan
mereka supaya mendapat pengampunan Allah SWT walaupun ditawarkan Malaikat Jibrail
untuk membinasakan mereka.Pendekatan diambil baginda adalah memaafkan serta
mendoakan mereka supaya dikurniakan pengampunan dan hidayah.

Dan Allah berfittman yang artinya ;” Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan
yang makruf,serta berpalinglah daripada orang yang jahil.” (Surah al-Araf , ayat 199)

D.Hikmah menjadi Pemaaf

1. Menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

2. Menjadi Pemaaf sebagai puncak kemuliaan hati bagi yang terdzalimi untuk
membuang rasa sakit,dendang jengkel dan marah yang ada didalam hati.

3. Terlepas dari sifat dendam .

4. Tidak mudah stress.

Daftar Pustaka

Ilyas , Yunahar . 2000.Kuliah akhlak .Yogyakarta : LIPPI

Al-Munziri , Z.D.(2002)Ringkasan sahih Muslim.Bandung : Penerbit Mizzan

Anda mungkin juga menyukai